Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR ILMU HUKUM

ANWAR MOCHAMMAD ROEM, S,Pd, SH, MH


UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2023
MENURUT ANDA, PEMAHAMAN HUKUM
YANG PALING SEDERHANA ADALAH :
……………………
…………………..
…………………..
…………………..
Qui tacet consentire videtur
Perbedaan sudut pandang akan melahirkan
perbedaan penyimpulan
Hingga saat ini belum ada
kesepakatan pendefenisian hukum
dikalangan para ahli
Tidak pernah ada usaha untuk
menyatukan semua defenisi
yang sudah disampaikan para ahli
Tapi tetap ada irisan (titik taut)
disetiap pengertian yang para ahli
rumuskan.
KONSEP HUKUM MENURUT PARA AHLI
Utrecht, hukum adalah:
Menurut

Himpunan petunjuk hidup yang


berisi perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat yang seharusnya ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat oleh karena
itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu
Menurut Plato hukum adalah: Merupakan
peraturan-peraturan yang
teratur dan tersusun baik
yang mengikat masyarakat.
Definisi hukum menurut Hugo de

Grotius adalah: Peraturan tentang


tindakan moral yang menjamin
keadilan pada peraturan hukum tentang
kemerdekaan/hak (law is rule of moral
action obligation to that which is right).
Definisi hukum menurut Prof. Dr. R.M.
Soedikno Mertokusumo, SH.
adalah: Keseluruhan kumpulan
peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah
dalam suatu kehidupan bersama,
keseluruhan peraturan tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama,
yang dapat dipaksakan
pelaksanaannya dengan sanksi
IRISAN HUKUM
Hukum mengatur tingkah laku atau
tindakan manusia dalam masyarakat.
Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga

atau badan yang berwenang untuk itu.


Penegakan aturan hukum bersifat
memaksa.
Hukum memliki sanksi
BEBERAPA ISTILAH-ISTILAH ASING

Law, yg mengandung
pengertian (1) preskipsi
mengenai apa yg seharusnya
dilakukan dlm mencapai
keadilan dan (2) merpkn
aturan perilaku yg ditujukan
utk menciptakan ketertiban
masyarakat
Yang pertama dlm bhs.Latin
disebut ius, bhs. Perancis droit,
bhs Bld dan Jerman recht dan
dlm bhs Indonesia hukum .
Yang kedua, dlm bhs Latin lex,
Perancis loi, Bld. wet, Jerman
gesetz dan bhs Indonesia
undang undang
Sejarah Istilah Pengantar Ilmu Hukum

- Istilah Pengantar Ilmu Hukum


(PIH) pertama kali dipergunakan
oleh Perguruan Tinggi Gajah
Mada di Yogyakarta yg didirikan
pada tgl.13 Maret 1946.
- Istilah tsb mrpkn terjemahan
dari Bhs Belanda: “Inleiding tot
de Rechtswetenschap” yg
digunakan sejak tahun 1924 oleh
Rechts Hoge-School di Jakarta.
Inleiding tot de recht swetenschap,
sebenarnya merupakan terjemahan dari
“Einfuhrung in die
Rechtswissenschaft “ suatu istilah
yang dipergunakan di Jerman pada akhir
abad 19 dan permulaan abad 20.
Di Indonesia, inleiding tot de recht
swetenschap telah dikenal sejak tahun
1924 dengan didirikannya Recht Hoge
School (sekolah tinggi hukum) di Batavia
(Jakarta) di mana dimasukkan dalam
kuriulumnya
Surat keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan
tanggal 30 desember 1973 No.
0198/U/1973. untuk belajar ilmu hukum
diwajibkan diawali belajar pengantar ilmu
hukum
Definisi lainnya bahwa Ilmu Hukum
merupakah salah satu dari sembilan
pengertian hukum menurut Purbacara dan
Soekanto (1979:12) yaitu:
Persepsi hukum dalam arti ilmu
pengetahuan, secara garis besar
mengkaji tentang kaidah-kaidah suatu
bidang keilmuan. Tentunya suatu
ilmu adalah merupakan salah satu intuisi
pencari kebenaran yang mengacu
pada metode ilmia secara rasional,
sistematis, empiris
Persepsi hukum dalam arti disiplin, adalah
setiap pengkajian berbagai fenomena
hukum, tidak terlepas kaitannya dengan
disiplin ilmua lainnya.

Persepsi hukum dalam arti kaidah,


merupakan suatu ketentuan yang menjadi
konsensus peraturan hidup dimana manusia
itu ada dan saling berinteraksi. Kaidahpun
dapat diartikan sebagai norma yang berlaku
dan harus ditaati bersama agar terciptanya
suatu tatanan masyarakat yang ideal
Persepsi hukum sebagai tata hukum,
berarti adanya proses pembentukan dan
pemberlakuan hukum dalam ruang
lingkup tertentu. Oleh karna itu dikenal
pula istilah hukum positif

Persepsi hukum berwujud petugas


hukum, sebagai pelaksana dan
penjamin keberlangsungan hukum
yang berlaku di masyarakat
Persepsi hukum sebagai keputusan
penguasa. Kelompok-kelompok manusia
terdapat sosok yang menjadi panutan dan
dipercaya dapat mengurusi berbagai
kepentingan kelompoknya.

Persepsi hukum dalam suatu angkaian


proses pemerintahan,menjamin
kesesuaian mekanisme yang telah
dibentuk oleh tatanan suatu
masyarakat.
Persepsi hukum adalah perilaku yang
teratur atau konsisten. bahwa suatu proses
hukum dialami tidak hanya sekali, berbagai
permasalahan akan datang silih berganti
dengan kesamaan maupun perbedaan

Persepsi hukum sebagai jalinan nilai-nilai,


terwujudnya tatanan hukum yang secara
obyektif berlaku dan diterima oleh
masyarakat perlu diseimbangkan melalui
sudut pandang hukum dari subyektifitas
dimana setiap individu-individu
merasakannya
Obyek PIH: Hukum dalam fenomena
kehidupan manusia baik secara universal,
baik hukum tertulis maupun hukum tidak
tertulis. Di negara yang menganut sistem
hukum Anglo Saxon, ilmu hukum dikenal
dengan istilah:

1. jurisprudence yang berarti


ilmu hukum, dan
2. legal theory yang di Indonesia
diistilahkan dengan teori hukum.
Hukum sebagai ilmu (ilmu hukum), secara
umum terfokus pada tiga bidang atau
obyek kajian, yaitu:

Ilmu tentang kaidah hukum


(normwissenschaft) atau ilmu hukum
normatif, mempelajari dan menganalisis
peraturan hukum (UU) secara ”das sollen”
atau apa yang seharusnya dilakukan dan
seharusnya tidak boleh dilakukan. Misalnya,
ilmu hukum pidana, ilmu hukum perdata,
ilmu hukum tata negara, dan sebagainya.
Ilmu tentang sosiologi hukum atau
kenyataan hukum
(tatsachenwissenschaft), mempelajari dan
menganalisis hukum dalam kenyataan
(law of fact) atau ”sein”, dan apakan
hukum mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat, demikian pula sebaliknya.
Sosiologi hukum tidak melakukan
penilaian tentang benar salahnya suatu
peristiwa atu gejala hukum yang terjadi,
dan hanya menggambarkannya
sebagaimana kenyataannya
Ilmu tentang pengertian pokok hukum
(begriffenwissenschaft) mempelajari dan
menganalisis pengertian-pengertian dasar
hukum, asas hukum, sistem hukum, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai