GENAP
No absen: 06
Nama: Azahra Sayfina Fadhilla
Kelas: XII MIA 2
امر هو طلب الفعل على وجه االستعال اى ان االمر يكون اعلى من المأمو
Artinya:
“ Suatu lafaz yang dipergunakan oleh orang yang lebih tinggi
derajatnya kepada orang yang lebih rendah untuk meminta
bawahannya mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak boleh
ditolak”.
B. Nahi
1.Definisi Nahi
Lafaz nahi secara bahasa adalah لنهيyang berarti larangan. Sedangkan
menurut istilah para ulama mendefinisikan nahi sebagai berikut.
Artinya:
Nahi adalah suatu lafaz yang digunakan oleh seseorang yang tinggi
tingkatannya kepada yang rendah tingkatannya untuk meninggalkan
suatu pekerjaan.
3.Kaidah-Kaidah Nahi
A. Adapun maksud nahi yang sebenarnya adalah menunjukkan haram.
B. Menunjukkan tanda bahaya.
C. Menunjukkan suatu larangan bersifat kekal atau selamanya.
D. Kebalikan akan suatu larangan.
َلْفُظ ُوِض َع ِللَّداَل َلِة َع َلى اَأْلْفَر اِد َغْيِر اْلَم ْخ ُصوِص
Artinya:
“lafaz yang dibuat untuk mrnunjukkan makna banyak, tak terbatas.”
b. اْلَم ْفُهْو ُم َلُه ُع ُم ْو ٌمartinya makna tersirat (mathum) itu mempunyai bentuk
umum. Misalnya, pada surah al isra ayat 23.
B. Khas
a. Definisi Khas
Khaş adalah kebalikan dari 'ām. Apabila lafaz 'äm memberi
pengertian secara umum, maka khaş memberi pengertian secara
khusus. Adapun secara istilah pengertian khaş sebagai berikut.
Artinya:
"Lafaz yang mengandung satu pengertian secara tunggal atau beberapa
pengertian terbatas."
Adapun mukhas is, yaitu suatu dalil (alasan) yang menjadi dasar adanya
pengeluaran lafaz tersebut. Mukhas is terbagi menjadi dua macam, yaitu
mukhas is muttas il dan mukhas is munfasil.
الَّلْفُظ اَّلِذ ي اَل َيُدُّل ِبِص يَفِتِه َع َلى اْلُمَر اِد ِم ْنُه
Artinya:
"Lafaz yang sighatnya tidak menunjukkan apa yang dimaksud."
3.Hukum Mujmal
Apabila terdapat lafaz mujmal, maka status hukumnya ditangguhkan sampai
ada al-bayyan yang menjelaskan hukum tersebut. Al-bayyan tersebut bisa
berupa dalil dari Al-Qur'an maupun dari hadis. Apabila syari' mendatangkan
penjelasan (bayan) untuk lafaz mujmal dengan bayan yang sempurna lagi
qath'i, maka lafaz mujmal tersebut tergolong lafaz mujmal mufassar, seperti
bayan yang datang secara terperinci terhadap perintah salat, zakat, haji, dan
sebagainya.
B.Mubayyan
1.Pengertian Mubayyan
Secara Bahasa, mubayyan artinya ‘penjelasan’.Mubayyan juga bisa diartikan
sebagai yang ditampilkan dan yang dijelaskan, secara istilah berarti lafadz
yang dapat dipahami maknanya berdasar asal awalnya atau setelah dijelaskan
oleh lainnya.. Dalam kaidah ushul fikih, pengertian mubayyan sebagai berikut.
الَّلْفُظ اَّلِذ ي َيُدُّل ِبِص يَفِتِه َع َلى اْلُمَر اِد ِم ْنُه
Artinya:
"Lafaz yang sigatnya jelas menunjukkan apa yang dimaksud.".
2.Macam-Macam Mubayyan
a. Bayyan menggunakan kata-kata ( )اْلَبَياُن ِباْلَقْو ِل, disebut sebagai bayyan
penguat.
b. Bayyan dengan perbuatan ( )اْلَبَياُن ِباْلِفْع ِل.
c. Bayyan dengan isyarat ( )اْلَبَياُن ِباْلِع َش اَرِة
d. Bayyan dengan meninggalkan sesuatu ( )اْلَبَياُن ِبالَّتْر ِك
e. Bayyan dengan diam setelah ada pertanyaan ()اْلَبَياُن ِبالُّس ُك ْو ِت َبْع َد الُّس َو ال
2.Hukum Muradif
ِإْيَقاُع ُك ِّل ِم َن اْلُمَر اِد َفْيِن َم َك اَن اَأْلَخ ُر َيُجْو ُز ِإَذ ا َلْم َيُقْم َع َلْيِه َطاِلُع َشْر ِع َي
Artinya:
“Menduduklah dua muradif pada tempat yang sama itu diperbolehkan jika
tidak ditetapkan oleh syara’.”
Pendapat lain mengatakan bahwa meletakkan lafaz murādif di tempat
lainnya diperbolehkan asal masih satu bahasa. Pendapat paling kuat adalah
membolehkan lafaz murādif selama tidak ada halangan syariat. Namun, lafaz
murādif tidak diperbolehkan diterapkan pada ayat- ayat Al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang tidak boleh
ditukar apalagi diganti. Alasan yang membolehkan adalah adanya kesamaan
makna tanpa mengurangimaksud ibadah tersebut. Adapun yang tidak
membolehkan beralasan adanya halangan syariat, yaitu bersifat ta'abud
(menerima apa adanya, tidak boleh diubah).
B.Musytarak
1.Pengertian Musytarak
Secara bahasa musytarak artinya bersekutu, musytarak ialah satu lafadz
yang menunjukkan dua makna atau lebih. Maksudnya satu lafaz mengandung
maknanya yang banyak atau berbeda-beda. Adapun lafaz musytarak memiliki
arti sebagai berikut.
2. Hukum Musytarak
Hukum musytarak memiliki perbedaan pendapat dari setiap ulama.
Namun, menurut jumhur ulama termasuk Imam asy-Syafi'i berpendapat
hukum musytarak sebagai berikut.
ِإْس ِتْع َم اُل اْلُم ْش َتَرِك ِفي َم ْع َنْيِه َأْو َم َع اِنْيِه َيُجْو ُز
Artinya:
"Penggunaan musytarak menurut makna yang dikehendaki ataupun untuk
beberapa maknanya itu diperbolehkan."
B.Muqayyad
Muqayyad secara Bahasa artinya ‘batasan’. Muqayyad itu lawan kata
muthlaq. Bila muqayyad itu artinya diikat, maka muthlaq itu artinya dilepas.
Menurut para ulama, muqayyad artinya sebagai berikut.
lَلْفُظ َخ اُص ُيَقِّيُد َلْفِظٌّي ُيَقِّلُل ُهَيْو َعُه
Artinya:
“ Suatu lafaz tertentu yang dibatasi oleh suatu Batasan lafaz lain yang
mengurangi keumumannya”
2.Hukum Zahir
Mengamalkan hukum yang tedapat dalam lafaz zahir adalah wajib, kecuali
terdapat dalil lain yang memalingkan dari makna zahir-nya. Para ulama ushul
fikih menjelaskan sebagai berikut.
الَّظاِهُر َد ِلْيٌل َشْر ِع ٌّي ُيِح ُّب ِإِّتَباِع ِه ِإاَّل َيُدُّل َع َلى ِخ اَل ِفِه
Artinya:
“Zahir adalah dalil syar'i (yang) wajib diikuti, kecuali terdapat dalil yang
menunjukkan lain daripadanya.”
B.Takwil
1.Pengertian Takwil
Takwil secara Bahasa berati berbelok atau berpaling apabila Kembali.
Menurut istilah adalah memalingkan arti Zahir kepada makna lain yang
memungkinkan berdasarkan dalil/bukti, sehingga menjadi jelas. Takwil
merupakan maksud atau makna lain dari perkataan. Makna lain yang
dimaksud imam asy-Syafi’I adalah makna batin bukan makna Zahir yang
dikandung lafaz tersebut.
2.Ketentuan Takwil
Hukum mengambil hukum dari suatu lafaz takwil sebagai berikut.
a. Jika arti nash itu sudah tentu mengandung hukum, jelas, dan dalalah-nya
qath'i, tidak boleh di-takwil-kan dengan akal.
b. Jika arti nash yang zahir itu berarti umum atau berarti zanni yang tidak
pasti, wajib mengamalkan sesuai maknanya.
Takwil berkaitan dengan salah satu metode ijtihad dengan ra'yu, yaitu
membatasi arti yang dimaksud dengan dalil. Adapun syarat takwil sebagai
berikut.
a. Lafaz yang di-takwil memenuhi kriteria dan masuk dalam kajiannya.
b. Takwil harus berdasarkan dalil sahih yang bisa menguatkan takwil.
B.Mafhum
1.Pengertian Mafhum
Mafhum secara Bahasa artinya ‘dipahami’. Mathüm adalah antonim dari
manţüq. Mafhüm adalah makna yang tersirat atau makna yang harus
dipahami. Apabila ada permasalahan yang diambil dari suatu lafaz dari Al-
Qur'an maupun hadis, maka lafaz tersebut dinamakan mafhum. Adapun
pengertian mafhüm secara istilah sebagai berikut.