Anda di halaman 1dari 24

Ilmu-Ilmu Bantu Dalam Ilmu

Hukum

Iman Pasu Purba, SH. MH


Sejarah Hukum
• Pengetahun mengenai masa lampau itulah
yang diartikan sebagai sejarah.
• Diterima keberadaannya karena tidak terlepas
dari sejarah peradaban manusia itu sendiri.
• Hukum sebagai gejala sejarah dipahami
karena hukum itu sendiri melekat kepada
perkembangan manusia yang selalu berubah
• Hukum sebagai gejala sejarah berarti tunduk
pada pertumbuhan secara terus menerus
• Pertumbuhan yang dimaksudkan dapat
memuat dua arti yaitu unsur perubahan dan
unsur stabiliteit.
• Pertumbuhan hukum tidak akan menimbulkan
gejolak sosial melainkan akan menjadi
jawaban
• Tokoh terkenal yang mempopulerkan sejarah
hukum ini adalah Von Savigny.
• Sering dinamakan sebagai aliran historis.
• Harus diakui sebenarnya sebelum Von Savigny
banyak orang sudah mengumpulkan
peraturan-peraturan hukum dan lembaga-
lembaga hukum dari zaman dahulu.
• Namun pada saat itu sejarah hukum belum
dipahami sebagai ilmu pengetahuan.
• Jadi, Von Savigny sendiri sebenarnya bukanlah
penemu murni dari ilmu sejarah hukum ini.
• Dia adalah seseorang yang membangun
gedung diatas fondasi yang sudah terbangun
sebelumnya
• Ketika Von Savigny mengunakan ilmu
mengenai hukum-hukum kuno untuk
memahami ilmu hukum lebih menyeluruh
untuk menilai dan merencanakan hukum
seperti apa yang akan digunakan disitulah
data-data hukum kono tersebut dipandang
berguna.
• Sejarah hukum salah satu bidang studi hukum
yang mempelajari perkembangan dan asal
usul hukum dalam masyarakat tertentu dan
memperbandingkan antara hukum yang
berbeda karena dibatasi oleh waktu yang
berbeda pula
• Menurut Von Savigny hukum adalah ekspresi
dari jiwa bangsa dimana hukum itu berlaku.
• Perbedaan hukum di suatu bangsa dengan
bangsa yang lain disebabkan oleh perbedaan
karateristik pertumbuhan yang dialami oleh
masing-masing sistim hukum.
• Pertumbuhan yang dimaksud adalah
hubungan yang berkesinambungan antara
sistim hukum yang sekarag dengan sistim yang
lalu.
• Pertumbuhan hukum yang dimaksudkan juga
bahwa hukum itu berubah. Ketika hukum
berubah, pada saat itulah hukum dapat
dikatakan hidup.
• Sejarah hukum sebagai salah satu cabang ilmu
hukum bertujuan untuk mengetahui dan
memahami secara sistematis proses-proses
terbentuknya hukum.
• Dalam rangka pembinaan hukum nasional
tidak hanya dibutuhkan perkembangan hukum
masa kini tetapi diperlukan juga bahan-bahan
tentang perkembangan hukum masa lampau.
• Melalui sejarah hukum dapat diketahui
kemungkinan adanya lembaga-lemabaga
hukum yang sudah tidak diperlukan atau
masih dapat dikembangkan dalam usaha
mengadakan pembinaan hukum.
• Para ahli hukum yang mengabaikan urgensi
dari sejarah hukum sebagai cabang ilmu
sebenarnya sedang menjauhkan dirinya dari
ilmu pengetahuan hukum.
• Gejala-gejala hukum yang ada pada masa
lampau tidak dapat dipisahkan dari gejala-
gejala hukum saat ini demikian juga
sebaliknya.
• Untuk mempelajari ilmu hukum secara
integrasi maka salah satu cabang ilmu yang
perlu dipakai untuk itu adalah ilmu sejarah
hukum
Sosiologi Hukum
• Sosiologi hukum merupakan cabang ilmu yang
termuda pada pohon ilmu pengetahuan
hukum.
• Termuda karena hingga saat ini dibandingkan
cabang ilmu hukum lainnya, sosiologi hukum
masih minim buah keilmuannya.
• Hal ini terjadi karena keberadaan sosiologi
ilmu hukum ini masih ditentang oleh para ahli
sosiologi sendiri maupun para ahli hukum.
• Hal ini terjadi karena kesimpangsiuaran dari
