Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI


KETERKATAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

Keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi


1. Pengertian Dasar Negara
Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata dasar (filsafat) berarti asal yang pertama. Bila
dihubungkandengan negara (dasar negara), kata dasar berarti pedoman dalam mengatur
kehidupanpenyelenggaraan

ketatanegaraan

negara

yang

mencakup

berbagai

bidang

kehidupan.Bagi bangsa Indonesia, dasar negara yang dianut adalah Pancasila. Dalam tinjauan
yuridiskonstitusional, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma obyektif dan
normatertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum sebagaimana tertuang di
dalamTAP.MPRS

No.

XX/MPRS/1966,jo.TAP.MPR

No.V/MPR/1973,jo.TAP.MPR

No.IX/MPR/1978.Penegasan kembali Pancasila sebagai dasar Negara tercantum dalam


TAP.MPRNo.XVIII/MPR/1998.
2. Pengertian Konstitu si
Konstitusi atau Undang-Undang Dasar ? Dalam kehidupan sehari-hari kita telah
terbiasamenerjemahkan kata Inggris constitution (konstitusi) dengan Undang-Undang Dasar.
Kesulitanpemakaian istilah Undang-Undang Dasar adalah bahwa kita langsung membayangkan
suatunaskah tertulis, karena semua Undang-Undang dasar adalah suatu naskah tertulis. Padahal
istilahconstitution lebih luas, yaitu keseluruhan peraturan- baik yang tertulis maupun tidak
tertulis- yangmengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat.Undang-Undang Dasar adalah konstitusi yang tertulis, sedangkan konstitusi memuat
baik peraturantertulis maupun tidak tertulis. Para penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang
sama; dalampenjelasan UUD 1945 dikatakan : Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya
sebagianhukum dasar negara itu. Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis, sedang
disampingnya Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis,
yaituaturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara,
meskipuntidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi.Keterkaitan antara dasar
negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dantujuan negara yang tertuang

dalam Mukadimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar suatunegara. Dari dasar negara inilah
kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturanperundang-undangan diatur dan
diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur danmenyelenggarakan kehidupan
ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk Konstitusi atauUndang-Undang Dasar.

KONSTITUSI NEGARA
1. PENGERTIAN KONSTITUSI
Secara etimologis, istilah konstotusi berasal dari bahasa perancis Constituer yang
artinyamembentuk. Dalam kaitan ini, konstitusi diartikan sebagai pembentuk Negara. Dalam
bahasabelanda Konstitusi disamakan denganistilah Grundwet (Grund = Dasar, Wet = Undangundang)Berikut ini endapat beberapa ahli mengenai pengertia kunstitusi, Yaitu ;
a.

Herman Heller Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas daripada undang-undang Dasar.
Konstitusi tidah hanyabersifat yuridis, tetapi mengandung pengertian sosiologisdan politis

b.

Oliver CromwellUndang-undang Dasar itu merupakan instrumen of govermen, yaitu


bahwa Undang-undang dibuatsebagai pegangan untuk memerintah. Dalam arti ini,
Konstitusi identik dengan Undang-undangdasar.

c.

F. LassalleKonstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kaekuasaan yang


terdapat didalammasyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam
masyarakat, misalnyakepala negara, angkatan perang, partai politik, buruh tani, pegawai,
dan sebagainya.

d.

Prayudi AtmosudirdjoKonstitusi adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan
bangsa yang bersangkutan,Konstitusi merupakan rumusan dari filsafat, cita-cita,
kehendak dan perjuangan suatu bangsa.Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran,
mentalitas dan kebudayaan suatu bangsa.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa konstitusi memiliki dua pengertian yaitu :
1. Konstitusi dalam arti sempti, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang
Dasar.
2. Konstitusi dalan arti luas, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar
danhukum dasar yang tidak tertulis / Konvensi.Konvensi sebagai aturan-aturan dasar yang

timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraanbearnegara mempunyai sifat ;a.


Merupakan kebiasaan yang berulangkali dalam prektek penyelenggaaraan Negara.b. Tidak
beartentangan dengan hukum dasar tertulis/Undang-undang Dasar dan bearjalan sejajar.c.
Diterima oleh rakyat negara.d. Bersifat melengkapi sehingga memungkinkan sebagai aturan
dasar yang tidak terdapat dalamUndang-undang Dasar.Konstitusi sebagiai hukum dasar
memuat aturan-aturan dasar atau pokok-pokok penyelenggaraanbernegara, yang masih bersifat
umum atau bersifat garis besar dan perlu dijabarkan lebih lanjutkedalam norma hukum
dibawahnya. Apabila dikaitkan dengan teori jenjang norma hukum dari Hans Nawiaski, maka
dasar negarapancasila sebagai Staatfundamentalnorm/norma fundamental negara, dan undangundang dasar negara 1945 sebagai staatgrundgesetz / aturan dasar / pokok negara.

