Abstrak :
Pendahuluan ;
1
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
Pembahasan
a. Kehidupan al-Maturidi
Nama lenkapnya Abu Mansur Muhammad ibn
Muhammad al-Maturidi al-Samarkandi, ia lahir pada tahun 238
H/852 M, di Maturidi, salah satu desa di kota Ssamarkand,
Transoxiana di Asia Tengah. Dan pad atahun 333 H/944 M. ia
wafat dan dikuburkan di Samarkand. Ayahnya keturunan dari
Abu Ayyub Khalid ibn Zaid ibn Kulaib al-Ansari, yang
rumahnya ditempati oleh Rasulallah ketika hijrah ke Madinah.
Karena itu, selain mendapat sebutan al-Maturidi dan al-
Samarkandi ia juga disebut al-Anshari.?
Transoxiana, pada masa itu berada di bawah kekuasaaan
pemerinthan Samaniyun. Pemerintahan ini, pada mulanya
berada dibawah kekuasaan khalifah Bani Abbas yang berpusat
di Baghdad. Kemudian pada tahun 261 H/ 875 M. dinasti
Samaniiyun melepaskan diri dari khalifah di pusat, sehingga
menjadi negara yang mandiri dan merdeka selam 128 tahun.
Karena pada tahun 389 H/1003 M, kekuasaan diambil alih oleh
Sabaktekin dan Khaqaniyyah.
Samaniyyun, negeara yang wilayahnya sangat luas dan
perhatiannya terhadap Islam dan ilmu pengetahuan sangat
besar. Pada masa itu perkembangan ilmiah, kesusastraan, dan
filsafat semakin memuncak, sehingga Samarkand menjadi pusat
ilmu dan kebudayaan, serta banyak melahirkan pembesar-
pembesar yang agamis dan ulama-ulama yang mebuasai ilmu
pengetahuan, seperti al-Farabi, al-Razi, Ibnu Sina, dan al-
Firdausi. Sementara itu, di Bagdad lebih menekankan pemikiran
!
Abu Mansur al-Maturidi, Kitab al-Tauhid, Ed. Fathullah Khulaif, (Istanbul : al-Maktabah
al-silamiyah, 1979), hal. 1-2
Harun Nasution, dkk. (ed), Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta : Jambatan, 1992), hal.
2
630
Abu Mansur al-Maturidi, Ta’wilat Ahi Al-Sunnah, Ed. Ibrahim Aidain, (Kairo : Dar
3
3
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
+
Ibid, lihat pula Josoef Sou’aib, sejarah Daulat Abbasiyah II, (Jakarta : Bulan Bintang,
1977), hal. 77
Al-Maturidi, kitab al-tauhid, op.cit, hal. 3-4
5
°
Ibid.
7
Ibid, hal. 5
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufradi Mawardi
Al-Maturidi, Kitab al-Tauhid, op.cit., hal. 7. lihat pula Harun Nasution, Teologi Islam
”
'S
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid. 1, (Jakarta : UI Press,
1985), hal 13
'4
Jalal Muhammad Musa, Nasy’ah al-Asy’ariyah wa Tatawwaruha, (Beirut : Dar al-Kitab
al-Lubbani, 1975), hal. 21. lihat pula Abu A’la al-Maududi, Khilafah dan Kerajaan, Terjm.
Muhammad al-Bagqir, (Bandung : Mizan, 1992), hal. 287, 289
Nasution, Islam Ditinjau, Op.Cit. hal. 14. lihat pula Musa’id Muslim, Manahij al-
'S
6
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufradi Mawardi
:
'8
Abu al-Khiar Muhammad Ayyub 'Ali, ‘Agidah al-Islam wa al-Imam al-Maturidi,
(Bangladesh al-Muasassah al-Islamiyah, 1983), hal. 18
Nasution, Teologi Islam, Op.Cit.,hal. 8
1?
20
bid, hal. 45
21
Muhammad Ayyub, ‘Ali, Op.Cit, hal. 268
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
22
Al-Maturidi, Kita>b al-Tauhi>d, Op.Cit., hal. 5
2 Abu Hanifah, al-Syafi'i, al-Figh al-Akbar, (Mesir : Maktabah al-Amirah al-Syarqiyah,
1902), hal. 2
**
[bid.
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufradi Mawardi
%
Abu Hanifah, al-Syafi'i, Op.Cit,, hal. 5-6
9
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
A\-Syahratani, al-Milal wa al-Nihal, juz |, (Beirut : Dar al-Ma’arif, 1980), hal. 146. lihat
27
3!
Masution, Teologi Islam., Op.Cit., hal. 68
11
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
33
Ahmad Amin, Zuhr al-Islam, juz IV, (Kairo Maktabah al-Nahdah, 1975). hal. 91
:
4 Ignaz Golziher, Pengantar Teologi dan Hukum Islam, terjem. Hersri Setiawan, Jakarta :
12
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufradi Mawardi
d. Teologi al-Maturidi -
Al-Maturidi, Ta‘wilat, op.cit., hal. 27. Lihat Pula Musa'id Muslim, op.cit., hal. 196
46
‘7
Al-Maturidi, ibid, lihat pula Musa'id Muslim, ibid
“8
Muhammad Ayyub Ali, op.cit. hal. 299
15
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
Penutup
Al-Maturidi adalah sebagai seorang teolog Islam abad IX-
X M, yanglahir dan besarkan dalam lingkungan ahli sunnag
bermadzhab Hanafi. Situasi politik yang mendukung, memberi
kesempatan kepada al-Maturidi untuk menggali ilmu lebih
mendalama dan mengembangkannya dalam bentuk tulisan-
tulisan, yang kebanyakan berbicara soal akidah.
Sama halnya dengan al-Asy'ari, al-Maturidi dikenal
sebagai teolog ahli sunnah wa al-jama'ah, karena pembelaannya
terhadap keyakinan ahli hadits. Namun demikian, teologi al-
Maturi_ bersifat —rasional, _filosofis, dan merupakan
pengembangan dari pemikiran kalam Abu Hanifah, sedang
teologi al-Asy'ari bersifat tradisional dan pengembangan dari
kalam al-Syafi'i.
Corak pemikiran al-Maturidi, menetapkan keyakinannya
berdasar atas teks yang muhkamat (jelas), dan selanjutnya
diinterpretasi dengan akal pikiran sebagai upaya untuk
menyanggah semua pendapat yang dianggap bertentangan
dengan keyakinan ahli sunnah dan jama'ah. Ia tidak menyukai
4°
Al-Maturidi, Kitab al-Tauhd, op.cit. hal. 36-46
16
Pemikiran Teologi Al-Maturidi Udi Mufradi Mawardi
Daftar Pustaka
Abu A’la al-Maududi, Khilafah dan Kerajaan, Terjm. Muhammad
al-Bagir, (Bandung : Mizan, 1992)
Abu al-Hasan Ali al-Husna al-Nadwi, Rijal al-Fikri wa al-Da'wah
fial-Islam, (Kuwait : Dar al-Qalam, 1969).
Abu al-Khiar Muhammad Ayyub 'Ali, 'Agidah al-Islam wa al-
-
:
1973)
Harun Nasution, dkk. (ed), Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta
Jambatan, 1992)
Harun Nasution, Falsafat Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1973)
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid. I,
(Jakarta UI Press, 1985)
:
17
Al-Fath Vol. 01, No. 01 (Januari-Juni) 2007
:
Qahtan Abd al-Rahman al-Dauri, al-Madkhal ila
al-Din al-Islami,
(Bagdad Dar al-Hurriyah, 1976)
18