Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Hukum


Negara Hukum adalah negara yang berdiri diatas hukum yang disusun dengan sebaik-
baiknya dalam undang-undang yang menjamin keadilan kepada warga negaranya
sehingga segala kekuasaan pemerintah didasari oleh hukum. Yang dimana keadilan
tersebut menjadi syarat dimana tercapainya kebahagian hidup untuk warganya dan juga
perlu ada rasa susila kepada setiap warganya agar menjadi warganegara suatu bangsa
yang baik.
B. Unsur Negara Hukum
Dibawah ini terdapat beberapa Unsur Negara Hukum, antara lain :
1. Hak dasar manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
2. Adanya pemisahan atau pembagiankekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
3. Pemerintahan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
4. Hadirnya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan
pemerintahannya.
C. Ciri-Ciri Negara Hukum
Dibawah ini terdapat beberapa Ciri-Ciri Negara Hukum, antara lain :
1. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku.
2. Pekerjaan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif.
3. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM.
4. Menuntut pembagian kekuasaan.
5. Adanya pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia bagi seluruh
rakyatnya.
6. Ada sistem ketatanegaraan.
7. Meniliki sistem peradilan yang bebas serta tidak memihak.
8. Adanya supremasi hukum.
9. Terdapat peradilan pidana dan perdata.
10. Adanya pembagian kekuasaan.

1
11. Adanya kebebesan berpendapat.
12. Kebebasan Beroeganisasi.
13. Sistem pemilihan umum yang bebas.
14. Diterapkan pendidikan kewarganegaraan.
15. Terdapat pembatasan tugas dan wewenang bagi para pejabat.
16. Semuanya mempunyai persamaan kedudukan di muka hokum.
17. Legalitas dalam arti hukum itu sendiri.
Ciri-Ciri Negara Hukum Menurut pakar Hukum
Fredhrich Julius stahl dari kemlompok pakar hukum eropa continental memaparkan
sebagai berikut:
 Hak asasi orang. Pembelahan atau pembagian kekuasaan untuk menanggung hak
asasi manusia yang umum dalam kenal juga sebagai trias politika.
 Pemerintahan berdasar pada ketentuan peraturan.
 Peradilan administrasi dalam perselisihan.
AV Dicey yang kelompok pakar hukum Anglo Saxon anggota tanda-tanda regulation of
law seperti:
 Supremasi hukum, pada makna tak bisa muncul kesewenang-wenangan, hingga
seorang Cuma bisa dihukum bila gak mematuhi hukum.
 Kedudukan yang sama dihadapan hukum, baik untuk kaum umum ataupun
pejabat.
 Terjaminnya hak-hak orang dalam undang-undang atau pengaturan pengadilan.
D. Konsep Negara Hukum
Negara hukum mensyratkan bahwa setiap tindakan dari negara haruslah bertujuan untuk
mengakkan kepastian hukum, dilakukan secara setara, menjadi unsur yang mengesahkan
demokrasi dan memenuhi tuntutan akal budi. Alat-alat negara mempergunakan
kekuasaannya hanya sejauh berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang
ditentukan dalam hukum itu. Dalam negara hukum tujuan suatu perkara adalah agar
dijatuhi putusan sesuai dengan kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk
memastikan kebenaran, maka semua pihak berhak atas pembelaan atau bantuan hukum.
Berikut ini terdapat beberapa konsep negara hukum :

