Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDADAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu negara terdapat peraturan-peraturan yang mengatur


masalahmasalah yang terjadi didalam maupun diluar, baik itu hubungan eksternal
maupun internal secara universal. Sehingga ada istilah yang sekarang sudah tak
asing lagi didengar oleh banyak kalangan masyarakat khususnya pemerintah
yaitu, Konstitusi. Kontitusi atau yang disebut Undang-undang ini merupakan salah
satu untuk menertibkan masyarkat dalam berkehidupan bernegara. Sekalipun
banyak hambatanhambatan yang terjadi pada masyarakat untuk menjalankan itu
semua, udang-undang atau konstitusi itu merupakan suatu dasar hukum multak
yang ada di suatu negara. Undang-undang atau peraturan itu bukan hanya dibuat
tetapi harus dijalankan oleh semua pihak elemen yang terkait. Undang-undang itu
akan bisa berjalan jika semua berperan dengan aktif bukan pasif. Undang-undang
merupakan dasar hukum tertulis negara Republik Indonesia, yang memuat dasar
dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara sehingga menjadi pedoman
dalam pembuatan aturan-aturan hukum..

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu:
1. Apa pengertian konstitusi?
2. Apa Kedudukan Konstitusi?
3. Apa Tujuan Konstitusi?
4. Apa nilai-nilai konstitusi?
5. Apa saja Macam-macam konstitusi?
6. Apa pentingnya Konstitusi?
7. Bagaimana sejarah lahirnya konstitusi?
8. Apa fungsi konstitusi?
9. Apa hubungaan konstitusi,dasar negara dan UUD?
C. Tujuan Masalah

Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu:


1. Mengetahui pengertian konstitusi
2. Mengetahui Kedudukan Konstitusi

1
3. Mengetahui Tujuan Konstitusi
4. Mengetahui nilai-nilai konstitusi
5. Mengetahui saja Macam-macam konstitusi
6. Mengetahui pentingnya Konstitusi
7. Mengetahui sejarah lahirnya konstitusi
8. Mengetahui fungsi konstitusi
9. Mengetahui hubungaan konstitusi,dasar negara dan UUD

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian konstitusi

Konstitusi berasal dari Bahasa Latin yaitu constitutio. Istilah ini


berkaitandengan kata ius atau jus yang memiliki arti hukum atau prinsip.
Sehingga konstitusi bisa diartikan sebagai suatu pernyataan mengenai
susunan dan bentuk negara. Di mana yang dipersiapkan sebelum maupun
sesudah negara yang bersangkutan berdiri.

Konstitusi (disebut pula undang-undang dasar) adalah norma sistem


politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya
dikodifikasi sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal
yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi
dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara,
konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum.
Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk
dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan
negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak
kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada
seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Pengertian konstitusi secara umum adalah asas-asas dasar serta hukum


suatu bangsa, negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan
kekuasaan, tugas pemerintah dan menjamin hak-hak tertentu bagi warganya.
bagi sebuah negara, konstitusi merupakan kumpulan doktrin serta praktik
yang membentuk prinsip pengorganisasian fundamental

B. Pengertian Konstitusi Menurut Ahli


Ada beberapa pengertian konstitusi menurut para ahli. Berikut di
antaranya:

a. Bolingbroke

3
Pengertian konstitusi adalah sekumpulan kaidah-kaidah hukum,
institusi-institusi dan kebiasaan-kebiasaan. Yang diambil dari asas
penalaran tertentu serta berisikan sistem umum atas dasar nama
masyarakat itu sepakat atau setuju untuk diperintah.

b. K. C. Wheare
Konstitusi merupakan keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu
negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

c. Jimly Asshiddiqie

Pengertian konstitusi yakni hukum dasar yang dijadikan pegangan


dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi juga dapat berupa hukum
dasar tertulis yang biasa disebut Undang-Undang Dasar serta dapat pula
tidak tertulis.

