Disusun oleh :
Kelompok 4
5. Syadadul Kapi
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
1
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar.....................................................................................................1
2. Daftar isi...............................................................................................................2
3. Bab 1 pendahuluan.............................................................................................3
Latar belakang.........................................................................................................3
Rumusan masalah..................................................................................................3
Tujuan......................................................................................................................3
4. Bab 2 Pembahasan.............................................................................................4
Pengertian................................................................................................................4
Manfaat....................................................................................................................4
Kesimpulan...............................................................................................................9
5. Bab 2 Penutup.....................................................................................................9
6. Daftar pustaka....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari pengampu mata pelajaran Al-qur'an
Hadits oleh bu Dzawatul Afidah, S.Ag tentang materi membudayakan bermusyawarah
secara berkelompok.
Contoh sederhana saja dalam lingkup madrasah, para pelajar harus dibekali
kemampuan musyawarah mufakat yang baik, untuk menghadapi masa depan
mengingat Indonesia adalah sebuah negara demokrasi yang didalamnya terdapat
kebebasan mengemukakan pendapat, sehingga para pelajar dituntut untuk kritis dalam
bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka rumusan masalah yang
akan dikaji dalam makalah yaitu sebagai berikut :
1.3 TUJUAN
kalangan pelajar
BAB 2
PEMBAHASAN
Kata musyawarah berasal dari kata syawara yang artinya mengeluarkan madu dari
sarang lebah. Arti ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang
dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Kata musyawarah
pada dasarnya hanya dipakai untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan arti dasar tersebut.
اورْ هُ ْم فِي ِ ب اَل ْنفَضُّوا ِم ْن َحوْ لِكَ ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش ِ فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل
َاَأْل ْم ِر ۖ فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين
Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali imran (3) : 159).
Ayat ini berisi perintah Allah untuk bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah menjelaskan
kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan uhud, sehingga
menyebabkan pasukan Nabi Muhammad menderita kekalahan, beliau tetap berlaku
sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan kepada Allah
atas kesalahan mereka. Andai Nabi Muhammad bersikap kasar dan tidak memaafkan
mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri dari beliau dan membenci ajaran islam.
َۚ َوالَّ ِذ ْينَ ا ْست ََجابُوْ ا لِ َربِّ ِه ْم َواَقَا ُموا الص َّٰلو ۖةَ َواَ ْم ُرهُ ْم ُشوْ ٰرى بَ ْينَهُ ۖ ْم َو ِم َّما َر َز ْق ٰنهُ ْم يُ ْنفِقُوْ ن
Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan
melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka. (Q.S Asy-syura (42) : 38)
Ayat ini menunjukan karakter pribadi mukmin yang mentaati Allah Swt. Mereka
melaksanakan perintah shalat dengan sebaik-baiknya. Pun saat mereka akan melakukan
sesuatu yang berkaitan dengan orang banyak, mereka tidak bertindak sendiri dan
tergesa-gesa. Mereka berkumpul untuk menampung ide dan pendapat lalu
dimusyawarahkan bersama. Dan ketika sudah jelas manfaatnya, mereka konsisten
melaksanakan hasil musyawarah.
Jadi jelas betapa umat beriman sangat menghargai pendapat orang lain. Mencari titik
temu memperoleh maslahat terbaik melalui musyawarah.
Pakar tafsir Muhammad Rasyid Rida menyatakan bahwa Allah telah menganugrahkan
kemerdekaan penuh dan kebebasan yang sempurna dalam urusan dunia dan
kepentingan masyarakat, dengan jalan memberi petunjuk untuk melakukan
musyawarah, yakni yang dilakukan oleh orang-orang yang cakap dan terpandang yang
kita percayai, guna menetapkan pada setiap periode hal-hal yang bermanfaat dan
membangun masarakat.
Sila keempat Pancasila secara jelas mengekspresikan corak demokrasi di negara kita,
demokrasi yang ingin diwujudkan dalam bentuk musyawarah untuk mencapai mufakat.
Selain memerlukan institusi dan prosedur-prosedur formal, keberhasilan demokrasi
sangat tergantung pada kapasitas kita sebagai warga negara untuk turut serta dalam
proses negosiasi, berargumentasi, dan berdiskusi.
Berargumen secara objektif itu bukan kemampuan yang natural, tetapi harus dilatih dan
diasah secara sistematis. Kalau tidak diasah, maka kualitas penyampaian pendapat akan
rendah dan ini tercermin dari diskusi tentang berbagai isu publik di kolom-kolom
komentar, baik di media sosial, dan kanal lainnya.
Untuk itu, di mana lagi kalau bukan di madrasah pelajar bisa mengembangkan
kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara cerdas dan
sehat dalam proses demokrasi. Pelajar harus mengembangkan kemampuan yang
diperlukan itu di ruang-ruang kelas melalui pembelajaran dalam interaksi antara guru
dan murid ketika berdiskusi tentang materi pelajaran serta interaksi antarmurid dalam
kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dan organisasi.
Tujuan dilaksanakan musyawarah adalah untuk mencapai kesepakatan. Untuk itu, ada
sejumlah ciri-ciri musyawarah yang umum, di antaranya yaitu:
1. Musyawarah dilakukan lebih dari satu orang.
Manfaat Musyawarah
9. Menghindari celaan.
(Sumber : http://smpihkebumen.sch.id)
2.2 Kesimpulan
Musyawarah secara bahasa berarti mengeluarkan madu dari sarang lebah, maka
menyelenggarakan musyawarah harus dengan tujuan yang baik, bukan saling
menyalahkan dan mengalahkan atau menunjukan kehebatan diri tetapi bersama-sama
mencari solusi yang tepat. Musyawarah tidak harus melibatkan orang banyak, boleh
dilakukan dengan satu orang lawan bicara seperti yang sering dilakukan oleh nabi
dengan para sahabatnya. Didalam musyawarah harus mengedepankan sikap yang baik,
lemah lembut, memaafkan kesalahan dan saling mendo'akan.
BAB 3
PENUTUP
Subhanallah wal hamdulillah, atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Musyawarah Untuk Memaknai
Demokrasi Dalam Lingkup Madrasah” guna memenuhi tugas mata pelajaran Al-qur'an
Hadits.
Dengan penuh harap semoga dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi
pembaca pada umumnya.Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terjadi
kekurangan dan kekhilafan, karena bagaimanapun juga penulis hanyalah manusia biasa
yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
memohon para pembaca untuk memberi kritik maupun saran-sarannya dalam upaya
penyempurnaan makalah ini dan semoga Allah Swt meridhai usaha kami dalam
penyusunan materi yang disampaikan. Aamiin.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Jalil, M. Abdul. Al-qur'an Hadis Kelas XII Madrasah Aliyah. Jakarta : Kementerian Agama
RI, 2020.
10