Anda di halaman 1dari 10

UAS HUKUM TATA NEGARA

Nama : Nurul Hikmah

NPM : 2008010180

Kelas : Non Reg BJM A

Mata Kuliah : Hukum Tata Negara

Hari/Tgl/Thn : Sabtu, 10-07-2021

1. Jelaskan apa saja yang menjadi objek ilmu hukum tata negara!
Jawab:
Hukum Tata Negara merupakan hukum publik, yang memberikan landasan yuridis bagi
pembentukan struktur negara dan mekanisme pemerintahanKedudukan Hukum Tata
Negara dilihat dari topangan keilmuan berada pada 2 kaki antara ilmu politik kenegaraan
dan ilmu hukum. Hukum Tata Negara memuat norma hukum yang mengatur organisasi

negara sebagai organisasi kekuasaan . Hukum Tata Negara mengatur hubungan antara
pemegang kekuasaan dan individu sebagai warga negara. Hukum Tata Negara memandang
negara sebagai suatu organisasi yang terdiri dari berbagai lembaga yang mendukung
organisasi tersebut. Dilihat dari pembagian ilmu hukum dikategorikan sebagai Hukum
Publik. Hukum yang objek pengaturan negara dikenal dengan hukum negara staatsreecht.
Dalam kerangka melakukan Studi Hukum Tata Negara, perlu diperjelas tentang ruang
lingkup kajiannya sehingga memberikan gambaran tentang bagian-bagian mana yang perlu
mendapatkan perhatian dalam rangka mempelajarinya.
Logemann dalam bukunya Het Staatrecht van Indonesie, het formele systeem bahasan
Hukum Tata Negara mencakup sebagai berikut.
a. Susunan dari jabatan (lembaga negara).
b. Penunjukan mengenai pejabat (Pimpinan lembaga negara).
c. Tugas dan kewajiban dari lembaga dan pimpinannya.
d. Kekuasaan dan kewenangan dari lembaga- lembaga negara.
e. Batas wewenang, dan tugas dari jabatan terhadap daerah dan yang dikuasainya.
f. Hubungan antarlembaga/jabatan.
g. Hubungan antara jabatan dan pejabat
Bahasan Hukum Tata Negara yang dirumuskan dalam bentuk tema, yang diturunkan dari
ruang lingkup yang amat luas. Bertitik tolak dari ruang lingkup yang lebih luas mencakup
kehidupan ketatanegaraan dari suatu bangsa di dalam usahanya menyelenggarakan
kepentingan hidup bersama. Ruang lingkup tersebut mencakup (1) ketentuan hukum
mengenai administrasi negara sebagai bagian dan organisasi negara bertugas melaksanakan
yang telah ditetapkan pokok- pokoknya oleh badan ketatanegaraan yang lebih tinggi, (2)
Ketentuan hukum mengenai organisasi negara selain tersebut di atas. Berdasarkan cakupan
besar tersebut, dikemukakannya secara terperinci beberapa pokok bahasan dan subpokok
bahasan yang terdiri dari 4 pokok bahasan, yaitu:
 Struktur umum dari organisasi negara, terdiri dari bentuk negara, bentuk pemerintahan,
sistem pemerintahan, corak pemerintahan, sistem pemencaran kekuasaan garis-garis
besar tertentu, organisasi, wilayah negara, hubungan antara rakyat dan negara, cara-
cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan, dasar negara, ciri-ciri lahir dari
kepribadian negara Indonesia.
 Badan-badan Ketatanegaraan, yang konsep intinya meliputi cara pembentukannya,
susunan masing-masing, badan, tugas dan wewenangnya, cara bekerjanya, kekuasaan di
antaranya dan masa jabatan dari masa jabatan masing-masing lembaga tersebut.
 Kehidupan politik rakyat mencakup sub bahasan berikut:
- Jenis penggolongan dan jumlah partai di dalam negara dan ketentuan hukum yang
mengaturnya
- Hubungan antara kekuatan-kekuatan politik dengan badan-badan ketatanegaraan
- Kekuatan politik dan pemilihan umum
- Arti dan kedudukan golongan kepentingan
- Pencerminan pendapat
- Cara kerja sama antarkekuatan-kekuatan politik
 Bahasan sejarah perkembangan ketatanegaraan sebagai latar belakang keadaan yang
sedang berlaku yang mencakup konsep kurun waktu; masa Penjajahan Belanda, masa
penjajahan Jepang, masa 17 Agustus 1945-27 Desember 1949, masa 27 Desember 1949-
17 Agustus 1950, masa 17 Agustus 1950- 5 Juli 1959, Masa 5 Juli 1959 hingga sekarang .
2. Jelaskan perbedaan antara hukum tata negara dan hukum administrasi negara!
Jawab:
a. Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah hukum yang mengatur dan mengikat alat
administrasi negara dalam menjalankan wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat
administrasi negara dalam melayani warga negara harus senantiasa memperhatikan
kepentingan warga negara.
b. Hukum Tata Negara (HTN) adalah hukum yang mengatur organisasi negara,hubungan
alat perlengkapan negara,susunan dan wewenangnya serta hak dan kewajiban warga
negara.
Perbedaan antara HAN dan HTN adalah sebagai berikut.

