Anda di halaman 1dari 23

Soal

1. Pengertian politik hukum sebagai ilmu studi ( ilmu politik hukum ) adalah

studi tentang kebijakan hukum dan latar belakang poltik dan lingkungan yang nantinya
mempengaruhi lahirnya hukum itu sendiri. Kebijaksanaan disini tentang menentukan bagian
aspek-aspek mana yang diperlukan dalam pembentukan hukum 00

2. Sebutkan dan jelaskan dasar pengelolaan Negara yang harus dijadikan pedoman dasar oleh
Pengelola Negara dan Warga Negara di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Prinsip-prinsip dasar pengelolaan negara RI hasil dari Konsep Negara Hukum yaitu
Pancasila yang merupakan norma dasar Negara Indonesia (grundnorm) dan juga menjadi
cita-cita Hukum negara Indonesia (rechtsidee). Dari konsep Negara Pancasila ini,
menghasilkan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan Negara Ri yang meliputi :
(1) Pancasila memuat unsur yang baik dari pandangan individualisme dan kolektivisme,
dimana di sini diakui bahwa manusia sebagai pribadi mempunyai hak dan kebebasan
asasi namun sekaligus melekat padanya kewajiban asasi sebagai makhluk Tuhan dan
sebagai makhluk sosial;
(2) Pancasila mengintegrasikan konsep negara hukum “rechtsstaat” yang menekankan
pada civil law dan kepastian hukum serta konsepsi negara hukum “the rule of law” yang
menekankan pada common law dan rasa keadilan;
(3) Pancasila menerima hukum sebagai alat pembaharuan masyarakat (law as tool of
social engineering) sekaligus sebagai cermin rasa keadilan yang hidup di masyarakat
(living law); serta
(4) Pancasila menganut paham religious nation state, tidak menganut atau dikendalikan
oleh satu agama tertentu (negara agama) tetapi juga tidak hampa agama (negara sekuler)
karena negara harus melindungi dan membina semua pemeluk agama tanpa diskriminasi
karena kuantitas pemeluknya. 00

3. Jelaskan kaitan diantara prinsip-prinsip dasar pengelolaan Negara yang harus dijadikan
pedoman dasar oleh Pengelola Negara dan Warga Negara di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Dari keempat prinsip tersebut, menghasilkan hubungan diantara prinsip-prinsip tersebut


yaitu :

(1) hukum-hukum di Indonesia harus menjamin integrasi atau keutuhan bangsa dan karenanya tidak
boleh ada hukum yang diskriminatif berdasarkan ikatan primordial, dimana hukum nasional
harus menjaga keutuhan bangsa dan negara baik secara territori maupun secara ideologi;
(2) hukum harus diciptakan secara demokratis dan nomokratis berdasarkan hikmah kebijaksanaan
dimana dalam pembuatannya harus menyerap dan melibatkan aspirasi rakyat dan hukum tidak
hanya dapat dibentuk berdasarkan suara terbanyak (demokratis) tetapi harus dengan prosedur
dan konsistensi antara hukum dengan falsafah yang harus mendasarinya serta hubungan-
hubungan hierarkisnya;
(3) hukum harus mendorong terciptanya keadilan sosial yang antara lain ditandai oleh adanya
proteksi khusus oleh negara terhadap kelompok masyarakat yang lemah agar tidak dibiarkan
bersaing secara bebas tetapi tidak pernah seimbang dengan sekelompok kecil dari bagian
masyarakat yang kuat; serta
(4) hukum bardasarkan toleransi beragama yang berkeadaban dalam arti tidak boleh ada hukum
publik yang didasrkan pada ajaran agama tertentu.

4. Indonesia adalah Negara Hukum yang demokratis, konsepsi ini mendapat pengaruh dan
tradisi Konsep Rechtstaat dan Rule of Law. Jelaskan persamaan dua konsep tersebut dan
mengapa kedua konsep ini mengilhami konsepsi Negara Hukum Indonesia !

Persamaan kedua Konsep tersebut bahwa kedua konsep tersebut sama-sama didasarkan pada
nilai sosial patembayan (Gesellschaft) bukan paguyuban (Gemeinschaft). Nilai sosial
Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu
tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual. Sedangkan Paguyuban (Gemainschaft)
merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan,
rukun tetangga, dll. 00

5. Indonesia adalah Negara Hukum yang demokratis, konsepsi ini mendapat pengaruh dan
tradisi Konsep Rechtstaat dan Rule of Law. Jelaskan dan perbedaan dua konsep tersebut dan
mengapa kedua konsep ini mengilhami konsepsi Negara Hukum Indonesia ! 00

Konsep Rechtstaat Konsep Rule of Law


1. Lahir dari tradisi hukum negara- 1. Lahir dari tradisi hukum negara-
negara Eropa Kontinental yang negara Anglo Saxon yang berdasarkan
berdasarkan pada Civil Law System pada common Law System.
dan Legisme yang menganggap bahwa Kebenarannya tidak semata-mata pada
Hukum adalah sama dengan Undang- hukum tertulis, keputusan Hakim lebih
undang dan didasari pada kepastian dianggap sebagai hukum yang
hukum sesungguhnya daripada hukum
2. Dari sisi pelembagaan, Rechstaat tertulis. Oleh karena itu dituntut untuk
memiliki karakter Administratif. membuat hukum-hukum sendiri
3. Dari sisi titik berat pengoperasian melalui Yurisprudensi.
rechtsataat lebih mengutamakan 2. Dari sisi pelembagaan, Rule of Law
prinsip Wetmatigheid yang kemudian memiliki karakter Yudisial.
disamakan dengan Rechtmatigheid 3. Dari sisi titik berat pengoperasian
Rule of Law lebih mengutamakan
Equality before the Law.
 6. Politik Hukum telah menjadi suatu bidang kajian
tersendiri dalam pohon Ilmu Hukum, dan akhir-akhir ini menjadi bidang kajian yang
penting untuk diketahui oleh Praktisi dan Akademisi bidang Hukum. Jelaskan pengertian
ruang lingkup, metode pendekatan yang digunakan dan hubungannya dengan cabang-
cabang Ilmu Hukum lainnya !

Ruang lingkup yang dielajari dlam Politik Hukum meliputi :

ë Arah resmi tentang pembangunan Hukum yang akan diberlakukan atau hukum yang tidak
diberlakukan (Legal Policy) dalam rangka mewujudkan tujuan Negara.
ë Subsistem sosial kemasyarakatn, politik, ekonomi, budaya sebagai kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhi dalam pembentukan hukum.
ë Masalah-masalah penegakan hukum dan implementasi atas politik hukum yang telah
ditentukan
Metode pendekatan yang digunakan dalam mempelajari ilmu Politik Hukum adalah Yuridis
Empiris, suatu cara pendekatan yang menggarap peraturan-peraturan hukum dengan cea
mempelajari sebab akibatnya dalam hubungannya dengan kenyataan-kenyataan sosial dalam
masyarakat.
Letak Politik Hukum dalam Ilmu Hukum dapat di ibaratkan Ilmu Hukum itu sebagai pohonnya
sedangkan Filsafat sebagai akar-akarnya, sedangkan Politik sebagai batang pohonnya Politik
Hukum sebagai bagian dari batang pohon atau sebagai serat-serat pohon politik.

7. Konsepsi Negara Hukum yang Demokrasi harus ditopang oleh pilar-pilar konsep apa saja
1) Protection of Human Rights, (2) Free and fair Election, (3) Clear and Independence
Judiciary, (4) Freedom of the Press, and (5) Good Enviromental Goverment.

8. Jelaskan maksud pernyataan dari Konsepsi Negara Hukum yang Demokrasi


Konsepsi Negara hukum yang demokrasi
(democratische rechtstaat) disatu pihak negara hukum haruslah demokrasi, dipihak lain negara
demokrasi itu haruslah berdasarkan hukum. Sehingga hukum tidak lagi menjadi alat bagi
kepentingn kekuasaan belaka, konsepsi ini haruslah dijalankan berdasarkan prinsip demokrasi
yang disepakati bersama, dengan membuka peluang yang luas peran rakyat untuk aktif
menentukan kebijaksanaan negara dan jalannya pemerintahan, melalui 5 pilar-pilar konsep
negara hukum yang demokrasi sebagai indikator yang dipergunakan pada konfigurasi politik.
Kelima pilar-pilar yang dimaksud yaitu :

a. Protection of Human Right (Perlindungan Hak Asasi Manusia)


Pengakuan terhadap hak-hak dasar individu dan anti diskriminasi terhadap perlindungan dan
penegakan hukum
b. Free and Fair Election ( Pemilu yang bebas dan adil)
Penyelenggaraan proses pemilihan umum sebagai salah satu elemen pembentukan kekuasaan
negara hendaknya didasarkan pada semangat kebebasaan untuk memberikan pendapat,
perbedaan dipandang sebagai proses dan dengan penyeleggaraan pemilihan yang jujur dan adil.
c. Clean and Independence Judicial ( Penegakan Hukum yang bersih dan independen)
Penegakaan hukum yang bersih dari kekuasaan lain dan berdiri sendiri sehingga akan bebas dari
intervensi kekuasaan penguasa.
d. Freedom of the Press (Kebebsan pers)
Kebebasan pers yang berfungsi sebagai chek dan balance terhadap kebijaksanaan dalam
penyelenggaraan negara
e. Good environmental Governance (Pemerintahan yang bersih ) 00

9. Dalam pemerintahan yang berdasarkan hukum, maka hukum mengandung makna sebagai
sebagai kesatuan hirarkis tatanan norma hukum yang berpuncak pada UUD. Coba saudara
jelaskan apa makna ungkapan tersebut !
Berdasarkan prinsip negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum, bukan
manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan tatanan norma hukum yang
berpuncak pada konstitusi. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara hukum menghendaki
adanya supremasi konstitusi. Supremasi konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari
konsep negara hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah
wujud perjanjian sosial tertinggi. Oleh Karena itu aturan2 dasar constitutional harus menjadi
dasar dan dilaksanaka melalui peraturan per UUan yang mengatur penyelenggaraan negara dan
kehidupan masyarakat.

10. Coba Saudara jelaskan secara singkat hubungan antara sistem hukum dengan sistem yang lebih
luas, yaitu super system yang terdiri dari berbagai sistem, seperti sistem politik, ekonomi, sistem
ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain2 !
Suatu sistem harus dibangun dari berbagai bahan yang terdapat dimaa sistem hukum itu
dibangun, dengan memperhatikan kecenderungan2 internasional.

Haryatmoko, mengemukakan ada 3 pandangan yang menunjukkan bagaimana “defacto” hukum itu
berfungsi :
1. Dari Pandangan Tracymachus, dapat disimpulkan hukum merupakan kendaraan untuk
kepentingan2 mereka yg kuat. Menurut Tracymachus, “hukum tidak lain kecuali
kepentingan mereka yang kuat”. Bagi Tracymachus, keadilan adalah yg menguntungkan bagi yg
kuat.
2. Pendapat Machiavelli memperlihatkan hukum menjadi alat pembenaran kekerasa. Pada abad
XV-XVI, digambarkan ketidak berdayaan moral di dalam politik. Machiavelli dalam “The
Prince” menolak mendasarkan politik atas hak dan hukum. Ia menyatakan, tidak ada hukum
kecuali kekuatan yg dapat memaksakannya. Hanya sesudahnya hak dan hukum akan
meligitimasi kekuatan itu. Hukum adalah nama yg diberikan “a-posteriori” oleh penguasa pada
kelupaan atas asal usul kekuasaan. Asal kekuasaan adalah kekerasan. Dalam politik, kekuatan
menentukan, sedangkan moralitas tidak berdaya. Machiavelli menghapuskan jarak antara hukum
dan kekuatan.
3. Perspektif, Hobbes menunjukkan, hukum tidak berdaya lagi bagi mereka yg tidak mempunyai
kekuatan atau yg dalam posisi lemah. Thomas Hobbes menyatakan “perjanjian tanpa pedang
adalah kata2 kosong”. Menurut Hobbes, harus ada pengusaha yg kuat utk bisa memaksakan
hukum. Hukum kodrat tidak mempunyai kekuatan dan tidak menuntut kewajiban memberikan
individu dalam keadaan perang satu melawan yg lain. 00

11. Legitimasi hukum sangat tergantung dari nilai2 yg harus dipenuhi oleh hukum itu sendiri.
Jelaskan secara singkat nilai2 apa yg harus dipenuhi supaya perundang2an yang dibentuk di
Indonesia dikatakan “legitimit”

1. Keadilan (rechtsvaardigheid)
2. Kelayakan/kepatutan (blijkheid)
3. Persamaan (gelijkheid)
4. Kehasilgunaan (doelmatigheid)
5. Kepastian (zakerheid)
6. Tidak terdapat nilai2 abadi, universal, transenden yang memungkinkan (toelaten) untuk
menilai hukum dalam semua waktu (zaman) dan dalam semua kultur. Tiap zaman dan tiap kultur
menganut nilai2 mereka sendiri dan melindungi serta memajukan mereka dengan hukum.
(Gijssels:19)

12. Mengapa asas2 hukum dapat melaksanakan fungsinya baik dia berada dalam sistem hukum
positif maupun berada di luar sistem hukum positif?
Karena asas-asas hukum berisi nilai-nilai, dan sebagai ukuran nilai, asas2 hukum merupakan
aturan2 tertinggi dari suatu sistem hukum positif. Oleh karena itu, dikatakan bahwa dia
merupakan fundamen dari sistem hukum positif. Asas2 hukum adalah terlalu umum dan terlalu
abstrak untuk dapat digunakan sebagai pedoman bagi bertindak, sehingga harus dikonkritkan.
Pengkonkritan ini terjadi melalui generalisasi dari keputusan2 hukum yg selalu diambil dalam
rangka fakta2 suatu kejadian, sampai kepada aturan hukum yg lebih rendah, dan proses seperti
itu selalu dapat terjadi berulang2. Kalo pengkonkritan itu telah terjadi dan telah ditetapkan pula
aturan2 yg bersifar hukum positif dan putusan2, maka asas2 itu masih memiliki sebagai ukuran
nilai. Dengan demikian asas2 hukum mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai fundamen dari
sistem hukum positif dan penguji kritis terhadap sistem hukum positif itu. (Roeslan Saleh,
1995:21-26).

