2
Ibid, hlm. 23-24
seperti misalnya Organisasi tata usaha negara mengenai hubungan hukum lembaga-
lembaga tersebut kekuatan hukum kelembagaan yang berbeda dari negara.
penyelenggaraan pemerintahan daerah menurut undang-undang otonomi daerah;
dan akibat hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan daerah. Juga
Pertimbangan Hukum Penyelesaian Benturan Kepentingan untuk pemerintah dengan
warga negara yang dilindungi atau untuk penyelesaian sengketa dari pemerintah.
Pada saat yang sama, hukum administrasi negara otonom adalah hukum dilaksanakan
atau diciptakan oleh aparatur pemerintah sehubungan dengan pelaksanaan tugas
seperti; Keputusan presiden, perintah menteri, perintah gubernur, Surat Perintah
Bupati/Walikota.
3
Fakhruddin Razy, Buku ajar Hukum Administrasi Negara, hlm. 8
Mengenai ruang lingkup yang dipelajari dalam studi Hukum Administrasi
Negara, Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan ada enam ruang lingkup yang
dipelajari dalam HAN yaitu meliputi :
1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari
administrasi negara;
2. Hukum tentang organisasi negara;
3. Hukum tentang aktivitas-aktivitas dari administrasi negara, terutama
yang bersifat yuridis;
4. Hukum tentang sarana-sarana dari administrasi negara terutama
mengenai kepegawaian negara dan keuangan negara;
5. Hukum administrasi pemerintah daerah dan Wilayah, meliputi :
a. Hukum Administrasi Kepegawaian;
b. Hukum Administrasi Keuangan;
c. Hukum Administrasi Materiil;
d. Hukum Administrasi Perusahaan Negara.
6. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara.4
4
Admosudirjo, Prajudi, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta : 2008
5
I Nyoman Gede, Buku Ajar Hukum Administrasi Negara, Singaraja : 2017, hlm. 8-9
3. Sumber Hukum Filosofis, yaitu sumber yang menjadikan hukum itu adil
(misalnya: hukum yang berasal dari wahyu Tuhan, Hukum yang berasal dari cita
dan kesadaran hukum masyarakat (Pancasila) Di Indonesia yang dipandang
sebagai Sumber Hukum Materiil, diantaranya:6
a. Pancasila
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum diartikan
sebagai pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum dan cita-cita
mengenai kemerdekaan individu dan bangsa, perikemanusiaan, keadilan
sosial serta cita-cita dan moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan
keagamaan. Hal ini dituangkan dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (yang
selanjutnya ditulis UU RI No. 12 Tahun 2011), yang menyatakan
”Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum”.
b. Yurisprudensi
Secara umum yang dimaksud dengan yurisprudensi adalah
peradilan, akan tetapi dalam arti sempit yang dimaksud dengan
yurisprudensi adalah himpunan putusan-putusan hakim yang disusun
secara sistematik, yang dapat dijadikan rujukan bagi hakim-hakim
berikutnya.
c. Hukum tidak tertulis
Hukum yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam
masyarakat yang secara turun temurun dihormati dan ditaati oleh
masyarakat, contohnya Hukum Adat. Hukum Adat sebagai hukum
yang secara turun temurun diwariskan nenek moyang kepada generasi
berikutnya memiliki nilai-nilai universal. Nilai-nilai tersebut antara
lain ;
- Prinsip Gotong royong;
- Fungsi sosial manusia dan hak milik dalam kehidupan sosial;
- Prinsip persetujuan atau kesepakatan sebagai dasar kekuasaan
Negara;
- Prinsip perwakilan dan permusyawaratan dalam sistem
pemerintahan.
4. Hukum Internasional
6
I Nyoman Gede, Buku Ajar Hukum Administrasi Negara, Singaraja : 2017, hlm. 10-12
Hukum Internasional dilihat dari muatannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu ;
1) Hukum Internasional Publik (Hukum Internasional)
mengatur hubungan hukum yang terjadi antarnegara dan organisasi
antarnegara dalam kaitannya dengan ketenteraman hidup bernegara.
2) Hukum Internasional Privat (Hukum Perdata Internasional)
mengatur tentang hubungan hukum antar individu dalam keperdataan
(privat) kalau menyangkut perbedaan hukum dan kewarganegaraan.
