Anda di halaman 1dari 29

Kaidah Amar dan Nahi

Kelompok 1
Adinda Jasmine Ariestyadi
Aida Ahmad
Rashika Rahma Alia

XII MIPA3

Guru Pembimbing : H. Ahmad Anshori , S. Ag. M.Pd . I


Kaidah Amar

Pengertian Amar

Istilah

‫إلى ْاألَ ْد َنى‬


َ ‫ـل م َِن ْاألَعْ َلى‬
ِ ْ‫َطلَبُ الفِع‬
Bahasa »perintah
“tuntutan melakukan pekerjaan
dari yang lebih tinggi kepada
yang lebih rendah
(kedudukannya)”
Jadi, Amar adalah perintah Allah SWT yang
harus dilakukan oleh mukallaf untuk
mengerjakannya. Perintah – perintah Allah
SWT itu terdapat di dalam Al-Qur’an dan al-
Hadis
Bentuk Sighat Amar (Lafadz Amar)

1. Fi’il amar

Contoh : َّ ‫َو أَقِي ُموا اــل‬


‫صاَل َة َوآـ ُتوا اــل َّز َكا َة َوارْ َك ُعـوا َم َعـ اــلرَّ اـ ِكع َِين‬

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk.” (QS. Al-Baqarah : 43)

2. Fi’il mudhari

Contoh : ْ ‫اــل ُم ْن َك ِر َوـأُو َلئ َِك هُ ُمـ‬


َ ‫اــل ُم ْفلِح‬
‫ُون‬ ْ ‫ـفوـ َي ْن َهـ ْو َن َع ِن‬
َ ِ ‫اــل َم ْعـ ُرو‬ َ ‫اــل َخي ِْر َو َيأْ ُمر‬
ْ ‫ُون ِبـــ‬ ْ ‫إــلى‬ َ ‫َو ْل َت ُك ْنمِ ْن ُك ْمـ أـُم ٌَّة َيــ ْدع‬
َ ِ ‫ُون‬

“Dan hendaklah diantara kamu yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron : 104)
3. Isim fi’il amar

Contoh :
‫هّٰللا‬
‫ج ُع ُك ْم َج ِم ْيعًا َف ُي َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َملُ ْو َن‬
ِ ْ‫ض َّل ا َِذا اهْ َتدَ ْي ُت ْم ۗ ِالَى ِ َمر‬ َ ُ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َع َل ْي ُك ْم اَ ْنف‬
َ ْ‫س ُك ْم ۚ اَل َيضُرُّ ُك ْم مَّن‬

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat
kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian
Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Maidah :105)

4. Masdar pengganti fi’il

Contoh : ‫سا ًنا‬ ْ ‫َو ِب‬


َ ‫اــلَواــلِدَ ي ِْنإِ ْح‬

“Dan kepada kedua orang tuamu berbuat baiklah.” (QS. Al Baqarah : 83)
5. Kalam khabar bermakna berita

Contoh : ‫َو ْاــل ُم َطلَّـ َق ُاتَيــ َت َر َبصْ َن ِبـــا َ ْنفُسِ ِه َّن َثـــ َال َث َة ُقــ ُر ْوـ ٍء‬

“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’.” (QS. Al
Baqarah  : 228)

6. lafadz-lafadz yang bermakna perintah

َ ‫ َق‬،‫ َو َج َب‬،‫ض‬
،‫ضى‬ َ ‫َف َر‬
‫ اَ َم َر‬،‫ُكت َِب‬

Contoh : ‫اــلذ َِين ْمِن َقــ ْبلِ ُك ْمـ لَ ـ َعلَّ ُك ْمـ َتـــ َّتقُ ْو َن‬
َّ ‫ص َيا ُمـ َكـ َما ُك ت َِب َعلَى‬ َّ ‫َيا أَـ ُّي َهـا‬
ِّ ‫اــلذ َِينآـ َم ُنوا ُك ت َِب َعلَ ْي ُك ُمـ اــل‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan


kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqara : 183)
3. Kaidah Amar
Kaidah Pertama

ِ ‫مْر ِل ْلوُ ج ُْو‬َ َ َ


‫ب‬ ِ ‫أأْل صْ ُل فِي ْاأل‬
Pada dasarnya amar (perintah) itu menunjukkan kepada wajib

Maksudnya adalah jika ada dalil al-Qur’an ataupun al-Hadis yang menunjukkan
perintah wajib apabila tidak dikerjakan perintah tersebut maka berdosa, kecuali
dengan sebab ada qarinah. Di antaranya adalah berikut:
a Nadb‫لئدب‬
( ‫ ) لـــ‬artinya anjuran ( sunnah), sepertiُ firman Allah Swt:

ِ ‫علِ ْمتُ ْم ِف‬


‫يه ْم َخي ْ ًرا‬ ُ ُ‫َفك َا ِتب‬
َ ‫وه ْم ِإ ْن‬

hendaklah kamu buat Perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka..
(QS. An-Nur [24]: 33)

b Irsyad (‫إلرـشاد‬
‫ ) لـــ‬artinya membimbing atau memberi petunjuk seperti ُ firman Allah Swt.:

