Anda di halaman 1dari 5

I.

JELASKAN BAGAIMANA PEMAHAMAN SAUDARA MENGENAI HUKUM TATA


NEGARA

Ilmu hukum tata negara adalah salah satu cabang ilmu hukum yang mengkaji Negara dan
Konstitusi sebagai objek kajiannya, disamping banyak cabang ilmu pengetahuan lainya yang
menjadikan negara dan konstitusi sebagai objek kajiannya. Misalnya, ilmu negara, ilmu politik,
dan hukum administrasi negara.

Hukum negara adalah istilah lain hukum tata negara, keduanya terjemahan dari istilah bahasa
Belanda “staatsrecht” yang dibagi menjadi staatsrech in ruimere zin (dalam arti luas) dan
staatsrech in engere zin (dalam arti sempit). Hukum tata negara dalam arti luas mencakup
hukum tata negara dalam arti sempit dan hukum administrasi negara, sedangkan dalam arti
sempit biasanya disebut hukum tata negara. Di Inggris pada umumnya memakai istilah
Constitusional Law, penggunaan istilah tersebut didasarkan atas alasan bahwa dalam hukum tata
negara unsur konstitusi yang lebih menonjol dan state Law didasarkan pertimbangan bahwa
hukum negara nya lebih penting.

Tata hukum Indonesia adalah struktur peraturan hukum Indonesia. Hukum yang mengatur
tatanan struktur negara, hubungan antara lembaga negara, dan hubungan antara lembaga dengan
warga negara. mempelajari Hukum tata negara sangat erat kaitannya bagi penyelenggara negara
untuk mengetahui bagaimana fungsi, mekanisme hubungan, dan prinsip etika kebijakan
berfungsi untuk mencapai tujuan persatuan.

Hukum Tata Negara, juga dikenal sebagai cabang hukum yang mengatur dasar-dasar hukum
yang mengatur bagaimana pemerintahan suatu negara berjalan, hukum tata negara, juga dikenal
sebagai hukum konstitusi, mencakup prinsip-prinsip dasar tentang bagaimana kekuasaan negara
dibagi, dibatasi, dan digunakan, serta hak dan kewajiban warga negara dalam konteks ini.
Sangat penting untuk memahami hukum tata negara karena mereka memainkan peran penting
dalam membangun pemerintahan yang stabil, adil, dan demokratis.

Istilah hukum tata negara identik dengan istilah hukum konstitusi yang merupakan terjemahan
bahasa Inggris dari Constitusional Law, dalam bahasa perancis Droit Constitutionnel yang
berarti hukum konstitusi, karena objek kajian hukum tata negara disamping negara sebagai objek
kajiannya terdapat unsur konstitusinya yang lebih menonjol.
Istilah hukum tata negara dan hukum konstitusi di antara para ahli hukum terdapat perbedaan
pandangan, istilah hukum tata negara lebih luas cakupan pengertiannya daripada istilah hukum
konstitusi, cakupan pengertian hukum konstitusi lebih sempit karena dianggap hukum konstitusi
hanya mengkaji terbatas pada undang-undang dasar saja.

Beberapa konsep utama dalam hukum tata negara termasuk:

1. Konstitusi adalah hukum dasar negara yang menetapkan struktur pemerintahan, hak-
hak dasar warga negara, dan batasan kekuasaan pemerintah. Konstitusi dapat berupa
dokumen tertulis (konstitusi tertulis) atau peraturan dan praktik yang diakui sebagai
hukum dasar (konstitusi tak tertulis).
2. Pembagian Kekuasaan: Hukum tata negara sering mengatur bagaimana cabang-
cabang pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif, membagi kekuasaan.
Tujuan dari prinsip yang dikenal sebagai "prinsip pemisahan kekuasaan" adalah untuk
mencegah kekuasaan disalahgunakan.
3. Hak Asasi Manusia (HAM): Hukum tata negara melindungi hak-hak dasar setiap
orang dan kelompok sosial, seperti hak atas kebebasan berbicara, hak atas privasi, dan
hak atas persamaan di mata hukum. Ini mencakup perlindungan terhadap
penyalahgunaan kekuasaan pemerintah dan diskriminasi.
4. Demokrasi: Hukum tata negara seringkali mendukung prinsip demokrasi, di mana
rakyat memegang kekuasaan melalui pemilihan umum. Ini termasuk proses pemilihan
umum, perlindungan hak politik warga negara, dan lembaga seperti parlemen yang
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan politik.
5. Hukum dan Keadilan: Hukum tata negara juga mencakup prinsip-prinsip hukum yang
berlaku bagi pemerintah dan warga negara. Ini mencakup prinsip keadilan, supremasi
hukum, dan keberlakuan hukum yang sama bagi semua.