2
1. Konsep negara hukum adalah konsep yang menempatkan hukum sebagai sumber
kedaulatan yang tertinggi dalam penyelenggaraa negara.
2. Konsep ini telah dikenal sejak zaman yunani kuno, oleh plato disebut dengan Nomos(
norma ) yang kemudian berkembang menjadi Nomokrasi ( pemerintahan oleh
hukum ) yang tujuannya menempatakan hukum sebagai pembatas dari kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa.
3. Konsep ini adalah reaksi terhadap konsep kedaulatan negara ( machstaat ) yang
menempatkan kedaulatan tertinggi ada di tangan penyelenggara negara.
Konsep negara hukum pancasila, Seno Adji berpendapat bahwa negara hukum
indonesia memiliki ciri khas indonesia. Karena pancasila harus diangkat sebagai
dasar pokok dan sumber hukum, maka negara hukum indonesia dapat pula dinamakan
negara hukum pancasila.
Menurut Philipus M. Hadjon sebagaimana dikutip oleh Idenberg bahwa negara
hukum elemen negara hukum pancasila adalah :
a. Keserasian hubungan antara pemerintah dan rakyat berdasarkan asas kerukunan.
b. Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan-kekuasaan negara.
c. Prinsip penyelesain sengketa secara musyawarah dan peradilan merupakan sarana
terakhir.
d. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

E. Teori Terkait Negara Hukum


Istilah negara hukum Indonesia sering dipadankan  dengan rechtsstaat dan juga
istilah the rule of law. Jika dilihat dari sejumlah konstitusi yang pernah berlaku di
Indonesia, dapat dikatakan bahwa semua konstitusi dimaksud selalu menegaskan bangsa
Indonesia sebagai negara hukum. Terkait dengan hal itu, istilah yang digunakan dalam
UUD 1945 sebelum perubahan adalah “Negara yang berdasarkan atas hukum
(rechtsstaat)”. Di samping itu juga, dalam rangka menunjukkan ciri khas bangsa
Indonesia, juga dikenal istilah negara hukum dengan menambah atribut Pancasila
sehingga atas dasar itu, maka kemudian sering disebut sebagai negara hukum Pancasila.
Selanjutnya, dalam Konstitusi RIS 1949, istilah negara hukum disebutkan secara
tegas, baik dalam Mukadimah maupun di dalam Batang Tubuhnya. Dalam alinea ke 4

3
Mukadimah Konstitusi RIS, ditegaskan  bahwa “Untuk mewujudkan kebahagiaan
kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara hukum
Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna”. Dalam Pasal 1 ayat (1) dipertegas lagi
bahwa “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara
hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi.” Hal itu menunjukkan bahwa konsepsi
negara hukum selalu dijadikan dasar dalam membangun kehidupan suatu negara. Hal
yang sama dapat juga dilihat dalam UUDS 1950, dimana istilah negara hukum secara
jelas dicantumkan dalam Mukadimah dan Batang Tubuh.  Alinea ke 4 Mukadimah UUD
1950 berbunyi: “Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu
piagam Negara yang berbentuk republik kesatuan, berdasarkan pengakuan keTuhanan
Yang Maha Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial, untuk
mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam
masyarakat dan Negara hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna”. Kemudian
dalam Bab I bagian I, Pasal 1 ayat (1) UUDS 1950, ditegaskan lagi bahwa: “Republik 
Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan
berbentuk kesatuan”.
Jika dilihat dari kedua UUD tersebut, tampak dengan jelas bahwa istilah negara
hukum dicantumkan secara jelas dan tegas. Kedua UUD itu menggunakan pengertian
negara hukum dikaitkan atau dihubungkan dengan pengertian demokratis, sehingga
menjadi rumusan negara hukum yang demokratis.

F. Prinsip Negara Hukum


Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana di tegaskan dalam pasal 1 ayat
(3)UUD NRI Tahun tahun 1945 yg berbunyi bahwa negara Indonesia adalah negara
hokum sebagaimana negara hukum, tentunya ada prinsip prinsip yg mencerminkan
bahwa negara kita adalah negara hukum dan harus di tegakkan dalam prakteknya demi
keberlangsungan prinsip prinsip yg di maksud meliputi, adanya penegakan
hukum,adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) , adanya pemisahan
kekuasaan dalam negara, adanya persamaan di hadapan hukum dan
pemerintahan(equality before the law), serta adanya peradilan administrasi yg di sebut
peradilan tata usaha negara (PTUN).

4
Julius Stahl menuliskan prinsip negara hukum (Rechtsstaat) dengan
mengimplementasikan:
1. Perlindungan hak asasi manusia.
2. Pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan Tata Usaha Negara.
International Comission of Jurists pada konfrensinya di Bangkok (1965) juga
menekankan prinsip-prinsip negara hukum yang:
1. Perlindungan konstitusional, artinya, selain menjamin hak-hak individu, konstitusi
harus pula menentukan cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak
yang dijamin.
2. Badan-badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Jimly Ashshiddiqie menuliskan kembali prinsip-prinsip negara hukum dengan
menggabungkan pendapat dari sarjana-sarjana Anglo-Saxon dengan sarjana-sarjana Eropa
Kontinental. Menurutnya dalam negara hukum pada arti yang sebenarnya, harus memuat
dua belas prinsip, yakni:
1. Supremasi Hukum (Suprermacy of Law)
Supremasi hukum, pada hakekatnya pemimpin tertinggi negara yang sesungguhnya
bukanlah manusia, tetapi konstitusi yang mencerminkan hukum yang tertinggi.
2. Persamaan dalam Hukum ( Equality before the Law)
Setiap orang berkedudukan sama dalam hukum dan pemerintahan. Sikap diskrimatif
dilarang, kecuali tindakan-tindakan yang bersifat khusus dan sementara yang disebut
affirmative action, yakni tindakan yang mendorong dan mempercepat kelompok warga
masyarakat tertentu untuk mengejar kemajuan, sehingga mencapai perkembangan
yang lebih maju dan setara dengan kelompok masyarakat kebanyakan yang telah lebih
maju.
3. Asas Legalitas ( Due Process of Law)

5
Segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan
yang sah dan tertulis. Setiap perbuatan administrasi harus didasarkan atas aturan atau
rules and procedurs (regels). Namun, disamping prinsip ini ada asas frijsermessen
yang memungkinkan para pejabat administrasi negara mengembangkan dan
menetapkan sendiri beleid-regels atau policy rules yang berlaku secara bebas dan
mandiri dalam rangka menjalankan tugas jabatan yang dibebankan oleh peraturan
yang sah.
4. Pembatasaan kekuasaan
Adanya pembatasan kekuasaan negara dan organ-organ negara dengan cara
menerapkan prinsip pembagian secara vertikal atau pemisahan kekuasaan secara
horizontal. Kekuasaan          harus selalu dibatasi dengan cara memisahkan kekuasaan
ke cabang-cabang yang bersifat checks and balances dalam kedudukan yang sederajat
dan saling mengimbangi serta    mengendalikan satu sama lain. Dapat juga dilakukan
pembatasan dengan cara membagikan kekuasaan negara secara vertikal, dengan begitu
kekuasaan negara tidak tersentralisasi dan terkonsentrasi yang bisa menimbulkan
kesewenang-wenangan. Akhirnya falsafah power tends to corrupt, and absolut power
corrupts absolutly bisa dihindari.
5. Organ-organ eksekutif independen
Independensi lembaga atau organ-organ dianggap penting untuk menjamin demokrasi,
karena fungsinya dapat disalahgunakan oleh pemerintah untuk melanggengkan
kekuasaannya.
6. Peradilan bebas dan tidak memihak (independent and impartial judiciary)
Dalam menjalankan tugas yudisialnya, hakim tidak boleh dipengaruhi oleh siapapun
juga, baik karena kepentingan jabatan (politik) maupun kepentingan uang (ekonomi).
Untuk menjamin keadilan dan kebenaran, tidak diperkenankan adanya intervensi ke
dalam proses pengambilan putusan keadilan oleh hakim, baik intervensi dari
lingkungan kekuasaan eksekutif maupun legislatif ataupun dari kalangan masyarakat
dan media massa. Namun demikian, hakim harus tetap terbuka dalam pemeriksaan
perkara dan menghayati nilai-nilai keadilan dalam menjatuhkan putusan.
7. Peradilan Tata Usaha Negara

