NPM : 2008010180
1. Jelaskan apa saja yang menjadi objek ilmu hukum tata negara!
Jawab:
Hukum Tata Negara merupakan hukum publik, yang memberikan landasan yuridis bagi
pembentukan struktur negara dan mekanisme pemerintahanKedudukan Hukum Tata
Negara dilihat dari topangan keilmuan berada pada 2 kaki antara ilmu politik kenegaraan
dan ilmu hukum. Hukum Tata Negara memuat norma hukum yang mengatur organisasi
negara sebagai organisasi kekuasaan . Hukum Tata Negara mengatur hubungan antara
pemegang kekuasaan dan individu sebagai warga negara. Hukum Tata Negara memandang
negara sebagai suatu organisasi yang terdiri dari berbagai lembaga yang mendukung
organisasi tersebut. Dilihat dari pembagian ilmu hukum dikategorikan sebagai Hukum
Publik. Hukum yang objek pengaturan negara dikenal dengan hukum negara staatsreecht.
Dalam kerangka melakukan Studi Hukum Tata Negara, perlu diperjelas tentang ruang
lingkup kajiannya sehingga memberikan gambaran tentang bagian-bagian mana yang perlu
mendapatkan perhatian dalam rangka mempelajarinya.
Logemann dalam bukunya Het Staatrecht van Indonesie, het formele systeem bahasan
Hukum Tata Negara mencakup sebagai berikut.
a. Susunan dari jabatan (lembaga negara).
b. Penunjukan mengenai pejabat (Pimpinan lembaga negara).
c. Tugas dan kewajiban dari lembaga dan pimpinannya.
d. Kekuasaan dan kewenangan dari lembaga- lembaga negara.
e. Batas wewenang, dan tugas dari jabatan terhadap daerah dan yang dikuasainya.
f. Hubungan antarlembaga/jabatan.
g. Hubungan antara jabatan dan pejabat
Bahasan Hukum Tata Negara yang dirumuskan dalam bentuk tema, yang diturunkan dari
ruang lingkup yang amat luas. Bertitik tolak dari ruang lingkup yang lebih luas mencakup
kehidupan ketatanegaraan dari suatu bangsa di dalam usahanya menyelenggarakan
kepentingan hidup bersama. Ruang lingkup tersebut mencakup (1) ketentuan hukum
mengenai administrasi negara sebagai bagian dan organisasi negara bertugas melaksanakan
yang telah ditetapkan pokok- pokoknya oleh badan ketatanegaraan yang lebih tinggi, (2)
Ketentuan hukum mengenai organisasi negara selain tersebut di atas. Berdasarkan cakupan
besar tersebut, dikemukakannya secara terperinci beberapa pokok bahasan dan subpokok
bahasan yang terdiri dari 4 pokok bahasan, yaitu:
Struktur umum dari organisasi negara, terdiri dari bentuk negara, bentuk pemerintahan,
sistem pemerintahan, corak pemerintahan, sistem pemencaran kekuasaan garis-garis
besar tertentu, organisasi, wilayah negara, hubungan antara rakyat dan negara, cara-
cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan, dasar negara, ciri-ciri lahir dari
kepribadian negara Indonesia.
Badan-badan Ketatanegaraan, yang konsep intinya meliputi cara pembentukannya,
susunan masing-masing, badan, tugas dan wewenangnya, cara bekerjanya, kekuasaan di
antaranya dan masa jabatan dari masa jabatan masing-masing lembaga tersebut.
Kehidupan politik rakyat mencakup sub bahasan berikut:
- Jenis penggolongan dan jumlah partai di dalam negara dan ketentuan hukum yang
mengaturnya
- Hubungan antara kekuatan-kekuatan politik dengan badan-badan ketatanegaraan
- Kekuatan politik dan pemilihan umum
- Arti dan kedudukan golongan kepentingan
- Pencerminan pendapat
- Cara kerja sama antarkekuatan-kekuatan politik
Bahasan sejarah perkembangan ketatanegaraan sebagai latar belakang keadaan yang
sedang berlaku yang mencakup konsep kurun waktu; masa Penjajahan Belanda, masa
penjajahan Jepang, masa 17 Agustus 1945-27 Desember 1949, masa 27 Desember 1949-
17 Agustus 1950, masa 17 Agustus 1950- 5 Juli 1959, Masa 5 Juli 1959 hingga sekarang .
2. Jelaskan perbedaan antara hukum tata negara dan hukum administrasi negara!
Jawab:
a. Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah hukum yang mengatur dan mengikat alat
administrasi negara dalam menjalankan wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat
administrasi negara dalam melayani warga negara harus senantiasa memperhatikan
kepentingan warga negara.
