UJI PUBLIK
UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar
1.10. Menghayati nilai-nilai keruhanian Islam dalam ajaran tasawuf para sufi besar
2.10. Mengamalkan sikap taqwa dan istiqamah yang mencerminkan nilai-nilai tasawuf
dalam kehidupan.
3.10. Menganalisis definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-
Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
4.10. Menyajikan hasil analisis tentang inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-Baghdadi,
Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
1.10.1. Memperjelas nilai-nilai keruhanian Islam dalam ajaran tasawuf para sufi besar
2.10.1. Membisaakan sikap taqwa dan istiqamah yang mencerminkan nilai-nilai
tasawuf dalam kehidupan.
3.10.1. Siswa dapat mengidentifikasi definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf
(Imam Junaid al-Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani)
3.10.2. Siswa dapat menyimpulkan definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf
(Imam Junaid al-Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani)
3.10.3. Merumuskan hasil analisis tentang inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-
Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-
Jailani)
PETA KONSEP
UJI PUBLIK
1. ….…………………………………
……………………………………
2. ……………………………………
……………………………………
3. ……………………………………
https://iqra.id/kisah-pertobatan-dan-munajat-
munajat-rabiah-al-adawiyah-217020/ ……………………………………
1. ……………………………………
…………....………………………
2. ……………………………………
……………………………………
3. ……………………………………
http://ramadan.rakyatku.com/read/162263/2019/08/2
7/sirri-as-saqathi-sufi-yang-merasa-menyesal- ……………………………………
mengucap-alhamdulillah
AYO MENDALAMI
A. Pengertian Tasawuf
Ditinjau dari segi bahasa (etimologi), para ahli berbeda pendapat tentang
nisbah/sandaran asal kata tasawuf. Harun Nasution menyebutkan lima istilah yang
berkenaan dengan asal kata tasawuf, yaitu:
1. Ṣafa (suci). Disebut ṣafa (suci) karena kesucian batin kaum sufi dan kebersihan
tindakan dan keikhlasannya.
Sedangkan secara terminologi, berikut ini adalah beberapa definisi tasawuf yang
diungkapkan oleh para ahli:
1. Abu Yazid Al-Bustami (w. 261 H / 875 M), pencetus teori fana’ baqa’ dan ittihad
mengemukakan bahwa tasawuf meliputi tiga aspek, yaitu kha’, ha’ dan jim. Kha’
UJI PUBLIK
maksudnya takhalli berarti mengosongkan diri dari perangai yang tercela; ha’
maksudnya tahalli berarti menghiasi diri dengan akhlak terpuji, dan jim maksudnya
tajalli, berarti mengalami kenyataan ketuhanan.
2. Al-Junaid al-Baghdadi (w. 297 H/910 M) yang dikenal dengan bapak tasawuf
moderen. Ia mendefinisikan tasawuf sebagai keberadaan bersama Allah SWT tanpa
adanya penghubung. Baginya tasawuf berarti membersihkan hati dari sifat yang
menyamai binatang, menekan sifat basyariyah, menjauhi hawa nafsu, memberikan
tempat bagi sifat kerohanian, berpegang pada ilmu kebenaran, memberi nasihat
kepada umat, benar-benar menepati janji kepada Allah SWT dan mengikuti syari’at
Rasulullah Saw.
3. Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili (w.1258), Syaikh sufi besar dari Arika Utara,
mendefinisikan tasawuf sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan
ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan.
4. Muhammad Amin al-Kurdy memandang tasawuf sebagai suatu ilmu yang dengannya
dapat diketahui hal-hal yang terkait dengan kebaikan dan keburukan jiwa, cara
membersihkannya dengan sifat-sifat terpuji, cara melakukan suluk, melangkah
menuju keridhoan yang diperintahkan-Nya. Orang sufi menurut Al-Kurdi yaitu orang
yang hatinya jernih, terhindar dari kehidupan buruk, dan senantiasa terisi oleh nur
ilahi, sehingga kemurnian hatinya bagaikan emas.
5. Zakaria al-Anshari (852– 925 H/ 1448-1519 M) seorang penulis tasawuf memandang
tasawuf sebagai cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak dan membangun
Merujuk kepada pengertian di atas, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai suatu
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq,
membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
RANGKUMAN
1. Tasawuf ialah kesadaran murni yang mengarahkan jiwa pada kesungguhan amal untuk
menjauhkan keduniaan/ zuhud untuk melakukan pendekatan dari pada Allah Swt.
2. Konsep pemikiran tasawuf yang dikembangkan oleh al-Junaid belum tersusun secara
sistematis, hanya disampaikan lewat ungkapan-ungkapan verbalnya, sehingga pemikiran
tasawufnya baru banyak ditemukan dari tulisan-tulisan murid-muridnya yang mengutip
pendapatnya.
3. Ajaran tasawuf al-Junaid berpusat pada konsep khauf, dan raja’. Takut (khauf) membuat
qabid (rasa kecut/susah/sempit). Harap (raja’) kepada-Nya membuat menjadi basit
(lapang/luas).
4. Rabi’ah al-Adawiyah memiliki corak tasawuf yang unik dan berbeda dengan para sufi
pendahulunya. Corak tasawuf Rabi’ah al-Adawiyah terfokus pada konsepnya tentang
Mahabbatullah (cinta Allah). Ia mengungkapkan perasaannya tentang cinta Ilahi dengan
dua corak cinta, yaitu cinta karena diriku dan cinta karena dirimu. Cinta pertama berpijak
kepada diri seorang hamba yang jatuh cinta dan senantiasa terpaut dengan Tuhannya. Pada
PENDALAMAN KARAKTER
Setelah mempelajari definisi, tokoh utama, dan inti ajaran tasawuf (Imam Junaid al-
Baghdadi, Rabi’ah al-Adawiyah, al-Ghazali, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani) maka
seharusnya dapat bersikap sebagai berikut:
1. Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan syari’at yang ada.
AYO BERLATIH
B. Tugas terstruktur
Tulislah syair Rabi’ah al-Adawiyah yang berkaitan dengan ajaran tasawuf mahabbah!
Mutiara Hikmah