ISI KONSTITUSI NEGARA


1. SIFAT DAN FUNGSI KONSTITUSI
Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku). Konstitusi negara
memilikisifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan
sewaktu-waktu sesuaiperkembangan jaman /dinamika masyarakatnya. Sedangkan konstitusi
negara dikatakan rigit / kakuapabila konstitusi itu sulit untuk diubah kapanpun.Fungsi pokok
konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehinggapenyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Pemerintah sebagai suatu kumpulankegiatan yang
diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, terkait oleh beberapa pembatasandalam konstitusi
negara sehigga menjamin bahwa kekuasaan yang dipergunakan untuk memerintahitu tidak
disalahgunakan. Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan terlindungi.Sesuai
dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diarti kan sebagai 1)
Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan; 2) Undang-undang Dasar suatu
negara.Berdasarkan pengertian tersebut, konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya
suatunegara dan menjadi dasar utama bagi penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi
menempatiposisi penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara.
Konstitusi juga menjaditolok ukur kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan bukti
sejarah perjuangan parapendahulu sekaligus memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri

negara ( the foundingfathers ). Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa
dalam mengemudikannegara menuju tujuannya.
2. ISI / SUBSTANSI KONSTITUSI
Isi konstitusi umumnya hanya memuat aturan-aturan pokok, hana memuat garis-garis besar
sebagaiinstruksi kepada pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan
kehidupannegara dan kesejahteraan sosial. Aturan-aturan asng lebih rinci diserahkan
pengaturannya kepadaundang-undang yang berada dibawah konstitusi, yang lebih mudah
untuk dibuat, diperbaharui,maupun dicabut.Menurut Miriam Budiardjo, setiap Undang-undang
Dasar / Konstitusimemuat ketentuan-ketentuansebagai berikt :1. Organisasi Negara. Misalnya:
pembagian kekuasaan antara badan Eksekutif, Legeslatif danYudikatif. Masalah pembagian
kekuasaan antara pemerintah pusat / pemerintah federal denganpemerintah daerah / pemerintah
negara bagian; Prosedur penyelesaian masalah pelanggaranyurisdiksi lembaga negara.2. Hakhak asasi manusia3. Prosedur mengubah Undang-undang dasar 4. Adakalanya memuat
larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari Undang-undang Dasar.

BAB 2
SISTEM POLITIK

A. PENGERTIAN SISTEM POLITIK


Sistem adalahSuatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur,
Komponen,Atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang saling kait
mengaitdan fungsional.
Sistem dapat diartikan pula sebagai suatu yang lebih tinggi dari pada sekedar merupakan cara,tata,
rencana, skema, prosedur atau metode.Politik adalah cara yang ditentukan oleh seorang individu
atau suatu kelompok untuk mencapaisesuatu.Politik berasal dari kata polis (negara kota), yang
kemudian berkembang menjadi kata dan pengertian dalam barbagai bahasa. Aristoteles dalam
Politics mengatakan bahwa pengamatan pertama tama menunjukan kepada kita bahwa setiap
polis atau negara tidak lain adalahsemacam asosiasi.
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerjadalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara).Menurut Almond,
Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdekayang menjalankan
fungsi integrasi dan adaptasi.Menurut Rober A. Dahl,
Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan hubungan antaramanusia yang melibatkan
sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupunwewenang.Dapat
disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranandalam
struktur politik dalam hubungan satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yanglangsung
memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang)

B. MACAM-MACAM SISTEM POLITIK


macam macam sistem politik yang hendak di uraikan sesungguhnya merupakan tipe atau model
yang didasarkan pada sudut kesejarahan dan perkembangan sistem politik dari berbagai
negarayangdisesuaikan dengan perkembangan kultur dan struktur masyarakatnya. ALMOND &
POWELL,MEMBAGI 3 KATEGORI SISTEM POLITIK YAKNI:
sistem sistem primitif yang bekerja dengan sebentar sebentar istirahat.sistem politik inisangat kecil
kemungkinanya untuk mengubah perananya menjadi terspesialisasi atau lebihotonom.sistem ini
lebih mencerminkan suatu kebudayaan yang samar samar dan bersifat keagamaan.
sistem sistem tradisional dengan struktur struktur bersifat pemerintahan politik yang berbeda beda
dan satu kebudayaan

sistem sistem modern dimana struktur struktur politik yang berbeda beda berkembangdan
mencerminkan aktivitas budaya politik. ALFIAN mengklasifikasikan sistem politik terbagi 4 yaitu
:sistem politik otoriter/totaliterysistem politik anarkiysistem politik demokrasi

sitem politik demokrasi dalam transisi.kata demokrasi dalam politik memiliki makna umum
yaitu,adanya perlindungan hak asasimanusia,menjunjung tinggi hukum,tunduk terhadap
kemampuan orang banyak ,tanpa mengabaikangolongan kecil agar tidak timbul diktator
mayoritas.pada setiap sistem politik negara negara dunia,akan selalu dijumpai adanaya
strukturpolitik.struktur politik didalam suatu negara adalah pelembagaan hubungan organisasi
antarakomponen komponen yang membentuk bangunan politik.struktur politik sebagai bagian
daristruktur yang pada umunya selalu berkenaan dengan alokasi nilai nilai yang bersifat
otoritatif,yaitu yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan.permasalahan politik
menurut AFIAN dapat dikaji melalui berbagai pendekatan,yaitu dapat didekatidari sudut
kekuasaan,strukjtur

politik,komunikasi

politik,konstitusi,pendidikan,dan

sosialisasipolitik,pemikiran dan kebudayaan politik.sistem politik yang pada umumnya berlaku


disetiap negara meliputi dua struktur kehidupan politik , yakni infrastruktur politik dan
suprastruktur politik

Suprastruktur dan Infrastruktur politik


Yang termasuk dalam Suprastruktur politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut
didalam konstitusi negara (termasuk fungsi l egislatif,eksekutif, dan yudikatif ) . Dalam
Penyusunankeputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan
terjalinnyakerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga
memudahkanterwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.Dalam hal ini yang
dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan WakilPresiden,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yangakan
membuat

keputusan-keputusan

yang

berkaitan

dengan

kepentingan

umum.Sedangkan

Infrastruktur Politik adalah Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, mediamassa,

Kelompok

kepentingan

Interest

Group),

Kelompok

Penekan

PresureGroup),

Alat/MediaKomunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Fi gure


), dan pranata politik lainnya. melaluiinfrastruktur politik ini masyarakat dapat menyalurkan
aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagaiinput dalam proses pembuatan keputusan. Dengan
adanya partisipasi masyarakt diharapkankeputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi
dan kehendak rakyat.

