NIM : 2010117357
KELAS : HUKUM B - MALAM
MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1. Hukum administrasi negara merupakan tindak lanjut dari hukum tata negara, artinya tugas
dan wewenang, fungsi, jabatan badan administrasi di jalankan diatur dalamm hukum
administrasi negara. Sebagaimana di katakan oleh Ten Berge, bahwa hukum administrasi
negara adalah sebagai perpanjangan dari hukum tata negara atau hukum sekunder dari
hukum tata negara. Walaupun hukum tata negara dan hukum administrasi negara
meupakan jenis hukum yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan secara tegas, karena
keduanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Hubungan mendasar antara hukum
administrasi negara dan hukum tata negara melalui pendekatan isi dan objeknya, maka
dapat digambarkan bahwa hukum tata negara sebagai suatu gabungan peraturan-peraturan
yang mengadakan badan-badan hukum, yang memberi kekuasaan kepada badan-badan
yang tinggi dan rendah.
3. Instrumen pemerintahan adalah alat atau sarana yang digunakan oleh pemerintah atau
administrasi negara dalam melaksanakan tugasnya. Instrumen pemerintahan merupakan
bagian dari instrumen penyelenggaraan negara secara umum. Dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan negara, masing-masing organ negara tersebut diberikan kewenangan
untuk mengeluarkan instrumen hukumnya. Pemerintah sebagai salah satu organ Negara
diberikan tugas untuk mengurus berbagai segi kehidupan masyarakat. Untuk itu pulalah
pemerintah diberikan kewenangan untuk melakukan perbuatan administrasi negara
melalui instrumen hukum yang ada. Dengan adanya instrumen hukum ini maka dapat
menjalankan kegiatan untuk mengatur urusan pemerintah dan kemasyarakatan.
5. Kehadiran AUPB sebagai bagian dari Hukum Administrasi Negara tidak tertulis (Hukum
kebiasaan) telah diterima dan berkembang secara luas dalam Hukum Administrasi Negara.
Selain bersumberkan pada hukum tertulis (peraturan perundang-undangan), hukum tidak
tertulis (hukum kebiasaan), secara formil sumber hukum dari Hukum Administrasi Negara
adalah yurisprudensi dan doktrin. Yurisprudensi sebagai putusan pengadilan berisi kaidah
hukum yang pada umumnya hanya mengikat pihak-pihak tertentu dan tidak mengikat
setiap orang. Yurisprudensi ini merupakan hasil dari pelaksanaan hukum dalam suatu
peristiwa konkrit yang dilakukan oleh suatu pengadilan yang dibentuk berdasarkan
undang-undang dan bebas dari pengaruh siapapun dan peristiwa apapun dan putusan
pengadilan ini bersifat mengikat. Yurisprudensi ini lahir berkaitan dengan prinsip di dalam
hukum yang menyatakan bahwa hakim tidak boleh menolak untuk mengadiliperkara yang
diajukan kepadanya. Seorang hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib
mengadili, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat. Di
dalam pembentukan instrumen hukum bagi pemerintah atau alat administrasi negara ini
diperlukan adanya asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB). Asas-asas ini
dipakai sebagai pedoman bagi alat administrasi negara di dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya agar tindakan-tindakan yang dilakukannya tidak merugikan warga negara.
Asas-asas umum pemerintahan yang baik ini tumbuh dan berkembang sesuai
perkembangan masyarakat. Dalam Hukum Administrasi Negara asas-asas ini mempunyai
peranan yang sangat penting. Di muka telah dijelaskan bahwa asas-asas ini berfungsi bagi
aparat legislatif, eksekutif, yudikatif, dan para penyelenggara negara lainnya. Peranan
asas-asas umum pemerintahan yang baik di dalam Hukum Administrasi Negara adalah
untuk melengkapi Hukum Administrasi Negara yang tertulis. Asas-asas umum
pemerintahan yang baik ini juga merupakan instrumen yuridis dari alat administrasi negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.