b. Hukum Tata Negara (HTN) adalah hukum yang mengatur organisasi negara,hubungan
alat perlengkapan negara,susunan dan wewenangnya serta hak dan kewajiban warga
negara.
Perbedaan antara HAN dan HTN adalah sebagai berikut.
(HTN) (HAN)
1. Jabatan-jabatan apa yang ada sifat, bentuk dan akibat hukum yang
dalam susunan suatu negara; timbul karena perbuatan hukum istimewa
2. Siapa yang mengadakan jabatan yang dilakukan oleh para pejabat dalam
tersebut; menjalankan tugasnya
3. Dengan cara bagaimana jabatan-
jabatan itu ditempati oleh pejabat;
4. Fungsi/lapangan kerja dari
jabatan-jabatan itu;
5. Kekuasaan hukum dari jabatan-
jabatan itu;
6. Hubungan antara masing-masing
jabatan;
7. Dalam batas-batas manakah
organ-organ kenegaraan dapat
melakukan tugasnya.
fokusnya adalah hukum rangka dasar dari Fokusnya merupakan bagian khusus dari
negara sebagai keseluruhan HTN
Mengatur negara dalam keadaan pasif Mengatur negara dalam keadaan aktif
Mengadakan alat perlengkapan negara dan Harus diperhatikan oleh alat perlengkapan
mengatur kekuasaan negara negara atau pemerintah dalam
menjalankan kekuasaan
Mencakup HTN materiil, hukum perdata Keseluruhan aturan yang secara berabad-
materiil dan hukum pidana materiil abad tidak termasuk HTN materiil, Perdata
materiil, dan Pidana Materiil, yang terbagi
dalam:
4. Jelaskan dan berikan pendapat saudara tentang prinsip check and balances system pada
infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Bagaimana pula penerapannya dalam sistem
ketatanegaraan di Indonesia!
Jawab:
Sebagai perwujudan kedaulatan rakyat, maka lembaga perwakilan rakyat juga
merupakan lembaga yang berfungsi sebagai checks and balances terhadap lembaga negara
lainnya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut, maka lembaga perwakilan rakyat biasanya
diberikan beberapa fungsi misalkan fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi
anggaran. Checks and balances tersebut bertujuan supaya antar pelaksana kekuasaan
negara saling mengawasi dan mengimbangi satu dengan yang lainnya. Dalam artian bahwa
kewenangan lembaga negara yang satu akan selalu dibatasi dengan kewenangan lembaga
negara yang lain. Dengan konsep tersebut, maka sesungguhnya checks and balances bertitik
tolak pada adanya power
limit power.
Prinsip checks and balances tersebut tidak hanya berlaku ke luar, dalam artian bahwa
hanya ditujukan kepada lembaga negara yang menjalankan fungsi selain fungsi yang
dijalankan oleh lembaga perwakilan rakyat. Namun dalam ketatanegaraan modern, prinsip
tersebut juga harus diterapkan di dalam lembaga parlemen itu sendiri. Artinya dalam
lembaga perwakilan rakyat itu sendiri, prinsip checks and balances diterapkan dengan cara
mendesain lembaga perwakilan rakyat itu sendiri baik dari segi kelembagaan maupun dari
segi kewenangan.
Apabila dilihat dari struktur kelembagaan, secara umum ada tiga prinsip perwakilan
yang dikenal di dunia yaitu i) representasi politik (political representation), ii) representasi
teritorial (territorial representation), dan iii) representasi fungsional (functional
representation)