Anda di halaman 1dari 12

PEGERTIAN PENEMUAN

HUKUM DAN ALIRAN-


ALIRAN PENEMUAN
HUKUM
Kelompok 12 :
1. Suprapti 1913032039
2. Faradila Hayuning Utami 1913032041
3. M. Bima Sakti 1913032049
4 . Anggara Saputra 1953032006
Pengertian dan Kedudukan Filsafat
Hukum

Filsafat hukum mengkaji segala hal yang berkaitan


dengan hukum secara universal, radikal dan
sistematis. filsafat hukum adalah ilmu yang
mengambil sumber dan menjabarkan asas tertinggi
dan/ atau cipta hukum dari manusia dan
kemanusian, untuk selanjutnya dikembangkan
diterapkan pada kehidupan manusia, sedangkan
menurut kodratnya factor manusia dan kemanusian
adalah bersifat universal dan terbuka.
Menurut Aristoteles, kedudukan filsafat
hukum dapat dilihat pada :
 Logika
 Filsafat teoretis
 Filsafat praktis
 Filsafat Poetika
Tiga konsep mengenai hukum

 Hukum sebagai ide, cita-cita, nilai moral keadilan. Meteri


studi mengenai hal ini termasuk dalam filsafat hukum.
 Hukum sebagai norma kaidah, peraturan, undang-undang
yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu
sebagai produk dari suatu kekuasaan Negara tertentu
sebagai produk dari suatu kekusaan Negara tertentu yang
berdaulat. Materi studi demikian ini termasuk dalam
pengetahuan hukum positif (studi normatif).
 Hukum sebagai institusi social yang riil dan fungsional
dalam sistem kehidupan bermasyarakat yang terbentuk
dari pola-pola tingkah laku yang melembaga.
Aliran-Aliran atau Madzhab dalam Pemikiran
Filsafat Hukum

 Aliran Hukum Alam

Teori hukum alam (hukum kodrat melingkupi


pendekatan terhadap hukum yang melihat
bahwa keberadaan hukum yang ada adalah
perwujudan atau merupakan fenomena tatanan
hukum yang lebih tinggi yang seharusnya
ditaati.
 Aliran Hukum Positif (Positivisme)

Positivime hukum (aliran hukum positif)


memandang perlu memisahkan secara tegas
antara hukum dan moral (antara hukum yang
berlaku dan hukum, antara das sein dan das
sollen). Dalam kacamata positivism tiada
hukum lain kecuali pemerintah penguasa (law
is command of the lawgivers).
 Aliran Utilitarianisme

Utilitarianisme atau utilism lahir sebagai


reaksi terhadap ciri-ciri metafisis dan abstrak
dari filsafat hukum Jadi, baik buruk atau adil
tidaknya suatu hukum, bergantung kepada
apakah hukum itu memberikan kebahagiaan
kepada manusia atau tidak.
 Aliran Sociological Jurisprudence

Aliran Sociological Jurisprudence antara lain


dipelopori oleh Roescoe Pound. Inti pemikiran
aliran ini adalah bahwa hukum yang baik
adalah hukum yang sesuai dengan hukum
yang hidup dalam masyarakat. Artinya hukum
itu harus merupakan percerminan nilai-nilai
yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat.
 Aliran Realis (Realisme)

Secara umum realisme dapat diartikan sebagai


upaya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya
tanpa idealisasi, spekulasi atau idolisasi. Ia
berupaya untuk menerima fakta-fakta apa adanya,
betapapun tidak menyenangkan.
Pandangan aliran realism dalam kontek hukum,
melihat bahwa hukum itu dipandang dan diterima
sebagaimana apa adanya, tanpa identitasi dan
spekulasi atas hukum yang bekerja dan berlaku
 Aliran Antropologis

Menurut pandangan antropologi, tempat hukum


didalam kultur masyarakat. Pengertian kultur
sangat luas mencangkup suatu pandangan
masyarakat tentang kebutuhannya untuk
“survinal”. Hukum juga merupakan aturan yang
mengatur produksi dan distribusi kekayaan dan
metode untuk melindungi masyarakat terhadap
kekacauan internal dan musuh dari luar.
 Aliran Hukum Islam

Dalam pandangan Islam, bahwa hukum Islam


bersumber dari ajaran Islam (al-Qur’an dan
sunnah). Dalam kajian hukum islam dikenal
“Islamic Law” untuk penyebutan syariah
Islam dan “Islamic Jurisprudence”.

Anda mungkin juga menyukai