13. Di Indonesia, Pancasila tidak hanya dipandang sebagai grundnorm untuk norma2 hukum saja,
tetapi juga untuk norma2 kehidupan bangsa Indonesia. Coba saudara jelaskan hal tsb secara
singkat.
Menurut Roeslan Saleh, kedudukan Pancasila dalam tertib hukum Indonesia, sbb:

a. PS adalah suatu norma dasar bagi kehidupan bangsa, masyarakat dan negara Indonesia. Ia
lebih luas dari yg dikemukakan Kelsen yg membahas grundorm hanya sebagai norma dasar dari
suatu tertib hukum. Karena itu jika lazimnya orang mengemukakan ketunggalikaan hukum
dalam kebhinekaan norma2 hukum, dengan Pancasila kita dapat (dan harus mengkonstruksikan)
ketunggalikaan dalam kebhinekaan norma2.
b. PS bukan hanya norma dasar dari kehidupan hukum dan tertib hukum Indonesia, tetapi adalah
juga norma dasar dari norma2 lain seperti norma moral, norma kesusilaan, dan norma etik.
c. PS mengharuskan tertib hukum Indonesia juga serasi dgn norma2 moral, kesusilaan, etika,dsb,
karena itu di dlm PS terkandung pula norma2 tsb. (Roeslan Saleh: 1995:33) 00

14. Coba saudara jelaskan 5 (lima) pola hubungan antara hukum dan moral, sehingga nampak jelas
antara hukum dan moral ada keterkaitan. Walaupun harus diakui hukum tidak sama dan
sebangun dengan moral !
1. Moral dimengerti sebagai yg menghubungkan hukum dengan ideal kehidupan sosial
politik, keadilan sosial. Upaya2 nyata dilakukan untuk mencapai ideal itu. Bagi penganut hukum
kodrat, ini merupakan hubungan kodrat dan hukum positif.

2. Hanya perjalanan sejarah nyata, antara lain hukum positif yg berlaku sanggup memberi bentuk
moral dan eksistensi kelektif. Perwujudan cita-cita moral tidak hanya dipahami sebagai
cakrawala yg tidak mempunyai eksistensi (kecuali dalam bentuk gagasan). Dalam pola kedua ini,
perwujudan moral tidak hanya melalui tindakan moral, tetapi dalam perjuangan di tengah2
pertarungan kekuatan dan kekuasaan, tempat dimana dibangun realitas moral (partai politik,
birokrasi, institusi2, pembagian sumber2 ekonomi).
3. Voluntarisme moral. Di satu pihak dalam kehidupan nyata moral bisa memiliki makna; di lain
pihak moral dimengerti juga sebagai sesuatu yg transenden yg tidak dapat direduksi ke dalam
hukum dan politik. Satu2nya cara untuk menjamin kesinambungan antara moral dan hukum atau
kehidupan konkrit adalah menerapkan pemahaman kehendak sebagai kehendak murni.
Implikasinya akan ditetapkan pada dua pilihan yg berbeda. Di satu pihak pilihan reformasi yg
terus menerus.Pilihan ini merupakan keprihatinan agar moral bisa diterapkan dalam kehidupan
nyata, tetapi sekaligus sanksi akan keberhasilannya. Maka yg bisa dilakukan adalah melakukan
reformasi terus menerus. Di lain pihak pilihan berupa revolusi puritan. Dalam revolusi puritan,
ada kehendak moral yg yakin bahwa penerapan tuntutan moral itu bisa dilakukan dgn
memaksakannya kepada semua anggota masyarakat. Kecenderungannya ialah menggunakan
metode otoriter.
4. Moral tampak sebagai di luar politik. Dimensi moral menjadi semacam penilaian yang
diungkapkan dari suatu kewibawaan tertentu. Tetapi kewibawaan ini bukan merupakan kekuatan
yg efektif, karena tidak memiliki organ atau jalur langsung utk menentukan hukum.
5. Politik adalah tindakan kolektif yg berhasil melanda akan diri pada mesin institusional. Moral
dianggap seabagai salah satu dimensi sejarah, sebagai etika konkrit bukan hanya bentuk dari
tindakan. Dengan demikia, moral berbagi lahan dengan politik. Di satu pihak, moral menjadi
efektif; melalui hukum, lembaga2 negara, upaya2 dalam masalah kesejahteraan umum. Tetapi
moral tidak bisa direduksi ke dalam politik. Di lain pihak, politik mengakui moral. Sampai pada
titik tertentu, politik (dalam arti ambil bagian dalam permainan kekuatan) hanya
mempermainkan moral karena politik hanya menggunakan moral untuk mendapatkan legitimasi
dari masyarakat.

 15. Pembentukan peraturan per UUan supaya menghasilkan suatu UU yg baik, paling
tidak harus memenuhi persyaratan yaitu : 1) Good procedure, 2) Good Norm dan 3)
Enforceable. Coba saudara jelaskan secara singkat apa yg seharusnya dilakukan 0leh
pembentuk UU sebelum sampai pada tahap “draft rancangan UU”.
a. Mempunyai pengetahuan yg cukup tentang keadaan senyatanya
b. Mengetahui sistem nilai yg berlaku dalam masyarakat, yg berhubungan dgn keadaan itu, dgn
cara2 yg diusulkan dan dgn tujuan2 yg hendak dicapai agar hal2 ini dapat diperhitungkan dan
agar dpt dihormati.
c. Mengetahui hipotesa yg menjadi dasar UU ybs, dgn perkataan lain mempunyai pengetahuan
ttg hubungan kausal antara sarana (UU dan sanksi yg ada didalamnya) dan tujuan2 yg hendak
dicapai.
d. Mengetahui hipotesa ini, dgn perkataan lain melakukan penelitian tentang efek dari UU itu,
termasuk efek samping yg tidak diharapkan (Sudarto, 1983:23)

Disamping itu juga harus memperhatikan prinsip2 pemakaian bahasa, supaya tidak menimbulkan
berbagai penafsiran. Adapun prinsip2 tsb adalah :
a. Gaya bahasanya singkat dan sederhana, kalimat muluk2 hanyalah membingungkan belaka.
b. Istilan2 yg digunakan sedapat mungkin harus absolute dan tidak relative, sehingga memberi
sedikit kemungkinan utk perbedaan pandangan.
c. UU hrs membatasi diri pada hal2 yg nyata dan menghidari kiasan2 dan hipotesis.
d. UU tidak boleh njlimet, sebab ia diperuntukkan orang2 yg daya tangkapnya biasa, ia harus bisa
dipahami oleh orang pada umumnya.
e. Ia tidak boleh mengabulkan masalah pokoknya dgn adanya pengecualian, pembatasan atau
perubahan, kecuali apabila hal itu mmg benar2 diperlukan.
f. Ia tidak boleh terlalu banyak member alasan; adalah berbahaya utk memberi alasan2 yg
panjang lebar utk uu, karena hal ini hanya membuka pintu utk pertentanga.
g. Yg paling penting adalah bhw ia harus dpertimbangkan secara matang dan mempunyai
kegunaan praktis, dan “natura des choses” (apa yg sewajarnya), sebab UU yg lemah, tdk
bermanfaat dan tidak adil akan merusak, seluruh sistem perUUan dan melemahkan kewibawaan
negara. 00

16. Jelaskan ruang lingkup yang dipelajari oleh Politik Hukum ?

Ruang lingkup yang dielajari dlam Politik Hukum meliputi :


ë Arah resmi tentang pembangunan Hukum yang akan diberlakukan atau hukum yang tidak
diberlakukan (Legal Policy) dalam rangka mewujudkan tujuan Negara.

