Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yanuarita Nova Azkya

NIM : 05020421058
Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Titik Triwulan Tutik, SH., M.H.

Buatlah Rangkuman Pengantar Hukum Administrasi Negara yang mencakup!

1. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Dalam sejarah hukum Eropa Kontinental, Hukum Administrasi lahir sebagai
konsekuensi dari konsep negara hukum liberal (de libe rale rechtsstaatsidee) pada abad
ke-19. Konsep dasar negara hukum liberal adalah keterikatan kekuasaan pemerintahan
pada undang undang (asas legalitas; wetmatigheidsbeginselen) dan jaminan perlindungan
hak-hak asasi. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan, bahwa Hukum Administrasi
merupakan instrumen negara hukum. Sehingga, sejak awal lahirnya Hukum Administrasi
memiliki fungsi utama yakni perlindungan terhadap HAM.
Hukum Administrasi memiliki beberapa pengertian berdasarkan sudut pandang.
Berikut akan dipaparkan beberapa pengertian dari Hukum Administrasi menurut beberapa
pakar, antara lain:
a) R. Abdoel Djamali, bahwa Hukum Administrasi Negara adalah peraturan hukum
yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara warga negara dan
pemerintahnya yang menjadi sebab hingga negara itu berfungsi.
b) Kusumadi Poedjosewojo, Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan aturan
hukum yang mengatur bagaimana negara se bagai penguasa menjalankan usaha-
usaha untuk memenuhi tu gasnya.
c) E. Utrecht, mendefinisikan Hukum Administrasi sebagai hukum yang menguji
hubungan hukum istimewa yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat
melakukan tugas mereka yang khusus.
d) Van Apeldoorn, memberikan pengertian Hukum Administrasi Negara adalah
keseluruhan aturan yang harus diperhatikan oleh para pengusaha yang diserahi
tugas pemerintahan dalam men jalankan tugasnya.
e) Djokosutono, Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur tentang
hubungan-hubungan hukum antara jabatan dalam negara dan warga masyarakat.
2. Konsep Hukum Administrasi Tata Usaha Negara/HAN
Menurut Philipus M. Hadjon, dalam konsep negara hukum masyarakat (sociale
reachtsstaat) Hukum Administrasi didefinisikan sebagai instrument yuridis yang
memungkinkan pemerintahan mengendalikan kehidupan masyarakat dan pada sisi lain
memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam pengendalian (pemerintah) ini.
Dengan konsep tersebut, unsur-unsur pokok Hukum Administrasi yaitu:
a) Sturen (sturing).
b) Partisipasi (peran serta).
c) Perlindungan hukum bagi masyarakat."
Unsur-unsur tersebut sekaligus merupakan dimensi normatif Hukum Administrasi, yang
meliputi:
a) Hukum mengenai kekuasaan pemerintah
b) Hukum mengenai organisasi publik, organisasi, dan instrumen.
c) Hukum mengenai perlindungan hukum bagi masyarakat terhadap kekuasaan
pemerintahan.

3. Kodifikasi di Bidang Hukum Administrasi

Dalam tahap awal Hukum Administrasi Sektoral sulit dikodifikasi. Melalui


peradilan administrasi hukum, administrasi dikembangkan melalui putusan-putusan
pengadilan, sehingga Hukum Administrasi masih banyak merupakan hukum
yurisprudensi. Dalam perkembangan dewasa ini terdapat suatu kecenderungan untuk
mengembangkan Hukum Administrasi Umum (general admi nistrative law). Kondisi
peraturan perundang-undangan di bidang Hukum Administrasi masih sectoral, juga
peraturan perundang-undangan yang tidak normatif. Kondisi demikian melahirkan
kebutuhan akan Peraturan Perundang-undangan Hukum Adiministrasi Umum (Kodifikasi
Hukum Administrasi Umum).

Kodifikasi Hukum Administrasi Umum meliputi tiga komponen dasar Hukum


Administrasi, yaitu:
a) Hukum untuk penyelenggaraan pemerintahan (het recht voor het besturen door de
overdheid; recht voor het bestuur: normering van het bestuursoptreden).
b) Hukum oleh pemerintah (het recht dat uit dit bestuur onstaat; recht van het bestuur:
nadere regelgeving, beleidsregels, concrete bestuurs besluiten).
c) Hukum terhadap pemerintah, yaitu hukum yang menyangkut perlindungan hukum
bagi rakyat terhadap tindakan pemerintahan (het recht tegen het bestuur).

