Konsep konstitusi dari segi bahasa atau asal katanya ( secara etimologis ).
Istilah konstitusi dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam bahasa Prancis
dikenal dengan istilah constituer, dalam bahasa latin/italia digunakan
oistilah constitutio, dalam bahasa inggris digunakan istilah constitutie,
dalam bahasa jerman dikenal istilah verfassung, sedangkan dalam bahasa
arab digunakan istilah masyrutiyah ( Riyanto, 2009 ). Constituer ( bahasa
prancis ) berarti membentuk, pembentukan yang dimkasud dengan
membentuk di sini adalah membentuk suatu negara.
Fungsi Konstitusi
3. Konstitusi berfungsi:
(a) membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap
rakyatnya
(b) memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat
yang dicitacitakan tahap berikutnya
(c) dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya
(d) menjamin hak-hak asasi warga negara.
Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasan. Oleh karena itu
setiap konstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :
a. Untuk memberikan pembatasn dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
b. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa, dan
menetapkan bagi penguasa tersebut batas – batas kekuasaan mereka,
sehingga tidak terdapat kekuasaan yangsemena – mena.
c. Untuk menjamin kesewenang – wenang tindakan pemerintah untuk
menajmin hak – hak yang diperintah dan merumuskan pelaksaan kekuasaan
yang berdaulat.
d. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan
pemerintah. Sehingga dimana da organisasi negara dan kebutuhan menyusun
suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan konstitusi.
e. Konstitusi mempunyai posis yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi barometer ( ukuran )
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga merupakan ide – ide dasar
yang digariskan penguasa negara untuk mengemudikan suatu negara.
f. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada
diantara lembaga – lembaga negara. Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan
kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak
sewenang – wenang dalam bertindak.
3. Sumber historis, sosiologis, dan politis tentang Konstitusi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
Pandangan ini didasrkan pada fungsi konstitusi yang salah satu di antaranya adalah
membagi kekuasaan dalam negara. Bagi mereka yang memandang negara dari sudut
kekuasan dan menggap sebagai organisasi kekuasaan maka konstitusi dapat
dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan bagaimana
kekuasaan dibagi di antara beberap alembaga kenegaraan, misalnya antara badan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Konatitusi menentukan cara – cara bagaimana
pusat – pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lain
merekam hubungan – hubungan kekuasaan dalam negara.
K.C. Wheare menegaskan bahwa dalam sebuah negara kesatuan yang perlu diatur
dalam konstitusi pada asasnya hanya tiga masalah pokok berikut ( Soemari, 1987 ):
Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan
legislatif, dan kekuasaan yudisial
Hubugan dalam garis besar antara kekuasaan – kekuasaan tersebut satu
sama lain
Hubungan antara kekuasaan – kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga
negara.
A.A.H. Struycken menyatakan bahwa konstitusi dalam sebuh dokumen formal
berisikan hal – hal sebagai berikut ( Soemari, 1987 ):
Hasil perjuangan politik bangsa di waktu lampau
Tingkat – tingkat tertinggi perkembangan ketengaraan bangsa
Pandangan tokoh – tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk
waktu sekarang maupun untuk masa yang akan datang.