Hukum tata negara sangat penting untuk menjaga stabilitas politik, melindungi hak asasi

manusia, dan menjalankan pemerintahan yang efektif dan adil. Prinsip-prinsip hukum tata negara
, Hukum tata
berbeda-beda tergantung pada konstitusi dan sistem pemerintahan suatu negara
negara mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan cara negara diorganisasi, cara hukum
dibentuk, dan bagaimana kebijakan pemerintah diterapkan. Konsep ini juga memainkan peran
penting dalam menjaga keseimbangan antara kekuasaan pemerintah dan hak-hak individu, serta

menetapkan prinsip-prinsip etika dan moral dalam tatanan hukum.


II. URAIKAN SUMBER – SUMBER MATERIL DAN FORMIL HUKUM TATA NEGARA
KEMUDIAN BAGAIMANA JIKA MASING MASING HUKUM TERSEBUT
BERTENTANGAN DENGAN SUMBER HUKUM LAIN

Sumber materiil :
1. Dasar dan pandangan hidup bernegara;
2. Kekuatan politik yang berpengaruh pada saat dirumuskannya kaidah hukum tata negara.

sumber formil : konstitusi (Undang-Undang Dasar 1945), peraturan perundang-undangan,


hukum adat ketatanegaraan, konvensi ketatanegaraan, yurisprudensi ketatanegaraan, hukum
perjanjian internasional ketatanegaraan, dan doktrin ketatanegaraan.

bagaimana bila bertentangan dengan sumber hukum satu sama lain? dalam hal apabila
bertentangan satu sama lain, maka dapat mengajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi
untuk diuji kembali muatan yang terdapat dalam peraturan atau sumber hukum tersebut.

III. Jelaskan berbagai bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan di
dunia! Kemudian bandingkan masing-masing bentuk tersebut dengan menyebutkan
ciri-cirinya!

Bentuk Negara
Ada 2 bentuk negara, yaitu :
a) Negara kesatuan : pemerintahannya dijalankan oleh satu pemerintahan pusat dan ada
daerah – daerah
b) Negara Serikat : pemerintahan diselenggarakan oleh 2 pemerintahan
Menurut pasal 1 ayat (1) UUD 1945, Negara republic Indonesia ialah negara kesatuan yang
berbentuk republic

Macam-macam bentuk negara


Negara Kesatuan : negara yang tidak tersusun daripada negarabagian.
Jadi negara kesatuan hanya ada satu pemerintahan dan mempunyai ciri-ciri yaitu :
a) Kedaulatan tertinggi ada pada pemerintah pusat
b) Penyerahan suatu kekuasaan kepada suatu pemerintahan lokal
hanya dapat dilaksanakan atas kuasa undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif
nasional
c) Tidak ada satuan yang lebih rendah serta mempunyai sifat staat
d) Negara Serikat
Bahwa negara federal dibentuk oleh sejumlah negara bagian atau wilayah yang independen,
sejak awal memiliki kedaulatan pada diri masing-masing negara. Negara dan wilayah pendiri
federal berganti status menjadi negara Bagian aau wilayah administrasi dengan nama tertentu
dalam lingkungan federal
Negara konfederasi :
Menurut L Oppemheimer : negara yang terdiri dari beberapa negara yang berdaulat
penuh untuk mempertahankan kemerdekaan intern dan ekstern bersatu atas dasar
perjanjian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat
perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara anggota
konfederansi, tetapi tidak terhadap warga negara.

