Disusun oleh:
Nama: Letisia Ayuni Dwi .O
NPM: 2001020375
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Allah Swt karena limpahan
rahmat dan serta anugerah-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul “Paradigma mengenai Administrasi Publik Lama”.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………...........……………………..
KESIMPULAN ................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan di manapun, Administrasi
Publik akan memainkan sejumlah peran penting diantaranya dalam
menyelenggarakan pelayanan publik guna mewujudkan salah satu tujuan utama
dibentuknya Negara yakni kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dalam konteks
Indonesia misalnya, tujuan dari dibentuknya pemerintahan sebagaimana
termaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 diantaranya
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Perjalanan penyelenggaraan peran Administrasi Publik yang demikian,
telah mengalami berbagai macam perkembangan dimulai pada masa sebelum
lahirnya konsep Negara Bangsa hingga lahirnya ilmu modern dari Administrasi
Publik yang hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergeseran
paradigma, mulai dari model klasik yang berkembang dalam kurun waktu
1855/1887 hingga akhir 1980an.
Konsep yang pertama berkembang saat itu adalah konsep The Old Public
Administration. Konsep ini pertama kali dikemukan oleh seorang Presiden AS
dan juga merupakan Guru Besar Ilmu politik, Woodrow Wilson. Beliau
menyatakan bidang administrasi itu sama dengan bidang bisnis. Maka dari itu
munculah konsep ini, konsep Old Public Administration ini memiliki tujuan
melaksanakan kebijaka dan memberikan pelayanan, dimana dalam
pelaksanaannya ini dilakukan dengan netral, profesional, dan lurus mengarah
kepada tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua kunci dalam memahami OPA
ini, pertama, adanya perbedaan yang jelas antara politik (policy) dengan
administrasi. Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi
pengelolaannya hak organisasi publik diberikan kepada manajernya
(pemimpin), agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Seiring dengan berkembangnya keadaan sosial yang ada di masyarakat dan
perkembangan proses pembangunan bagaimana membangun suatu institusi
yang lebih baik, konsep Old Public Administration (OPA) dianggap tidak lagi
relevan dengan keadaan saat itu. OPA lebih dianggap lebih tanggap terhadap
4
kekuasaan kelompok yang dominan dalam masyarakat, namun tidak tanggap
terhadap kekuasaan diluar struktur kekuasaan yang ada di setiap jenjang
pemerintahan. kemudian muncul suatu konsep baru yaitu New Public
Administration.
Administrasi negara baru muncul mulai pada penghujung tahun-tahun
1960- an dan permulaan tahun1970-an sebagai suatu tanggapan atas beberapa
rangsangan yang berlanjut menjadi keresahan rasial, berlangsungnya
ketidakpuasan atas basis intelektual administrasi negara, dan perubahan umum
dalam disiplin ilmu sosial. Aneka macam nilai dihubungkan dengan
administrasi negara baru, dan nilai tersebut tidak selalu bersesuaian. Karena itu
penulis betul- betul menolak pemahaman bahwa pasti ada administrasi negara
baru yang tunggal, yang disepakati, disertai model yang sama sekali
mengingkari teori-teori dan norma- norma lampau dalam lapangannya. Apa
yang baru dalam administrasi negara baru langsung mengalir dari nilai-nilai
yang telah menuntut administrasi negara tradisional sehingga administrasi
negara baru dapat berjalan logis dari kumpulan pengetahuan baru dalam ilmu-
ilmu sosial dan pengarahan ilmu-ilmu itu pada masalah-masalah publik.
5
Administration.
2. Memahami fenomena yang terjadi dalam masyarakat dalam penerapan
konsep Paradigma Old Public Administration.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Paradigma
6
metedologi memfokuskan bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan. Dari
definisi dan muatan paradigma, maka paradigma sebagai alat bantu untuk
merumuskan hal yang berkaitan dengan 1. Apa yang harus dipelajari, 2.
Persoalan apa yang harus dijawab, 3. Bagaimana metode untuk menjawabkan,
4. Aturan apa yang harus diikuti dalam menginterprestasikan informasi yang
diperoleh
7
administrasi. Untuk mengembangkan birokrasi pemerintah yang efektif dan
efisien, diperlukan pembaharuan administrasi pemerintahan dengan jalan
meningkatkan profesionalisme manajemen administrasi negara. Untuk itu,
diperlukan ilmu yang diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi dengan
mencetak aparatur publik yang profesional dan non-partisan. Karena itu, tema
dominan dari pemikiran Wilson adalah aparat atau birokrasi yang netral dari
politik. Administrasi negara harus didasarkan pada prinsip- prinsip manajemen
ilmiah dan terpisah dari hiruk pikuk kepentingan politik. Inilah yang dikenal
sebagai konsep dikotomi politik dan administrasi. Administrasi negara
merupakan pelaksanaan hukum publik secara detail dan terperinci, karena itu
menjadi bidangnya birokrat tehnis. Sedang politik menjadi bidangnya politisi.