6
Dalam setiap negara hukum, harus terbuka kesempatan bagi setiap warga negara untuk
menggugat keputusan pejabat administrasi negara dan dijalankannya putusan hakim
tata usaha negara (administrative court) oleh pejabat administrasi negara. Pengadilan
administrasi negara ini juga menjadi penjamin bagi rakyat agar tidak di zalimi oleh
negara melalui keputusan pejabat administrasi negara.
8. Peradilan Tata Negara
Pentingnya Constitutional Court adalah dalam upaya untuk memperkuat sistem checks
and balances antara cabang-cabang kekuasaan yang sengaja dipisahkan untuk
menjamin demokrasi.
9. Perlindungan HAM
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dimasyarakatkan secara luas dalam rangka
mempromosikan penghormatan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
manusia sebagai ciri yang penting suatu negara hukum yang demokratis.
10. Bersifat demokratis
Negara hukum yang bersifat nomokratis harus dijamin adanya demokrasi,
sebagaimana di dalam setiap negara demokratis harus dijamin penyelenggaraannya
berdasar atas hukum. Jadi negara hukum (rechtsstaat) yang dikembangkan bukanlah
negara hukum yang absolut (absolute rechtsstaat) melainkan negara hukum yang
demokratis (democratische rechtsstaat).
11. Berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan bernegara
Sebagaimana cita-cita nasional Indonesia yang dirumuskan dalam pembukaan UUD
1945, tujuan bernegara Indonesia dalam rangka melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara hukum berfungsi sebagai sarana untuk
mewujudkan dan mencapai keempat tujuan negara Indonesia tersebut. Dengan
demikian, pembangunan negara Indonesia tidak terjebak pada rule-driven, melainkan
mission driven, tetapi mission driven yang didasarkan atas aturan.
12. Transparansi dan kontrol sosial
Adanya transparansi dan kontrol sosial yang terbuka terhadap setiap proses pembuatan
dan penegakan hukum, sehingga kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam

7
mekanisme kelembagaan resmi dapat dilengkapi secara komplementer oleh peran serta
masyarakat secara langsung.

G. Sistem Hukum Di Dunia


1. Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya
berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang
akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari
populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.
2. Common Law System
Common law system adalah suatu sistem hukum yang digunakan di Inggris yang
mana di dalamnya menganut aliran frele recht lehre yaitu dimana hukum tidak
dibatasi oleh undang-undang tetapi hakim diberikan kebebasan untuk melaksanakan
undang-undang atau mengabaikannya.
3. Sistem Hukum Anglo-Saxon
Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi,
yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan
hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia,
Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika
Serikat (walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini
bersamaan dengan sistem hukum Eropa Kontinental Napoleon).
Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum
Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan
sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat
dan hukum agama.
4. Sistem Hukum Adat/Kebiasaan
Hukum Adat adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di
suatu wilayah. misalnya di perkampungan pedesaan terpencil yang masih mengikuti
hukum adat dan memiliki sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di wilayah
tertentu.
5. Sistem Hukum Agama

8
Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan ketentuan agama
tertentu. Sistem hukum agama biasanya terdapat dalam Kitab Suci.

H. Negara Hukum Indonesia


1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia
Konstitusi kita UUD 1945 secara nyata menyatakan Indonesia sebagai negara hukum
yaitu padapasal 1 ayat (3) UUD 1945 berbunyi : Negara Indonesia negara hukum.
Selain itu, dalam Penjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara,
dijelaskan bahwa :
 Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat)
tidak  berdasar atas kekuasaan belaka (Machtstaat ).
 Sistem konstitusional,Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi
(hukumdasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:
 Negara Indonesia berdasar atas hukum, bukan berdasarkan kekuasaan semata
 Pemerintah negara berdasar atas suatu konstitusi dengan kekuasaan
pemerintah terbatas, tidak absolut
Konsepsi negara hukum Indonesia adalah konsep negara hukum materiil atau negara
hukum arti luas, yang berarti pemerintah berperan aktif membangun kesejahteraan
umum di berbagai lapangan kehidupan.
2. Perwujudan Negara Hukum Indonesia
Di dalam negara hukum, setiap aspek tindakan pemerintahan baik dalam lapangan
pengaturan maupun dalam lapangan pelayanan harus didasarkan pada peraturan
perundang-undangan atau berdasarkan pada legalitas. Artinya, pemerintah tidak dapat
melakukan tindakan pemerintahan tanpa dasar kewenangan. Unsur-unsur yang
berlaku umum bagi setiap negara hukum yakni sebagai berikut:
1. Adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan
rakyat
2. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar
atas hukum atau perundang-undangan
3. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara)