BAB 3
WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Pengertian Warga Negara
Warga Negara secara umum : Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik

dengan negaranya
Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia
asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga negara
Bangsa Indonesia asli adalah Orang-orang pribumi / penduduk asli Indonesia yang ; (Lahir,
besar, berdomisili, berkarya di Indonesia, serta mengakui Indonesia sebagai tanah airnya)
Warga Negara Indonesia Menurut ( Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganeggaraan ) yaitu:
Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan dan/atau berdasarkan perjanjian
pemeirntah RI dengan negara lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi WNI.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI .
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah WNA.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak
mepunya kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak memberiikan kewarganegaraan
pada anak tersebut.
Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI, dan jika ayahnya WNA maka
harusdisertai pengakuan dari ayahnya.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelass status kewarganegaraan ayah
ibunya.
Bangsa lain Menurut Penjelasan UUD 1945 adalah Peranakan Belanda, Cina, Arab, dll. Yang
menetap di wilayah RI dimana mereka mengakui Indonesia sebagai Tanah Air-nya, dan
bersikap setia kepada NKRI B. Dasar Hukum Di Negara Indonesaia di atur dalam: UUD
1945 pasal 26 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI + Peraturan
Pelaksananya
C. Cara Memperoleh Kewarganegaraan 1. Asas Kelahiran
a. Ius Soli (Menurut Tempat Kelahiran) yaitu; Penentuan status kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia
menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. asas ini dianut oleh

negara Inggris, Mesir, Amerika dll b. Ius Sanguinis (Menurut Keturunan/Pertalian Darah)
yaitu; Penentuan status kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan dari negara mana
seseorang berasal Seseorang yg dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B,
maka orang tersebut menjadi warga negara B.(dianut oleh negara RRC)
2. Naturalisasi Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh
status kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat dari
pernikahan,

mengajukan

permohonan,

memilih/menolak

status

kewarganegaraan

a.

Naturalisasi Biasa Syarat syarat :


Telah berusia 21 Tahun
Lahir di wilayah RI / bertempat tinggal yang paling akhir min. 5 thn berturut-turut atau 10
tahun tidak berturut-turut
Apabila ia seorang laki-laki yg sdh kawin, ia perlu mendpt persetujuan istrinya
Dapat berbahasa Indonesia
Sehat jasmani & rokhani
Bersedia membayar kepada kas negara uang sejumlah Rp.500 sampai 10.000 bergantung
kepada penghasilan setiap bulan
Mempunyai mata pencaharian tetap
Tidak mempunyai kewarganegaraan lain apabila ia memperoleh kewarganegaraan atau
kehilangan kewarganegaraan RI
b. Naturalisasi Istimewa Naturalisasi ini dapat diberikan bagi mereka (warga asing) yang telah
berjasa kepada negara RI dengan penyataan sendiri (permohonan) untuk menjadi WNI, atau
dapat diminta oleh negara RI 3. Permasalahan dalam Pewarganegaraan a. Apatride adalah
Seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan Contoh : Seorang keturunan bangsa A
(Ius Soli) lahir di negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tsb bukan warga negara A maupun
warga negara B b. Bipatride adalah Seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap
Contoh : Seorang keturunan bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga
karena ia keturunan negara C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga
menganggapnya sebagai warga negara,karena ia lahir di negara D c. Multipatride : Seseorang
yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga
menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana saat

menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya Permasalahan


tersebut di atas harus di hindari dengan upaya:
Memberikan Kepastian hukum yang lebih jelas akan status hukum kewarganegaran seseorang
menjamin hak-hak serta perlindungan hukum yang pasti bagi seseorang dalam kehidupan
bernegara
4. Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia ( Berdasarkan Penjelasan UU No. 62 Tahun
1958 )
Karena kelahiran
Pengangkatan
Dikabulkannya Permohonan
Pewarganegaraan (Opsi/Repudiasi)
Akibat Perkawinan
Turut Ayah atau Ibu
Pernyataan
PERSAMAAN

KEDUDUKAN

WARGA

NEGARA

DALAM

KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA


1. Hubungan Warga Negara dengan Negara.
Sebagaimana telah diterangkan terdahulu, bahwa hubungan antara warga Negara dengan Negara
erat kaitannya dengan penerapan ideology dan teori ketatanegaraan yg di aut Negara tersebut.
Menurut teori yg di kemukakan oleh Machiavelli dan Shang Yang, warga Negara atau rakyat di
tempatkan sebagai objek kekuasaan.
Machiavelli berpendapat bahwa Negara yg kuat harus dipimpin oleh seorang raja yg
dipersonifikasikan sebagai harimau yg kuat, berotak cerdas seperti kancil. Demikian juga
sepenggal Shang Yang jika ingin Negara kuat maka penguasa Negara harus kuat dan rakyat atau
warga Negara harus lemah. Sedangkan menurut penganjur teori demokrasi JJ Rousseau
Montesquieu menyatakan bahwa justru rakyat memiliki hak ikut serta menentukan jalanya
pemerintahan maka kedudukan rakyat atau warga Negara menjadi kuat.
Montesquieu membagi dan memisahkan kekuasaan menjadi tiga, yaitu legislative, eksekutif dan
yudikatif. Ketiga lembaga pemegang kekuasaan itu harus terpisah (separation of power) sebab,
sebagaimana yg dikatakan oleh Lord Acton, ahli politik modern terkenal manusia cenderung