ë Subsistem sosial kemasyarakatn, politik, ekonomi, budaya sebagai kekuatan-kekuatan yang


mempengaruhi dalam pembentukan hukum.
ë Masalah-masalah penegakan hukum dan implementasi atas politik hukum yang telah
ditentukan 00

17. Jelaskan posisi/letak Politik Hukum dalam cabang Ilmu Hukum ?

Letak Politik Hukum dalam Ilmu Hukum dapat di ibaratkan Ilmu Hukum itu sebagai pohonnya
sedangkan Filsafat sebagai akar-akarnya, sedangkan Politik sebagai batang pohonnya Politik
Hukum sebagai bagian dari batang pohon atau sebagai serat-serat pohon politik.
18. Sistem hukum di Indonesia dapat dijelaskan dalam perspektif filosofis/sosiologis, yuridis dan
diwujudkan dalam hirarkhi hukum positif tertentu. Jelaskan konsepsi tersebut ?

bahwa Konsepsi pembangunan hukum di Indonesia dilandasai pada filosofi Pancasila dan
pembukaan UUD 1945, merupakan hasil pencarian dan pencerminan nilai-nilai idealita dan
realita Bangsa Indonesia.
Dari konsepsi pembangunan hukum di Indonesia seharusnya melahirkan pembentukan hukum
formal yang dilandasi dari konsep-konsepsi tersebut. Hirarki hukum positif pada sistem hukum
di Indonesia diatur dalam Pasal 7 ayat 1 UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan sebagai berikut :
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

19. Sistem hukum di Indonesia dapat dijelaskan dalam perspektif filosofis/sosiologis, yuridis dan
diwujudkan dalam hirarkhi hukum positif tertentu. Jelaskan konsepsi tersebut ?

bahwa Konsepsi pembangunan hukum di Indonesia dilandasai pada filosofi Pancasila dan
pembukaan UUD 1945, merupakan hasil pencarian dan pencerminan nilai-nilai idealita dan
realita Bangsa Indonesia.
Dari konsepsi pembangunan hukum di Indonesia seharusnya melahirkan pembentukan hukum
formal yang dilandasi dari konsep-konsepsi tersebut. Hirarki hukum positif pada sistem hukum
di Indonesia diatur dalam Pasal 7 ayat 1 UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan sebagai berikut :
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

20. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Hukum Indonesia bersifat Prismatik ?

Konsepsi Prismatik Hukum di Indonesia menurut Fred W. Riggs, sebagaimana dikutip oleh Pro.
Mahfud MD, menyatakan Pancasila mengandung unsur-unsur yang baik dan cocok dengan nilai-
nilai khas budaya Indonesia, yang meliputi :
a. Pancasila memuat unsur-unsur yang baik dari pandangan individualisme dan kolektivisme,
dimana diakui bahwa manusia sebagai pribadi mempunyai hak dan kebebasan asasi namun
sekaligus melekat padanya kewajiban asasi sebagai makhluk Tuhan dan sebagai makhluk sosial;
b. Pancasila mengintegrasikan konsep negara hukum ”Rechtsstaat yang menekankan pada civil
law dan kepastian hukum serta konsepsi negara hukum the rule of law yang menkankan pada
common law dan rasa keadilan
c. Pancasila menerima hukum sebagai alat pembaharuan masyarakat ( Socisl engineering
sekaligus sebagai cermin keadilan yang hidup di masyarakat living law;
d. Pancasila menganut paham religius nation state, tidak menganut atau dikendalikan oleh satu
agama tertentu (negara agama) tetapi juga hampa agama (negara sekuler). 00

21. Studi Politik Hukum dapat dikatakan sebagai cabang studi ilmu hukum yang usianya relatif
muda, jelaskan apakah yang dimaksud dengan pernyataan tersebut dan berikan contoh-contoh
berbagia studi yang menggunakan model pendekatan tersebut ?

Karena Politik Hukum yang merupakan bagian dari ilmu hukum yang tidak hanya memahami
hukum sebagai produk hukum formal saja akan tetapi memahami hukum mengenai hukum
sebagai subsistem yang dalam kenyataan das sein, baik terhadap pembentukan produk hukum
yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan oleh negara. Studi hukum dari sudut
pandang sosial juriprudence atau sosiologis hukum.
Contoh-contoh lainnya : Sosiologi Hukum, Budaya Hukum 00

22. Sebutkan 4 definisi Politik Hukum yang sdr. Ketahui dan berikan penjelasan mengenai
persamaan dan perbedaannya !

Prof. Soedarto :
Kebijaksanaan negara melalui badan negara yang berwewenang untuk menetapkan peraturan-
peraturan yang dikehendaki, yang diperkirakan akan digunakan untuk mengekspresikan apa yang
terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-citakan
Padmo wahyono :
Kebijaksanaan dasar yang akan menentukan akan bentuk maupun isi dari hukum yang akan
dibentuk.
Prof. DR. Mahfud MD. :
Bagiamana hukum akan dan seharusnya dibuat dan ditentukan arahnya di dalam politik nasional
serta bagaimana upaya penegakan fungsinya dilakukan
Tengku M. Radhie:
Pernyataan kehendak penguasa mengenai hukum yang berlaku diwilayahnya dan mengenai arah
di mana hukum hendak dikembangkan.

Persamaan :
Hukum sebagai variabel dependen artinya variabel yang dipengaruhi oleh politik (kekuasaan)
negara yang dalam kenyataan lebih suprematif dibandingkan subsistem masyarakat lainnya.

Perbedaan :
Prof Darto dan Padmo Wahyono :
Lebih memandang Politik Hukum sebagai hukum yang dicita-citakan (ius constituendum)
Prof. Mahmud MD dan Tengku M. Radhi
Tidak hanya memandang Politik Hukum sebagai hukum yang di cita-citakan saja tetapi
memandang politik hukum dalam pelaksanaan penegakan hukum di masyarakat 00

23. Apa yang saudara ketahui tentang hukum responsive jelaskan ciri-cirinya?
Hukum responsive adalah hukum sebagai suatu sarana respon atas kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Hukum responsive memiliki ciri-ciri yaitu:

a)Tujuan hukum berdasarkan kompetensi


b) keadilan substansi yang dicari
c)Aturan hukum tunduk pada prinsip/asas/doktrin dan kebijaksanaan
d) Aspirasi hukum dan politik saling terintegrasi 00

24. Apa yang saudara ketahui tentang hukum progesif jelaskan ciri-cirinya?
pengertian hukum progesif adalah mengubah secara cepat, melakukan pembalikan yang
mendasar dalam teori dan praksis hukum, serta melakukan berbagai terobosan. Pembebasan
tersebut di dasarkan pada prinsip bahwa hukum adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya dan
hukum itu tidak ada untuk dirinya sendiri, melainkan untuk sesuatu yang lebih luas yaitu untuk
harga diri manusia, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemuliaan manusia, atau secara lebih
sederhana hukum progresif adalah hukum yang melakukan pembebasan, baik dalam cara
berpikir maupun bertindak dalam hukum, sehingga mampu membiarkan hukum itu mengalir saja
untuk menuntaskan tugasnya mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan. Jadi tidak ada
rekayasan atau keberpihakan dalam menegakkan hukum. Sebab menurutnya, hukum bertujuan
untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua rakyat. ciri-cirinya yaitu:

1. Mempunyai tujuan besar berupa kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.


2. Memuat kandungan moral kemanusiaan yang sangat kuat.
3. Hukum progresif adalah hukum yang membebaskan meliputi dimensi yang amat luas yang
tidak hanya bergerak pada ranah praktik melainkan juga teori.
4. Bersifat kritis dan fungsional.
25. Apa yang saudara ketahui tentang hukum represif jelaskan ciri-cirinya?

hukum represif adalah dimana hukum sebagai alat kekuasaan dari pemerintah untuk menindas.
Hukum represif memiliki ciri-ciri yaitu:

a. Hukum bertujuan untuk mempertahankan status quo penguasa, kerapkali dikemukakan dengan
dalih untuk menjamin ketertiban
b. Aturan-aturan hukum represif keras dan terperinci, akan tetapi lunak dalam mengikat para
pembuat peraturan sendiri.
c. Hukum tunduk pada politik kekuasaan. 00

26. mengapa pemerintahan orde reformasi melaksanakan otonomi daerah? Ada beberapa
alasan mengapa otonomi daerah menjadi pilihan pemerintah diantaranya sebagai berikut:

1. Pemerintah sentralistik cenderung menempatkan daerah sebagai “sapi perahan” pemerintah


pusat. Mereka lebih banyak dibebani kewajiban-kewajiban untuk menyetorkan segala potensi
kekayaan alamnya ke pusat tanpa reserve, disisi lain hak-hak daerah untuk mendapatkan kue
bagi pembangunan sering terabaikan.
2. Tradisi sentralistik kekuasaan melahirkan ketimpangan antara pembangunan di pusat dan
daerah, sehingga pemicu ketidakadilan dan ketidaksejahteraan di berbagai daerah, terutama yang
jauh dari jangkauan pusat. Daerah yang kaya sumber daya alam tak menjamin rakyatnya
sejahtera karena sumber kekayaannya disedot oleh pusat. Seperti Aceh yang memiliki potensi
gas alam terbesar di dunia, rakyatnya hanya gigit jari ditengah riuhnya eksplorasi gas oleh Exxon
Mobile. Rakyat Papua juga merana ditengah gelimpangan emas yang digali Freeport yang hanya
meninggalkan jejak berupa kerusakan lingkungan.
3. Pola sentralistik menyebabkan pemerintah pusat sewenang-wenang kepada daerah. Misalnya
menerapkan regulasi yang ketat sehingga mematikan kreatifitas daerah dalam membangun.
Budaya minta petunjuk ke pusat tertanam kuat sehingga proses pembangunan di daerah berjalan
lamban dan kepengurusan kepentingan rakyat terabaikan.
4. Otonomi diharapkan menjadi freedom atas tuntutan beberapa daerah untuk memisahkan diri
dari NKRI, sebagai ekspresi ketidakpercayaan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Atas daerah buruknya penerapan sistem pemerintahan sentralistik diatas itulah maka otonomi
daerah diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antara daerah dan
pusat.

27. Apa yang saudara ketahui tentang Otonomi Daerah, jelaskan asas-asas Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kebebasan dan kemandiran daerah dalam menentukan langkah-
langkah sendiri. Sedangkan menurut sarun dajang menyatakan bahwa otonomi daerah pada
hakikatnya adalah :

a. Hak mengurus rumah tangga sendiri bagi suatu daerah otonom, hak tersebut bersumber dari
wewenang pangkal dan urusan-urusan pemerintah (pusat) yang diserahkan kepada daerah. Istilah
sendiri dalam hak mengatur dan mengurus rumah tangga merupakan inti keotonomian suatu
daerah.
b. Dalam kebebasan menjalankan hak mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri, daerah tidak
dapat menjalankan hak dan wewenang otonominya itu diluar batas-batas wilayah daerahnya.
c. Daerah tidak boleh mencampuri hak mengatur dan mengurus rumah tangga daerah lain sesuai
dengan wewenang pangkal dan urusan yang diserahkan kepadanya.
d. Otonomi tidak membawahi otonomi daerah lain, hak mengatur dan mengurus rumah tangga
sendiri tidak merupakan hak mengatur dan mengurus rumah tangga daerah lain.
Selanjutnya terkait dengan asas-asas pelaksanaan otonomi daerah terdapat tiga macam yaitu:
a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dari pemaknaan asas desentralisasi tersebut dapat diklasifikasi dalam
beberapa hal, diantaranya: (1)desentralisasi sebagai penyerahan kewenangan dan kekuasaan; (2)
desentralisasi sebagai pelimpahan kekuasaan dan kewenangan; (3) desentralisasi sebagai
pembagian, penyebaran, pemencaran, dan pemberian kekuasaan dan kewenangan; serta (4)
desentralisasi sebagai sarana dalam pembagian dan pembentukan daerah Pemerintahan.
b. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Sedangkan
menurut Bagir Manan, dekonsentrasi hanya bersangkutan dengan penyelenggaraan administrasi
negara, karena itu bersifat kepegawaian,kehadiran dekonsentarsi semata-mata untuk
”melancarkan” penyelenggaraan Pemerintahan sentral di daerah. Penerapan asas dekonsentrasi
dalam penyelenggaraan Pemerintahan mendapat legitimasi yang kuat, mengingat keberadaannya
telah diatur di dalam Pasal 1 ayat (8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, yang berbunyi “Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang
Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau
kepada instansi vertikal di wilayahnya. (UU No. 32 Tahun 2004, pasal 1 ayat 8).
c. Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan atau desa serta dari Pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Menurut Irawan Soejito tugas pembantuan itu
dapat berupa tindakan mengatur (tugas legislatif) atau dapat pula berupa tugas eksekutif
(beschikken). Daerah yang mendapat tugas pembantuan diwajibkan untuk mempertanggung
jawabkan kepada yang menugaskan. 00

28. Konsekuensi dari suatu negara hukum adalah bahwa sistem pemerintahannya harus meliputi
(1) menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan menjamin segenap warga negara memiliki
persamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, serta wajib menjunjung tinggi hukum
dan pemerintahan itu; (2) memegang teguh asas legalitas, dalam semua aspek kehidupan
kenegaraan yang meliputi aspek politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan.
Artinya bahwa sebagai negara hukum, negara punya tanggung jawab besar untuk
mensejahterakan rakyatnya melalui instrumen hukum tersebut. 00

29. Moh. Mahfud MD. Yang menguraikan Politik Hukum sebagai kebijaksanaan hukum (legal
policy) yang hendak atau telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah (Indonesia) yang
dalam implementasinya melalui :
a. Pembangunan hukum yang berintikan pembuat hukum dan pembaharuan terhadap bahan-
bahan hukum yang dianggap asing dan atau tidak sesuai dengan kebutuhan penciptaan (ius
constituemdum) hukum yang diperlukan.
b. Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada termasuk penegasan fungsi lembaga dan
pembinaan para anggota penegak hukum. 00

30. bagaimana pandangan saudara tentang pengertian dari politik hukum


Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu usaha politik
atau

negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana
melaksanakan tujuannya.
Sedangkan hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang yang
berisi perintah
ataupun larangan untuk mengatur tingkah laku manusia guna mencapai keadilan, keseimbangan
dan keselarasan
dalam hidup. Politik hukum adalah aspek-aspek politis yang melatar belakangi proses
pembentukan hukum dan
kebijakan suatu bidang tertentu, sekaligus juga akan sangat mempengaruhi kinerja lembaga-
lembaga
pemerintahan yang terkait dalam bidang tersebut dalam mengaplikasikan ketentuan-ketentuan
produk hukum
dan kebijakan, dan juga menentukan kebijakan-kebijakan lembaga-lembaga tersebut dalam
tatanan praktis dan
operasional. 00

31. apa yang anda ketahui tentang politik hukum


politik hukum merupakan pilihan tentang hukum-hukum yang akan dicabut atau tidak
diberlakukan yang kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan negara seperti yang
tercantum di

dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Disamping itu, politik hukum itu ada yang
bersifat permanen
atau jangka panjang dan ada yang bersifat periodik. Yang bersifat permanen misalnya
pemberlakuan prinsip
pengujian yudisial, ekonomi kerakyatan, keseimbangan antara kepastian hukum, keadilan, dan
kemanfaatan, penggantian hukum-hukum peninggalan kolonial dengan hukum-hukum nasional,
penguasaan sumber daya alam oleh negara, kemerdekaan kekuasaan kehakiman, dan sebagainya.
Di sini terlihat bahwa beberapa prinsip yang dimuat di dalam Undang-Undang Dasar sekaligus
berlaku sebagai politik hukum. Adapun yang bersifat periodic adalah politik hukum yang dibuat
sesuai dengan perkembangan situasi yang dihadapi pada setiap periode tertentu baik yang akan
memberlakukan maupun yang akan mencabut, misalnya kodifikasi dan unifikasi pada bidang-
bidang hukum tertentu 00

32. berikan pandangan saudara tentang pengertian dari politik hukum

Pada dasarnya pengertian Politik dan Hukum adalah pengertian masing-masing. Sementara
untuk mencari pengertian hukum sampai saat ini hukum belum dapat diberikan pengertian yang
utuh dan tetap. Karena masing-masing ahli memiliki pendapatnya sendiri-sendiri.
Namun, secara sederhana Politik hukum dapat dipahamii sebagai:
”kebijakan yang diambil negara dalam membentuk peraturan hukum”

33. sebutkan unsur politik hukum menurut Dr. H. Achmad Muliadi, SH. MH
1. Disiplin Ilmu
2. Kebijakan penyelenggara negara
3. Penentuan bentuk, isi dan arah hukum (strategi)
4. Perubahan yang dibuat secara sadar
5. Penerapan hukum
6. Tujuan meningkatkan kesejahteraan warganya 00

34. sebutkan pengertian politik hukum dari Moh. Mahfud MD.