9
4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara
5. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas dan mandiri, dalam
arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di
bawah pengaruh eksekutif
6. Adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga Negara untuk
turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh
pemerintah
7. Adanya sistem perekonomian yang menjamin pembagian yang merata
sumberdaya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara. Unsur-unsur
negara hukum ini biasanya terdapat dalam konstitusi. Oleh karena itu,
perwujudan secara operasional dari konsep nagara hukum adalah konstitusi
negara tersebut.

I. Macam-macam Bidang Hukum Indonesia


1. Hukum Pidana
Hukum pidana termasuk pada ranah hukum publik.Hukum pidana adalah hukum
yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam hal perbuatan-perbuatan yang
diharuskan dan dilarang oleh peraturan perundang-undangan dan berakibat
diterapkannya sanksi berupa pemidanaan dan/atau denda bagi para pelanggarnya.
Dalam hukum pidana dikenal 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan
pelanggaran.Kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai
agama dan rasa keadilan masyarakat.
Pelaku pelanggaran berupa kejahatan mendapatkan sanksi berupa pemidanaan,
contohnya mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya. Sedangkan
pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh peraturan perundangan namun
tidak memberikan efek yang tidak berpengaruh secara langsung kepada orang lain,
seperti tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam
berkendaraan, dan sebagainya.
2. Hukum Perdata

10
Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-
individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu.Hukum perdata disebut juga
hukum privat atau hukum sipil. Salah satu contoh hukum perdata dalam masyarakat
adalah jual beli rumah atau kendaraan.
Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:
1. Hukum keluarga
2. Hukum harta kekayaan
3. Hukum benda
4. Hukum Perikatan
5. Hukum Waris
3. Hukum Acara
Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut
hukum formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara
dan siapa yang berwenang menegakkan hukum materiil dalam hal terjadi
pelanggaran terhadap hukum materiil.
Tanpa hukum acara yang jelas dan memadai, maka pihak yang berwenang
menegakkan hukum materiil akan mengalami kesulitan menegakkan hukum materiil.
Untuk menegakkan ketentuan hukum materiil pidana diperlukan hukum acara
pidana, untuk hukum materiil perdata, maka ada hukum acara perdata.
Sedangkan, untuk hukum materiil tata usaha negara, diperlukan hukum acara tata
usaha negara.Hukum acara pidana harus dikuasai terutama oleh para polisi, jaksa,
advokat, hakim, dan petugas Lembaga Pemasyarakatan.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Negara Hukum adalah negara yang berdiri diatas hukum yang disusun dengan sebaik-
baiknya dalam undang-undang yang menjamin keadilan kepada warga negaranya sehingga
segala kekuasaan pemerintah didasari oleh hukum. terdapat beberapa Unsur Negara Hukum yaitu
, hak dasar manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia, adanya
pemisahan atau pembagiankekuasaan untuk menjamin hak-hak itu. Terdapat ciri-ciri negara
hukum secara umum dan ciri-ciri negara hukum menurut pakarnya. Konsep negara hukum
terdapat konsep zaman yunani dan kedaulatan negara. Macam hukum indonesia terdapat hukum
acara, hukum perdata dan hukum pidana. Negara hukum indonesia terdapat dalam pasal 1 ayat
(3) UUD NRI Tahun1945 “ Negara indonesia adalah negara hukum”.

12

Anda mungkin juga menyukai