Ide-ide yang berkembang pada tahun 1900-an memperkuat paradigma
dikotomi politik dan administrasi, seperti karya Frank Goodnow ”Politic and
Administration”. Karya fenomenal lainnya adalah tulisan Frederick W.Taylor
”Principles of Scientific Management (1911). Taylor adalah pakar manajemen
ilmiah yang mengembangkan pendekatan baru dalam manajemen pabrik di
sector swasta – Time and Motion Study. Metode ini menyebutkan ada cara
terbaik untuk melaksanakan tugas tertentu. Manajemen ilmiah dimaksudkan
untuk meningkatkan output dengan menemukan metode produksi yang paling
cepat, efisien, dan paling tidak melelahkan.Jika ada cara terbaik untuk
meningkatkan produktivitas di sector industri, tentunya ada juga cara sama
untuk organisasi public.Wilson berpendapat pada hakekatnya bidang
administrasi adalah bidang bisnis, sehingga metode yang berhasil di dunia
bisnis dapat juga diterapkan untuk manajemen sektor publik.
Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max
Weber. Weber mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki
kewenangan, seleksi dan promosi berdasarkan merit system, aturan dan
regulasi yang merumuskan prosedur dan tanggungjawab kantor, dan
sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai bentuk kewenangan yang legal
rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.
8
Ide atau prinsip dasar dari Administrasi Negara Lama (Dernhart dan
Dernhart, 2003) adalah :
Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung
melalui
badan-badan pemerintah.
9
Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh
administrator
pejabat politik
10
Goodnow, Leonard D. White. Mereka mengungkapkan bahwa
politik harus memusatkan perhatiannya pada kebijakan atau
ekspresi dari kehendak rakyat, sedangkan administrasi
.Implikasi paradigma
iniadalah administrasi harus dilihat sebagai sesuatu yang bebas
nilai serta diarahkan atau berfokus untuk mencapai nilai
efisiensi dan ekonomi dari government bureaucracy.
Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kakian apa yang akan
dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas.
Administrasi negara memperoleh legitimasi
11
akademiknya lewat lahirnya Introduction To the study of Public
Administration oleh Leoanrd D White yang menyatakan
dengan tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut mencampuri
administrasi, dan administrasi negara harus bersifat studi
ilimiah yang bersifat bebas nilai.
12
Paradigma III: Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik
(1950- 1970)
Prinsip Managemen Menurut HERBERT SIMON ( The
Poverb Administration ) ilmiah POSDCORB tidak
menjelaskan makna “
13
POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan
oleh administrator publik terutama dalam decision making.
Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali perdebatan
Dikotomi administrasi dan Politik Kemudian muncullah
pendapat Morstein-Mark ( element Of Public Administration
yang kemudian kembali Mempertanyakan pemisahan politik
san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak
mungkin.
14
negara yakni ilmu administrasi, apakah ia berhak bicara
tentang public (negara) dalam administrasi tersebut dan banyak
persoalan lainnya.
15
Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang
perlu dikembangkan dalam disiplin Administrasi Negara:
16
BAB III
PERMASALAHAN DAN
PEMBAHASAN
Otonomi daerah adalah wujud dari pemerintahan yang demokrasi. Ketika
kewenangan yang dulu dipegang oleh pemerintah pusat, kini dilimpahkan
kepada pemerintahan daerah yang dianggap sebagai pemerintah yang paling
dekat aksesnya dengan rakyat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun ketika otonomi ini sudah dijalankan, kemudian banyak pula terjadi
penyimpangan oleh pemerintah daerah itu sendiri. Seolah jika dahulu hanya
pusat saja yang bisa korupsi, tapi sekarang pejabat di tingkat daerah juga bisa
ambil bagian. Inilah ironinya. Dan banyak fakta yang telah membuktikan,
seperti salah satu contoh ialah di daerah saya di Kabupaten Brebes. Bupati
yang memperoleh amanah dari rakyat untuk menjalankan dua kali masa
jabatan ini terdakwa menjadi pelaku korupsi atas pengadaan tanah untuk
pembangunan Pasar Brebes dengan kerugian Negara Rp 7,8 miliar , kini
sudah nonaktif dari jabatannya dan divonis 2 tahun.