C. Kedudukan konstitus
Konstitusi menempati kedudukan yang paling penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Konstitusi merupakan ide-ide dasar yang digariskan
oleh the founding father, serta memberikan arahan dan pedoman bagi para
generasi penerus bangsa dalam mengemudikan suatu negara yang dipimpin.
D. Tujuan konstitusi
Pada prinsipnya, adanya konstitusi memiliki tujuan untuk membatasi
kewenangan pemerintah dalam menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan yang berdaulat. Pendapat yang dikemukakan oleh
Loewenstein. Ia mengatakan bahwa konstitusi merupakan sarana dasar untuk
mengawasi proses-proses kekuasaan.

Tujuan-tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat


diklasifikasikan menjadi tiga tujuan, yaitu :
a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan
politik;
b. Melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri;

4
c. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.

E. Nilai nilai konstitusi

Konstitusi memiliki 3 nilai penting di antaranya:


a. Nilai normatif adalah sebuah konstitusi yang resmi diterima oleh suatu
bangsa. Bagi suatu negara, konstitusi tidak hanya dapat berlaku dalam arti
hukum atau legal. Namun, konstitusi juga nyata dapat berlaku dalam suatu
masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara konsekuen
dan murni.
b. Nilai nominal adalah sebuah konstitusi yang menurut hukum tetap berlaku.
Namun, konstitusi tersebut memiliki bentuk yang tidak sempurna.
Konstitusi yang tidak sempurna itu dapat disebabkan oleh beberapa pasal
tertentu yang tidak berlaku atau tidak seluruh dari pasal yang terdapat
dalam Undang Undang Dasar bisa berlaku bagi seluruh wilayah negara.
c. Nilai semantik adalah sebuah konstitusi yang hanya dapat berlaku bagi
kepentingan penguasa saja. Konstitusi bisa menjadi alat bagi pemangku
kekuasaan untuk melakukan mobilisasi kekuasaan, hal itu menjadi alasan
dalam melaksanakan kekuasaan politik terhadap warga negaranya.
F. Macam macam konstitusi
Jenis-jenis konstitusi menurut ahli konstitusi K.C. Wheare yaitu:
a. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
 Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tertulis dalam
suatu dokumen yang umumnya berupa peraturan hukum yang
mengatur pemerintahan.
 konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tidak
tertulis berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan, seperti
tradisi, kebiasaan, dan adat.
b. Konstitusi Lentur dan Konstitusi Kaku
 Konstitusi lentur adalah konstitusi yang proses amandemennya
bersifat umum, sama dengan hukum lainnya.
 Konstitusi kaku adalah konstitusi yang amandemennya memerlukan
proses yang bersifat khusus.

5
c. Konstitusi dengan Kedudukan Lebih Tinggi dan Tidak Lebih Tinggi dari
Badan Legislatif
 Konstitusi yang berkedudukan lebih tinggi (supreme) dari badan
legislatif adalah konstitusi yang tidak dapat diamandemen badan
legislatif atau konstitusi yang proses amandemennya bukan menjadi
kewenangan badan legislatif.
 konstitusi yang kedudukannya tidak lebih tinggi dari badan legislatif
adalah konstitusi yang dapat diamandemen oleh badan legislatif atau
konstitusi yang proses amandemennya menjadi kewenangan badan
legislatif.
G. Pentingnya konstitusi
Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang
demokratis bagiseluruh warga Negara. Dalam lintasan sejarah hingga awal
abad ke-21 ini, hampir tidak ada Negara yang tidak memiliki konstitusi. Hal
ini menunjukkan betapa urgennya konstitusi sebagai suatu perngkat negera.
Konstitusi dan Negara ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain dan tidak
terpisahkan.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa konstitusi
merupakan sekumpulan aturan yang mengatur organisasi Negara, serta
hubungan antara Negara dan warga Negara sehingga saling menyesuaikan
diri dan saling bekerja sama. Dr.A. Hamid S Attamini menegaskan bahwa
konstitusi atau Undang-undang Dasar merupakan suatu hal yang sngat
penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligusdipakai
sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan Negara harus
dijalankan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bagir Manan mengatakan
bahwa hakikat konstitusi merupakn perwujudan paham tentang konstitusi
atau konstitualisme yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah di satu
pihak dan jaminan terhadap kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan
terhadap hak-hak warga Negara maupun setiap penduduk di pihak lain. Selain
sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai alat untuk
menjamin hak-hak warga negara. Hak-hak tersebut mencakup hak-hak asas,
seperti hak untuk hidup, kesejahteraan hidup dan hak kebebasan.
H. Sejarah lahirnya konstitusi di indonesia
Latar belakang terbentuknya konstitusi ( UUD 45 ) bermula dari janji
jepang untuk meberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di kemudian