HUKUM TATA NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

(HTN) (HAN)

Menggambarkan negara dalam keadaan Menggambarkan negara dalam keadaan


tidak bergerak, mengatur tentang: bergerak yakni aturan yang harus
diperhatikan oleh kelengkapan negara dan
•Berdirinya negara
pemerintahan dalam menjalankan
•Fungsi lembaga negara kekuasaan

•Hubungan antar lembaga negara  

Fokus terhadap konstitusi daripada negara Menitikberatkan perhatian secara khas


sebagai keseluruhan kepada administrasi saja daripada negara

Banyak berkaitan dengan proses politik Lebih banyak berurusan dalam


dalam suatu masyarakat hukum tertentu pelaksanaan pembentukan aspirasi politik
dan organisasinya itu, jadi relatif lebih banyak dengan proses
pemerintahan dan organisasinya

Kumpulan peraturan-peraturan hukum yang sekumpulan peraturan-peraturan hukum


membentuk alat-alat perlengkapan negara yang mengikat alat-alat perlengkapan
dan memberikan kepadanya wewenang yang tinggi maupun yang rendah dalam
yang membagi-bagikan tugas pekerjaan dari menggunakan wewenangnya yang telah
pemerintah modern antara beberapa alat diberikan atau ditetapkan dalam HTN  
perlengkapan negara di tingkat tinggi dan
tingkat rendah

Suatu pelajaran tentang kompetensi Suatu pelajaran tentang perhubungan-


perhubungan hukum istimewa

Hukum mengenai organisasi jabatan-jabatan Hukum mengenai hubungan-hubungan


negara di dalam rangka pandangan mereka jabatan-jabatan tersebut satu dengan
terhadap “negara sebagai organisasi” lainnya serta hubungan hukum antara
jabatan-jabatan negara itu dan para warga
masyarakat

HTN mempelajari : HAN mempelajari :

1. Jabatan-jabatan apa yang ada sifat, bentuk dan akibat hukum yang
dalam susunan suatu negara; timbul karena perbuatan hukum istimewa
2. Siapa yang mengadakan jabatan yang dilakukan oleh para pejabat dalam
tersebut; menjalankan tugasnya
3. Dengan cara bagaimana jabatan-
jabatan itu ditempati oleh pejabat;
4. Fungsi/lapangan kerja dari
jabatan-jabatan itu;
5. Kekuasaan hukum dari jabatan-
jabatan itu;
6. Hubungan antara masing-masing
jabatan;
7. Dalam batas-batas manakah
organ-organ kenegaraan dapat
melakukan tugasnya.

fokusnya adalah hukum rangka dasar dari Fokusnya merupakan bagian khusus dari
negara sebagai keseluruhan HTN

   

Menetapkan tugas yakni memberikan Melaksanakan tugas yang telah


wewenang kepada badan kenegaraan ditentukan

Menyinggung dasar-dasar daripada negara Mengenai pelaksanaan tekniknya

Peraturan-peraturan yang mengatur struktur Berisi UU dan peraturan-peraturan khusus


umum dari suatu pemerintahan negara, misalnya : hukum kepegawaian
misalnya UUD dan UU organic (UU yang
mengatur daerah-daerah otonom)

Mengenai hal-hal yang azasi (fundamental) Peraturan-peraturan teknis yang mana


yang merupakan dasar-dasar dari sistem kita tidak langsung menyangkut
pemerintahan dan langsung menyangkut didalamnya, yang hanya menyangkut ialah
tiap-tiap warga negara para ahli saja (pejabat adminitrasi negara)

Pertanyaan yang berhubungan dengan Hanya mengenai pertanyaan teknis saja


susunan dan kekuasaan parlemen atau yang
bertalian dengan jaminan-jaminan hak-hak
asasi

Ketentuan dalam HTN menyangkut tentang Ketentuan dalam HAN menyangkut


kompetensi dan tujuan procedure dalam pembuatan keputusan

Mengatur negara dalam keadaan pasif Mengatur negara dalam keadaan aktif

Mengadakan alat perlengkapan negara dan Harus diperhatikan oleh alat perlengkapan
mengatur kekuasaan negara negara atau pemerintah dalam
menjalankan kekuasaan

Mencakup HTN materiil, hukum perdata Keseluruhan aturan yang secara berabad-
materiil dan hukum pidana materiil abad tidak termasuk HTN materiil, Perdata
materiil, dan Pidana Materiil, yang terbagi
dalam:

1.Bestuurs Recht (hukum yang mengatur


pemerintahan)

2.Justitie Recht (hukum peradilan)

3.Politie Recht (hukum kepolisian)

4.Ragelaars Recht (mengatur peraturan


perundang-undangan

Ajaran tentang wewenang Ajaran tentang hubungan hukum khusus

3. Jelaskan fungsi organ eksekutif, legislatif, dan yudikatif!


Jawab:
a. Organ Eksekutif
Yang mencakup organ eksekutif adalah presiden, wakil presiden dan kabinetnya. Baik
presiden maupun wakil presiden, sama-sama dipilih oleh elektorat Indonesia dalam
pemilihan presiden. Presiden dan wakil presiden menjabat selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan
(maka totalnya 10 tahun). Selama masa kampanye presiden dan wakil presiden adalah
sebuah pasangan yang tak terpisahkan. Dengan demikian komposisi calon presiden dan
calon wakil presiden butuh strategi. Hal-hal yang dapat mempengaruhi strateginya
adalah latar belakang etnis (dan agama) dan posisi sosial (sebelumnya) dalam
masyarakat. Organ eksekutif ini berfungsi dalam menjalankan kepemerintahan.
b. Organ Legislatif
Yang mencakup organ legislatif adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). MPR
berwenang menyusun atau mengubah Undang-Undang Dasar dan melantik (atau
memberhentikan) presiden. MPR adalah sebuah lembaga legislatif bikameral yang
terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPR,
yang terdiri dari 560 anggota, bertugas membentuk dan menyetujui undang-undang,
menghitung anggaran tahunan bersama presiden dan mengawasi pelaksanaan undang-
undang dan isu-isu politik. Anggota DPR dipilih untuk masa kerja lima tahun dengan
proporsi perwakilan yang adil berdasarkan hasil pemilu. Sayangnya, DPR mengantongi
reputasi buruk karena isu-isu skandal korupsi yang acap kali dilakukan oleh para
anggotanya. DPD menangani keputusan, undang-undang dan isu-isu yang memang
berhubungan dengan daerah yang dimaksud, dengan demikian keberadaanya mampu
meningkatkan perwakilan daerah di tingkat nasional. Tiap provinsi di Indonesia memilih
empat calon anggota DPD (yang akan bekerja di pemerintahanan selama lima tahun)
dari non-partai. Karena Indonesia memiliki 32 provinsi, maka jumlah anggota DPD
adalah 132 orang.
c. Organ Yudikatif
Yang dimaksud lembaga yudikatif adalah Mahkamah Agung. Mahkamah Agung (MA)
adalah mahkamah tertinggi dalam sistem peradilan Indonesia. MA adalah pengadilan
paling tinggi dalam proses naik banding dan MA juga menangani sengketa di
pengadilan-pengadilan yang lebih rendah. Tahun 2003 sebuah Mahkamah baru
dibentuk, yaitu Mahkamah Konstitusi. MK memonitor keputusan-keputusan yang dibuat
oleh kabinet dan parlemen (MPR) dan posisinya sejajar dengan Konstitusi Indonesia.
Sebagian besar kasus-kasus legal dapat ditangani oleh pengadilan umum, pengadilan
administrasi, pengadilan agama dan pengadilan militer. Sebuah Komisi Yudisial
mengawasi pemeliharaan jabatan, martabat dan perilaku hakim-hakim Indonesia. Ada
banyak laporan Bahwa lembaga peradilan di Indonesia tidak bebas dari korupsi dan
tidak sepenuhnya independen dari cabang-cabang politik lain.

4. Jelaskan dan berikan pendapat saudara tentang prinsip check and balances system pada
infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Bagaimana pula penerapannya dalam sistem
ketatanegaraan di Indonesia!
Jawab:
Sebagai perwujudan kedaulatan rakyat, maka lembaga perwakilan rakyat juga
merupakan lembaga yang berfungsi sebagai checks and balances terhadap lembaga negara
lainnya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut, maka lembaga perwakilan rakyat biasanya
diberikan beberapa fungsi misalkan fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi
anggaran. Checks and balances tersebut bertujuan supaya antar pelaksana kekuasaan
negara saling mengawasi dan mengimbangi satu dengan yang lainnya. Dalam artian bahwa
kewenangan lembaga negara yang satu akan selalu dibatasi dengan kewenangan lembaga
negara yang lain. Dengan konsep tersebut, maka sesungguhnya checks and balances bertitik
tolak pada adanya power
limit power.
Prinsip checks and balances tersebut tidak hanya berlaku ke luar, dalam artian bahwa
hanya ditujukan kepada lembaga negara yang menjalankan fungsi selain fungsi yang
dijalankan oleh lembaga perwakilan rakyat. Namun dalam ketatanegaraan modern, prinsip
tersebut juga harus diterapkan di dalam lembaga parlemen itu sendiri. Artinya dalam
lembaga perwakilan rakyat itu sendiri, prinsip checks and balances diterapkan dengan cara
mendesain lembaga perwakilan rakyat itu sendiri baik dari segi kelembagaan maupun dari
segi kewenangan.
Apabila dilihat dari struktur kelembagaan, secara umum ada tiga prinsip perwakilan
yang dikenal di dunia yaitu i) representasi politik (political representation), ii) representasi
teritorial (territorial representation), dan iii) representasi fungsional (functional
representation)

Anda mungkin juga menyukai