Politik Hukum ( dikaitkan di Indonesia ) adalah sebagai berikut :

 Bahwa definisi atau pengertian hukum juga bervariasi namun dengan meyakini adanya
persamaan substansif antara berbagai pengertian yang ada atau tidak sesuai dengan
kebutuhan penciptaan hukum yang diperlukan.
 Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada , termasuk penegasan Bellefroid dalam
bukunyaInleinding Tot de Fechts Weten Schap in Nederland Mengutarakan posisi politik
hukum dalam pohon ilmu hukum sebagai ilmu. 00

35. lembaga apa saja yang berwenang dalam melakukan politik hukum menurut Montesquieu
dalam istilah tria politica
 Eksekutif
 Legislative
 Yudikatif 00

36. jelaskan definisi dari politik hukum dari segi prespektif etimologis
Secara etimogis istilah politik hukum merupakan terjemahan dari rechtspolitiek yang terdiri atas
dua kata yakni recht dan politiek. Istilah rechtspolitiek sering dirancukan dengan politieekrecht
yang berarti hukum politik. Menurut Hence van Maarseveen istilah politieekrecht merujuk pada
istilah hukum tata negara. Politik hukum secara singkat berarti kebijakan hukum, selanjutnya
dikatakan politik hukum adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak dalam bidang
hukum. Secara etimologis politik hukum secara singkat berarti kebijaksanaan hukum. 00
37. sebutkan pengertian politik hukum menurut Soedarto,
politik hukum adalah kebijakan dari negara melalui badan-badan negara yang berwenang untuk
menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendak, yang diperkirakan akan digunakan untuk
mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-
citakan. Dalam buku lain Soedarto juga mendefinisikan politik hukum sebagai usaha untuk
mewujudkan
peraturan-peraturan yang baik sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu.00

38. coba saudara jelaskan pengertian hukum dari sisi yuridis sosio – politis dari Moh. Mahfud
MD
Berdasarkan karyanya Mahfud mencoba melihat hukum dari sisi yuridis sosio-politis, yaitu
menghadirkan sistem politik sebagai variabel yang mempengaruhi rumusan dan pelaksanaan
hukum. Berdasarkan hasil penelitiannya, Mahfud berkesimpulan bahwa suatu proses dan
konfigurasi politik rezim tertentu akan sangat signifikan pengaruhnya terhadap suatu produk
hukum yang kemudian dilahirkan. Dalam negara yang konfigurasi politiknya demokratis, produk
hukumnya berkarakter responsif atau populistik, sedangkan di negara yang berkonfigurasi
politiknya otoriter, produk hukumnya berkarakter ortodoks atau konservatif atau elitis. 00

39. apa yang dimaksud dengan Karakteristik politik hukum nasional adalah

kebijakan atau arah yang akan dituju oleh politik hukum nasional dalam masalah pembangunan
hukum nasional. sebagi bentuk dari kristalisasi kehendak-kehendak rakyat. Untuk itu kita perlu
untuk menengok kembali rumusan politik hukum nasional yang terdapat dalam GBHN. Pada
butir ke-2 TAP MPR No IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara tentang arah
kebijakan bidang hukum dikatakan : Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan
terpadau dengan mengakui menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui
perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk
ketidakasilan gender dan ketidak sesuaiannya dengan tuntutan reformasi melalui program
legislasi. 00

40. bagaimana pandangan saudara hubungan antara politik hukum internasional dan
perjanjian internasional

Perjanjian internasional merupakan wujud dari politik hukum internasional, dimana politik
hukum dijadikan sebuah alat untuk melakukan sebuah perjanjian antara negara ataupun
organisasi dunia. Politik hukum merupakan sebuah dasar untuk menentukan arah kebijakan suatu
negara. Termasuk dalam membuat suatu perjanjian internasional seperti halnya, Amerika yang
menolak untuk menandatangani UNCLOS (United Nation Convention Of The Law On The Sea)
dimana perjanjian tersebut merupakan pengakuan atas adanya negara-negara kepulauan termasuk
hak-hak yang dimiliki oleh negara kepulauan tersebut. Amerika Serikat memandang bahwa
perjanjian tersebut sama sekali tidak memberikan manfaat untuknya sehingga politik yang
merupakan alat untuk menentukan arah kebijakannya tidak mengakui adanya UNCLOS tersebut
walaupun dalam hal ini Amerika Serikat hanya melakukan pengakuan secara diam-diam. 00
41. bagaimana menurut saudara tentang politik hukum internasional

Para pemikir aliran kritis-konstruktivis pada dasarnya memahami politik hukum internasional
dari dasar struktur kostitusional pembuatan perjanjian internasional, di mana negara dipandang
sebagai sebuah entitas yang diakui secara hukum (juridically recognised) dan penciptaa norma-
norma mengenai pengakuan dan keadilan prosedural yang digunakan dalam pembuatan
perjanjian. Tujuan ideal dari struktur tersebut adalah terciptanya norma-norma pengikat yang
bersifat mutual, yang akan membawa negara-negara yang terlibat perjanjian ke dalam keputusan
yang didasari atas saling pengertian, tanpa paksaan. 00

42. apa yang dapat saudara pahami tentang politik hukum menurut Sunaryati Hartono

Menrut pendapatnya Sunaryati Hartono , Politik Hukum tidak terlepas dari realita sosial dan
tradisional yang terdapat di negara kita dan di lain pihk. Sebagai salah satu anggota masyarakat
dunia ,maka Politik Hukum Indonesia tidak terlepas pula dari Realita dan politik Hukum
Internasional.

Kalau kita kaji antara POLITIK HUKUM dan ASAS-ASAS HUKUM maka akan terlihat konsep
sebagai berikut :

 Politik Hukum di negara manapun juga termasuk di Indonesia tidak bisa lepas dari asas
Hukum.
 diantara asas”itu terhadap asas yang dijadikan sumber tertib hukum bagi suatu negara.
 Asas hukum yang dijadikan sumber tertib Huykum/dasar Negara di sebut : GRUND
NORM
 Di Indonesia yang dijadikan dasar negara adalah PANCASILA
 Asas hukum yang dijadikan dasar negara ini merupakan hasil proses pemikiran yang
digali dari pengalaman Bangsa Indonesia sendiri; bukan diambil dari hasil perenungan
belaka; bukan hal yang sekonyongkonyong masuk kedalam pemikiran masyarakat
Indonesia tetapi :

1. ada yang bersifat Nasional


1. ada yang lebih khusus lagi seperti : kehidupan agama,suku,profesi, dll.
2. ada yang merupakan hasil pengaruh dari sejarah dan lingkungan masyarakat
dunia.