ingin berkuasa, dan kekuasaan yg berada di satu tangan akan cenderung disalahgunakan (terjadi
kesewenang-wenangan). Toeri trias politika dari Montesquiue muncul sebagai reaksi balik
atas pelaksanaan pemerintahan monarki di Perancis yg bersifat absolute-otoriter.
a. Teori Marxis
Menurut teori Marxis Negara hanyalah sebuah panitia yg mengelola kepentingan kaum borjuis. Di
sini berate, sebenarnya Negara tidak memiliki kekuasaan yg nyata. Kekuasaan nyata ada pada
kelompok atau kelas yg dominan dalam masyarakat tersebut. Kelompok ini adlah keum borjuis
dalam system kapitalitas, kaum bangsawan dalam system feudal, kaum buruh dalam system
sosialis. Terdapat dua system kelas social (dalam perkumpulan khusus), yaitu mereka yg berperan
serta dalam struktur kekuasaan (sebagai penguasa) dan mereka yg tidak berpartisipasi dalam
kekuasaan (harus tunduk pada kekuasaan).
b. Teori Pluralis
Negara merupakan alat dari masyarakat, dalam masyarakat terdapat banyak kelompok yg berbeda
beda kepentingannya. Tidak ada kelompok yg terlalu dominan. Untuk menjadi mayoritas,
kepentingan yg beragam ini melakukan kompromi, misalnya kaum pengusaha menginginkan
pajak yg ringan. Sedangkan kaum pekerja menginginkan pajak yg tinggi bagi orang yg kaya
supaya Negara dapat membiayai proyek social. Semua kepentingan harus dikompromikan,
politikuslah yg bisa membuat formula di mana kepentingan sebagian besar masyarakat terpenuhi,
dialah yg mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Negara.
c. Teori Organis
Teori ini bersumber pada pandangan Hegel, yg menyatakan bahwa Negara bukan merupakan alat
dari masyarakat. Negara merupakan alat dari dirinya sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri,
yakni misi sejarah untuk menciptakan masyarakat yg lebih baik daripada yg ada sekarang. Sebagai
lembaga di atas masyarakat,negaralah yg tahu apa yg lebih baik bagi masyarakat secara
keseluruhan. Pandangan ini merupakan alat dasar dari terbentuknya Negara-negara kuat yg sering
kali bersifat otoriter, bahkan totaliter.
d. Teori Elite Kekuasaan
Elite kekuasaan sebagai kelas social dari orang-orang yg memiliki asl-usul dan pendidikan yg
sama, yg memiliki dasar-dasar social dan psikologis yg menyatukan mereka atas kenyataan bahwa
mereka adalah tipe social yg serupa dan menjurus pada fakta kemudahan saling berbaur. Teori ini

pada dasarnya mengatakan bahwa meskipun masyarakat terdiri dari bermacam macam kelompok
yg pluralistis, tetapi dalam kenyataan kelompok elite penguasa datang hanya dari kelompok
masyarakat tertentu. Penerapan setiap teori akan menghasilkan kensekuensi hubungan yg berbeda
beda, misalnya jika pemerintah Negara yg mendominisi warga Negara/masyarakat atau memiliki
otonomi yg mutlak maka akan menimbulkan kehidupan politik yg mudah yang tidak demokratis
dan tentunya mudah sekali terjadi penindasan pemerintah terhadap warga negaranya. Atas dasar
pemikiran falsafah keseimbangan antara otonomi pemerintah dengan warga Negara perlu di
kembangkan secara harmonis untuk menghindarai akibat negative yg dapat di timbulkan karena
ketimpangan otonomi antara pemerintah Negara dengan sector masyarakat atau warga Negara.
2. Hubungan Warga Negara dengan Negara Menurut Bangsa Indonesia
Hubungan warga Negara dengan Negara menurut bangsa Indonesia berkembang dari waktu ke
waktu. Di antara para bapak pendiri (the founding fathers) Negara RI pada mulanya terdapat
perbedaan pandangan. Ir. Soekarno dalam pidato 1 juni 1945 di muka Sidang BPUPKI
menyatakan Negara Indonesia yg kita dirikan haruslah Negara gotong royong.sedangkan
Drs. Mohammad Hatta dalam tanggapannya tentang dimasukkannya hak-hak asasi dalam UUD
menyatakan kita menghendaki Negara pengurus, kita membangun masyarakat baru yh
berdasarkan kepada gotong-royong.
Tampak dari kedua tokoh pendiri Negara kita tersebut perbedaan konsep, meskipun tujuna dan
semangatnya sama. Ir. Soekarno yg sejak awal perjuangannya mengedepankan nasionalismenya
agar Indonesia yg bersemangatkan gotong-royong. Jauh dari individualism yg mengutanakan
kepentingan individu (warga Negara), dan jauh dari model dan konsep negara yg berbau Barat,
Negara yg akan didirikan hendaknya sesuai dengan jiwa asli Indonesia.
Drs. Mohammad Hatta dengan hati-hati mengingatkan bahwa bagaimanapun jaminan
perlindungan terhadap hak-hak warga Negara sangat diperlukan.
Sementara itu, Mr. soepomo dalam siding BPUPKI(31 Mei 1945) menunjukkan tiga pikiran
ideology, yaitu paham individualisme, paham kolektivisme, dan paham integralistik. Beliau
dengan sangat menyakinkan menolak paham interglastik yg diniai lebih sesuai dengan semangat
kekeluargaan yg berkembang di daerah pedesaan. Tentang teori interglastik,
Mr. Soepomo, menyatakan Negara merupakan suatu susunan masyarakat yg integlar,segala
golongan,segala bagian,segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan

persatuan masyarakat yg organis. Dalam pandangan Mr. Soepomo Negara tidak untuk
menjamin kepentingan seseorang atau golongan , akan tetapi menjamin kepentingan rakyat
seluruhnya sebagai persatuan.
Teori intergralistik yg di kemukakan Mr. Soepomo di atas , tidak sama dengan intergralistik di
Jerman atau kolektivisme di Russia, individualism di Eropa Barat dan Amerika Serikat, melainkan
suatu cara pandang intergralistik yg tidak menghendaki Negara kekuasaan dimana pada rakyatnya
masih di hargai hak untuk berserikat dan berkumpul dan menyatakan pendapat atau kemerdekaan
untuk berpikir.
Jadi dengan demikian, bangsa Indonesia memandang bahwa warga Negara memiliki hak dan
kewajiban yg sama untuk bersama-sama ikut menentukan jalannya pemerintahan dan untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan sebagai salah satu cirri Negara demokratis.
3. Persamaan Jaminan Perlidungan Hak-hak Penduduk dan Warga Negara Dalam UUD 1945.
Dalam setiap konstitusi Negara terdapat ketentuan mengenai bentuk Negara, bentuk pemerintahan,
struktur pemerintahan, hubungan dan tata cara kerja Negara, dan hak dan kewajiban waga Negara.
Di samping hak warga Negara, secara otomatis terdapat juga hak dan kewajiban pemerintah
Negara. Semua itu dicantumkan untuk memberikan batasan-batasan hak dan kewajiban sehingga
jelas dan dapat dilaksanakan demi terlaksananya kehidupan bernegara secara baik sesuai dengan
tujuan Negara. Di dalam UUD 1945 terdapat pasal-pasal yg berisi jaminan persamaan kedudukan
yg dicantumkan dalam pasal-pasal tentang perlindungan hak-hak asasi warga Negara yakni pasal
27 sampai 34, dan setelah amendemen ke-4 tahun 2002 di tambah dengan pasal 28A sampai 28J.
4. Persamaan Kedudukan Warga Negara
a. Persamaan Kedudukan dalam Memiliki Hak hidup
Pada hakikatnya manusia berkedudukan sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, hanya keimanan
dan ketakwaannya yg mungkin berbeda. Harkat dan mertabat manusia sama. Oleh karena itu
bersamaan pula dalam memiliki hak untuk hidup dan kehidupannya. Hak hidup adalah salah satu
hak asasi manusia yg paling asasi sehingga tidak seorangpun berhak mengganggu dan apa lagi
merampasnya. Dengan persamaan kedudukan sesame warga Negara untuk hidup maka perilaku
warga Negara atau pemerintah yg merugikan hidup dan kehidupan warga Negara termasuk
perbuatan aniaya dapat di tuntut secara hukum di pengadilan.
b. Persamaan Kedudukan dalam Hidup Berkeluarga

Hidup berkeluarga menjadi hak bagi setiap orang (warga Negara). Suatu keluarga akan hidup
tenteram dan bahagia apabila dapat di tinggal menjadi satu tanpa di bebani status
kewarganegaraan anggota keluarga yg bermasalah. Dengan undang-undang kewarganegaraan yg
baru disahkan dan berlaku sejak tahun 2006 di harapkan tidak ada lagi warga Negara yg
direpotkan oleh persoalan sttus warga Negara anak-anaknya.
Sebalum tahun 2006 sering terdapat bahwa suatu keluarga di mana anak-anak hasil perkawinan
dengan suami berkewarganegaraan asing tidak mendapatkan status sebagai warga Negara
Indonesia dan harus mendapatkan surat izin tinggal sementara di Indonesia.
c. Persamaan Kedudukan untuk Bertempat Tinggal.
Sentiment dan isu penduduk asli dan pendatang (perantau) di beberapa daerah di Indonesia sering
menjadi pokok penyebab konflik berdarah akhir-akhir ini. Sesugguhnya apabila masyarakat
Indonesia menyadari bahwa semua warga Negara berkedudukan yg sama dalam hidup dan
menempati atau tinggal di wilayah kedaulatan Republik Indonesia maka hal demikian tidak akan
terjadi. Kesadaran bahwa warga Negara Indonesia beranekaragam (multietnis) hendaknya menjadi
kesadaran semua pihak. Syarat putera bagi calon kepala daerah bukanlah berdasarkan semangat
nasionalisme yg luas.
d. Persamaan Kedudukan dalam Memperoleh Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi
Kemanusiaan.
Setiap warga Negara berhak untuk berusaha dan mengusahakan kehidupan yg layak. Untuk itu
sesuai dengan ketentuan alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945, Negara berkewajiban untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta berkewajiban
pula untuk memajukan kesejahteraan umum. Penagaturan dalam pengelolaan sumber alam akan
dapat menyejahterakan rakyat apabila ada keberpihakan kepada rakyat dan warga Negara. Karena
itulah pengusaan sumber-sumber kekayaan alam oleh Negara di maksudkan untuk mengatur agar
tidak jatuh ke tangan orang perseorangan atau pihak asing sehingga merugikan kepentingan rakyat
banyak.
e. Persamaan Kedudukan dalam Beragama
Sesuai sengan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UUD 1945, tiap-tiao warga Negara berhaj memilih dan
memeluk agama serta kepercayaan serta berhak menjalankan ibadah menurut agama dan
keyakinannya. Tidak ada seorangpun dapat melarang atau memaksa kepada seseorang atau

kelompok masyarakat untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama tertentu.
Hak beragama adalah hak asasi yg merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa.
f. Persamaan Kedudukan dalam Menunaikan Hak dan Kewajiban Membela Negara.
Hak ikut bela Negara dalam kehidupan masyarakat dapat diwujudkan dengan siskamling. Dalam
pelaksanaan siskamling dapat terlihat secara nyata menfaat keikut sertaan warga dalam menjaga
keamanan lingkungannya. Dalam kenyataan di masyarakat dapat terjadi orang yg melakukan
siskamling hanya orang-orang tertentu saja, sementara sebagian orang yg lain hanya membayar
denda. Di sisi lain juga terjadi adanya warga yang tidak pernah melakukan siskamling juga tidak
mau membayar denda. Bila hal ini terjadi maka sebaiknya diselidiki dahulu apakah ia memang
warga yg tidak mampu ataukah ia warga yg sengaja tidak mentaati aturan. Lain masalah apabila
yg tidak mau mentaati aturan tersebut adalah orang yg secara sengaja dan tidak mempunyai
halangan seperti hal-hal tersebut di atas aturan maka mereka patut di berikan sanksi, misalnya
denda di lipat gandakan dengan aturan yg di sepakati bersama.
g. Persamaan Hak untuk Berusaha di Bidang Ekonomi.
Selaku warga Negara, kita berhak mengembangkan usaha ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
hidup kita. Negara Indonesia yg berdasar Pancasila mengembangkan ekonomi Pancasila atau
demokrasi ekonomi. Sistem demokrasi ekonomi tidak mengenal monopoli baik oleh swasta
mupun Negara. Warga Negara (swasta) dapat berusaha dan mengembangkan kerja sama dalam
lembaga dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan (kooperatif). Karena itulah UU NO. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat harus di
dukung dan diimplementasikan secara nyata.
h. Persamaan Hak untuk Berkumpul dan Mengeluarkan Pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat di jamin sepenuhnya dalam UUD dan peraturan hukum
lainnya. Di Indonesia setiap warga Negara berhak untuk menyuarakan aspirasi dan
kepentingannya selaras dengan jiwa demokrasi Pancasila. Dalam UU Menyampaikan Pendapat di
muka Umum disebutkan hak setiap orang untuk menyampaikan pendapat dalam bentuk unjuk
rasa, rapat umum, pawai, dan mimbar bebas. Siapapun bisa menggunakan hak berpendapat selama
dengan cara-cara yg sopan, tertib,dan tidak mengganggu kepentingan umum (anarkis).
i. Persamaan Hak untuk Memperoleh Pendidikan dan Perlindungan Anak.
Sebagau warga Negara setiap anak berhak tumbuh berkembang sesuai dengan kodratnya sebagai

mahkluk Tuhan. Anak-anak berhak mendapatkan pendidikan, asuhan, pengarahan sehingga


menjadi dewasa. Tiap warga Negara wajib menjaga anak sebagai investasi masa depan bangsa,
mereka harus di lindungi dari perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan terhadap anak sering terjadi
di mana-mana dan ada kecenderungan meningkat jumlahnya akhir-akhir ini. Untuk itu partisipasi
warga Negara dan masyarakat dan terlebih-lebih Komnas HAM dan perlindungan anak
memainkan peran yang sangat penting dalam upaya menaggulangi masalah ini.
j. Persamaan Kedudukan dan Hak untuk Mengembangkan Kebudayaan.
Dalam pasa 32 ayat (1) UUd 1945, di sebutkan bahwa begara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Sejalan dengan ketentuan tersebut, pada masa
Presiden KH Abdurrahman Wahid sejumlah larangan menggunakan bahasa, tulisan dan
kebudayaan Cina berlaku selama Orde Baru telah di cabut. Sejak itu nuansa kebebasan
mengekspresikan budaya mewaranai kehidupan bangsa Indonesia setara dan sama haknya dengan
pengembangan kebudayaan yg lain. Budaya daerah termasuk bahasa daerah yg bernilai luhur dan
meniggikan harkat dan martabat kemanusiaan hendaknya di lestarikan dan di kembangkan secara
wjar dan dinamis.
5. Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
a. Hak dan Kewajiban untuk Membela Negara dan Pertahannan Keamanan
Dalam UUD 1945 di sebutkan dalam Pasal 30 ayat (1) yaitu Tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Ini berarti bahwa semua saja
tanpa diskriminatif, warga Negara dapat dan wajib membela Negara. Secara lebih rinci hal-hal ini
diatur dengan Undang-Undang Pertahanan dan Keamanan.
b. Persamaan Kedudukan di Hadapan Hukum dan Pemerintahan.
Dalam Pasal 27 ayat (1) di sebutkan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di
dalam hikum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dam pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya. Ini berarti tidak di akuinya diskriminasi di bidang hukum dan politik di Indonesia.
c. Persamaan Hak untuk Mengeluarkan Pendapat dan Aspirasi.
Diizinkannya penyampaian orasi dalam unjuk rasa, demontrasi mimbar bebas dalam
menyampaikan pendapat merupakan bukti dan komitmen pemerintah dan bangsa Indonesia untuk
memajukan demokrasi. Berbagai peraturan hukum memberikan kesempatan dan cara-cara

