Pengertian konstitusi
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen
yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus
diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal).
namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,
[1]
[2]
Organisasi negara.
HAM.
Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum.
Cara perubahan konstitusi.
Pernyataan ideologis.
Pembagian kekuasaan negara.
Jaminan HAM (Hak Asasi Manusia).
Perubahan konstitusi.
Larangan perubahan konstitusi.
B.
[1]
dan dihapuskan agar semua bangsa di dunia ini dapat menjalankan hak
kemerdekaanya.
2. Mengandung sutau pernytaan subjektif yaitu aspirasi bangsa Indonesia
untuk membebaskan diri dari penjajahan.
konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar
harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan permusyawaratan /
perwakilan. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat yang menyatakan bahwa
kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR).
Pokok Pikiran Keempat
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok pikiran keempat dalam Pembukaan ini
mengandung konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
4. Hubungan Antara Pancasila Dengan Pembukaan UUD 1945
Hubungan Formal
Pancasila merupakan norma dasar hukum yang positif. Dengan demikian tata
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, politik dan ekonomi saja,
akan tetapi juga perpaduan asas-asas kultural, religius dan kenegaraan yang unsurnya terdapat
dalam Pancasila.
Hubungan Secara Material
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum yang tertinggi, yang bersumber dari
Pancasila. Deengan kata lain Pancasila merupakan sumber tertib hukum Indonesia. Secara
material tertib hukum Indonesia adalah dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
5. Hubungan Pembukaan UUD 1945 Dengan Proklamasi 17 Agustus 1945
Proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat,tidak dapat di pisahkan dan
merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945,terutama bagian pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945,yang di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memuat
prinsip-prinsip,asas-asas, dan tujuan dari pada bangsa Indonesia yang akan di wujudkan
dengan jalan bernegara.
BAB VII :
Dewan Perwakilan Rakyat(DPR), TERDIRI 7 PASAL 18 AYAT
BAB VIIA :
Dewan Perwakilan Daerah(DPD), terdiri 2 pasal 8 ayat
BAB VIIB
Pemilihan Umum (Pemilu), terdiri 1 pasal 6 ayat
BAB VIII
Hal Keuangan, terdiri 5 pasal 7 ayat
BAB VIIIA
Badan Pemeriksa Keuangan(BPK), terdiri 3 pasal 7 ayat
BAB IX
Kekuasaan Kehakiman, terdiri 5 pasal 7 ayat
BAB IXA
Wilayah Negara, terdiri 1 pasal 1 ayat
BAB X
Warga negara dan Penduduk, terdiri 3 pasal 7 ayat
BAB XA
Hak Asasi Manusia(HAM), terdidri 10 pasal 26 ayat
BAB XI
Agama, terdiri 1 pasal 2 yat
BAB XII
Pertahanan dan Keamanan Negara, terdiri 1 pasal 5 ayat
BAB XIII
Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri 1 pasal 5 ayat
BAB XIV
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, terdiri 2 pasal 9 ayat
BAB XV
Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, 4 pasal 5 ayat
BAB XVI
Perubahan UUD, terdiri 1 pasal 5 ayat
Pasal pasal UUD tersebut mangandung semangat dan merupakan perwujudan dari pokok
pokok pikiran yang terkanduung dalam pembukaan UUD 1945, dan pasal pasalnya
merupakan rangkaian kesatuan yaang bulat dan terpadu.
Pasal Pasal Sesudah Amandemen Dan Sebelum Amandemen
Amandemen UUD 1945 merupakan salah satu cara untuk
menyempurnakan UUD yang sudah ada supaya tetap sesuai dengan
perkembangan zaman.Wewenang, prosedur, dan putusan perubahan UUD
1945 dilakukan melalui sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
oleh Panitia Ad Hoc (PAH) Badan Pekerja MPR yang diatur dengan undang-
Hingga saat ini UUD 1945 telah mengalami Amandemen sebanyak IV kali.