43. apa kerangka dasar/landasan politik hukum di Indonesia


Negara RI lahir dan berdiri tanggal 17 Agustus 1945,proklamasi kemerdekaan yang
dikumandangkan oleh Ir. Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 tersebut merupakan detik penjebolan tertib hukum kolonial dan sekaligus detik
pembangunan tertib hukum nasional ( Tatanan Hukum Nasional ). 00
44. kapan munculnya politik hukum di Indonesia
Muncul pada tanggal 17 Agustus 1945 ,yaitu saat dikumandangkannya Proklamasi, bukan
tanggal 18 Agustus 1945 saat mulai berlakunya konstitusi / hukum dasar negara RI.

45. sebutkan dan jelaskan mengapa politik hukum di Indonesia berbeda dari negara – negara
kapitalis, komunis, fanatic religious

 kapitalis

Menganggap bahwa manusia perorangan yang individualis adalah yanhg paling penting.

 Komunisme

Menganggap bahwa masyarakat yang terpenting diatas segalanya

 Fanatik religius

Merupakan realita bahwa manusia hidup di dunia ini harus bergulat untuk mempertahankan
hidupnya ( survive ) , maka Politik Hukum kita pasti tidak akan menggunakan cara – cara
kapitalis, komunis, dan fanatik religius.

46. bagaimana pandangan saudara tentang politik hukum nasional

Politik hukum yang dilakukan oleh pemerintah berkaitan erat dengan wawasan nasional bidang
hukum yakni cara pandang bangsa Indonesia mengenai kebijaksanaan politik yang harus
ditempuh dalam rangka pembinaan hukum di Indonesia. Adapun arah kebijaksanaan politik
dibidang hukum ditetapkan dalam GBHN.

Dalam TAP MPR dibawah ini terdapat politik hukum Indonesia yang menyangkut GBHN,
antara lain:

1. TAP MPR No. 66 / MPRS / 1960


2. TAP MPR No. IV / MPR / 1973
3. TAP MPR No. IV / MPR / 1978
4. TAP MPR No. II / MPR / 1983
5. TAP MPR No. II / MPR / 1988
6. TAP MPR No. II / MPR / 1993
7. TAP MPR No. X / MPR / 1998

Tentang Pokok – pokok reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan


normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara “.

1. TAP MPR No. VIII / MPR / 1998

Mencabut TAP MPR No. II / MPR/ 1998


1. TAP MPR No. X / MPR / 1998, tentang GBHN
2. Tap mpr No. IV / MPR / 1999 tentang GBHN 1999 sampai dengan 2004.

47. jelaskan mengapa terdapat perbedaan batasan tentang politik hukum

Sesungguhnya ada banyak definisi yang diberikan oleh para ahli. Pada definisi-definisi yang
diberfikan tersebut ternyata ada perbedaann batasan tentangf politik hukum.

Politik Hukum Perundang-undangan :

1.Tertulis adalah Undang-undang yang bersifat Permanen.

2. Tidak tertulis adalah Kebijakan Publik (bisa berubah “setiap saat sesuai dengan kebutuhan dan
keadaan”)

Sehingga keadaan dan kebutuhan yang berubah-ubah inilah yang menyebabkan pembicaraan
Politik Hukum menjadi sangat kompleks, sebab antara kebutuhan dan keadaan suatu negara
dengan negara lain bisa berbeda, waktu lalu bisa berbeda dengan waktu sekarang. 00

48. apa yang dimaksud dengan ilmu bantu politik hukum


Yang dimaksud Ilmu bantu disini adalah Ilmu yang dipakai dalam mendekati/mempelajari
Politik Hukum baik berupa konsep, “teori” dan penelitian. Sosiologi hukum dan Sejarah Hukum
dalam hal ini sangat membantu dalam mempelajari Politik Hukum. 00

49. apa yang anda ketahui tentang politik hukum


politik hukum merupakan suatu cabang ilmu hukum yang mempelajari perubahan yang harus
dilakukan dalam hukum yang berlaku agar dapat memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat.
Dimana dengan pembahasan yang difokuskan pada pembentukan ius constituendum dari ius
constitutum dalam menghadapi perubahan kehidupan masyarakat dimana perubahan hukum
yang dihasilkan yang menetapkan kerangka dan arah perkembangan hukum. Secara etimologis,
istilah politik hukum berasal dari istilah Belanda, yaitu rechtspolitiek. Dari istilah ini ada dua
suku kata yaitu rechts yang berarti hukum, dan hukum sendiri berasal dari bahasa arab hukm kata
jamak dari ahkm, yang berarti putusan, ketetapan, perintah, pemerintahan, kekuasaan, hukuman
dan sebagainya. Dalam kamus bahasa belanda kata politiek mengandung arti beleid. Kata beleid
sendiri dalam bahasa Indonesia berarti kebijakan. Dari pemahaman etimologis ini dapat
dikatakan bahwa politik hukum adalah kebijakan hukum. 00

50. sebutkan pengertian politik hukum dari SatjiptoRahardjo


Politik hukum merupakan aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai
tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat. Pendapat Satjipto Rahardjo ini didasarkan
pada pernyataan Parson tentang politik, yaitu politik adalah bidang dalam masyarakat yang
berhubungan dengan tujuan
masyarakat tersebut.

51. sebutkan pengertian politik hukum dari Soedarto


Politik hukum merupakan suatu kebijakan dari Negara melalui badan-badan dari Negara yang
berwenang untuk menetapkan peraturan yang dikehendaki, yang diperkirakan akan digunakan
untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk mencapai apayang
dicita-citakan (ius constituendum). Serta usaha untuk mewujudkan peraturan yang baik sesuai
dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu 00

52. sebutkan apa yang termasuk dalam obyek politik hukum


Objek ilmu politik hukum adalah "hukum" bukan politik yaitu dimana hukum yang berlaku
diwaktu yang lalu (sejarah), hukum yang berlaku sekarang (ius constitutum) dan hukum yang
harusnya berlaku dimasa yang akan datang (ius constituendum). Adapun mengenai posisi politik
hukum sendiri dalam pohon ilmu hukum merupakan cabang atau bagian dari ilmu hukum yang
terbagi atas dogmatika hukum dimana memberikan penjelasan mengenai isi hukum dan
menyusun sesuai denagn asas-asas dalam suatu sistem hukum, sejarah hokum dengan
mempelajari susunan hukum yang lama yang mempunyai pengaruh dan peranan terhadap
pembentukan hukum sekarang, perbandingan hukum, politik hukum untuk meneliti perubahan-
perubahan mana yang perlu untuk kebutuhan kebutuhan baru didalam kehidupan masyarakat
serta merumuskan arah perkembangan tertib hukum dan ilmu hukum umum dalm
mempelajari suatu tertib hukum tertentu. EN 00

53. apa tujuan adanya politik hukum


Tujuan politik hukum yaitu politik hukum hakekatnya memilih dan menerapkan hukum, tujuan
utama politik hukum sendiri yaitu menjamin keadilan dalm masyarakat, melalui hukum Negara
mengimbangi kepentingan umum dan person serta memelihara kepastian hukum dan menangani
kepentingan yang konkrit. 00

54. apa saja ruang lingkup dari ilmu politik


Ruang lingkup politik hukum ada beberapa baik dari perumusan arah pembangunan hukum
nasional, pengambilan norma-norma yang hidup dalm masyarakat, memperhatikan norma-norma
hukum yang berkembang ditingkat internasional, proses pembentukan peraturan perundang-
undangan, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan politik hukum, pembudayaan produk
politik sehingga dapat efektif, pengawalan pelaksanaan produk politik hukum dan pendidikan
bagi para penyelenggara produk politik hukum.