5. Doktrin7
Doktrin merupakan pendapat yang dikemukakan para ahli hukum untuk
menyikapi fenomena yang terjadi setiap waktu. Doktrin bisa dikemukakan dalam
berbagai forum, seperti penelitian, seminar atau dengan penerbitan buku yang
membahas suatu topik, atau fenomena hukum tertentu.
7
Ibid, hlm. 12-13
misalnya kecenderungan hukum perpajakan menjadi ilmu yang berdiri sendiri di luar
HAN.
2. Kewenangan HAN
Pejabat administrasi negara adalah aktor dalam hukum administrasi negara.
Dalam pelaksanaan perbuatan hukum dan perbuatan sebagai tugas pokok
pemerintahan dan dalam tugas-tugas pelayanan publik, tetapi dalam pelaksanaan
sumber daya dan tindakan harus memiliki otoritas yang jelas. Dalam banyak literatur
sumber otoritas muncul dari penamaan, pendelegasian, dan atribusi. Sebelum untuk
mengetahui cara memberi, dan mendelegasikan, kita harus terlebih dahulu
memahaminya tentang kekuasaan dan otoritas.
Secara konseptual, istilah kewenangan dan wewenang sering disamakan
dengan ungkapan Belanda "bevogedung" (artinya otoritas atau berkuasa).
Kewenangan merupakan bagian yang sangat penting dari peraturan perundang-
undangan Pemerintah (hukum administrasi) karena pemerintah baru dapat bertindak
untuk bertindak berdasarkan otorisasi yang diterima. Definisi otorisasi dalam kamus
umum bahasa Indonesia diartikan sebagai wewenang yang sama yaitu hak dan
kekuatan untuk melakukan sesuatu.
3. Tindakan Hukum Pemerintah
Secara teoritik tindakan pemerintah (bestuurshandelingen) merupakan”
tindakan atau perbuatan dari alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan) untuk
menjalankan fungsi pemerintahan (bestuursfunctie).” Tindakan pemerintah tersebut
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Tindakan berdasarkan hukum (rechts handelingen),
yaitu tindakan-tindakan pemerintah yang dapat menimbulkan akibat
hukum tertentu untuk melahirkan hak dan kewajiban. Tindakan-tindakan
ini berhubungan langsung dengan kewenangan yang dimiliki atau melekat
pada jabatannya.
2) Tindakan berdasarkan Fakta/Nyata (feitelijke handelingen),
yaitu tindakan-tindakan pemerintah yang tidak berhubungan langsung
dengan kewenangan yang dimiliki sehingga tidak menimbulkan akibat
hukum. Contoh: pemerintah memberikan bantuan, peresmian jembatan
dan lain-lain 8
8
Ibid, hlm. 52
kontrak/perjanjian untuk melakukan pekerjaan tertentu. Sementara gugatan hukum publik
berlaku perbuatan hukum pemerintah sebagai perbuatan hukum sepihak (eenzijdig
publiekrechttelijke handelingen) dan litigasi bilateral (meerzijdik) bisnis hukum publik.
Gugatan sepihak adalah gugatan apa kehendak sepihak dari pemerintah, yang bisa
melahirkan keputusan-keputusan tersebut bersifat individu tertentu dan juga bersifat
umum. selama operasi Hukum bilateral adalah tindakan hukum yang dibuat oleh
pemerintah kehendak bersama antara dua pihak (badan hukum menurut hukum publik).
Aksi legal.9
Ciri atau karakteristik dari tindakan hukum publik yang dilakukan oleh pemerintah
adalah:
1. Untuk Kepentingan Umum,
2. Dilakukan atas dasar kewenangan,
3. Tidak adanya kesetaraan posisi antara yang mengatur dengan yang diatur,
4. Sanksinya tegas dan dipertahankan secara sepihak oleh penguasa.
Sedangkan ciri atau karakter dari tindakan hukum privat dapat dilihat dari ciri
hukum privat itu sendiri, karena tindakan hukum privat tunduk pada hukum privat
(hukum perdata). Sehingga ciri atau karakteristik tindakan hukum privat adalah:
1. Mengatur kepentingan individu,
2. Dibuat atas dasar konsensus para pihak,
3. Terdapat kesetaraan posisi diantara para pihak,
4. Dipertahankan sendiri oleh para pihak,
5. Sanksinya tergantung kemauan para pihak.
9
Ibid, hlm. 52