Berikut dibawah Amandemen UUD 1945 dari pertama hingga ke-IV :
Naskah UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen
Amandemen I
Melalui: SU MPR tangga 14-21 Oktober1999, oleh 25 orang Panitia Ad Hoc
Pengesahan: 19 Oktober 1999
Perubahan: 9 pasal (Ps.5; Ps.7; Ps.9; Ps.13; Ps.14; Ps.15; Ps.17; Ps.20 ; dan
Ps.21)
Inti Perubahan: Pergeseran kekuasaan Presiden yang
dipandang terlampau kuat (executive heavy)
Amandemen II
Melalui: SU MPR 7-8 Agustus 2000, oleh 47 orang Panitia Ad Hoc
Pengesahan: 18 Agustus 2000
Perubahan: 5 Bab dan 25 pasal: (Ps.18; Ps.18A; Ps.18B; Ps.19; Ps.20;
Ps.20A ; Ps.22A ; Ps.22B; Bab IXA, Ps.25E; Bab X, Ps.26 ; Ps.27; Bab XA,
Ps.28A; Ps.28B; Ps.28C; Ps.28D; Ps.28E; Ps.28F; Ps.28G; Ps.28H; Ps.28I;
Ps.28J; Bab XII, Ps.30; BabXV, Ps.36A; Ps.36B; dan Ps.36C)
Inti Perubahan: Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi
Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan
Amandemen III
Melalui: ST MPR 1-9 November 2001, oleh 51 orang Panitia Ad Hoc
Pengesahan: 10 November 2001
Perubahan: 3 Bab dan 22 Pasal: (Ps.1; Ps.3; Ps.6; Ps.6A; Ps.7A; Ps.7B;
Ps.7C ; Ps.8; Ps.11; Ps.17, Bab VIIA, Ps.22C; Ps.22D; Bab VIIB, Ps.22E;
Ps.23; Ps.23A; Ps.23C; Bab VIIIA, Ps.23E; Ps.23F; Ps.23G; Ps.24; Ps.24A;
Ps.24B; dan Ps.24C)
Inti Perubahan: Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR,
Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman
Amandemen IV
Melalui: ST MPR 1-11 Agustus 2002, oleh 50 orang Panitia Ad Hoc
Pengesahan: 10 Agustus 2002
Perubahan: 2 Bab dan 13 Pasal: (Ps.2; Ps.6A; Ps.8; Ps.11; Ps.16; Ps.23B;
Ps.23D; Ps.24; Ps.31; Ps.32; Bab XIV, Ps.33; Ps.34; dan Ps.37)
Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden,
pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral,
pendidikandan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan
sosial, perubahan UUD.
Komposisi Perbahan terdiri dari: 25 butir tidak diubah, 46 butir
diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya
berjumlah 199 butir ketentuan, 174 ketentuan baru (>300% isi UUD 1945)
1.
2.
3.
4.
560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR
adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang
baru mengucapkan sumpah/janji.
Tugas dan Wewenang MPR
Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945), (Undang-Undang Dasar)
Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan
umum.
Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi)
untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa
jabatannya.
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya.
Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya.
Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal
UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak
imunitas, dan hak protokoler. Setelah Sidang MPR 2003, Presiden dan
wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat tidak lagi oleh MPR. MPR
bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.
Sidang MPR sah apabila dihadiri:
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul
DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah
dan menetapkan UUD
sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang
lainnya
Putusan MPR sah apabila disetujui:
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk
memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
Badan Musyawarah
Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan penting
DPR digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat
Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah
putusan Bamus. Bamus antara lain memiliki tugas menetapkan acara
DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu penyelesaian suatu
masalah, serta jangka waktu penyelesaian dan prioritas RUU).
Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui Rapat
Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR. Anggota Bamus
berjumlah sebanyak-banyaknya sepersepuluh dari anggota DPR,
berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Pimpinan
Bamus langsung dipegang oleh Pimpinan DPR.
Badan Anggaran
Badan Anggaran DPR dibentuk oleh DPR dan merupakan alat
kelengkapan DPR yang bersifat tetap yang memiliki tugas pokok
melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Susunan keanggotaan Badan Anggaran ditetapkan pada permulaan
masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan Badan Anggaran terdiri
atas anggota-anggota seluruh unsur Komisi dengan memperhatikan
perimbangan jumlah anggota Fraksi.
Badan Kehormatan
Badan Kehormatan (BK) DPR merupakan alat kelengkapan paling muda
saat ini di DPR. BK merupakan salah satu alat kelengkapan yang
bersifat sementara. Pembentukan DK di DPR merupakan respon atas
sorotan publik terhadap kinerja sebagian anggota dewan yang buruk,
misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran dan konflik
kepentingan.
BK DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya
memberikan laporan akhir berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR
sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi atau
orang dan paling banyak sembilan orang atas usul dari fraksi-fraksi
DPR yang selanjutnya akan ditetapkan dalam rapat paripurna dengan
tugas untuk penelaahan setiap temuan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK)
DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Dan untuk itu
DPR diberikan hak-hak interpelasi, angket, menyatakan pendapat,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul, dan pendapat serta
imunitas (Pasal 20). Fungsi DPR adalah sebagai berikut:
Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan
undang-undang.
Fungsi anggaran, berwenang menyusun dan menetapkan RAPBN
bersama presiden.
Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
DPR diberikan hak-hak yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945,
antara lain:
Hak interpelasi, hak DPR untuk meminta keterangan pada presiden.
Hak angket, hak DPR untuk mengadakan penyelidikan atas suatu
kebijakan Presiden/ Pemerintah.
Hak menyampaikan pendapat.
Hak mengajukan pertanyaan.
Hak Imunitas, hak DPR untuk tidak dituntut dalam pengadilan.
Hak mengajukan usul RUU
Anggota DPR berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21). Dalam hal
kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan Perpu, dan
pada masa persidangan DPR berikutnya Perpu tersebut harus
dimintakan persetujuan DPR. Apabila DPR tidak menyetujuinya maka
Perpu harus dicabut(Pasal 22). Anggota DPR dapat diberhentikan dari
jabatannya, dengan syarat-syarat dan tata cara yang diatur dengan
undang-undang (Pasal 22B).
(Pasal 22C).
DPD berhak mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahasnya
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat-daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan SDA dan SDE serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat-daerah, serta memberi pertimbangan atas RUU APBN
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama (Pasal 22D). DPD
dapat melakukan pengawasan terhadap UU yang usulan dan
pembahasannya dimiliki oleh DPD.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 49 dan 50 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan
DPRD bahwa Anggota DPD mempunyai hak dan kewajiban sebagai
berikut:
Hak
Menyampaikan usul dan pendapat;
Memilih dan dipilih;
Membela diri;
Imunitas;
Protokoler;
Keuangan dan administratif.
Mengamalkan Pancasila;
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia;
Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat;
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah;
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan;
Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan pada tingkat kasasi dilakukan
oleh Mahkamah Agung
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA
adalah:
Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan oleh Undang-Undang
Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden member grasi dan
rehabilitasi
Mahkamah Agung dipimpin oleh seorang ketua. Ketua Mahkamah Agung
dipilih dari dan oleh hakim agung, dan diangkat oleh Presiden. Ketuanya
sejak 15 Januari 2009 adalah Harifin A. Tumpa.
Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung sebanyak maksimal 60
orang. Hakim agung dapat berasal dari sistem karier (hakim), atau tidak
berdasarkan sistem karier dari kalangan profesi atau akademisi.
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat persetujuan dan ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden.
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, dan
dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan yang ada dibawahnya
dalam lingkungan peradilan umum, agama, militer, tata usaha Negara,
dan sebuah Mahkamah Konstitusi (Pasal 24). MA berwenang mengadili
pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU
terhadap UU. Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian
yang tidak tercela, adil, professional, dan berpengalaman di bidang
hukum. Calon Hakim Agung diusulkan komisi yudisial kepada DPR untuk
mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh Presiden. Ketua dan Wakil MA
dipilih dari dan oleh Hakim Agung (Pasal 24A).
Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan
H.Pemerintah Daerah
Pemerintahan Daerah menurut Ketentuan Pasal 1 ayat 2 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia
tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota
dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
Asas- Asas Pemerintah Daerah
Sentralisasi yaitu sistem pemerintahan di mana segala kekuasaan
dipusatkan di pemerintah pusat. Desentralisasi yaitu penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Tugas Pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah
dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa, dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.
Otonomi Daerah
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan
kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
I.
Defenisi Pemilu
Menurut Nohlen pemilu adalah satu-satunya metode demokratik untuk
Sistem Distrik
Distrik adalah wilayah geografis suatu negara yang batas-batasnya
melalui suatu pembangian untuk tujuan pemilihan umum. dengan
demikian luas sebuah distrik dapat sama besar dengan besar
wilayah administrasi pemerintahan dan dapat pula berbeda. yang
dimasksud dengan besar distrik adalah berapa banyak anggota
badan perwakilan yang akan dipilih dalam satu distrik pemilihan
besarna distrik bukabn berarti jumlah pemilih yang ada dalam
distrik tersebut. berdasrkan defenisi tersebut maka kita
dapatmembedakan distrik menjadi distrik beranggota tunggal
(single member distric) dan dstrik beraanggota banyak (multi
member district).
Sistem distrik disebutr juga dengan sistem pemilihan mayoritas atau
singkle member constituency, sistempemilihan dimana suatu
negara dibagi-bagi dalam suatu distrik yang jumlahnya sama
dengan wakil diparlemen.
Kelebihan sistem distrik:
1. distrik wilayahnya lebih kecil, maka pemilih dapat meneganli
calon-calon wakil rakyat yang akan dipilih didistrinya. terpilih
sesorang karena kepopulerannya dan pengorbanan dan perjuangan
terhadap masyarakat.
2. kandidat tidak terlalu tergantung kepada pimpinan partai, dan
oleh karena itu lebih bebas dalam mengambil keputusan, karena
tidak perlu masuk dalam daftar calon partai
3. para pemilih dapat melihat dan menilai penawaran yang
diberikan kandidat dalam satu distrik pemilihan.
4. lebih mudah bagi satu partai untuk mayoritas dalam parlemen,
sehingga tidak perlu koalesi dengan partai lain.
5. kecenderungan untuk integrasi partai lebih besar dan
fragmentasi partai dan untuk mendirikan partai baru lebih
tebendung, dan menciptakan kearah penyederhanaan partai.
6. mempermudah stabilitas politik
Catatan tambahan:
sistem ini akanmerugikan masyarakay yang [padat penduduknya
karena jumlah penduduk yang padat, akan diwakili oleh wakil-wakil
yang jumlahnya sedikit, karena itu pada wakil yang bersal dari
yangjumlah penduduknya padat akan susah untuk menyalurkan
aspirasi karena terdapat aspirasi yang beragam dan susah untuk
diakomodasi.
Sistem Campuran
Sistem Campuran adalah sistem yang mengobinasikan antara
distrik dan perwakilan berimbang salah satu negara yang
menggunkan sistem pemilu campuran adalah Jerman.
1. pemilihan anggora parlemen Jerman (Bundestag) dilakukan
dengan sistem proporsional yang besifat personal artinya ada
perpaduan anatar unsur distrik dan unsur proporsional.
2. unsur distrik terlihat pada sistem pemilihan calon secara
langsung. dimana 328 kursi di Bundestag disipakan untukkandidatkandidat yang dipilih secara langsung didalam setiap distrik,
sedangklan 328 kursi yang tersisa diisi oleh kandidat
yangmemperolehmandat dari partai melalui sistem perimbangan.]
3. jadi setiap pemilih dijerman mempunyai dua hak suara, suara
J. Hal Keuangan
APBN DAN APBD
Pengertian APBN dan
ABPD,
Fungsi,
Tujuan,
Manfaat,
Sumber,
yang
biasanya
diukur
dengan
pertambahan
pendapatan
erat
dengan
masalah
anggaran
penerimaan
dan
berkaitan
penerimaan
dan
dengan
masalah
pengeluaran
keuangan
daerah
negara,
berkaitan
sedangkan
dengan
masalah
pada
kebijakan
pemerintah
dalam
mengatur
anggaran
penerimaan dan pengeluaran negara dan daerah yaitu APBN dan APBD.
Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah kebijakan
fiskal dalam konteks pembangunan Indonesia. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara pada hakikatnya merupakan rencana kerja pemerintah
yang akan dilakukan dalam satu tahun yang dituangkan dalam angkaangka rupiah. Secara singkat, APBN didefinisikan sebagai daftar sistematis
yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun yang dinyatakan dalam rupiah. Anggaran mengandung sisi
penerimaan dan sisi pengeluaran dengan skala yang lebih besar dan jenis
kegiatan yang rumit.
