Anda di halaman 1dari 18

PERBEDAAN HUKUM

ADMINISTRASI NEGARA
DENGAN HUKUM TATA
NEGARA

OLEH KELOMPOK 1 :
1. Fiskaning Ayu Ramadhani (20170401019)
2. Ayu Diyalestari (20170401082)
3. Annisa Dwi Aulia (20170401126)
Latar Belakang
Pada mulanya antara HTN dan HAN
merupakan satu cabang ilmu yang bernama Staats
en Administratief recht, kemudian pada tahun 1946
diadakan pemisahan, dan kedua cabang ilmu
tersebut berdiri sendiri.
Hubungan antara HTN dengan HAN diantara
para sarjana ternyata terdapat perbedaan
pandangan yaitu ada sarjana yang menganggap
bahwa antara HTN dengan HAN mempunyai
perbedaan prinsip, namun ada sarjana lain yang
menganggap tidak ada perbedaan prinsip.
Pengertian Hukum
Administrasi Negara
Pengertian Hukum Administrasi Negara, menurut para
ahli :

1. Oppenheim
Oppenheim mengemukakan bahwa Hukum
Administrasi Negara adalah suatu gabungan
ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan
yang tinggi maupun rendah apabila badan-badan
itu menggunakan wewenang yang telah diberikan
kepadanya oleh HukumTata Negara. Hukum
Administrai Negara menggambarkan negara dalam
keadaan bergerak.
2. Logemann
Logemann mengetengahkan Hukum
Pemerintahan/Hukum Administrasi Negara sebagai
seperangkat norma-norma yang menguji hukum
istimewa yang diadakan untuk memungkinkan para
pejabat (Alat Tata Usaha Negara/ Alat Administrasi
Negara) melakukan tugas mereka yang khusus.
Hukum Administrasi Negara tidak identik/sama
dengan hukum yang mengatur pekerjaan
administrasi negara, karena hukum yang mengatur
pekerjaan administrasi negara sudah termasuk dalam
Hukum Tata Negara.
3. De La Bascecour Caan
De La Bascecour Caan menyatakan bahwa Hukum
Administrasi Negara adalah himpunan peraturan-
peraturan tertentu yang menjadi sebab maka negara
berfungsi (bereaksi). Dengan demikian peraturan-
peraturan itu mengatur hubungan-hubungan antara
warga negara dengan pemerintahannya. Hukum
Administrasi Negara terbagi atas dua bagian, yakni :
Pertama, Hukum Administrasi Negara menjadi sebab
maka negara berfungsi atau bereaksi; Kedua, Hukum
Administrasi Negara mengatur hubungan antara
warga negara dengan pemerintah.
4. Sir W.Ivor Jenning
Sir W.Ivor Jenning mengemukakan bahwa Hukum
Administrasi Negara adalah hukum yang
berhubungan dengan administrasi negara. Hokum ini
menentukan organisasi kekuasaan dan tugas-tugas
dari pejabat-pejabat administrasi.
5. R. Kranenburg
R. Kraneburg memberikan definisi Hukum Administrasi
Negara dengan memperbandingkannya dengan
Hukum Tata Negara, meskipun hanya sekedar perlu
untuk pembagian tugas. Menurutnya Hukum
Administrasi Negara adalah meliputi hokum yang
mengatur susunan dan wewenang khusus dari alat
perlengkapan badan-badan seperti kepegawaian
(termasuk mengenai pensiun) peraturan wajib militer,
pengaturan mengenai pendidikan/pengajaran,
peraturan mengenai jaminan sosial, peraturan
mengenai perumahan, peraturan perburuhan,
peraturan jaminan orang miskin, dan sebagainya.
6. E.Utrecht
E. Utrecht mengemukakan bahwa Hukum Administrasi
Negara/Hukum Pemerintahan adalah hokum yang
menguji hubungan hokum istimewa yang bila
diadakan akan memungkinkan para pejabat
administrasi negara melakukan tugas mereka yang
khusus
7. Prajudi Atmosudirdjo
Prajudi Atmosudirdjo merumuskan HAN sebagai "
Hukum yang mengenai Pemerintah beserta
aparatnya yang terpenting yakni Administrasi Negara"
selanjutnya dikatakan bahwa "hukum administrasi
negara mengatur wewenang, tugas, fungsi dan
tingkah laku para pejabat Administrasi Negara"
bertujuan untuk menjamin adanya Administrasi
Negara yang bonafit, artinya yang tertib, sopan,
berlaku adil dan obyektif, jujur, efisien dan fair.
Hukum Administrasi Negara pada dasarnya
dapat dibedakan dalam dua klasifikasi, yakni :
1. Hukum Administrasi Negara heteronom
2. Hukum Administrasi negara yang otonom.
Hukum Administrasi Negara heteronom bersumber pada
UUD, TAP MPR dan UU, hukum ini mengatur seluk beluk
organisasi dan fungsi Administrasi Negara (alat tata usaha
negara) dan tidak boleh dilawan, dilanggar serta tidak
boleh diubah oleh Administrasi Negara.
HAN heteronom ini mencakup aturan tentang :
• Dasar-dasar dan prinsip umum administrasi negara;
• Organisasi administrasi negara, termasuk juga
pengertian dekonsentrasi dan desentralisasi;
• Berbagai aktivitas dari administrasi negara;
• Seluruh sarana administrasi negara; serta
• Badan peradilan administrasi
Pengertian Hukum Tata
Negara
1. Van DerPot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-
peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan serta wewenangnya masing-masing,
hubungan antara satu dengan yang lain dan
hubungannya dengan individu-individu (dalam
kegiatannya).
2. M. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim
Hukum Tata Negara adalah kumpulan
peraturan hukum yang mengatur organisasi daripada
Negara, hubungan antar alat perlengkapan Negara
dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan
warga negaranya dan hak-hak asasinya.
Dari beberapa pendapat ahli hukum di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa Hukum Tata Negara pada dasarnya
adalah peraturan-peraturan yang mengatur organisasi negara
dari tingkat atas sampai bawah, struktur, tugas dan wewenang
alat perlengkapan Negara, hubungan antar perlengkapan baik
secara hierarki maupun horizontal, wilayah negara, kedudukan
warga negara serta hak-hak asasinya.

