Anda di halaman 1dari 9

Nama : Devi Silvia Panjaitan

NIM : 5183351002

KONSTITUSI DAN NEGARA

1. Jelaskan melalui analisis anda mengapa setiap negara harus mempunyai landasan
konstitusi!
Jawaban:

Istilah konstitusi sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani dimana terdapat
Konstitusi Athena. Keberadaan Konstitusi Athena pada saat itu dipandang sebagai alat
demokrasi yang sempurna. Pada masa kekaisaran Romawi, istilah konstitysi digunakan
untuk menyebut the act of legislation by emperor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstitusi merupakan segala ketentuan


dan aturan tentang ketatanegaraaan (undang-undang dasar dan sebagainya). Undang –
Undang Dasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah undang-undang yang
menjadi dasar semua undnag-undang dan peraturan lain dalam suatu Negara, yang
mengatur bentuk, sistem pemerintahan, pembagian kekuasaan, wewenang badan-badan
pemerintahan, dan sebagainya.

Pengertian konstitusi bisa dimaknai secara sempitmaupun secara luas.


Konstitusidalam arti sempit hanya mengandung norma-normahukum yang membatasi
kekuasaan yang ada dalam Negara. Sedangkan Konstitusidalam arti luas adalah
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar,baik yang tertulis ataupun
tidak tertulis maupun campuran keduanya tidak hanyasebagai aspek hukum melainkan
juga “non-hukum”.

Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Dasar


Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 yang telah mengalami amandemen.

Motivasi atau alasan timbulnya Undang-Undang Dasar menurut Lord Bryce :


1. Adanya kehendak para anggota warga Negara dari Negara yang bersangkutan agar
terjamin hak-haknya dan selanjutnya bertujuan untuk membatasi tindakan para
penguasa Negara;
2. Adanya kehendak dari penguasa dan atau rakyatnya untuk menjamin agar terdapat
pola atau system tertentu atas pemerintahan negaranya;
3. Adanya kehendak para pembentuk Negara baru, agar terdapat kepastian tentang
penyelenggaraan Negara;
4. Adanya kehendak dari beberapa Negara yang pada mulanya berdiri sendiri-sendiri
untuk tujuan kerjasama.

Konstitusi sebuah negara diperlukan karena konstitusi adalah sebuah dasar dalam
penyelenggaraan kegiatan sebuah negara. Analoginya adalah apabila negara tidak
memiliki konstitusi maka seperti sebuah rumah tanpa pondasi. Hal ini akan
mengakibatkan susahnya sebuah pemerintahan dalam menjalan agenda kesehariannya
karena pengaturan apa yang penting dan tidak, apa yang diperbolehkan dan tidak, dan apa
yang dicita cita kan dan tidak, akan tidak tertuang dalam kegiatan sehari hari.

Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat didasarkan atas
kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu negara. Jikanegara
itu menganut paham kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi konstitusi
ituadalahrakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja, maka raja
yangmenentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi, hal inilah yang disebut oleh para
ahlisebagaiconstituent poweryang merupakan kewenangan yang berada di luar
dansekaligus di atas sistem yang diaturnya. Karena itu, di lingkungan negara-
negarademokrasi, rakyatlah yang dianggap menentukan berlakunya suatu konstitusi.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara suatu konstitusi sangatlah penting


karena konstitusi memiliki beberapa peran yang penting dalam suatu negara, antara lain:

1. Menetapkan tujuan berdirinya bangsa Indonesia. Tujuan berdirinya suatu negeri


haruslah ditetapkan sejak awal, karena tanpa adanya tujuan pada suatu negara, maka
negara tersebut tidak akan kokoh berdiri.
2. Menjadi identitas atau jati diri seluruh bangsa Indonesia. Seperti halnya Indonesia,
UUD 1945 menjadi identitas nasional Indonesia dimana di dalamnya terkandung
nilai-nilai jati diri bangsa Indoesia sejak dari leluhur bangsa.
3. Menjadi sumber hukum dan hukum tertinggi dalam sistem hukum di Indonesia.
Dalam hal ini, tidak boleh ada hukum yang lebih tinggi kedudukannya dari konstitusi
suatu negara, dan tidak boleh ada hokum yang tidak sesuai dengan sumber hokum
tertinggi yaitu konstitusi. Konstitusi untuk negara republik Indonesia adalah
Pancasila dan UUD 45, setelah itu Undang undang dan seterusnya
4. Mengatur berbagai aspek mendasar dalam kehidupan bangsa dan negara indonesia,
termasuk dalam aspek administrasi pemerintahan. Dikarenakan konstitusi merupakan
sumber hukum tertinggi dan merupakan identitas serta jati diri bangsa, maka segala
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam suatu negara harus sesuai dan tidak boleh
menyimpang dari konstitusinya.
5. Menjadi syarat berdirinya suatu negara. Jadi, apa bila tidak ada konstitusi yg berlaku
di negara tersebut, maka akan memudahkan negara/bangsa lain mengambil
kekuasaannya.

2. Uraikan berdasarkan analisis apa yang menjadi tujuan konstitusi dan fungsi
konstitusi dalam sebuah negara serta berikan pendapat para ahli!
Jawaban:
Suatu negara sangat penting untuk memiliki institusi di dalamnya. Oleh karena
itu, setiap institusi yang digunakan oleh suatu negara pasti memiliki fungsi dan
tujuannya.
Fungsi konstitusi menurut Henc van Maarseveen dan Ger van der Tang, adalah
sebagai akta pendirian negara (konstitusi sebagai akta kelahiran). Konstitusi berfungsi
sebagai bukti otentik perpanjangan negara sebagai badan hukum (rechstpersoon). Untuk
mewujudkannya, beberapa negera di belahan dunia berusaha untuk mempunyai
konstitusi.
Menurut pendapat Attamimi (1990: 215), suatu Konstitusi atau Undang-Undang
Dasar berfungsi sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, mengatur bagaimana
kekuasaan negara dijalankan. Sebab tujuan dari konstitusi menurut Projodikoro (1983:12-
13), ialah mengadakan tata-tertib tentang lembaga-kenegaraan, wewenang-wewenangnya
dan cara bekerjanya, dan menyatakan hak-hak asasi manusia yang harus dijamin
perlindungannya.
Fungsi konstitusi bagi suatu negara menurut Jimly Asshiddiqie adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3. Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social
engineering dan social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.

Dikalangan para ahli hukum, pada umumnya dipahami bahwa konstitusi


mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu (i) keadilan (justice), (ii) kepastian (certaintyatau
zekenheid), dan (iii) kebergunaan (utility). Keadilan itu sepadan dengan keseimbangan
(balance, mizan) dan kepatutan (equity), serta kewajaran (proportionality). Sedangkan,
kepastian hukum terkait dengan ketertiban (order)dan ketenteraman. Sementara,
kebergunaan diharapkan dapat menjamin bahwa semua nilai-nilai tersebut akan
mewujudkan kedamaian hidup bersama.

Tujuan adanya konstitusi secara ringkas dapat diklasifikasikan tiga tujuan (Dede
Rosyada (dkk), 2003), yaitu:
a. Konstitusi bertujuan memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik.
b. Konstitusi bertujuan untuk mengawasi atau mengon trol proses-proses kekuasaan
dari para penguasa.
c. Konstitusi bertujuan memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.

Di Indonesia tidak dipungkiri lagi bahwa konstutusi mempunyai fungsi dan


kedudukan yang sangat fundamental dan kedudukan yang sangat fundamental dalam
kehidupan berbangsa dan bermegara. Dalam konteks ini, konstitusi-konstitusi tentang
perubahan Undang Undang Dasar Negara RI tahun 1945 menimpulkan bahwa kedudukan
dan fungsi konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national documents) yang


mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum,
pendidikan , kebudayaan, ekonomi, kesejahteraan dan aspek fundamental yang
menjadi tujuan Negara.

2. Konstitusi sebgai piagam kelahiran Negara baru (a birth certificate of new state). Hal
ini juga merupakan bukti adanya pengakuan masyarakat internasional, termasuk
untuk menjadi anggota PBB, karena itu, sikap kepatuhan suatu Negara terhadap
hukum internasional ditandai dengan adanya ratifikasi terhadap perjanjian-perjanjian
Internasional.

3. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi. Kontstitusi mengatur maksud dan tujuan
terbentuknya suatu Negara dengan sistem administrasinya melaui adanya kepastian
hukum yang terkandung dalam pasal-pasalnya, unifikasi hukum nasional, social
control, member legitimasi atas berdirinya lembaga-lembaga Negara termasuk
pengaturan tentang pembagian dan pemisahan kekuasaan antara organ legislative,
eksekutif, dan yudikatif. Konstitusi sebagai sumber hukum tidak saja berfungsu
sebagai a tool of social engineering dan social control, melainkan juga harus mampu
merespon secara kritis perubahan zaman.

4. Konstitusi sebagai idntitas nasional dan lambang persatuan. Konstitusi menjadi suatu
sarana untuk memperlihatkan berbagai nilai dan norma suatu bangsa dan Negara,
misalnya symbol demokrasi, keadilan, kemerdekaan, Negara hukum, yang dijadikan
sandaran untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan tujuan Negara. Konstitusi suatu
Negara diharapkandapat menyatakanpersepsi masyarakat dan pemerintahan, sehingga
memperlihatkan adanya nilai identitas kebangsaan, persatuan dan kesatuan, perasaan
bangga dan kehormatan sebagai bangsa yang bermartabat. Konstitusi dapat
memberikan pemenuhan atas harapan-harapansosial, ekonomi, dan kepentingan
politik. Konstitusi tidak saja mengatur pembagian dan pemisahan kekuasaan dalam
lembaga-lembaga politik seperti legislative, eksekutif, dan yudikatif, akan tetapi juga
mengatur tentang penciptaan keseimbangan hubungan (cheks and balances) anatar
pemerintah di pusat dan di daerah.

5. Konstitusi sebagai alat intuk membatasi kekuasaan. Konstitusi berfungsi untuk


membatasi kekuasaaan, mengendalikan perkembangan dan situasi politik yang selalu
beruba, serta berupaya untuk menghindarkan penyalahgunaan kekuasaan.
Berdasarkan alasan tersebut, menjadi sangat penting diperhatiakn seberapa jauh
formulasi pasal-pasal dalam konstitusi dalam mengakomodasi materi muatan-muatan
pokok dan penting sehingga dapat mencegah timbulnya penafssiran dapat mencegah
timbulnya penafsiran beraneka ragam.

6. Konstitusi sebagai pelindung Hak Asasi Manusia dan kebebasan warga Negara.
Konstitusi memeberi perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia dan hal-hak
kebeasan warga Negara. Hal ini merupakan pengejawantahan suatu Negara hukum
dengan ciri-ciri equality before the law, non-discriminative dan keadilan (legal
justice) dan keadilan moralitas (social and moral justice).
Tujuan kosntitusi sebuah negara berbeda-beda sesuai tujuan berdirinya negara
tersebut. Sesuai pula dengan tujuan dibuatnya aturan atau perundang-undangan. Maka
tujuan konstitsui diuraikan di bawah ini.

1. Memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik. Konstitusi


memuat sistem pemerintahan yang dianut oleh suatu negara. Konstitusi yang
demikian akan menuliskan fungsi, tugas, dan wewenang lembaga negara-lembaga
negara yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengawasan dan
pembatasan terhadap kekuasaan politik. Dalam konstitusi diadakan ada aturan
mengenai pembagian kekuasaan. Agar dalam pelaksanaan suatu negara tidak terjadi
pemusatan kekuasaan pada satu orang, satu kelompok, atau satu lembaga tertentu.
Pemusatan kekuasaan yang demikian akan membuat mudahnya terjadi
penyelewengan kekuasaan. Penyelewengan kekuasaan yang merugikan rakyat.

2. Membebaskan dari kekuasaan mutlak. Mirip dengan tujuan pertama, konstitusi


membebaskan negara dari kekuasaan mutlak yang tidak terbatas.  Karena konstitusi
umumnya dimiliki oleh ciri-ciri negara demokrasi, yang mempunyai sistem dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Di Indonesia, dalam UUD 1945 terhadap
berbagai lembaga negara yang kini ada. Lembaga-lembaga negara tersebut, antara
lain MPR, DPR, DPD, Presiden, MK, MA, Komisi Yudisial, dan BPK. Setiap
lembaga negara tersebut mempunyai tugas dan wewenang tersendiri.  UUD 1945
hasil amanedemen dibuat sudah lebih terperinci mengenai hal ini.  Jika da hal-hal
yang belum dicantumkan, maka akan dubuat peraturan perundang-undangan di
bawahnya.

3. Mengatur jalannya kekuasaan. Selain membatasi kekuasaan agar tidak mutlak berada
dalam satu kelompok atau lembaga tertentu, konstitusi mengatur jalannya kekuasaan
dan pemerintahan. Dalam konstitsui akan ada alur yang jelas mengenai segala hal. 
Misalnya tentang perlindungan hukum di Indonesia, maka dilakukan oleh MA, MK,
dan Komisi Yudisial. Dengan pengaturan yang jelas maka pembangunam akan lebih
lancar. Tidak ada lembaga negara yang mempunyai tugas dan wewenang sama
sehingga saling berselisih atau saling melemparkan tanggung jawab.

4. Menghindari kesewenangan. Konstitusi dengan segala macam aturan yang ada di


dalamnya akan menghindari kesewenangan. Baik itu kesewenangan kekuasaan yang
ada dalam politik maupun kesewenangan dalam hal lain. Kesewenangan dalam politik
terlihat lebih jelas dibandingkan yang lain. Misalnya, kesewenangan pemerintahan
terhadap rakyat dengan berlaku sewenang-wenang dan menindasnya.

5. Arahan mewujudkan tujuan negara. Konstitusi dibuat untuk mengarahkan semua


warga negara yang ada dan kekuasaan poltik, serta semua yang terkait dalam negara
untuk mewujudkan tujuan negara. Tujuan yang menjadi cita-cita bersama. Tujuan
yang ada dan menjadi alasan dibentuknya suatu negara. Tujuan yang telah ditetapkan
oleh para pendiri bangas ketika sebuah negara berdiri. Yang hampir semua negara
pasti ingin mewujudkan masyarakat sejahtera di negaranya. Masyarakat yang adil dan
makmur. Karena konstitusi ini nantinya akan membentuk semua peraturan
perundangan di bawahnya yang berisi operasional kekuasaan negara.

6. Melindungi hak asasi manusia (HAM). Konstitusi melindungi hak asasi manusia. Hak
asasi yang seharusnya dimiliki oleh semua manusia ketika terlahir ke dunia.
Terkadang maksud melindungi di sini adalah membatasi pelaksanaan hak asasi itu
sendiri. Jangan sampai pelaksanaan hak asasi manusia atau orang tertentu melanggar
hak asasi manusia lain. Konstitusi mengatur agar pelaksanaan hak asasi tersebut tidak
mengakibatkan kekacauan dan benturan dalam masyarakat.

7. Pedoman penyelenggaraan negara. Konstitusi dibuat sebagai pedoman


penyelenggaraan negara. Ibaratnya kitab suci dalam agama, dalam konstitsui terdapat
semua aturan kehidupan bernegara. Aturan ini disesuaikan dengan tujuan negara dan
nilai-nilai yang dianut dalam masyarakatnya. Dengan demikian, meskipun bentuk
negaranya sama, konstitusi setiap negara di dunia dapat berbeda-beda.  Kemungkinan
dapat mirip.  Namun tidak ada yang persis sama.

Anda mungkin juga menyukai