Anda di halaman 1dari 2

XII A7

1. Imam Abu Hanifah adalah seorang ‘alim yang mengedepankan pikiran yang logis. Sedangkan Imam
Malik ialah seorang ‘alim yang mengedepankan pikiran berdasar dari riwayat. Mengapa kedua tokoh
tersebut memiliki perbedaan dalam menerapkan argument dalam memutuskan suatu
permasalahan?
Setiap manusia belum tentu memiliki cara yang sama bahkan berbeda beda dalam memutuskan suatu
permasalahan. Tentu sekelas Imam pun juga sama dan tidak perlu diperdebatkan lagi siapa yang paling
benar karena keduanya sama sama manusia yang sudah sekelas Imam. Abu Hanifah lebih
mengedepankan pikiran yang logis sedangkan Imam malik mengedepanan pikiran yang berdasar dari
riwayat

2. Imam Syafi`i adalah seorang ‘alim yang dikenal menggabungkan antara riwayat dan akal dengan porsi
yang tertentu. Bagaimanakah cara beliau menanggapi adanya perselisihan antara kelompok yang
menggunakan akal dan kelompok yang menggunakan riwayat?
Beliau memakai jalan tengah yang dapat memuaskan hati kedua kelompok tadi tetapi dengan syarat
dikembalikan ke kebiasaan yang biasa dilakukan Rasulullah

3. Imam Abu Hanifah dilahirkan dari lingkungan saudagar. Sedangkan Imam Ahmad dilahirkan dari
lingkungan pejabat. Dari pernyataan tersebut, apakah makna yang dapat diambil?
Siapapun orangnya, bisa menjadi ulama tanpa memandang latar belakang keluarganya maupun asal
usulnya. Asalkan orang tersebut bersungguh – sungguh dan bertekad kuat dalam memperdalam
ilmunya serta berikthitar.

4. Imam Malik dikenal sebagai seorang ‘alim yang jujur dan tekun. Ceritakan secara singkat sejarah yang
menunjukkan sikap terebut! Dan jelaskan mengapa Imam Malik tidak tergesagesa mempublikasikan
karyanya al-Muwattha`!
Sebuah riwayat dari Ibnu Mahdi menyatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Imam Malik
tentang sebuah masalah. Imam Malik menjawab, “Lā uhsinuhā (aku tidak mengerti masalah itu dengan
baik)”. Lalu lelaki itu berkata lagi, “Aku telah melakukan perjalanan jauh untuk bertanya kepadamu
tentang masalah ini”. Imam Malik lalu berkata kepadanya, “Ketika kau kembali ke tempat tinggalmu,
kabarkan pada masyarakat di sana bahwa aku berkata kepadamu bahwa aku tidak mengerti dengan
baik masalah tersebut”.
Beliau terkenal tegas dan sangat teliti dalam penerimaan sebuah hadist. Imam Malik sangat hati – hati
ketika membahas serta menolak riwayat riwayat yang meragukan. Menurut sebuah riwayat, Imam
Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis hadis-hadis yang diterima dari guru-
gurunya sehingga dapat meminimalisir adanya hadits-hadits yang meragukan.

5. Imam Ahmad bin Hanbal merupakan seorang ‘alim yang gigih mencari ilmu. Bahkan karena itulah
beliau menikah pada umur ke-40. Berikan pendapat kalian tentang kegigihan tersebut dan sertakan
analisis kalian mengenai faktor pendorong sifat dan sikap gigih tersebut beserta dampaknya dalam
kehidupan!
Imam Ahmad orang yang sangat memuliakan ilmu dan menghabiskan hidupnya untuk mengumpulkan
ilmu sebanyak mungkin patut dicontoh dan diterapkan remaja jaman sekarang agar lebih semangat
dan giat dalam menuntut ilmu. Manusia yang tidak berilmu tidaklah berguna bagi kehidupan ini. Beliau
pernah bersabda, “Manusia sangat membutuhkan ilmu daripada kebutuhan makanan dan minuman,
sebab makanan dan minuman dibutuhkan sekali dalam sehari atau lebih. Adapun ilmu, ia dibutuhkan
sepanjang masa.”

Anda mungkin juga menyukai