Anda di halaman 1dari 7

1) KONSEP KONSTITUSI NEGARA

1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi negara merujuk pada prinsip- prinsip dasar nilai-nilai
yang membentuk dasar hukum dan tantanan pemerintah suatu negara.
Ini termaksud pembagian kekuasaan,hak asasi manusia, batasan
pemerintah, mekanisme perubahan konstitusi, dan sistem peradilan.
Konsep konstitusi konsep konstitusi bisa berbeda antara negara sesuai
dengan sejarah, budaya dan filosofi politiiknya.
Konstitusi merupakan hukum dasar yang dijadikan pegangan dala
m penyelenggaraan suatu negara yang memuat aturan pokok/fundame
ntal mengenai sendi-sendi yang diperlukan untuk berdirinya suatu neg
ara. konstitusi bermakna permakluman tertinggi negara yang berisikan
antara lain pemegang kedaulatan tertinggi dalam suatu negara, srtuktu
r negara, bentuk 204 PENDIDIKANPANCASILA&KEWARGANEG
ARAAN negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legistatif, kekuasaa
n peradilan dan berbagai lembaga negara serta hak-hak rakyat Materi
Sosialisasi (Empat Pilar. 2017:117). untuk mengetahui bagaimana pe
merintahan sebuah negara, pemegang kedaulatan dalam suatu negara,
strktur negara, bentuk negara, kekuasaan peradilan suatu negara, kele
mbagaan negara, hak dan kewajiban negara serta hak dan kewajiban
warga negara, dapat dipelajari dari konstitusi suatu negara.
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut U
ndang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi yang ter
tulis biasa disebut dengan Undang-Undang Dasar, Bagir Manan, men
yamakan pengertian konstitusi dengan Undang-Undang Dasar (Bagir
Manan. 2004: 5). Sedangkan konstitusi yang tidak tertulis disebut kon
vensi yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau aturan-aturan dasar yang ti
mbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
pengertian konstitusi dapat disederhanakan rumusannya sebagai ke
rangka negara yang diorganisasi dengan dan melalui hukum, dalam ha
l mana hukum menetapkan:
1) Pengaturan mengenai lembaga-lembaga permanen.
2) Fungsi dari alat-alat perlengkapan.
3) Hak-hak tertentu yang telah ditetapkan (Dahlan. 2013: 11).
Pada abad pertengahan (abad ke 7 M), di Timur Tengah tumbuh dan berk
embang pesat peradaban baru dilingkungan penganut ajaran Islam. Atas pengaru
h Nabi Muhammmad SAW, banyak inovasi-inovasi baru dalam kehidupan umat
manusia yang dikembangkan menjadi pendorong kemajuan peradaban. Salah sa
tunya ialah penyusunan dan penandatanganan persetujuan atau perjanjian bersa
ma diantara kelompok-kelompok penduduk Kota Madinah untuk bersama-sama
membangun struktur kehidupan bersama yang kemudian hari berkembang menj
adi kehidupan kenegaraan dalam pengertian modern sekarang.

Pada prinsipnya esensi dari sebuah negara berkonstitusi adalah


memberi perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Menurut Sri
Soematri, negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnyaDengan demikian negara hukum identik
dengan negara yang berkonstitusi atau negara yang menjadikan konstitusi
sebagai aturan main kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan
kemasyarakatan.

2.Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Konstitusi


Konstitusi adalah dokumen atau serangkaian norma hukum yang
mengatur dasar-dasar sistem pemerintahan suatu negara, hak-hak individu,
pembagian kekuasaan, dan lembaga-lembaga penting dalam negara. Konstitusi
memiliki kedudukan, fungsi, dan tujuan tertentu dalam sistem hukum dan
pemerintahan suatu negara. Berikut adalah penjelasan mengenai kedudukan,
fungsi, dan tujuan konstitusi:

**1. Kedudukan Konstitusi:**


Konstitusi biasanya menempati posisi tertinggi dalam hirarki hukum suatu
negara. Ini berarti bahwa semua hukum dan tindakan pemerintah harus selaras
dengan prinsip-prinsip dan ketentuan yang tercantum dalam konstitusi.
Konstitusi menjadi landasan hukum yang mengatur struktur dan fungsi
pemerintahan, serta hak-hak warga negara. Kedudukan tertinggi ini memberikan
konstitusi kekuatan untuk mengendalikan tindakan pemerintah dan menjaga
kestabilan dan keseimbangan kekuasaan dalam sistem politik.

**2. Fungsi Konstitusi:**


Konstitusi memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
- *Menetapkan Struktur Pemerintahan*: Konstitusi menentukan bagaimana
kekuasaan akan dibagi antara lembaga-lembaga pemerintahan, seperti eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Hal ini membantu mencegah akumulasi kekuasaan
yang berlebihan di satu tangan.
- *Menjamin Hak-Hak Individu*: Konstitusi sering mengandung Deklarasi
Hak-Hak yang melindungi hak-hak dasar individu, seperti kebebasan berbicara,
beragama, dan bergerak.
- *Menjaga Keseimbangan Kekuasaan*: Konstitusi mengatur hubungan antara
berbagai cabang pemerintahan, mencegah salah satunya menguasai yang lain
dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.
- *Mengatur Batasan Kekuasaan Pemerintah*: Konstitusi membatasi tindakan
pemerintah dengan menetapkan batasan hukum yang harus diikuti dalam
menjalankan tugasnya.
- *Menentukan Proses Perubahan Hukum*: Konstitusi biasanya menetapkan
prosedur untuk mengubah atau memperbarui konstitusi itu sendiri atau hukum-
hukum penting lainnya.

**3. Tujuan Konstitusi:**


Tujuan konstitusi bervariasi dari negara ke negara, tetapi beberapa tujuan
umumnya meliputi:
- *Stabilitas dan Ketertiban*: Konstitusi bertujuan untuk menciptakan dasar
hukum yang stabil dan jelas, sehingga negara dapat berfungsi dengan lancar dan
mencegah konflik yang tidak perlu.
- *Perlindungan Hak Asasi Manusia*: Konstitusi sering kali bertujuan untuk
melindungi hak-hak dasar individu dari campur tangan pemerintah atau pihak
lain.
- *Pembagian Kekuasaan yang Seimbang*: Konstitusi mencoba mencegah
konsentrasi kekuasaan yang berlebihan dengan membaginya di antara berbagai
institusi.
- *Membentuk Identitas Nasional*: Konstitusi kadang-kadang mencerminkan
nilai-nilai, sejarah, dan identitas nasional suatu negara.
- *Memfasilitasi Perubahan dan Pembaharuan*: Konstitusi dapat memberikan
kerangka kerja untuk mengubah hukum dan struktur pemerintahan seiring
dengan perkembangan masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa konstitusi bisa berbeda dalam bentuk dan isi
tergantung pada jenis sistem pemerintahan dan nilai-nilai budaya suatu negara.

2. Konstitusi sebagai hukum dasar


Konstitusi adalah hukum dasar atau undang-undang tertinggi dalam
suatu negara atau entitas politik. Konstitusi menetapkan kerangka
kerja dan prinsip-prinsip dasar yang mengatur struktur pemerintahan,
hak-hak dan kewajiban warga negara, serta interaksi antara berbagai
institusi dalam negara tersebut. Konstitusi juga dapat mencakup
prinsip-prinsip hak asasi manusia, pembagian kekuasaan antara
cabang-cabang pemerintahan, sistem hukum, dan mekanisme
perubahan konstitusi itu sendiri.

Konstitusi memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

1. **Pengaturan Kekuasaan**: Konstitusi menentukan cara kerja dan


pembagian kekuasaan antara pemerintahan pusat dan daerah, serta
antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini membantu
mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga keseimbangan
antara berbagai kepentingan.

2. **Perlindungan Hak Asasi Manusia**: Banyak konstitusi


mengandung deklarasi hak-hak asasi manusia yang melindungi warga
negara dari campur tangan pemerintah yang tidak sah, diskriminasi,
dan penindasan.

3. **Pengaturan Hukum**: Konstitusi sering kali mengatur dasar-


dasar sistem hukum dalam suatu negara, termasuk proses peradilan
dan pengakuan hukum yang berlaku.

4. **Mekanisme Perubahan**: Konstitusi dapat menetapkan prosedur


yang harus diikuti untuk mengubah konstitusi itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah perubahan yang sembarangan dan
memastikan bahwa perubahan tersebut mencerminkan kehendak
mayoritas atau mencapai konsensus yang diperlukan.

5. **Menggambarkan Identitas dan Nilai**: Konstitusi sering


mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas suatu negara. Ia dapat
menjadi cerminan budaya, tradisi, dan aspirasi rakyat.

Contoh-contoh konstitusi yang terkenal termasuk Konstitusi Amerika


Serikat, Konstitusi Prancis, dan Undang-Undang Dasar 1945 di
Indonesia. Bentuk dan isi konstitusi dapat bervariasi antara negara-
negara berbeda, tergantung pada sistem pemerintahan, sejarah, dan
nilai-nilai yang dipegang oleh masing-masing negara.

3. Konstitusi Negara Indonesia


Konstitusi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD
1945). UUD 1945 telah mengalami beberapa perubahan dan
amandemen sejak pertama kali diadopsi pada masa kemerdekaan
Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting dari Konstitusi
Indonesia:
1. **Sumber Kedaulatan Rakyat**: UUD 1945 menegaskan bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang merupakan lembaga
tertinggi dalam negara.

2. **Pembagian Kekuasaan**: Konstitusi Indonesia mengatur


pembagian kekuasaan antara tiga cabang pemerintahan, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Presiden adalah kepala negara dan
kepala pemerintahan. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah
lembaga legislatif yang memiliki wewenang membuat undang-
undang. Sedangkan, Mahkamah Agung adalah lembaga yudikatif
tertinggi.

3. **Hak Asasi Manusia**: UUD 1945 mengakui hak asasi manusia


dan melindungi hak-hak dasar setiap warga negara. Hal ini meliputi
hak atas hidup, kebebasan berekspresi, hak suara, dan hak
mendapatkan perlakuan yang adil di mata hukum.

4. **Pembagian Wilayah**: Konstitusi juga mengatur pembagian


wilayah Indonesia menjadi provinsi, kabupaten, dan kota. Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki hak dan kewajiban
untuk menjaga kesatuan dan keutuhan wilayahnya.

5. **Agama dan Kebebasan Beragama**: UUD 1945 menjamin


kebebasan beragama dan memastikan bahwa negara tidak memiliki
agama resmi. Namun, negara diharapkan menghormati nilai-nilai
agama dan mendukung pembinaan moral dan etika.

6. **Amandemen Konstitusi**: Konstitusi Indonesia dapat


diamendemenkan dengan mekanisme tertentu yang melibatkan MPR.
Amandemen dapat dilakukan untuk mengikuti perkembangan dan
tuntutan zaman.
7. **Ketentuan Khusus**: UUD 1945 juga mencantumkan ketentuan-
ketentuan khusus, seperti mengenai sistem pertahanan, ekonomi, dan
pendidikan nasional.

Saat ini, Konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa amandemen,


termasuk perubahan dalam hal sistem pemerintahan, mekanisme
pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pengakuan hak asasi
manusia secara lebih luas. Konstitusi Indonesia terus berkembang
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai