PENDAHULUAN
suatu perbuatan atau tindakan telah sesuai atau tidak dengan ketentuan yang
telah disepakati.
1
Suatu negara yang menganut sistem demokrasi, maka segala sesuatunya
aspirasi dari masyarakat luas sehingga produk yang dihasilkan itu sesuai
dengan keinginan hati nurani rakyat. Tetapi apabila sebaliknya maka terlihat
kekuasaan politik yang sedang bermain. Jadi negara, kekuasaan, hukum dan
politik merupakan satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan, karena semua
dan pemerintahan.
akan berjalan dengan semestinya apabila ada pelaksana yang mengerti tentang
negara, kekuasaan, hukum dan politik ini terdapat mereka yang disebut sebagai
terdapat pejabat yang disebut dengan notaris. Adapun notaris adalah pejabat
2
umum yang khusus ditunjuk oleh negara untuk menangani masalah-masalah
yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan
kutipannya, semua sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain.
itu sendiri. Pengaruh politik dapat terlihat dari dibuatnya suatu produk politik
dan perbuatan para notaris karena mereka harus berpedoman pada hukum-
mengenai negara hukum, politik hukum, serta kaitan kedua hal tersebut dengan
notaris.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Negara Hukum
adalah negara hukum artinya negara yang berdasarkan hukum dan bukan
negara yang menempatkan hukum pada tempat yang tertinggi, yang meliputi
Menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH ada dua belas ciri penting dari
4
independen, peradilan bebas dan tidak memihak. peradilan tata usaha negara,
sarana untuk mewujudkan tujuan negara, dan transparansi dan kontrol sosial.
Namun secara umum, prinsip-prinsip negara hukum meliputi hal-hal berikut ini :
dalam konstitusi.
2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh
sesuatu kekuasaan atau kekuatan apa pun, dalam artian semua orang memiliki
suatu negara tidak boleh menggunakan kekuasaannya untuk dapat lolos dari
jerat hukum.
3. Legalitas dalam arti hukum, dalam artian setiap tindakan penguasa harus
oleh penguasa lain dengan tingkatan yang lebih tinggi atau dengan kata lain,
kekuasaan yang satu dibatasi oleh kekuasaan yang lain (Power Limits Power).
5
B. Politik Hukum
Politik hukum (rechtpolitiek) berasal dari kata rechts yang berarti hukum,
atau ketetapan (provision) serta kata politiek yang berarti kebijakan (policy)/
beleid (van der sat). Sehingga dapat diperoleh pengertian umum bahwa politik
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
hukum.
bersifat mendasar dalam menentukan arah, bentuk maupun isi dari hukum yang
akan dibentuk dan tentang apa yang akan dijadikan kriteria untuk
6
Satjipto Rahardjo : Politik Hukum adalah aktivitas untuk menentukan suatu
pilihan mengenai tujuan dan cara–cara yang hendak dipakai untuk mencapai
Moh.Mahfud MD : Politik hukum adalah legal policy yang akan atau telah
fungsi lembaga dan pembinaan para penegak hukum. Dari pengertian tersebut
yang dapat menunjukkan sifat dan ke arah mana hukum akan dibangun dan
ditegakkan. Dengan demikian, politik hukum adalah arahan atau garis resmi
yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat dan melaksanakan hukum
dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan negara. Politik hukum merupakan
hukum dapat dikatakan juga sebagai jawaban atas pertanyaan tentang mau
diapakan hukum itu dalam perspektif formal kenegaraan guna mencapai tujuan
negara.
7
1. Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada secara konsisten (ius
constitutum)
pembinaan anggotanya
pengambil kebijakan.
peran seorang notaris dibutuhkan. Bukan hanya membutuhkan polisi, jaksa atau
hakim (yang berfungsi sebagai penegak hukum), namun dalam suatu negara
8
hukum, setiap perbuatan warga negaranya berkonsekuensi hukum. Sehingga
Dan salah satu pelaksana hukum ini adalah notaris. Dengan adanya penegasan
pada keberadaan notaris sebagai salah satu pelaksana hukum, berarti notaris
telah mendapat hak yang legal untuk menangani perhubungan hukum antar
masyarakat. Selain itu, akta yang dibuat oleh notaris adalah suatu produk
hukum yang diakui kebenarannya, yaitu suatu produk yang lahir oleh kebijakan
politik hukum.
BAB III
KESIMPULAN
9
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan di atas, maka
constitutum) ;
pengambil kebijakan.
juga merupakan suatu produk hukum yang lahir dari kebijakan politik hukum.
DAFTAR PUSTAKA
10
Abdul Ghofur Anshori. Lembaga Kenotariatan Indonesia, Perspektif
Hukum dan Etika. UII Press. Yogyakarta. 2009.
www.google.co.id
www.hukumonline.com
11