objek ilmu sosiologi hukum itu sendiri.
Demikian juga mengenai tugas dan
hubungannya dengan cabang-cabang ilmu
pengetahuan lainnya dan pembatasan wilayah
sosiologi hukum itu sendiri
• Perlu dipahami bahwa ilmu sosiologi
menjadikan segala gejala pergaulan hidup
manusia sebagai objek penyelidikan.
• Sedangkan ilmu-ilmu sosial lainnya
mempelajari gejala masyarakat yang tertentu
semisal, hukum, agama, politik, ekonomi,
kesenian, kemakmuran rakyat dsb.
• Sosiologi hendak menguraikan simpul
hubungan antara gejala-gejala itu semuanya.
• Dalam hal ini hukumpun mengambil tempat
dalam sosiologi namun dalam hal ini hanya
dipandang sebagai hubungan gejala-gejala
masyarakat lainnya
• Sebaliknya sosiologi hukum mempergunakan
hukum sebagai titik pusat penyelidikannya.
• Dengan berpangkal kepada kaidah-kaidah
yang diuraikan didalam undang-undang,
keputusan-keputusan pemerintah, peraturan-
peraturan, kontrak, keptusan-keputusan
hakim, tulisan-tulisan yang bersifat yuridis dan
dalam sumber-sumber yang lain.
• Sosiologi hukum menyelidiki apakah ada
kaidah-kaidah ataupun hal-hal yang sebut
diatas itu sungguh dilaksanakan dalam
kehidupan masyarakat dan sejauh manakah
hal-hal tersebut diaplikasikan.
• Dengan maksud bahwa kaidah-kaidah, aturan-
aturan dan lain sebagainya itu benar-benar
diikuti didalam pergaulan masyarakat
• Selanjutnya sosiologi hukum akan
menerangkan alasan-alasan konkrit mengapa
aturan-aturan atau kaidah-kaidah hukum
diterapkan ketika menghubungkannya dengan
gejala-gejala sosial lainnya yang terjadi
didalam masyarakat.
• Untuk memahami hukum positif yang saat ini
mengapa diberlakukan disitulah sosiologi
hukum memberikan urgensi keberadaanya.
• Jadi, sosiologi hukum adalah cabang ilmu
pengetahuan yang secara analistis dan empiris
mempelajari hubungan timbal balik antara
hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya.
Sosiologi hukum mempunyai ciri-ciri
khusus
• Sosiologi hukum bermaksud memberikan
penjelasan terhadap praktek-praktek hukum,
misalnya dalam hal pembuatan atau
pembentukan peraturan perundang-undangan
dan praktek dalam peradilan.
• Sosiologi hukum berusaha menjelaskan
mengapa praktek-praktek demikian
terjadi,faktor-faktor apa yang berpengaruh,
bagaimana latar belakangnya, dll.
• Sosiologi hukum selalu menguji kebenaran
empiris dengan usaha untuk mengetahui
antara isi kaidah dan kenyataannya baik
dengan empiris maupun non empiris.
• Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian
terhadap hukum tetapi mendekati hukum dari
segi objektivitas dengan tujuan memberikan
penjelasan terhadap gejala hukum yang nyata.
Manfaatnya..
• Sosiologi hukum memberikan kemampuan
pemahaman terhadap hukum dalam
hubungannya dengan faktor-faktor sosial lainnya.
• Dalam penyusunan konsep-konsep, sosiologi
hukum dapat memberikan kemampuan-
kemampuan untuk mengalisis efektivitas hukum
dalam masyarakat baik sebagai sarana
pengendalian sosial maupun sarana untuk
merubah masyarakat agar mencapai keadaan
sosial tertentu.
• Sosiologi hukum memberikan kemungkinan-
kemungkinan dalam kemampuan untuk
mengevaluasi efektivitas hukum dalam
masyarakat.
• Sosiologi hukum berarti mencoba untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum
terutama hukum tertulis dalam masyarakat
yang berarti dapat menyoroti secara teoritis,
empiris, dan analitis pengaruh, faktor-faktor
sosial terhadap hukum dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai