Nim : E051221004
Prodi : Ilmu Pemerintahan
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
“ SISTEM KONSTITUSI ”
A) Konsep Konstitusi
Konstitusi merupakan suatu aturan atau sistem ketatanegaraan yang mengatur sebuah
negara. Konstitusi berkaitan erat dengan konstitusionalisme. Konstitusionalisme merupakan
sebuah paham akan adanya konstitusi. Sebuah paham mengenai pembatasan kekuasaan dan
jaminan hak-hak rakyat melalui konstitusi. Secara sederhana dapat dipahami bahwa konstitusi
merupakan sarana agar paham konstitusionalisme dapat dibumikan, sementara
konstitusionalisme merupakan semangat atau paham yang hendak dijaga melalui konstitusi.
Dengan demikian, yang satu (konstitusi) merupakan wadah dan yang lain (konstitusionalisme)
merupakan isinya.
Konstitusi berarti hukum dasar yang biasanya terbagi menjadi dua, yaitu hukum dasar
tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.
1) Hukum Dasar Tertulis
Hukum dasar tertulis yaitu Undang Undang Dasar 1945. Menurut E.C.S Wade dalam
bukunya yang berjudul Constitutional Law mengatakan bahwa secara umum undang-undang
dasar adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan cara kerja badan-badan tersebut. Jadi pada
prinsipnya mekanisme dan dasar setiap sistem pemerintahan diatur dalam undang-undang
dasar. UUD 1945 sebagai pedoman untuk menjalankan suatu sistem tata pemerintahan, sebagai
acuan untuk menjalankan hak dan kewajiban warga negara sesuai tupoksinya masing masing.
Undang-undang dasar merupakan hukum dasar yang menjadi sumber hukum. Setiap
produk hukum seperti undang-undang, peraturan, atau keputusan pemerintah. bahkan setiap
kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi
dan tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan UUD 1945.
Hukum dasar tak tertulis yaitu konvensi. Konvensi berasal dari kata convention yang berarti
merupakan suatu aturan yang timbul atau didasarkan dari kebiasaan. Konvensi yang terdapat
dalam sistem penyelenggaraan negara merupakan segala aturan-aturan dasar yang tidak tertulis
yang hadir serta terpelihara, namun tidak bertentangan dengan UUD 1945 yang digunakan
dalam praktik penyelenggaraan negara serta sebagai pengisi kekosongan yang hadir dalam
praktik penyelenggaraan negara.
a.Merupakan kekuasaan yang muncul berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara.
2. Membebaskan orang dari kendali mereka sendiri atas pelaksanaan kekuasaan. Selain itu,
dapat menawarkan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM), memastikan bahwa
setiap orang terikat oleh konstitusi untuk menegakkan hak asasi manusia dan memiliki hak atas
keamanan ketika menggunakan hak-hak tersebut.
Konstitusi lahir sebagai suatu tuntutan dan harapan masyarakatnya untuk mencapai suatu
keadilan. Dengan hadirnya konstitusi, masyarakat menyerahkan hak-hak tertentu kepada
penyelenggara negara. Namun, setiap anggota masyarakat dalam negara tetap mempertahankan
hak-haknya sebagai pribadi. Hadirnya konstitusi adalah untuk menjamin hak-hak asasi dan hak
politik dari warga negaranya. Hak-hak itulah yang juga menjadi titik tolak pembentukan konstitusi.
Pembagian kekuasaan hanyalah salah satu aspek dari konstitusi atau Undang Undang Dasar.
Tetapi dalam konsep konstitusionalisme, konstitusi dipandang sebagai lembaga yang khas
dengan tugas unik, di satu sisi, menyeimbangkan kekuasaan dan membatasi kekuasaan untuk
mencegah kesewenang-wenangan, dan di sisi lain, mencegahnya. Konstitusi sangat penting
karena mewakili undang-undang paling ketat yang harus dipatuhi oleh pemerintah negara bagian
dan federal.
Saat menggunakan kekuasaan negara, Konstitusi berfungsi sebagai pengungkit dan peta
jalan. Suatu bangsa tidak dapat memenuhi aspirasi warganya tanpa pemerintahan yang
konstitusional. Tidak ada yang mengontrol hak asasi warga negara di negara tanpa konstitusi.
Karena keinginan setiap orang untuk memenuhi keinginannya sendiri tanpa memperhatikan
hak asasi orang lain, ini akan menyebabkan banyak konflik dan perseteruan.