Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PERSEPSI AKUNTANSI DAN PENGETAHUAN AKUNTANSI TERHADAP

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PELAKU UMKM DI KABUPATEN GROBOGAN

Latar belakang

1. Pentingnya informasi akuntansi pada pelaku UMKM

Informasi akuntansi dipandang sebagai sumber informasi potensial yang dapat


digunakan untuk membantu dalam perencanaan, pemantauan, pengendalian dan
pengambilan keputusan.

2. Persepsi pelaku umkm memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis.


diantaranya menyediakan informasi ekonomis suatu perusahaan untuk pengambilan
keputusan dan menggambarkan kondisi perusahaan dari suatu periode ke periode
berikutnya. Semakin tinggi persepsi mengenai akuntansi maka penggunaan informasi
akuntansi di Kabupaten Grobogan akan semakin meningkat. Informasi akuntansi
merupakan bagian terpenting dari semua informasi perusahaan, terutama informasi
yang berkaitan dengan keuangan.

3. Pengetahuan akuntansi pelaku UMKM akan memberikan banyak manfaat dalam


penggunaan informasi akuntansi.

Pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pemilik usaha kecil menengah akan
memberikan banyak manfaat dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan
akuntansi yang rendah akan menyebabkan usaha yang dijalankan mengalami kegagalan
manajemen sehingga sangat sulit bagi para pelaku usaha dalam menentukan kebijakan
apa yang akan diambil.

Landasan Teori

 Persepsi Pelaku UMKM Tentang Akuntansi

Menurut Ikhsan & Ishak (2005) persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, berusaha,
dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam suatu tindakan. Definisi persepsi yang formal
adalah proses di mana seseorang memilih, berusaha, dan menginterpretasikan rangsangan ke
dalam suatu tindakan (Ikhsan & Ishak, 2005). Robbins (1993) dalam (Utaminingsih, 2014)
menyatakan persepsi adalah tindakan individu menafsirkan dan memberi arti terhadap
lingkungan sebagai dasar manfaat yang akan diperoleh nantinya. Persepsi dapat diartikan
sebagai penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.

 Pengetahuan akuntansi

Pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pemilik usaha kecil menengah akan banyak
memberikan banyak manfaat dalam penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi
yang rendah akan menyebabkan usaha yang dijalankan mengalami kegagalan manajemen
sehingga sangat sulit bagi para pelaku usaha dalam menentukan kebijakan apa yang akan
diambil.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2005) Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan barang
atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
rugi pada setiap tahunnya . Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap
tahunnya (Sofyan Syafri Harahap: 2005). Penggunanaan akuntansi memiliki peran yang penting
sebagai syarat kemajuan usaha, terutama usaha kecil menengah yang omsetnya harus
berkembang, sehingga membutuhkan proses pencatatan transaksi keuangan yang sistematis
dan terpercaya. Jika tidak maka perusahaannya tidak bisa mengikuti proses perkembangan
usahanya.

 Penggunaan informasi akuntansi

Informasi akuntansi dan keuangan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak khususnya untuk
manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Belkaoui (2010) mendefinisikan
informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan–pilihan dan alternatif-
alternatif tindakan.

Hubungan Logis Antar Variabel Dan Perumusan Hipotesis

Hubungan persepsi akuntansi pelaku UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi


Informasi akuntansi merupakanbagian penting dalam bisnis sehingga keberhasilan penerapan
informasi akuntansi membutuhkan persepsi yang baik. Jika persepsi pelaku UMKM semakin
baik, maka informasi yang diperoleh untuk kelangsungan usahanya juga semakin banyak
termasuk informasi akuntansi yang akan digunakan sebagai alat untuk mengukur pencapaian
dan peningkatan kinerja dalam suatu periode. Tetapi, apabila persepsi tersebut tidak baik
tentang akuntansi, maka akan mengurangi pentingnya penggunaan informasi akuntansi oleh
pelaku UMKM. Oleh sebab itu, persepsi yang baik dari pelaku UMKM tentang akuntansi dapat
memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.

Hubungan pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan infromasi akuntansi


Dalam menentukan keputusan untuk mengelola keuangan, seorang pelaku UMKM tidak lepas
dari pengaruh pengetahuan keuangan yang dimiliki. Pengetahuan pentingnya informasi
akuntansi yang terdapat dalam perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil
nantinya. Semakin baik tingkat pengetahuan akuntansi akan semakin baik pula menggunakan
informasi akuntansi, sehingga penggunaan informasi akuntansi penting untuk dilakukan oleh
pelaku UMKM. Jika semakin buruk pengetahuan akuntansi maka akan mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi yang akan berpengaruh kepada pengambilan keputusan yang
akan diambil.

BAB 3

Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak berdasarkan kriteria tertentu yang
ditentukan oleh penulis yang dikenal dengan istilah. Purposive sampling adalah teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar
data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono, 2013).
BAB 4 HASIL

statistik deskriptif

Variabel penggunaan informasi akuntansi mempunyai nilai minimal sebesar 19, nilai maksimum
sebesar 40, nilai rata-rata (mean) sebesar 31,47, dan standar deviasi sebesar 4,535. Nilai rata-
rata tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju akan
pernyataa-pernyataan terkait penggunaan informasi akuntansi dan dapat dikatakan bahwa
pelaku UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik dalam penggunaan informasi akuntansi.
Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi atau
penyimpangan rendah.

Variabel persepsi akuntansi pada pelaku UMKM mempunyai nilai minimal sebesar 21, nilai
maksimum sebesar 45, nilai rata-rata (mean) sebesar 33,43 dan standar deviasi sebesar 6,570.
Nilai rata-rata tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju
akan pernyataan-pernyataan mengenai persepsi akuntansi dan dapat dikatakan bahwa pelaku
UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik mengenai variabel persepsi akuntansi pada
pelaku UMKM. Nilai standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi
atau penyimpangan rendah.

Variabel pengetahuan akuntansi mempunyai nilai minimal sebesar 13, nilai maksimum sebesar
50, nilai rata-rata (mean) sebesar 33,98 dan nilai standar deviasi sebesar 8,086. Nilai rata-rata
tersebut mendekati nilai 30 yang menunjukkan bahwa responden kurang setuju dengan
pernyataan-pernyataan mengenai pengetahuan akuntansi dan dapat dikatakan bahwa pelaku
UMKM memiliki pemahaman yang kurang baik mengenai variabel pengetahuan akuntansi. Nilai
standar deviasi lebih kecil dari mean yang artinya data kurang bervariasi atau penyimpangan
rendah.

UJI VALIDITAS

Uji validitas pada variabel Penggunaan Informasi Akuntansi, Persepsi Akuntansi Pada Pelaku
UMKM, Pengetahuan Akuntansi pada pelaku UMKM menunjukkan bahwa R hitung lebih besar
dari R tabel itu berarti data dapat dinyatakan valid.

UJI RELIABILITAS

nilai Cronbach's Alpha dari variabel penggunaan informasi akuntansi, persepsi akuntansi pelaku
UMKM dan pengetahuan akuntansi memiliki nilai yang lebih besar dari 0,60. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kuesioner penggunaan informasi akuntansi, persepsi akuntansi pada
pelaku UMKM dan pengetahuan akuntansi, dinyatakan reliabel atau konsisten dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Berdasarkan data dari tabel diatas menunjukkan bahwa uji normalitas yang digunakan dengan
Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas

Dari tabel penelitian diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.9 dperoleh nilai-nilai pada kolom B yaitu nilai constant sebesar
15,011; nilai persepsi akuntansi pelaku UMKM sebesar 0,155 dan pengetahuan akuntansi
sebesar 0,331 maka dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 15,011 + 0,1555 X 1 + 0,331 X 2

a. Nilai konstanta (a) bernilai 15,11. Nilai tersebut menyatakan bahwa apabila semua
variabel bebas yang meliputi persepsi akuntansi pelaku UMKM dan pengetahuan
akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan sebesar 15,11.
b. Nilai koefisien regresi variabel persepsi akuntansi pelaku UMKM bernilai positif sebesar
0,1555. Hal ini menunjukkan bahawa setiap persepsi akuntansi pelaku UMKM sebesar 1%
maka akan menyebabkan peningkatan penggunaan informasi akuntansi pada pelaku
UMKM di Kabupaten Grobogan sebesar 0,1555 dengan asumsi variabel bebas lainnya
tetap.
c. nilai koefisien regresi variabel pengetahuan akuntansi bernilai positif sebesar 0,331. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap pengetahuan akuntansi sebesar 1% maka akan
menyebabkan peningkatan penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan sebesae 0,331 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
Uji Hipotesis

Uji Statistik F

Berdasarkan tabel Tersebut dapat diketahui pengujian simultan diperoleh nilai signifikansi F
sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
penelitian ini sudah fit dan siap untuk melakukan pengujian hipotesis.

Uji Koefisien Determinasi (R^2)


Dari data diatas diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,595 hal ini dapat diartikan
bahwa penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan
dipengaruhi oleh persepsi akuntansi pelaku UMKM dan pengetahuan akuntansi sebesar 59,5% .
sedangkan sisanya 40,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Uji Parsial ( Uji t)

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh persepsi akuntansi pelaku UMKM
terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar 0,106 > 0,05 dan nilai t hitung 1,646 < t
tabel 2,00404. Nilai Sig. pengetahuan akuntansi sebesar 0,000 < 0,05dan nilai t hitung 4,320 >
t tabel 2,00404. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Hipotesis 1 (H1) tidak terdapat pengaruh persepsi akuntansi pelaku UMKM terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan.

b. Hipotesis 2 (H2) terdapat pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan


informasi akuntansi akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan.

Kesimpulan

1. Persepsi akuntansi pada pelaku UMKM tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan, yang dilihat dari nilai signifikansi (0,106
> 0,05), dan t hitung lebih kecil dari t tabel (1,646 < 2,00404) yang artinya tidak ada
penyelenggaraan sistem informasi akuntansi ditentukan oleh persepsi pelaku UMKM di
Kabupaten Grobogan. semakin rendah persepsi mengenai akuntansi maka penggunaan
informasi akuntansi di Kabupaten Grobogan akan semakin menurun begitu pula sebaliknya
semakin tinggi persepsi mengenai akuntansi maka penggunaan informasi akuntansi di
Kabupaten Grobogan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk mendorong pelaku
UMKM menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi tergantung dari persepsi
pelaku UMKM yang dipengaruhi oleh faktor-faktor proses belajar, motivasi dan kepribadian.
Persepsi ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sehari-hari yang
tercermin dalam menjalankan usahanya. Kurangnya persepsi pelaku UMKM dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi menghambat berjalannya sistem informasi akuntansi tersebut.
Penggunaan informasi akuntansi sangat penting bagi pelaku UMKM guna untuk mengukur
pencapaian dan penilaian kinerja dalam satu periode yang nantinya akan menentukan
keputusan yang diambil demi kelangsungan usahanya.

Adapun pengukuran nilai r tabel dengan degree of fredom yaitu n – 2 (n adalah jumlah sampel
sebanyak 58 responden), maka 58 – 2 = 56, sehingga r tabel pada tingkat signifikansi sebesar 5%
adalah 0,2586.
degree of fredom ADALAH jumlah total pengamatan dalam sampel (n) dikurangi banyaknya
variabel bebas

Anda mungkin juga menyukai