1
K.C. Wheare, Modern Constitutions, Edisi Kedua, Oxford, 1966, hlm. 1.
2
Eric Barendt, An Introduction to Constitutional Law, Oxford, Oxford
University Press, 1998, hlm. 1.
FN0311 1
konstitusionalisme, yaitu suatu paham mengenai pembatasan
konstitusi.4
3
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, Edisi Kedua, 1991, hlm. 521.
4
Ciri-ciri pemerintahan yang konstitusional; memperluas partisipasi
politik, memberi kekuasaan legislatif pada rakyat, menolak pemerintahan
otoriter, dan sebagainya. Lihat Adnan Buyung Nasution, Aspirasi
Pemerintahan Konstitusional di Indonesia, Grafiti, Jakarta, 1995, hlm. 16.
FN0311 2
kehidupan politik telah disusun melalui dan oleh hukum, yaitu
negara.
ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para kaisar atau para
konstitusionalisme modern.5
5
C.F. Strong, Modern Political Constitusions, London, Sidgwick, &
Jackson Limited, 1996, hlm. 20.
FN0311 3
Pada zaman abad pertengahan corak, konstitusionalismenya
harus mengabdi pada salah satu tuan tanahnya. Sehingga raja yang
organization”.7
6
Koerniatmo Soetoprawiro, Konstitusi: Pengertian dan Perkembangannya,
Pro Justitia, No. 2 Tahun V, Mei 1987, hlm. 23.
7
Brian Thompsons, Textbook on Constitusional and Administrative
Law,edisi ke 3, Blackstone Press ltd., London, 1997, hlm. 3.
8
Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Tata Negara Di Indonesia, Dian
Rakyat, Jakarta, 1989, hlm. 10.
FN0311 4
Di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
Henc van Maarseveen dan Ger van der Tang dalam sebuah
independence.10
10
Sri Soemantri M., Fungsi Konstitusi Dalam Pembatasan Kekuasaan, dikutip
dari Jurnal Hukum, No. 6 Vol. 3, 1996, hlm. 4.
FN0311 5
untuk membentuk sistem politik dan sistem hukum negaranya
bangsa;
ketentuan-ketentuan mengenai:12
11
Sri Soemantri, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Disertasi,
Alumni, Bandung, 1987, hlm. 1.
12
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1991, hlm.
101.
FN0311 6
bagian; prosedur menyelesaikan masalah pelanggaran
sebagainya.
hal prinsip hukum dan prosedur, yang terakhir dapat diubah atau
13
J. Bryce, Studies in History and Jurispriudence, Oxford, 1901, Esai III.
FN0311 7
menyesatkan, sejauh ini diambil untuk menunjukkan bahwa dalam
untuk mengubah.
sebagai berikut:14
constitution);
14
K.C. Wheare, Modern Constitutions, London Oxford University Press, 1975,
hlm. 2-31.
FN0311 8
5. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan
disebut negara.17
16
Larry Alexander, Constitutionalism: Philosophical Foundations, Cambridge
University Press, 1998, hlm. 18 dan 51.
17
William G. Andrews, Constitutions and Constitutionalism (3rd edition,
1968), Van Nostrand Company, New Jersey, hlm. 9.
FN0311 10
Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di
kesepakatan, yaitu:18
negara.
prosedur ketatanegaraan.
18
Ibid., hlm. 12-13.
FN0311 11
lazim disebut sebagai prinsip limited government. Karena itu
19
Ibid., hlm. 13.
20
Political Works, Belfords, Clark and Co., Chicago, 1879, hal. 33.
FN0311 12
diadopsi. Pertama, kesempatan umum untuk membingkai konstitusi
totaliter.21
warga negara.
kebangsaan.
21
Eric Barendt, An Introduction.. Opcit, hlm. 3.
22
Jimmly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia (Cet. 2),
Konstitusi Press, Jakarta, 2006, hlm. 33-34
FN0311 13
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
luas.
konstitusinya.
24
Max Boli Sabon, Fungsi Ganda Konstitusi, PT Graviti, Bandung, 1991, hlm.
44.
FN0311 14
bentuk konstitusinya. Tetapi kesembilan bentuk negara itu telah
mempunyai arti lagi. Maka dari itu hanya diambil tiga bentuk
negara, yaitu:25
Revolutionary Constitution.
Neo-National Constitution.
25
Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Jakarta, 1990, hlm. 141.
FN0311 15
begitu saja. Melainkan mau tidak mau harus dipengaruhi oleh
Hawgood.26
harus dijalankan.27
tertentu, (3) rakyat yang hidup teratur sebagai suatu bangsa dan
26
Djokosutono, Hukum Tata Negara, (dihimpun oleh Harum al-Rasid), Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1982, hlm. 90.
27
A. Hamid S. Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia Dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Negara, Disertasi, UI, Jakarta, 1990, hlm. 215.
28
C.S.T. Kansil, Hukum Antar Tata Pemerintahan, Airlangga, Jakarta, hlm. 13.
FN0311 16
Prof. Mr. Djokosutono melihat pentingnya konstitusi
diktator.29
29
Djokosutono, Hukum…, op.cit., hlm. 48.
30
Saefroedin Bahar, dkk. Risalah Sidang BPUPKI – PPKI, Sekretariat Negara
Republik Indonesia, Jakarta 1992, hlm. 137 – 290 (Sidang BPUPKI) dan hlm.
293-324 (Sidang PPKI).
FN0311 17
waktu berlakunya undang-Undang Dasar Tahun 1945. Secara teoritis
saja. Jadi dasar filsafat negara kita tetap Pancasila dan tujuan
Indonesia.
bangsa.
FN0311 18
terimplementir dalam kebijaksanaan politik yng tertuang dalam
GBHN.31
31
Dahlan Thaib, Teori Hukum dan Konstitusi, Cetakan kelima, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2005, hlm. 92.
32
Dahlan Thaib, Teori Hukum..., Ibid, hlm. 93.
FN0311 19