Bentuk pemerintahan :
Bentuk pemerintahan Indonesia dapat dilihat dalam Pasal 1 Ayat (1) UUD NKRI.
Untuk menentukan bentuk republik atau kerajaan maka diadakan pilihan dari 64 suara yang
memilih republik 55, moarkhi 6, 1 bleng, dan lain-lain

System pemerintahan :
Berdasarkan sifat hubungan anatara badan eksekutif atau kekuasaan pemerintahan dan badan
legislatif/parlemen ada 3 sistem pemerintahan :
a) Sistem pemerintahan presidensiil
b) Sistem pemerintahan parlementer
c) Sistem pemerintahan referendum

Tipe demokrasi modern :


a) Pemerintahan perwakilan rakyat yang representatif, dimana sistem pemisahan
kekuasaan secara tegas atau disebut sistem presidensiil

b) Sistem Parlementer
Antara badan-badan yang diserahi kekuasaan terutama badan legislatif dan badan
eksekutif ada hubungan yang bersifat timbal balik, dapat saling mempengaruhi.

c) Sistem pemisahan kekuasaan dengan kontrol secara langsung


dari rakyat, yang disebut dengan sistem referendum
Badan legislatif pada sistem referendum membentuk sub badan legislative,
sedangkan kontrolnya melalui lembaga referendum

IV. Uraikan satu contoh kasus dalam hukum tata negara yang terjadi di daerah masing-
masing. (kasus-kasus lokal dan tidak boleh sama) Kemudian analisis kasus tersebut
menggunakan asas-asas hukum tata negara/teori hukum tata negara tentang negara
hukum dan ajaran tentang hierarki (stufenbau theory)!

Kasus sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Taliabu. Permohonan diajukan oleh
Muhaimin Syarif dan Syafruddin Mohalisi yang merupakan pasangan calon dari Pemilihan
Bupati Kabupaten Pulau Taliabu. Permohonan disampaikan secara langsung oleh Muhaimin
Syarif di Gedung MK. Pemohon mendalilkan adanya data yang berbeda antara DPT dan jumlah
pemilih yang mencoblos pada saat pemilu. Hal ini, menurut pemohon, disebabkan adanya
penggelembungan suara oleh pemilih siluman, dengan cara pengadaan Suket dan KTP palsu,
sehingga pemilih melebihi angka DPT yang telah ditetapkan. Pemohon menyayangkan pemilu
berjalan tidak adil, jadi para kades dan dukcapil telah memfasilitasi adanya pengadaan suket
yang jumlahnya ribuan, serta banyak pemilih di bawah umur ikut mencoblos, dan yang lebih
rusak lagi, seluruh TPS itu jumlah partisipasi pemilih dengan tabulasi KPU itu jauh berbeda.
Selain itu, adapula money politic gaya baru dengan cara incumbent menyembelih sapi di seluruh
desa, ditambah lagi banyak bukti tertangkap tangan penyerahan uang secara langsung kepada
perangkat desa.

Analisis kasus

 Salah satu pilar utama hukum tata negara adalah prinsip demokrasi. Demokrasi dalam
pemilihan kepala desa berarti bahwa pemilihan harus mencerminkan keinginan mayoritas
warganya. Jika ada sengketa mengenai pemilihan kepala desa, prinsip demokrasi
mengharuskan prosesnya berjalan secara bebas, adil, dan transparan sehingga hasilnya
dapat dianggap sah dan mewakili keinginan mayoritas warga.

 Prinsip Supremasi Hukum: Ide ini menekankan bahwa hukum berlaku untuk semua
orang, termasuk pemerintah dan pejabat terpilih. Jika ada sengketa tentang pemilihan
kepala desa, hasilnya harus didasarkan pada hukum dan tidak boleh ada pelanggaran. Jika
ada, sengketa harus diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

 Prinsip Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM): prinsip ini menyatakan bahwa hak
asasi manusia setiap orang yang terlibat dalam pemilihan kepala desa harus dihormati. Ini
mencakup hak atas privasi, hak untuk tidak menjadi korban diskriminasi, dan hak untuk
berpartisipasi dalam proses politik. Hak-hak ini harus dilindungi saat menangani sengketa
pemilihan kepala desa.

 Transparansi dan Akuntabilitas: Proses pemilihan kepala desa harus transparan dan
akuntabel. Ini berarti bahwa pemilih harus memiliki akses yang cukup ke informasi
tentang calon dan proses pemilihan, dan bahwa penghitungan suara dan pemungutan
suara harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai