Latar belakang
Pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pemilik usaha kecil menengah akan
memberikan banyak manfaat dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan
akuntansi yang rendah akan menyebabkan usaha yang dijalankan mengalami kegagalan
manajemen sehingga sangat sulit bagi para pelaku usaha dalam menentukan kebijakan
apa yang akan diambil.
Landasan Teori
Menurut Ikhsan & Ishak (2005) persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, berusaha,
dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam suatu tindakan. Definisi persepsi yang formal
adalah proses di mana seseorang memilih, berusaha, dan menginterpretasikan rangsangan ke
dalam suatu tindakan (Ikhsan & Ishak, 2005). Robbins (1993) dalam (Utaminingsih, 2014)
menyatakan persepsi adalah tindakan individu menafsirkan dan memberi arti terhadap
lingkungan sebagai dasar manfaat yang akan diperoleh nantinya. Persepsi dapat diartikan
sebagai penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.
Pengetahuan akuntansi
Pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pemilik usaha kecil menengah akan banyak
memberikan banyak manfaat dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi
yang rendah akan menyebabkan usaha yang dijalankan mengalami kegagalan manajemen
sehingga sangat sulit bagi para pelaku usaha dalam menentukan kebijakan apa yang akan
diambil.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2005) Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan barang
atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
rugi pada setiap tahunnya . Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap
tahunnya (Sofyan Syafri Harahap: 2005). Penggunanaan akuntansi memiliki peran yang penting
sebagai syarat kemajuan usaha, terutama usaha kecil menengah yang omsetnya harus
berkembang, sehingga membutuhkan proses pencatatan transaksi keuangan yang sistematis
dan terpercaya. Jika tidak maka perusahaannya tidak bisa mengikuti proses perkembangan
usahanya.
Informasi akuntansi dan keuangan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak khususnya untuk
manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Belkaoui (2010) mendefinisikan
informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan–pilihan dan alternatif-
alternatif tindakan.
BAB 3
Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak berdasarkan kriteria tertentu yang
ditentukan oleh penulis yang dikenal dengan istilah. Purposive sampling adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar
data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono, 2013).
BAB 4 HASIL
statistik deskriptif
Variabel penggunaan informasi akuntansi mempunyai nilai minimal sebesar 19, nilai maksimum
sebesar 40, nilai rata-rata (mean) sebesar 31,47, dan standar deviasi sebesar 4,535. Nilai rata-
rata tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju akan
pernyataa-pernyataan terkait penggunaan informasi akuntansi dan dapat dikatakan bahwa
pelaku UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik dalam penggunaan informasi akuntansi.
Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi atau
penyimpangan rendah.
Variabel persepsi akuntansi pada pelaku UMKM mempunyai nilai minimal sebesar 21, nilai
maksimum sebesar 45, nilai rata-rata (mean) sebesar 33,43 dan standar deviasi sebesar 6,570.
Nilai rata-rata tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju
akan pernyataan-pernyataan mengenai persepsi akuntansi dan dapat dikatakan bahwa pelaku
UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik mengenai variabel persepsi akuntansi pada
pelaku UMKM. Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi
atau penyimpangan rendah.
Variabel pengetahuan akuntansi mempunyai nilai minimal sebesar 13, nilai maksimum sebesar
50, nilai rata-rata (mean) sebesar 33,98 dan nilai standar deviasi sebesar 8,086. Nilai rata-rata
tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju dengan
pernyataan-pernyataan mengenai pengetahuan akuntansi dan dapat dikatakan bahwa pelaku
UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik mengenai variabel pengetahuan akuntansi. Nilai
standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi atau penyimpangan
rendah.
UJI VALIDITAS
Uji validitas pada variabel Penggunaan Informasi Akuntansi, Persepsi Akuntansi Pada Pelaku
UMKM, Pengetahuan Akuntansi pada pelaku UMKM menunjukkan bahwa R hitung lebih besar
dari R tabel itu berarti data dapat dinyatakan valid.
UJI RELIABILITAS
nilai Cronbach's Alpha dari variabel penggunaan informasi akuntansi, persepsi akuntansi pelaku
UMKM dan pengetahuan akuntansi memiliki nilai yang lebih besar dari 0,60. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kuesioner penggunaan informasi akuntansi, persepsi akuntansi pada
pelaku UMKM dan pengetahuan akuntansi, dinyatakan reliabel atau konsisten dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya.
Dari tabel penelitian diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Berdasarkan tabel 4.9 dperoleh nilai-nilai pada kolom B yaitu nilai constant sebesar
15,011; nilai persepsi akuntansi pelaku UMKM sebesar 0,155 dan pengetahuan akuntansi
sebesar 0,331 maka dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) bernilai 15,11. Nilai tersebut menyatakan bahwa apabila semua
variabel bebas yang meliputi persepsi akuntansi pelaku UMKM dan pengetahuan
akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan sebesar 15,11.
b. Nilai koefisien regresi variabel persepsi akuntansi pelaku UMKM bernilai positif sebesar
0,1555. Hal ini menunjukkan bahawa setiap persepsi akuntansi pelaku UMKM sebesar 1%
maka akan menyebabkan peningkatan penggunaan informasi akuntansi pada pelaku
UMKM di Kabupaten Grobogan sebesar 0,1555 dengan asumsi variabel bebas lainnya
tetap.
c. nilai koefisien regresi variabel pengetahuan akuntansi bernilai positif sebesar 0,331. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap pengetahuan akuntansi sebesar 1% maka akan
menyebabkan peningkatan penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan sebesae 0,331 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
Uji Hipotesis
Uji Statistik F
Berdasarkan tabel Tersebut dapat diketahui pengujian simultan diperoleh nilai signifikansi F
sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
penelitian ini sudah fit dan siap untuk melakukan pengujian hipotesis.
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh persepsi akuntansi pelaku UMKM
terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar 0,106 > 0,05 dan nilai t hitung 1,646 < t
tabel 2,00404. Nilai Sig. pengetahuan akuntansi sebesar 0,000 < 0,05dan nilai t hitung 4,320 >
t tabel 2,00404. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Hipotesis 1 (H1) tidak terdapat pengaruh persepsi akuntansi pelaku UMKM terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan.
Kesimpulan
1. Persepsi akuntansi pada pelaku UMKM tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan, yang dilihat dari nilai signifikansi (0,106
> 0,05), dan t hitung lebih kecil dari t tabel (1,646 < 2,00404) yang artinya tidak ada
penyelenggaraan sistem informasi akuntansi ditentukan oleh persepsi pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan. semakin rendah persepsi mengenai akuntansi maka penggunaan
informasi akuntansi di Kabupaten Grobogan akan semakin menurun begitu pula sebaliknya
semakin tinggi persepsi mengenai akuntansi maka penggunaan informasi akuntansi di
Kabupaten Grobogan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk mendorong pelaku
UMKM menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi tergantung dari persepsi
pelaku UMKM yang dipengaruhi oleh faktor-faktor proses belajar, motivasi dan kepribadian.
Persepsi ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sehari-hari yang
tercermin dalam menjalankan usahanya. Kurangnya persepsi pelaku UMKM dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi menghambat berjalannya sistem informasi akuntansi tersebut.
Penggunaan informasi akuntansi sangat penting bagi pelaku UMKM guna untuk mengukur
pencapaian dan penilaian kinerja dalam satu periode yang nantinya akan menentukan
keputusan yang diambil demi kelangsungan usahanya.
Adapun pengukuran nilai r tabel dengan degree of fredom yaitu n – 2 (n adalah jumlah sampel
sebanyak 58 responden), maka 58 – 2 = 56, sehingga r tabel pada tingkat signifikansi sebesar 5%
adalah 0,2586.
degree of fredom ADALAH jumlah total pengamatan dalam sampel (n) dikurangi banyaknya
variabel bebas