Landasan hukum APBN, yaitu Pasal 23 ayat 1 UUD 1945, yang
mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jika DPR tidak menyetujui
anggaran yang diusulkan pemerintah, pemerintah memakai anggaran
tahun lalu. Struktur dasar APBN terdiri atas sisi penerimaan dan sisi
atau
bantuan
luar
negeri
yang
disebut
juga
penerimaan
dan
pengeluaran
pembangunan
yang
merupakan
biaya
distribusi
pendapatan
(distribution),
dan
stabilisasi
perekonomian (stabilization).
1) Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi adalah fungsi dalam penyediaan barang publik
(seperti jembatan, jalan raya, penerangan, pertahanan, dan keamanan)
yang
diharapkan
menghasilkan
dampak
menguntungkan.
Misalnya,
mengarahkan
keinginan
kerja
dan
konsumsi
masyarakat.
3) Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi adalah fungsi dalam rangka men ciptakan
kestabilan ekonomi, pertahanan keamanan, dan lain-lain. Fungsi ini
bersifat
antisiklis.
(pertumbuhan
Misalnya,
ekonomi
jika
negara
menurun),
dalam
sebaiknya
keadaan
ditempuh
resesi
kebijakan
kondisi
perekonomian
yang
membaik,
sebaiknya
ditempuh
Pusat
disebutkan
bahwa
dan
dalam
Daerah.
rangka
Dalam
Undang-Undang
menyelenggarakan
tersebut,
pemerintahan,
dan
pengeluaran
negara
atau
daerah,
agar
terjadi
UUD
1945,
pemerintah
wajib
menyusun
APBN.
oleh
orang
pribadi
atau
badan
yang
bersifat
memaksa
ditubuh
instansi
yang
mengurus
pajak.
hal
yang
berhubungan
dikendalikan.
dengan
Pajak
stabilitas
mempunyai
andil
harga
dalam
menjadi
stabil.
Indonesia.
2.
3.
4.
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang mendiami wilayah suatu negara. Rakyat
adalah unsur yang terpenting dalam negara karena rakyat yang
mendirikan dan membentuk suatu negara. Rakyat terdiri atas penduduk
dan bukan penduduk.
Penduduk, yaitu semua orang yang tinggal dan menetap dalam
suatu negara. Mereka lahir secara turun-temurun dan besar di dalam
suatu negara.
Bukan penduduk adalah orang yang tinggal sementara di suatu
negara. Misalnya, turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing.
Warga negara adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui
sebagai warga negara. Sebaliknya, orang asing atau warga negara asing
adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu negara, bukan sebagai
duta besar, konsul, dan konsuler.
b. Wilayah
Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan
merupakan tempat menyelenggarakan pemerintahan yang sah. Wilayah
suatu negara terdiri atas daratan, lautan, dan udara. Wilayah suatu
negara berbatasan dengan wilayah negara lainnya. Batas-batas wilayah
negara dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau,
pegunungan, lembah, laut; batas buatan contohnya pagar tembok, pagar
kawat berduri, patok; batas menurut ilmu pasti berdasarkan garis lintang,
garis bujur.
c. Pemerintahan yang Sah
Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang
dibentuk oleh rakyat dan mempunyai kekuasaan tertinggi. Pemerintahan
yang sah juga dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat serta
pemerintahan negara lain.
d. Pengakuan dari Negara Lain
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain
karena menyangkut keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka
tidak diakui oleh negara lain maka negara tersebut akan sulit untuk
menjalin hubungan dengan negara lain. Pengakuan dari negara yang lain
ada yang bersifat de facto dan ada yang bersifat de jure.
Pengakuan de facto, artinya pengakuan tentang kenyataan adanya
suatu negara merdeka.Pengakuan seperti ini belum bersifat resmi.
Sebaliknya, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi
berdasarkan hukum oleh negara lain sehingga terjadi hubungan ekonomi,
sosial, budaya, dan diplomatik.
undang-undang"
Pasal 29 ayat 2 "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki seorang manusia
sejak dia lahir. Tetapi nyatanya banyak sekali pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh Negara terhadap hak-hak asasi
warga negaranya, Hal ini mendorong pemikiran bahwa perlu adanya
aturan tertulis yang melindungi hak-hak asasi warga Negara agar
tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran hak di kemudian hari.
O. Pendidikan Nasional
Definisi dan Dasar Pendidikan Nasional
Definisi Sistem Pendidikan Nasional
Indonesia
adalah
seluruh
kebudayaan
nasional,
nasional
yang
berlandaskan
Pancasila
adalah
Arti
dan
Puncak-Puncak
Kebudayaan
Lama
dan
Asli
bagi
dari
kebudayaan
daerah.
Kutipan
pernyataan
ini
merujuk
pada
paham
kesatuan
makin
dimantapkan,
sehingga
yang
tertera
pada
GBHN
tersebut
merupakan
penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan
Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan
kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada
pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya
kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai
kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk
mengidentifikasi
kebudayaan
daerah
dan
kebudayaan
nasional.
yang
memuat
cita-cita,
dasar-dasar
dan
prinsip-prinsip
bangsa
yaitu
memajukan
kesejahteraan
umum
perekonomian
nasional
adalah dari,
oleh,
dan untuk
rakyat,
Ketahanan
Nasional,
yang
diselenggarakan
dengan
pangjang
yang
ingin
diwujudkan.
Perekonomian
nasional
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan ticlak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
Ditetapkannya Pasal 33 UUD 1945 merupakan wujud Nasionalisme
Ekonomi Indonesia, yaitu asas perorangan (individualisme) menjadi asas
nasional, yaitu kebersamaan dan asas kekeluargaan (mutualism and
brotherhood atau ukhuwah). Pasal 33 UUD 1945 telah memposisikan
rakyat
secara
substansial,
untuk
memperoleh
sebesar-besarnya
doktrin
ekonomi
Indonesia
Indonesia
untuk
sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Dalam Pasal 33 UUD 1945 itu tercantum dasar Demokrasi Ekonomi,
yang
berati
individualisme.
mengabaikan
mengutamakan
Pengutamaan
hak-hak
individu
dasar
mutualisme,
kepentingan
secara
bukan
masyarakat
semena-mena
berdasar
ini
tidak
sebagaimana
Ekonomi
rakyat
(grassroots
economy)
memegang
peran
memajukan
kesejahteraan
umum
dan
mencerdaskan
pembangunan
ekonomi
adalah
derivate
dari
upaya
Indonesia
dalam
posisi
sentral
ini
melahirkan
tuntutan
anti
kemiskinan.
Dengan
demikian
Pembangunan
Nasional
proses
produksi
nasional
kita.
Sikap
konsumtif
(affluent)
ekonomi,
hal
ini
akan
menambah
ancaman
terhadap
S. Perubahan UUD
Proses Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Dengan adanya tuntutan reformasi diantaranya adalah amandemen
UUD 1945, maka UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan. Latar belakang
perubahan adalah :
1. Kekuasaan tertinggi ditangan MPR
2. Kekuasaan yang sangat besar pada presiden
Pasal
37
UUD
1945,
Tap
MPR
No.IX/MPR/1999,
Tap
MPR
MPR 2002
menjadi
berbunyi
sebagai
berikut:
Pasal 5
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk
satu kali masa jabatan.
Pasal 9
(1)
Sebelum
memangku
jabatannya,
Presiden
dan
Wakil
Presiden
serta
berbakti
kepada
Nusa
dan
Bangsa".
Presiden
menerima
penempatan
duta
negara
lain
dengan
tersebut
Permusyawaratan
diputuskan
Rakyat
dalam
Rapat
Republik
Paripurna
Indonesia
Majelis
ke
12
36B,
dan
Pasal
36C
Undang-
Undang
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945
sehingga
diatur
dengan
undang-undang.
pembantuan.
pemilihan
umum.
daerah
provinsi,
kabupaten,
dan
kota
dipilih
secara
demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan
lain
untuk
melaksanakan
otonomi
dan
tugas
pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
dalam undang-undang.
Pasal 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan
kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan
dan
keragaman
daerah.
dan
sumber
daya
lainnya
antara
pemerintah
pusat
dan
Pasal 18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang.
(2) Negara
mengakui
dan
menghormati
kesatuan-kesatuan
Dewan
Perwakilan
Rakyat
bersidang
sedikitnya
sekali
dalam
setahun.
Pasal 20
(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak
rancangan
undang-undang
undang-undang
tersebut
sah
tersebut
menjadi
disetujui,
undang-undang
rancangan
dan
wajib
diundangkan.
Pasal 20A
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran
dan
fungsi
pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasalpasal lain Undangundang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai
hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat.
(3) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-undang Dasar
ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak
anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.
Pasal 22A
tinggal
di
Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undangundang.
Bab XA
Hak Asasi Manusia
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah
(2)
Setiap
berkembang
anak
serta
berhak
berhak
atas
atas
kelangsungan
perlindungan
hidup,
dari
tumbuh,
dan
kekerasan
dan
diskriminasi.
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2)
Setiap
orang
berhak
untuk
memajukan
dirinya
dengan
memeluk
agama
Setiap
orang
berhak
atas
kebebasan
meyakini
kepercayaan,
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak
asasi
manusia
dijamin,
perundang-undangan.
Pasal 28J
diatur
dan
dituangkan
dalam
peraturan
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2) Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan
maksud
semata-mata
untuk
menjamin
pengakuan
serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
BAB XII
Pertahanan dan Keamanan Negara
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan
dan
keamanan
rakyat
semesta
oleh
Tentara
Nasional
Kepolisian
tugasnya,
pertahanan
Negara
syarat-syarat
dan
Republik
Indonesia
keikutsertaan
keamanan
negara
warga
dalam
di
dalam
negara
usaha
menjalankan
dalam
usaha
pertahanan
dan
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945
sehingga
Majelis
Permusyawaratan
Rakyat
berwenang
mengubah
dan
Rakyat
bahwa
Presiden
dan/atau
Wakil
Presiden
telah
Presiden
terbukti
melakukan
pelanggaran
hukum
berupa
waktu
enam
puluh
hari,
Majelis
Permusyawaratan
Rakyat
dengan
beban
keuangan
negara,
dan/atau
mengharuskan
Dewan
Perwakilan
Daerah
dapat
mengajukan
kepada
Dewan
daerah,
hubungan
pusat
dan
daerah,
pembentukan
dan
pemekaran,
dan
penggabungan
daerah;
pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara dan Rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan
anggaran
pendapatan
dan
belanja
negara,
pajak,
Anggota
Dewan
Perwakilan
Daerah
dapat
diberhentikan
dari
Hasil
pemeriksa
keuangan
negara
diserahkan
kepada
Dewan
umum,
lingkungan
peradilan
agama,
lingkungan
peradilan
militer,
perundangundangan
di
bawah
undang-undang
terhadap
Calon
hakim
agung
diusulkan
Komisi
Yudisial
kepada
Dewan
dan
menegakkan
kehormatan,
keluhuran
martabat,
serta
perilaku hakim.
(2)
Anggota
Komisi
Yudisial
harus
mempunyai
pengetahuan
dan
memutuskan
pembubaran
partai
politik,
dan
memutuskan
(1)
Majelis
Permusyawaratan
Rakyat
terdiri
atas
anggota
Dewan
Dalam
Negeri,
Menteri
Pertahanan
secara
bersama-sama.
kedua
dalam
pemilihan
sebelumnya,
sampai
berakhir
masa
jabatannya.
Pasal 11
(1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
Pasal 16
Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberi
nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur
dalam undang-undang.
BAB IV
Dewan Pertimbangan Agung
Dihapus
Pasal 23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan Undang-undang
Pasal 23D
Negara
memiliki
kewenangan,
suatu
bank
tanggungjawab,
sentral
dan
yang
susunan,
independensinya
kedudukan,
diatur
dengan
undang-undang.
Pasal 24
(3) Badan-badang lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
kehakiman diatur dalam undang-undang.
BAB XIII
Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
(2)
Setiap
warga
negara
wajib
mengikuti
pendidikan
dasar
dan
dan
belanja
daerah
untuk
memenuhi
kebutuhan
tinggi
nilai-nilai
agama
dan
persatuan
bangsa
untuk
Negara
peradaban
memajukan
dunia
kebudayaan
dengan
menjamin
nasional
Indonesia
kebebasan
di
masyarakat
tengah
dalam
dengan
berkelanjutan,
prinsip
berwawasan
kebersamaan,
lingkungan,
efisiensi
kemandirian,
berkeadilan,
serta
dengan
Aturan Tambahan
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya,
Presiden
b)