menyampaikan pendapat bagi warga Negara terhadap pemerintah maupun terhadap sesama warga
Negara dengan sesuai batasan-batasan selayaknya sesuai dengan system dan nilai-nilai budaya
bangsa Pancasila.
d. Persamaan Hak untuk Berpolitik/ Mendirikan Partai Politik dan Ikut Serta dalam Pemilihan
Umum.
Setiap warga Negara di jamin hak-hak politiknya sepeti mendirikan partai politik, ikut serta
menggunakan hak pilih, baik hak pilih aktif (memilih) maupun pasif (di pilih) dalam pemilihan
umum dan sebagainya. UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik mengatur lebih rinci tentang
partai politik.
e. Persamaan Hak untuk Mengembangkan Kebudayaan.
Pada masa Presiden KH Abdurrhaman Wahid dikeluarkan pencabutan larangan menggunakan
bahasa Cina. Dengan pencabutan itu, berarti peluang untuk memakai bahasa Cina oleh warga
Negara keturunan di buka kembali. Sepanjang kesenian atau kebudayaan tersebut tidak
bertentangan dengan norma hukum dan aturan masyarakat setempat maka pengembangan
kebudayaan tersebut dapat di lestarikan dan di kembangkan oleh warga Negara di wilayah itu. Di
harapkan pengembangan kebudayaan dapat mempercepat persatuan dan kesatuan bangsa sejalan
dengan kebhinekaan bangsa Indonesia. Tidak hanya simbol-simbol lahirlah yg dikembangkan,
namun secara substansial dapat menyatu padukan semangat nasionalisme sejati. Untuk itu di
perlukan kesadaran semua pihak demi membangun dan memajukan Negara dan bangsa Indonesia
yg adil,makmur, sejahtera, dan demokratis.
f. Persamaan Hak Mendapat Perlindungan Keamanan dan Bebas dari Penyiksaan.
Selama ini perlindungan keamanan bagi para pekerja Indonesia baik di g.dalam maupun di luar
negeri relative kurang. Tidak jarang terjadi mereka mengalami penyiksaan fisik bahkan sampai
meninggal dunia. Untuk itu keterampilan dan pengetahuan para buruk harus ditinggkatkan. Biro
jasa pengiriman tenaga kerja Indonesia harus lebih di tertibkan, jangan sampai pengiriman tenaga
kerja ilegal yg selalu menimbulkan masalah di luar negeri terulang dan selalu menjadi masalah
pemerintah dan bangsa Indonesia. Selain itu peran Kedutaan Besar Republic Indonesia di Negara
di mana di mana buruh Indonesia ditempatkan harus memikirkan nasib mereka dan mempunyai
konseling,pembiaan serta pembelaan tehadap para buruh tersebut. Mereka sebagai warga Negara
berhak mendapatkan fasilitas, layanan, dan perlindungan hak-hak asasinya.

g. Persamaan Hak untuk Mengembangkan Olahraga dan Seni.


Olah raga dan seni merupakan cabang kegiatan umat manusia yg mengandung nilai universal.
Tidak sedikit melalui kegiatan ini didapatkan manfaat yg banyak bagi kepentingan bangsa dan
Negara. Sifat-sifat kesukuan, kedaerahan, golongan, dan lain sebagainya dapat di tembus dan
menggerakkan semangat kebersamaan serta nasinalisme yg tinggi. Nama harum bangsa dan
Negara dapat diraih melalui aktivitas olah raga dan kesenian. Untuk meningkatkan aktifitas di
bidang olahraga sangat di perlukan adanya dukungan dari Negara dan peran serta sponsor dari
pihak lain. Sponsor dari pihak ketiga dapat berupa penyediaan dana serta fasilitas penunjang bagi
atlet juga nasional. Sedangkan Negara, selain memberikan pembinaan bagi para atlet nasional yg
berprestasi mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
h. Persamaan Hak untuk Memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Peran olimpiade sains dan teknologi sangat diperlukan dalam memajukan persamaan hak di
bidang ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Rangsangan bagi kemajuan di bidang sains dapat di
peroleh dengan memberikan penghargaan yg setimpal dengan prestasi serta jaminan hidup yg
memadai.
i. Membangun Perekonomian Nasional.
Perekonomian nasional dapat di perankan oleh siapapun dan di manapun dengan menghargai
masyarakat setempat , dan mengangkat kesejateraan masyarakat setempat. Selan itu para pelaku
usaha di manapun berada harus memerhatikan nilai-nilai moral dan menerapkan etika bisnis yg
saling menghargai. Dengan demkian akan tercipta kerja sama yg saling membutuhkan dan saling
menguntungkan. Dari uraian di atas, dapat di pahami bahwa pada dasarnya setiap manusia
termasuk kita bangsa Indonesia ingin hidup tenteram, damai, dan sejahtera. Sebagai anggota
masyarakat kita memiliki harga diri dan mengakui bahwa orang lainpun juga memiliki harga diri.
Demikian pula sebagai kelompok masyarakat, bangsa Indonesia mempunyai kebanggaan dan
berusaha mempertahankan harga diri kita di mata internasional.
Untuk itu kita perlu memupuk kerja sama sesama warga Negara dalam upaya membangun
masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurut UUD 1945. Kita di beri kebebasan untuk bekerja
sama, memiliki kebebasan berorganisasi, baik organisasi politik, kemasyarakatan (social),
ekonomi, dan sebagainya dalam kerangka Negara kesatuan RI. Dalam berorganisasi, anggota
masyarakat semakin di names dan berpartisipasi aktif serta mengambil peran positif apabila

memiliki kebebasan, ketertaraan serta hal-hal lain yg tidak diskriminatif. Untuk itu kemerdekaan
mengeluarkan pendapat di Indonesia terlebih-lebih di era reformasi sekarang, kecuali telah di
jamin dalam UUD 1945 Pasal 28, juga di jabarkan dalam UU organiknya secara lebih luas dan
bebas. Kita sebagai bangsa yg besar semakin kuat dan berkarya besar apabila dapat memupuk dan
menghargai prinsip-prinsip persamaan sesama warga Negara Indonesia, yaitu prinsip bahwa ;
1. Setiap warga Negara bersamaan kedudukannya di hadapan hokum
2. Setiap warga Negara bersamaan kedudukannya tanpa memandang suku dan daerahnya.
3. Warga Negara bersamaan kedudukannya tanpa membedakan jenis kelaminnya.
4. Seriap warga Negara bersamaan kedudukannya tanpa membedakan agama yg di anutnya.
5. Setiap warga Negara bersama tanpa membedakan warna kulit.
6. Setiap warga Negara bersamaan kedudukannya tanpa membedakan tinggi rendahnya tingkat
pendidikan, jabatan, maupun gelarnya.
Dengan mencermati isi atau kandungan pasal-pasal UUD 1945, kita dapat menyimpulkan bahwa
UUD 1945 mengakui persamaan hak dan kewajiban warga Negara di berbagai bidang kehidupan,
hanya penerapannya yg perlu diusahakan berama. Hal ini memerlukan semangat persatuan,
semangat pengorbanan, kerja keras bersama untuk membangun Indonesia yg lebih sejahtera sesuai
dengan cita-cita kemerdekaan.
SYARAT MENJADI KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Syarat

dan

tata

cara

memperoleh

kewarganegaraan

Republik

Indonesia;

Kehilangan

kewarganegaraan Republik Indonesia; Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan
Republik Indonesia; Ketentuan pidana . Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara. Dalam
kehidupan bermasyarakat, kedudukansetiap warga negara adalah sama, yaitu menjadi anggota
masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa harus dibeda- bedakan.
Menghargai

Persamaan

Kedudukan

Warga

Negara.

Dalam

kehidupan

bermasyarakat,

kedudukansetiap warga negara adalah sama, yaitu menjadi anggota masyarakat yang memiliki hak
dan kewajiban yang sama tanpa harus dibeda-bedakan. . Kasus-kasus kewarganegaraan di
Indonesia juga banyak yang tidak sepenuhnya dapat diselesaikan melalui cara pertama dan kedua
saja. Sebagai contoh, banyak warganegara Indonesia yang karena sesuatu, bermukim di Belanda,
di Republik Rakyat Cina,
Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara di Indonesia Dalam NKRI, semua warga negar

mempunyai kedudukan yang sama dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, agama
dan pertahanan keamanan. Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek
Kehidupan Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan Indonesia Persamaan Kedudukan
Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Menghargai
Persamaan Kedudukan Warga Negara Kedudukan dan Status Warga Negara Kewarganegaraan
Indonesia Cara Memperoleh dan Hilangnya Warga Negara Syarat dan Tata Cara Memperoleh
Kewarganegaraan Indonesia Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Politik Persamaan Kedudukan
Dalam Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan 5
sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional 5.3 Menghargai
Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa Menghargai Persamaan Kedudukan Warga
Negara Kedudukan dan Status Warga Negara Kewarganegaraan Indonesia Cara dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara
Kedudukan dan Status Warga Negara Kewarganegaraan Indonesia Cara MENGHARGAI
PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA Bagaimana Cara orang asing bisa masuk
menjadi warga negara Indonesia? Tentunya melalui Cara Kerja Answers; Poin & Tingkat;
Pedoman Komunitas; Leaderboard; Papan MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA Pemahaman rakyat Penduduk Warga negara
Documents that related with MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA
NEGARA FILETYPE:DOC EdyWinarno.Com rumus togel tahun 2011-2012 com-cerita mami
hyper sek-contok cara Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara . Tahun 2006
merupakan tahun yang direncanakan akan disosialisasikannya pemberlakuan Kurikulum Berdasar
Standar Isi 2006. Dengan disosialisasi Cara download materi. penyajian materi di blog ini dibagi
menjadi 2 cara: ditulis apa adanya Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam
berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga negara
dan pewarganegaraan di Indonesia. 5.2. Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, .. b. Isteri seorang warga negara. c. Keturunan dari seorang warga
negara yang kawin dengan wanita warga negara Asing. d. Anak yang lahir dalam daerah RI yang

oleh orang tuanya tidak diketahui dengan cara yang sah.


12 Tahun 2006 Menurut UUD 1945; Cara Memperoleh Warga Negara. Keturunan; Jika orang tua
berkewarganegaraan Indonesia, anak yang dilahirkanakan memperoleh kewarganegaraan
Indonesia. Kelahiran; Seseorang memperoleh kewarganegaraan Indonesia karena . Menghargai
Persamaan Kedudukan Warga Negara. Dalam kehidupan bermasyarakat, kedudukansetiap warga
negara adalah sama, yaitu menjadi anggota masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang
sama tanpa harus dibeda-bedakan.
Persamaan kedudukan di dalam hukum. 6. Pasal 28. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
2.2.3 Lain-lain. 1. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi. 2. UU No. 39 tahun
1999 tentang HAM Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan
pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai
kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan,
kesamaan kurang di praktekan,
cara sosiologis (sustantif) dalam kehidupan empirik. Anggapan Menghargai persamaan kedudukan
warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. 5.1 Mendeskripsikan kedudukan
Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender,
Golongan, Budaya dan Suku. Sebagaimana kita ketahui, semboyan bangsa Indonesia adalah Ada 2
cara : 1. Naturalisasi biasa. mengajukan permohonan kepada 3 Responses to MENGHARGAI
PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARAArticulate The global leader in rapid elearning. Powered byBAB 4 Menganalisa Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi Link
downloadnya ada disini. BAB 5 Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Link
downloadnya ada disini. BAB 6 Manganalisa Sistem Politik di Indonesia Persamaan kedudukan di
dalam hukum. 6. Pasal 28. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 2.2.3 Lain-lain. 1. Ketetapan
MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi. 2. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM. 2.3
Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga
negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang
menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang

Anda mungkin juga menyukai