6
hari. Janji tersebut antara lain berisi: “sejak dari dahulu, sebelum pecahnya
peperangan Asia Timur Raya, Dai Nippon sudah mulai berusaha
membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.
Tentara Dai Nippon dengan serentak menggerakkan angkatan perangnya,
baik di darat, laut maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan
Belanda”.
Sejak saat itu Dai Nippon Teikoku memandang bangsa Indonesia
sebagai saudara muda serta membimbing bangsa Indonesia dengan giat dan
tulus ikhlas di semua bidang, sehingga di harapkan kelak bangsa Indonesia
siap untuk berdiri sendiri sebagai bangsa asia timur raya.
Pada tanggal 18 agustus 19945 atau sehari setelah ikrar kemerdekaan,
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidangnya
yang pertama kali dan menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut : 1.
menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannya di
ambil dari Rancangan Undang-Undang yang di susun oleh panitia perumus
pada tanggal 22 juni 1945 ; 2. meletakan dan mengesahkan pembukaan UUD
1945 yang bahannya hampir seluruhnya di ambil dari RUU yang di susun
oleh panitia perancang UUD tanggal 16 juni 1945 3. Memilih ketua persiapan
kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai presiden dan wakil ketua Drs.
Muhammad Hatta sebagai wakil presiden ;4. Pekerjaan presiden untuk
sementara waktu di bantu oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia yang
kemudian menjadi komite nasional Dengan terpilihnya Presiden dan wakilnya
atas dasar Undang-Undang Dasar 1945 itu, maka secara formil Indonesia
sempurna sebagai sebuah negara,
I. Fungsi konstitusi
Konstitusi memiliki beberapa fungsi, berikut fungsi fungsi konstitusi.
a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang –
wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi
tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa
akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
b. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati
HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.

7
c. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
J. Hubungan konstitusi dasar negara dan UUD
1. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:
Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada
gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam
pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman
penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu
negara.
2. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak ter tulis sedangkan
UUD adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh
karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi
menyangkut cara suatu pemerintahan diselenggarakan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konstitusi berlaku di suatu negara sebagai hukum dasar yang selalu
mengikat atas kekuasaan tertinggi atau suatu prinsip kedaulatan yang di anut
dalam suatu negara.Konstitusi dapat juga di artikan dalam ketatanegaraan dan
mempunyai arti: 1.Lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar 2. Sama dengan
pengertian Undang-Undang Dasar

Konstitusi merupakan kumpulan prinsip-prinsip yang mengtur kekuasaan


pemerintahan, pihak yang diperintah (rakyat), dan hubungan di antara keduanya,
yang bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak rakyatnya yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan
kekuasaan yang berkedaulatan.

Dengan dibentuknya tata urutan perundang-undangan, maka segala


peraturan yang bertentangan dengan peraturan di atasnya batal demi hukum dan
tidak bisa dilaksanakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo


Pustaka Mandiri, 1999

Daud, abu Busro dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1983

Huda, Ni’matul, Hukum Tata Negara: Kajian Teoritis dan Yuridis Terhadap
Konstitusi Indonesia, Yogyakarta: Gama Media,1999

10

Anda mungkin juga menyukai