LBH PERJUANGAN
Pendahuluan
Masalah penegakan hukum merupakan persoalan yang dihadapi oleh
setiap masyarakat di dalam mengatasi konflik. Walaupun setiap masyarakat
memiliki corak dengan karakteristik yang berbeda-beda, tetapi masyarakat
mempunyai aturan tersendiri dalam penegakan hukumnya demi mencapai
tujuan yang sama yaitu terciptanya kedamaian, ketertiban dan kesejahteraan
masyarakatnya. Demi tercapainya ketertiban dan kedamaian hukum, maka
hukum berfungsi memberikan jaminan kepada seseorang agar kepentingannya
diperhatikan oleh orang lain. Ketika kepentingan tersebut maka akan timbul
suatu konflik. Dalam Negara hukum, konflik baik secara individual maupun sosial
harus diselesaikan melalui jalan hukum. Hukum harus bisa melindungi setiap
kepentingan yang dilanggar, sehingga hukum berarti aturan main yang tidak
hanya bersifat formal, tetapi lebih dari itu mengandung nilai-nilai keadilan.
Hukum adalah kontrol sosial dari pemerintah (law is government social control),
sebagai aturan dan proses sosial yang mencoba mendorong perilaku baik yang
berguna atau mencegah perilaku buruk. Oleh karenanya hukum itu harus
dilaksanakan dan ditegakan tanpa membeda-bedakan atau memberlakukan
hukum tidak secara diskriminatif. Pada dasarnya hukum itu tidak berlaku secara
diskriminatif kecuali oknum aparat atau penegak hukum dalam kenyataan sosial
telah memberlakukan hukum itu secara diskriminatif. Akhirnya penegakan
hukum tidak mencerminkan adanya kepastian hukum dan rasa keadilan dalam
masyrakat.
Pasal 1 UUD 1945 jelas mengatakan bahwa Negara Indonesia adalah
Negara hukum, sehingga konsekuensi yang timbul menyebabkan Indonesia
memiliki aturan-aturan tertulis yang digunakan untuk mengatur dan
menciptakan ketertiban bagi masyarakatnya. Aturan-aturan yang dirumuskan
kedalam bentuk peraturan dalam penegakannya diharapkan dapat memberikan
keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Indonesia saat ini sedang mengalami krisis dalam penegakan hukum (law
enforcement). Fenomena tersebut dapat dilihat ketika dalam penegakan hukum,
kepastian hukum lebih diutamakan daripada keadilan atau kemanfaatan hukum
itu sendiri. Salah satu contoh kasus yang bisa ditelaah yaitu kasus Mbah Minah
yang mencuri 3 biji kakao dari perkebunan milik PT. Rumpun Sari Antan 4.
Kalau hukum tidak akrab dengan realitas social, tidak dekat dengan rasa
keadilan rakyat, tidak dimengerti karena bahasa hukum yang sulit dimengerti.
Bahasa hukum terbatas jumlahnya dan rata-rata berasal dari golongan penguasa
dan orang-orang yang sulit dimengerti oleh rakyat ini kerap kali dianggap
merupakan suatu kesombongan kekuasaan (the arrogance of power).
2.
3.
Penutup
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa krisis yang terjadi
dalam penegakan hukum khususnya dalam terciptanya keadilan disebabkan
paradigma aparatur penegak hukum masih dengan paradigma lama yaitu
semata-mata mengedepankan aspek kepastian hukum dengan mengabaikan
aspek keadilan dan kemanfaatan. Artinya aparatur penegak hukum terutama
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo.Satjipto, Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya, Yogyakarta :
Gentapress, 2008.
Tanya.Bernard, Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi,
Yogyakarta : Genta Publishing, 2010
www.google.com
Marsinta Uly
Anggota LBH Perjuangan