55. apa yang dimaksud dengan asa korkondasi dalam politik hukum lama berikan contohnya

Asas Konkordansi adalah suatu asas yang melandasi diberlakukannya hukum Eropa atau hukum
di negeri Belanda pada masa itu untuk diberlakukan juga kepada Golongan Eropa yang ada di
Hindia Belanda (Indonesia pada masa itu). Dengan kata lain, terhadap orang Eropa yang berada
di Indonesia diberlakukan hukum perdata asalnya yaitu hukum perdata yang berlaku di negeri
Belanda. Asas Konkordansi yang tertera dalam Pasal 131 Indische Staatsregeling (“IS”) untuk
orang Eropa sudah berlaku semenjak permulaan kekuasaan Belanda menduduki Indonesia.
Contoh perundang-undangan yang diberlakukan atas asas konkordansi adalah Burgerlijke
Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) dan Wetboek van Koophandel (Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang). 00
56. bagaimana pandangan politik hukum penjajah Belanda di Hiondia Belanda;

1. secara keseluruhan politik hukum Belanda sama isinya dengan politik hwed untuk tanah
atau aja hanya di Hindia Belanda.
2. panangan politik Hukum Belanda sama dengan politik umum dan politik hukum dari
hampir smua orang Eropa dan orang negara baratt trhadap daerah timur yang mereka
jajah.
3. umumnya daerah yang dapat mereka kuasai; Daerah di Afrika dan Asia.
4. dikatakan oleh mereka, kebudayaan barat, tinggi, baik, mul;ia,sedangkan kebudayaan
timur rendah terbelakang, primitif, sangat bergantung pada alam.
5. orang yang berpegang pada kebudayaan barat maju sedangkan yang berpegang pada
timur ketinggalan zaman.
6. pendidikan mereka memandang pendidikan asli rendah, pendidikan Islam rendah dapat
dilihat pada daerah jajahan Inggris, perancis, Belanda.
7. Usaha penjajah Belanda memaksakan sistem kebudayaan ke Hindia Belanda berhasil
sehingga pemikiran sebagian bangsa Indonesia berpihak pada penjajah Belanda atau
Barat.
8. Jadi terjadi dikotomi timur dan Barat.00

57. apa tujuan utama dari adanya usaha unifikasi pada masa penjajahan hindian belanda dalam
bidang hukum dagang dan lalu lintas ekonomi

dengan tujuan utamanya adalah keinginan pemberlakuan hukum Belanda bagi seluruh orang di
Hindia Belanda caranya ialah:

1. memulai memberlakukan peraturan-peraturan yang disusun oleh pemerintah Belanda itu


untuk orang Belanda dan Eropa sendiri.
2. Kemudian memberlakukan Hukum Belanda pada orang yang menunjukkan dii dengan
sukarela kepada hukum Belanda.
3. selanjutnya baru memberlakukan Hukum Belanda untuk orang yang dipersamakan oleh
pemerintah Hindia Belanda dengan orang-orang Belanda.

58. sebutkan pengertian politik hukum menurut Padmo Wahjono dari segi prespektif
terminology
Padmo Wahjono dalam bukunya negara Indonesia berdasarkan atas hukum dan artikelnya di
dalam majalah forum keadilan menyimpulkan bahwa politik hukum adalah kebijakkan
penyelenggara negara yang bersifat mendasar dalam menentukan arah bentuk maupun isi dari
hukum yang di bentuk dan tentang apa yang dijadikan kriteria untuk menghukum sesuatu 00

59. sebutkan pengertian politik hukum menurut Abdul Hakim Garuda Nusantara

Menurut Garuda Nusantara, politik hukum nasional secara harfiah dapat diartikan sebagai
kebijakan hukum ( legal policy ) yang hendak diterapkan atau dilaksanakan secara nasional oleh
pemerintah negara tertentu. Berdasarkan elaborasi ragam definisi politik hukum yang telah
dikemukakan diatas, penulis menyimpulkan bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar
penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang
bersumber dari nilai nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita
citakan.

60. sebutkan apa saja ruang lingkup dari politik hukum

ruang lingkup atau wilayah kajian politik hukum sebagai berikut:


a. Proses penggalian nilai nilai dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat oleh
penyelanggara negara yang berwenang merumuskan politik hukum
b. Proses perdebatan dan perumusan nilai nilai dan aspirasi tersebut kedalam bentuk
sebuah rancangan peraturan perundang undangan oleh penyelenggara negara yang
berwenang merumuskan politik hukum
c. Penyelenggara negara yang berwenang merumuskan dan menetapkan politik hukum
d. Peraturan perundang undangan yang mempengaruhi dan menentukan suatu politk
hukum, baik yang akan, sedang dan telah ditetapkan
e. Pelaksanaan dari peraturan perundang undangan yang merupakan implementasi dari
politik hukum suatu negara 00

61. apa persamaan asumsi tentang konfigurasi politik dan hukum menurut Moh. Mahfud
M.D dan Benny K Harman

Bila diperhatikan secara seksama, baik Mahfud maupun Harman menggunakan asumsi yang
sama, yaitu ada keterkaitan yang erat antara hukum dan politik, tetapi obyek penelitiannya
berbeda. Mahfud lebih menekankan pada aspek keterkaitan antara konfigurasi politik dan
karakter produk hukum, sedangkan Harman lebih menekankan pada aspek keterkaitan antara
konfigurasi politik dan karakter kekuasaan kehakiman, apakah ia bersifat otonom atau tidak
otonom. Dari hasil penelitiannya, keduanya berpendapat bahwa konfigurasi politik sangat
mempengaruhi karakter produk hukum dan karakter kekuasaan kehakiman.00
62. apa saja arahan kebijakan politik hukum nasional untuk melakukan pembenahan sistem
dan politik hukum yang dilandasikan pada 3 (tiga) prinsip dasar yang wajib dijunjung oleh setiap
warga negara

1. supremasihukum;
2. Kesetaraan di hadapanhukum;
3. penegakan hukum dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum.

Ketiga prinsip dasar tersebut merupakan syarat mutlak dalam mewujudkan cita-cita terwujudnya
negara Indonesia yang damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan dan ketertiban
diwujudkan, maka diharapkan kepastian, rasa aman, tenteram, ataupun kehidupan yang rukun
akan dapat terwujud. Untuk itu politik hukum nasional harus senantiasa diarahan pada upaya
mengatasi berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan sistem dan politik hukum yang
meliputi permasalahan yang berkaitan dengan substansi hukum, struktur hukum, dan budaya
hukum. 00

63. apa sasaran politik hukum nasional

Untuk mendukung pembenahan sistem dan politik hukum tersebut, telah ditetapkan sasaran
politik hukum nasional yaitu terciptanya suatu sistem hukum nasional yang adil, konsekuen, dan
tidak diskriminatif (termasuk bias gender); terjaminnya konsistensi seluruh peraturan perundang-
undangan pada tingkat pusat dan daerah, serta tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundangan yang lebih tinggi, dan kelembagaan peradilan dan penegak hukum yang
berwibawa, bersih, profesional dalam upaya memulihkan kembali kepercayaan hukum
masyarakat secara keseluruhan. 00

64. bagaimana upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan dari politik hukum nasional

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka disusun suatu program pembangunan politik hukum,
antara lain dengan melakukan:

1. program perencanaan hukum;


2. Program pembentukan hukum;
3. program peningkatan kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegakan hukum lainnya;
4. program peningkatan kualitas profesi hukum; dan
5. program peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi manusia. 00

Anda mungkin juga menyukai