Adapun objek dari Hukum Tata Negara adalah Negara


itu sendiri. Sedangkan sumber Hukum Tata Negara dalam arti
materil adalah Pancasila dan dalam arti formil terdiri dari
beberapa sumber diantaranya: Undang-Undang Dasar (UUD)
1945, Ketetapan MPR, Undang-Undang (UU),
PeraturanPemerintah (PP) dan Lain-lain.
Perbedaan Hukum Administrasi
Negara dengan Hukum Tata Negara
Hukum Administrasi Negara Hukum Tata Negara
1. Menggambarkan negara dalam keadaan 1. Menggambarkan negara dalam keadaan
bergerak yakni aturan yang harus tidak bergerak, mengatur tentang:
diperhatikan oleh kelengkapan negara dan •Berdirinya negara
pemerintahan dalam menjalankan •Fungsi lembaga negara
kekuasaan. •Hubungan antar lembaga negara
2. Menitikberatkan perhatian secara khas 2. Fokus terhadap konstitusi daripada
kepada administrasi saja daripada negara negara sebagai keseluruhan
3. Lebih banyak berurusan dalam 3. Banyak berkaitan dengan proses politik
pelaksanaan pembentukan aspirasi politik dalam suatu masyarakat hukum tertentu
itu, jadi relatif lebih banyak dengan proses dan organisasinya
pemerintahan dan organisasinya
4. Suatu pelajaran tentang perhubungan- 4. Suatu pelajaran tentang kompetensi
perhubungan hukum istimewa
5. Sekumpulan peraturan-peraturan 5. Kumpulan peraturan-peraturan hukum
hukum yang mengikat alat-alat yang membentuk alat-alat perlengkapan
perlengkapan yang tinggi maupun yang negara dan memberikan kepadanya
rendah dalam menggunakan wewenang yang membagi-bagikan tugas
wewenangnya yang telah diberikan atau pekerjaan dari pemerintah modern antara
ditetapkan dalam HTN beberapa alat perlengkapan negara di
tingkat tinggi dan tingkat rendah
6. Fokusnya merupakan bagian khusus 6. Fokusnya adalah hukum rangka dasar
dari HTN dari negara sebagai keseluruhan
7. Melaksanakan tugas yang telah 7. Menetapkan tugas yakni memberikan
ditentukan wewenang kepada badan kenegaraan
8. Berisi UU dan peraturan-peraturan 8. Peraturan-peraturan yang mengatur
khusus misalnya : hukum kepegawaian struktur umum dari suatu pemerintahan
negara, misalnya UUD dan UU organic
(UU yang mengatur daerah-daerah
otonom)
9. Ketentuan dalam HAN menyangkut 9. Ketentuan dalam HTN menyangkut
procedure dalam pembuatan keputusan tentang kompetensi dan tujuan
10. Mengatur negara dalam keadaan aktif 10. Mengatur negara dalam keadaan pasif
KESIMPULAN
Oppenheim, menyatakan bahwa yang
dipersoalkan HTN adalah negara dalam keadaan
berhenti sedangkan HAN adalah peraturan-peraturan
hukum mengenai negara dalam keadaan bergerak.
ALASAN
Hukum Administrasi Negara adalah meliputi hokum
yang mengatur susunan dan wewenang khusus dari alat
perlengkapan badan-badan seperti kepegawaian
(termasuk mengenai pensiun) peraturan wajib militer,
pengaturan mengenai pendidikan/pengajaran, peraturan
mengenai jaminan sosial, peraturan mengenai
perumahan, peraturan perburuhan, peraturan jaminan
orang miskin, dan sebagainya
Hukum tata negara mengatur mengenai negara
dalam keadaan diam artinya bukan mengenai suatu
keadaan nyata dari suatu negara tertentu (sistem
pemerintahan, sistem pemilu, dll dari negara tertentu)
tetapi lebih pada negara dalam arti luas. Hukum ini
membicarakan negara dalam arti yang abstrak

Anda mungkin juga menyukai