17
model yang kini dominan yang didasarkan pada teori ekonomi dan
kepentingan pribadi. Teori-teori, nilai, dan keyakinan adalah apa yang
memfasilitasi atau menghambat jenis tindakan tertentu. Paradigm ini cair,
tidak hanya tentang bagaimana kita melihat warga yang dilayani tapi juga
perubahan dalam cara birokrat melihat dirinya sendiri dan tanggung jawab
mereka, bagaimana mereka memperlakaukan satu sama lain, bagaimana
mereka mendefinisikan tujuan dan
18
sasaran, bagaimana pemerintah mengevaluasi diri sendiri dan yang lain,
bagaimana pemerintah membuat keputusan, bagaimana mereka memandang
kesuksesan dan kegagalan, bagaimana mereka berpikir tentang legitimasi
tindakan mereka. Ini adalah perhatian pemerintah pada cita-cita demokrasi dan
kepentingan publik, kewarganegaraan dan martabat manusia, pelayanan dan
komitmen sebagai dasar dari segala yang pemerintah atau birokrat lakukan.
19
prinsip-prinsip dalam dunia bisnis yang diparkasai oleh Taylor pantas
untuk diperhatikan. Metode keilmuan, menurut Taylor, harus
menggeser metode rule of thumb. Tenaga kerja harus diseleksi, dilatih
dan dikembangkan secara ilmiah, dan didorong untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan berbagai tugas pekerjaan sesuai prinsip-prinsip
20
keilmuan. Dunia telah mengakui kebesaran Taylor dalam membangun
prinsip manajemen yang profesional.
Max Weber, ahli hukum dan sosiologi terkenal, sekaligus filsuf
ilmu sosial yang terkenal , melahirkan adanya suatu konsep birokrasi
ideal untuk dijalankan dalam suatu negara . konsep itu adalah Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik teori birokrasi miliknya, :
• Adanya pembagian tugas/tanggung jawab yg jelas dan formal,
21
semakin kompleks maka dibutuhkan atau diperlukan suatu institusi
yang rasional yaitu “birokrasi”. Dalam birokrasi ini diatur perilaku
yang tidak saja produktif tetapi juga loyal terhadap pimpinan dan
organisasi. Perilaku yang “impersonal” dan “saklek” harus diterapkan.
Hubungan kekeluargaan, kelompok sosial dan sebagainya tidak
mendapat tempat untuk dipertimbangkan dalam birokrasi.
Karenanya, para anggota organisasi harus ditempatkan berdasarkan
kemampuan yang dimiliki, dikembangkan dan dituntun dengan
peraturan yang jelas dalam menjalankan tugasnya.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari dinamika paradigma administrasi yang telah dipaparkan, dapat ditarik
konklusi bahwa perkembangan paradigma akan terus berlanjut karena kebutuhan
dan aspek lebih representatif dan relevan terhadap perkembangan zaman. Setiap
kegagalan dalam implementasi konsep paradigma akan ditindaklanjuti dengan
evaluasi dan kritik untuk memperbaiki paradigma.
Selain itu, paradigma juga disesuaikan dengan ekologi masyarakat untuk
dapat mewujudkan administrasi publik yang ideal dalam memberikan
kontribusi pelayanan pada publik.
Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan sebutan
Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini merupakan
paradigma yang berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi negara.
Tokoh paradigma ini adalah antara lain adalah pelopor berdirinya ilmu
administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya “The Study of
Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of
Scientific Management”
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Indah mindarti, Leli.2007.Revolusi Adinistrasi Publik,Malang : Bayu Media
Publishing.
2. http://birokrazy08.wordpress.com/2010/12/21/administrasi-publik/ (Tanggal
19, 17:15)
3. http://ikamullahakmal.blogspot.com/2013/03/teori-dalam-administrasi-
publik-klasik.html (tgl 20, 16:45)
4. https://agungblacklist.wordpress.com/2011/11/11/pradigma-administrasi-
negara/ (tgl 20, 17:05)
5. http://ilmuitukece.blogspot.com/2016/10/pengaruh-old-public-
administration.html (tgl 19, 19:15)
6. Pasolong, Dr. Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik.
Bandung: ALFABETA, cv.
7. http://jabirical.blogspot.com/2011/04/perbandingan-opa-npm-dan-nps.html (tgl
20 , 19:10)
8. http://id.scribd.com/doc/121751739/Paradigma-Old-Public-Administration (tgl
20 , 20:15)
24