NAMA KELOMPOK
1. BINTANG MALDI ARMETYAN (6)
2. CINTA DWI LESTARI (7)
3. DANA FITRI LAKSMIWATI (8)
4. DAVID MASSALF (9)
5. JADHUK PRAKOSO (17)
6. PUTRI ROHMATUS SANIYAH (28)
Kata konstitusi dalam bahasa Inggris dan Prancis “constitutiorf berasal dari bahasa
Latin “constitutid’. yang kurang lebih berarti “das'arsusunan badan”. Seperti halnya dengan
manusia mempunyai konstitusi yaitu susunan bagian-bagian organ-organ yang masing-
masing-mempunyai kedudukanjdan fungsinya sendiri-sendiri tetapi bersama-sama
merupakan suatu rangkaian kerja sama yang harmonis, begitupun halnya dengan negara.
Maka konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan badan politik, yang bernama
negara.
1. Mengenal Konstitusi
Konstitusi merupakan undang-undang yang bertujuan sebagai tempat berdiri
kokohnya sebuah negara. Di dalam ketatanegaraan Indonesia konstitusi diartikan
sama dengan undang-undang yang menjadi dasar hukum dan memiliki peraturan yang
sifatnya mengikat bagi masyarakat di dalam sebuah negara. Di Indonesia sendiri
konstitusi adalah UUD 1945 yang menjadi acuan dasar bagi seluruh peraturan atau
undang-undang yang berlaku di Indonesia sesuai dengan UU No.12 Tahun 2011.
Konstitusi bersumber dari dasar negara. Norma hukum di bawah dasar negara isinya
tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai
cita-cita yang terkandung dalam dasar negara. Dasar negara merupakan cita hukum
dari negara. Jadi kaitan antara dasar negara dengan konstitusi adalah dasar negara
menjadi sumber bagi penyusunan koaslitusi. Konstitusi sebagai norma hukum di
bawah dasar negara haru bersumber dan berdasar pada dasar negara.
a. Pengertian Konstitusi
Aturan tata tertib hidup bernegara yang menjadi dasar segala tindakan dalam
kehidupan negara sering disebut sebagai hukum dasar atau konstitusi. Konstitusi
sering disebut sebagai undang-undang dasar, meskipun arti konstitusi itu sendiri
adalah hukum dasar yang tertuliskan dan tidak tertulis. Undang-undang dasar
tergolong hukum dasar yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang tidak tertulis
adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis ini
sering disebut konvensi. Dikatakan knnvensi karena memiliki berbagai sifat yang
dapat diuraikan sebagai berikut.
5) Secara etimologi kata konstitusi berasal dari bahasa Prancis, constituir sama
dengan membentuk = pembentukan suatu negara/menyusun dan menyatakan
sebuah negara. Konstitusi juga bisa berarti peraturan dasar (awal) mengenai
pembentukan negara. Bahasa Belanda konstitusi = Groungwet = undang-undang
dasar (ground = Dasar, wet = undang- undang. Di Jerman kata konstitusi dikenal
dengan istilah Grundgeset, yang berarti Undang- A undang dasar (grund = dasar,
gesetz = undang-undang.
Selain pengertian di atas terdapat pandangan para ahli terkait dengan pengertian
konstitusi yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Pengertian
Penjelasan
Konstitusi Menurut
Setelah pengertian menurut para ahli dan secara umum, terdapat pula pengertian
konstitusi ditinjau dari berbagai arti yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai
tuntutan dari golongan Borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan
konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formal (konstitusi dapat berupa
tertulis) dan konstitusi dalam arti material (konstitusi yang dilihat dari segi isinya).
2) Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi
sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan.
3) Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak
asasi serta perlindungannya.
b. Tujuan Konstitusi
1) Singkat artinya UUD RI 1945 hanya memual sendi-sendi pokok hokum dasar
negara Indonesia, yang hanya terdiri dari 37 pasal. Sementara UUD lain memiliki
jumlah pasal yang lebih banyak, misalnya sebagai berikut.
a) UUD S 1950 jumlah pasalnya sebanyak 146.
b) UUD RIS 1949 jumlah pasalnya sebanyak 197.
c) UUD Birma jumlah pasalnya sebanyak 234.
d) UUD Panama jumlah pasalnya sebanyak 291.
e) UUD India jumlah pasalnya sebanyak 395.
2) Fleksibel artinya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat,
karena hanya memuat aturan-aturan yang bersifal pokok, sedangkan aturan-aturan
penyelenggaraan (yang lebih teknis) diserahkan pada peraturan-peraturan yang
tingkatannya lebih rendah seperti undang-undang, PP, dan lain-lain yang lebih
mudah dari segi cara pembuatan atau perubahannya.
2. Sejarah Perubahan Konstitusi UUD NRI Tahun 1945
Pada dasarnya konstitusi (constitutiari berbeda dengan undang-undang dasar
(grundgezets), dikarenakan suatu kekhilafan dalam pandangan orang mengenai
konstitusi pada negara-negara modern sehingga pengertian konstitusi itu kemudian
disamakan dengan undang-undang dasar. Kekhilafan ini disebabkan oleh pengaruh
paham kodifikasi yang menghendaki agar semua peraturan hukum ditulis, demi
mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum, dan kepastian hukum- Begitu
besar pengaruh paham kodifikasi, sehingga setiap peraturan hukum karena penting itu
harus ditulis, dan konstitusi yang ditulis itu adalah undang-undang dasar. Konstitusi
suatu negara pada hakikatnya merupakan hukum dasar tertinggi yang memuat hal-hal
mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat
vang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan
semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam konstitusi sehingga
perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang besar terhadap sistem
penyelenggaraan negara.
Dengan seiring berjalannya waktu, UUD 1945 telah mengalami beberapa kali
perubahan sebagai berikut.
a. Periode Berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Pada periode ini UUD 1945 tidak mampu dilaksanakan dengan sepenuhnya, hal
tersebut dikarenakan Indonesia sedang memperjuangkan dalam mempertahankan
kemerdekaan. Pada tanggal 16 Oktober 1945 mengeluarkan Maklumat Wakil
Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP
diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Kemudian
pada tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel atau Semi
Parlementer yang pertama, dengan demikian peristiwa ini adalah perubahan
sistem pemerintahan yang dilakukan dengan tujuan agar dianggap lebih
demokratis.
b. Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
Pada periode ini konstitusi yang diterapkan adalah UUDS, sehingga dengan
ditetapkannya UUD Indonesia memberlakukan demokrasi Parlementer yang juga
sering disebut dengan demokrasi liberal. Dalam periode ini terjadi pergantian
kabinet yang selalu silih berganti, hal tersebul sebagai akibat dari pembangunan
yang tidak berjalan lancar, selain itu masing-masing partai lebih memperhatikan
kepentingan Partai atau golongannya. Setelah Negara RI dengan UUDS 1950 dan
system demokrasi liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hamper 9 tahun,
maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem demokrasi liberal
tidak sesuai, hal tersebut karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945.
Pada periode ini muncul situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dijraria
banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan
UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekret Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945
sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara
1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini muncul berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya sebagai
berikut.
1. Presiden mengangkat ketua dan wakil ketua MPR/DPR dan MA serta wakil
ketua DPA menjadi menteri negara.
e. Periode UUD 1945 Masa Orde Baru (11 Maret 1966-21 Mei 1998)
Pada masa ini UUD 1945 dilakukan perubahan atau amendemen. Amendemen
adalah perubahan yang dilakukan terhadap suatu kontrak (pasal-pasal dalam
kontrak) yang telah berlaku atau telah ditandatangani.
a) Amendemen I
Amendemen pertama terhadan UUD 1945 dilakukan dalam sidang MPR
yang dilaksanakan pada tanggal 14-21 Oktober 1999. Pada amendemen
pertama menyempurnakan sembilan Pasal, yakni Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9,
dan Pasal 13. Kemudian Pasal 13, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal
21, Terdapat dua perubahan fundamental yang dilakukan, yaitu pergeseran
kekuasaan membentub undang-undang dari Presiden ke DPR, dan
pembatasan masa jabatan presiden selama 5 tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa
jabatan.
b) Amendemen II
Amendemen kedua UUD 1945 dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR
tepatnya pada tanggal 7 hingga 18 Agustus 2010. Pada amendemen
tersebut ada 15 pasal perubahan atau tambahan/tambahan dan perubahan 6
bab. Perubahan yang penting itu ada delapan hal, yaitu sebagai berikut.
1) Otonomi daerah/desentralisasi.
c) Amendemen III
Amendemen ketiga dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1-9 November
pada Sidang Umum MPR. Terdapat beberapa perubahan/tambahan dan
tiga bab tambahan dalam UUD 1945.
Terdapat perubahan yang mendasar dalam amendemen ketiga ini yaitu
sebagai berikut.
1) Penegasan Indonesja sebagai negara demokratis berdasar hukum
berbasis konstitusionalisme.
d) Amendemen IV
Amendemen keempat dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 hingga 9
Agustus 2012 amendemen dilaksanakan pada sidang umum MPR.
Terdapat 13 pasal, selain itu juga terdapat tiga pasal aturan peralihan, juga
adanya peruban dua bab. Dalam empat kali amendemen UUD 1945
tersebut relatif singkat. Dapat dikatakan dalam proses pembahasannya
amendeme tidak banyak menemui kendala meski pada Sidang MPR
berlangsung alot dan penuh argumentasi.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 merupakan
konstitusi yang berlaku di lndonesia. Konstitusi suatu negara mempunyai dua
sila yaitu bisa diubah dan tidak bisa diubah. Dalam hal ini, UUD 1945
termasuk dalam jenis konstitusi yang bersifat bisa diubah. Namun, ada
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengubah UUD 1945. Berikut
beberapa contoh sikap dalam melaksanakan dan mempertahankan UUD 1945
baik di lingkungan sekolah; rumah dan masyarakat yang dapat diuraikan di
bawah ini.