Saat ini dalam perkembangannya telah lahir beberapa ketentuan perundang-


undangan yang terkait dengan Hukum Administrasi, antara UU tentang Administrasi
Pemerintahan dan UU tentang Pelayan an Publik. UU tentang Administrasi Pemerintahan
adalah UU di bidang Hukum Administrasi Umum yang seyogianya menjadi landasan
utama karena dari tiga komponen dasar Hukum Administrasi, UU ini berkenaan dengan
hukum untuk penyelenggaraan pemerintahan yang men jadi landasan normatif bagi semua
tindakan pemerintahan. UU tentang Pelayanan Publik seyogianya harus berlandaskan pada
UU tentang Administrasi Pemerintahan.

Tahapan pembangunan Hukum Administrasi hendaknya memberi prioritas untuk


kodifikasi Hukum Administrasi Umum yang lain di antaranya UU Keterbukaan
Pemerintahan dan lain-lain.

4. Interrelasi Hukum Administrasi Dengan Cabang Ilmu Pengetahuan Lain

1. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara


Secara teoretis Hukum Tata Negara adalah keseluruhan peraturan hukum yang
membentuk alat perlengkapan Negara dan menentukan kewenangan alat-alat perlengkapan
Negara tersebut, sedangkan Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan ketentuan
yang mengikat alat-alat perlengkapan Negara, baik tinggi maupun rendah ketika alat-alat
itu akan menggunakan kewenangan ketatanegaraan. Pada pihak yang satu terdapatlah
hukum tata negara sebagai suatu kelompok peraturan hukum yang mengadakan badan-
badan kenegaraan, yang memberi wewenang kepada badan-badan itu, yang membagi
pekerjaan pemerintah serta memberi bagian-bagian itu kepada masing-masing badan
tersebut yang tinggi maupun yang rendah. Hukum Tata Negara menurut Oppenheim yaitu
memperhatikan negara dalam keadaan tidak bergerak (staat in rust). Pada pihak lain
terdapat Hukum Administrasi negara sebagai suatu kelompok ketentuan-ketentuan yang
mengikat badan-badan yang tinggi maupun rendah bila badan-badan itu menggunakan
wewenangnya yang telah diberi kepadanya oleh hukum tata negara itu. Tidak ada
pemisahan tegas antara hukum tata negara dan hukum administrasi. Terhadap hukum tata
negara, hukum administrasi merupakan perpanjangan dari Hukum Tata Negara. Hukum
administrasi melengkapi Hukum Tata Negara, disamping sebagai hukum instrumental
(instrumenteel recht) juga menetapkan perlindungan hukum terhadap keputusan-keputusan
penguasa.
2. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Pidana
Menurut Romeyn hukum Pidana dapat dipandang sebagai bahan pembantu atau
“hulprecht” bagi hukum administrasi negara, karena penetapan sanksi pidana merupakan
satu sarana untuk menegakkan hukum tata pemerintahan, dan sebaliknya peraturan-
peraturan hukum di dalam perundang-undangan administratif dapat dimasukkan dalam
lingkungan hukum Pidana. Sedangkan E. Utrecht mengatakan bahwa Hukum Pidana
memberi sanksi istimewa baik atas pelanggaran kaidah hukum privat, maupun atas
pelanggaran kaidah hukum publik yang telah ada. Pendapat lain dikemukakan oleh Victor
Situmorang bahwa “apabila ada kaidah hukum administrasi negara yang diulang kembali
menjadi kaidah hukum pidana, atau dengan perkataan lain apabila ada pelanggaran kaidah
hukum administrasi negara, maka sanksinya terdapat dalam hukum pidana”.
3. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata
Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang
organisasi negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai
dua asas yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan
peraturan-peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum
perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum
khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum
diatur baik oleh Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa
itu diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi negara sebagai hukum khusus, tidak
diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.
Terjadinya hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata apabila:
a) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata menjadi
kaidah hukum Administrasi Negara.
b) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh
hukum perdata
c) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka
kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi
Negara.
4. Hukum Administrasi Negara dengan Ilmu Administrasi Negara
Sebagaimana istilah administrasi, administrasi negara juga mempunyai berbagai
macam pengertian dan makna. Administrasi negara membahas setiap aspek kegiatan
pemerintah yang dimaksudkan untuk melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh
pada kebijakan publik (public policy); sebagai suatu proses, administrasi negara adalah
seluruh langkah-langkah yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan; dan sebagai suatu
bidang kemampuan, administrasi negara mengorganisasikan dan mengarahkan semua
aktivitas yang dikerjakan orang-orang dalam lembaga-lembaga publik. Kegiatan
administrasi negara tidak dapat dipisahkan dari kegiatan politik pemerintah, dengan kata
lain kegiatan-kegiatan administrasi negara bukanlah hanya melaksanakan keputusan-
keputusan politik pemerintah saja, melainkan juga mempersiapkan segala sesuatu guna
penentuan kebijaksanaan pemerintah, dan juga menentukan keputusan-keputusan politik.

Anda mungkin juga menyukai