‫يٰۤـا َيُّ َها ال ّ َ ِذي َۡنا ٰ َمنُوۡۤا اِ َذا تَ َدايَنۡتُ ۡم ِب َدي ٍۡناِلٰٓى ا َ َج ٍل ُّم َس ّ ًمى َفاكۡتُبُو ُۡه‬

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai, hendaklah kamu
menuliskannya, jika kamu mengetahui ada kebaikan kepada mereka.(QS. Al-Baqarah [2]: 282)
c Ibahah (‫إلباـحة‬
‫) لـــ‬, artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan, seperti firman Allah Swt. :

ْ َ‫اش َربُوا َحتّ َٰى يَتَبَي ّ َ َن لَك ُُم ال َْخيْ ُط ال ْأَبْي َ ُض ِم َن ال َْخيْ ِطال ْأ َ ْس َو ِد ِم َن الْف‬
‫ج ِر‬ ْ ‫ۖ وكُل ُوا َو‬
َ

Dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. (QS. Al-
Baqarah [2]: 187)

d Tahdid (‫لـــهـديد‬
‫ ) لت‬artinya mengancam, atau menghardik, seperti firman Allah
Swt.:
‫اع َمل ُوا َما ِشئْتُ ْم‬
ْ
Perbuatlah apa yang kamu kehendaki (QS. Fushilat [41]: 40)
e ‫ ) لـــ‬artinya menghina atau merendahkan derajat , seperti firman Allah Swt.:
Taskhir (‫لتسخير‬

ِ ‫كُوۡنُوۡا ِق َر َد ًة َخ‬
ۡ ِٔ ِ‫اسٔــ‬
‫ي‬

"Jadilah kamu kera yang hina".(QS. Al-Baqarah [2]: 65)

f ‫ ) لـــ‬artinya menunjukkan kelemahan lawan bicara, seperti firman Allah Swt.:


Ta’jiz (‫لتعجيز‬

‫ن ِ ّمثۡ ِل ٖه‬
ۡ ‫َفاۡتُوۡا ِب ُسو َۡر ٍة ِ ّم‬
Buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu (QS. Al-Baqarah [2]: 23)

g Taswiyah (‫لـــسـوية‬
‫ ) لت‬artinya penyamaan, sama antara dikerjakan dan tidak, seperti firman Allah Swt. :

‫ٱص ِب ُروٓا۟ أ َ ْو ل َا تَ ْص ِب ُروا۟ َس َوٓاءٌ َعل َيْك ُْم‬


ْ ‫ۖ ٱصل َْو َها َف‬
ْ
Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); Maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu. ( QS. At-
Thur [52]: 16)
h Takdzib ‫ب‬
( ‫لتكذيـ‬
‫) لـــ‬, artinya pendustaan , seperti firman Allah Swt.:

ۡ ِ‫ُقلۡ َهاتُوۡا بُر َۡهانَکُمۡ ا‬


ۡ‫ن کُنۡتُمۡ ٰص ِد ِقي‬
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (QS. Al-Baqarah [2]: 111)

i
Talhif ‫لتلهيف‬
( ‫ ) لـــ‬artinya membuat sedih atau merana , seperti firman Allah Swt. :

ۡ‫ل ُموۡتُوۡا ِب َغي ِۡظكُم‬


ۡ ‫ُق‬
"Matilah kamu karena kemarahanmu itu". (QS. Ali-Imran [3]: 119)

j Takwin ‫ن‬
( ‫تكويـ‬
‫ ) لـــ‬artinya penciptaan, seperti firman Allah Swt.:
‫ُون‬
ُ ‫ك ُن َفيَك‬
"Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin [36]: 82)
k Tafwidh (‫لـــفـويـض‬
‫لت‬ ) artinya penyerahan, seperti firman Allah Swt.:
َ َ ‫ْضمٓا أ‬
ٍ ‫نت ق‬
‫َاض‬ َ ِ ‫ۖ َفٱق‬
Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. (QS. Thoha : [20]72)

l Imtinan (‫لـــمـتنان‬
‫ ) إل‬artinya menyebut nikmat, seperti firman Allah Swt.:

‫ون‬ ُ َ ّ‫تٱلل ّ َ ِه ِإن ك ُنتُ ْم ِإي‬


َ ‫اه تَ ْعبُ ُد‬ ْ ‫َفكُل ُوا۟ ِم ّ َما َر َز َقك ُُم ٱلل ّ َ ُه َحلَٰل ًا َطيِّبًا َو‬
َ ‫ٱشك ُُرو ۟ا ِن ْع َم‬
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS. An-Nahl [16]: 114)

m Ikram (‫ ) اـإلكراـم‬artinya memuliakan, seperti firman Allah Swt.:


َ ‫ام ِن‬
‫ين‬ ِ ‫ُوها ِب َسل َ ٍٰم َء‬
َ ‫خل‬ُ ‫ْٱد‬
"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman." (QS. Al-Hijr [46]: 46)

n ‫ ) لـــ‬artinya berdo’a atau memohon, seperti firman Allah Swt.:


Do’a (‫لدعام‬

‫ابالن ّ َِار‬ َ ‫الدنۡيَا َح َسن َ ًة َّو ِفى الۡا ٰ ِخ َر ِة َح َسن َ ًة َّو ِقنَا‬
َ ‫ع َذ‬ ُّ ‫ن يَّقُو ُۡل َربَّنَٓا ا ٰ ِتنَا ِفى‬
ۡ ‫َو ِمن ُۡهمۡ ّ َم‬
Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka". (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
Kaidah Kedua

َ ‫ضي ال ِّت ْك َر‬


ِ ‫مْر َي ْق َت‬َ َ
‫ار‬ ِ ‫اَألص ُل فِي األ‬
Perintah itu pada dasarnya tidak menghendaki pengulangan (berkali-kali mengerjakan
perintah).

Maksud kaidah ini adalah bahwa suatu perintah itu apabila sudah dilakukan, tidak perlu
diulang kembali.
Contohnya dalam mengerjakan ibadah haji wajib dikerjakan sekali seumur hidup. Kaidah
ini tidak dapat dipergunakan dalam semua kewajiban.
Kaidah Ketiga

ِ ‫مْرالَ َي ْق‬
‫تضي ْال َف ْو َرا‬ َ َ
ِ ‫اَألص ُل فِي األ‬
Perintah itu pada dasarnya tidak menunjukkan kepada kesegeraan.

Maksud dari kaidah ini adalah, sesungguhnya perintah akan sesuatu tidak harus segera dilakukan.
Sebab melaksanakan perintah tidak terletak pada kesegeraannya, namun berdasarkan pada
kesempurnaan dan kesiapan untuk melakukannya, tidak dilihat dari penghususan waktu
melaksanakannya.

Contohnya; perintah untuk melakukan ibadah haji tidak harus segera dilaksanakan, namun
menunggu kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melaksanakannya.
Kaidah Keempat Kaidah Kelima

‫األَمْ ُر ِبال َشيْ ِء أَ ْم ٌر ِب َو َسا ِئلِ ِه‬ َ


ِ ‫األمْ ُر َبعْ َد ال َّنحْ يِ ُي ِف ُد ْا‬
‫إل َب َح ِة‬
Perintah terhadap suatu perbuatan, perintah juga
Perintah sesudah larangan berarti diperbolehkan
terhadap perantaranya (wasilahnya).
mengerjakan kebalikannya.

Maksud kaidah ini adalah bahwa hukum perantara


Maksudnya adalah sesudah dilarang mengerjakan
(wasilah) suatu yang diperintahkan berarti juga sama
kemudian diperintahkan mengerjakan berarti pekerjaan
hukumnya.
tersebut boleh dikerjakan.

Contoh: seseorang diperintahkan melaksanakan sholat,


Contoh; pada awalnya tidak diperintahkan (wajibkan)
maka hukum mengerjakan wasilahnya yaitu wudhu bagi
ziarah kubur, namun pada akhirnya diperintahkan untuk
seseorang tersebut sama kedudukannya sebagai
ziarah kubur. Maka perintah ziarah kubur tersebut
perintah.
berhukum boleh (mubah).
1. Pengertian Nahi
Menurut bahasa nahi artinya larangan. Sedangkan menurut istilah nahi adalah:

‫عل َى ِإل َى األ َ ْدنَى‬


ْ َ ‫َطل َبُالتّ َْر ِك ِم َن اْأل‬
Tuntutan meninggalkan perbuatan dari yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah (kedudukannya).

Yang lebih tinggi kedudukannya dalam hal ini adalah Allah Swt. dan yang lebih rendah adalah manusia
(mukallaf). Jadi nahi itu adalah larangan Allah Swt. yang harus ditinggalkan oleh mukallaf. Larangan-
larangan Allah Swt. itu terdapat dalam Al-Qur’an dan al-Hadis.
BENTUK

Lafadz Nahi
Lafadz Nahi
SIGHOT NAHI
Fi’il Mudhari’
yang dihubungkan
dengan G‫اهيه‬GG‫ ن‬G‫ال‬

ُ‫َواَل َت ْق َربُوا َما َل ْال َي ِت ِيم إِاَّل ِبالَّ ِتي ِه َي أَحْ َسن‬
menunjukkan larangan ُ‫ش َّده‬ُ َ‫ۖ ح َّت ٰى َي ْبل ُ َغ أ‬
َ
atau menyatakan tidak
boleh melakukan “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim,
perbuatan
kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
sampai ia dewasa”

surat Al-
An’am ayat 152
Fi’il Mudhari’
(QS. Al-Waqi’ah yang
[56]: 79) dihubungkan
dengan ‫اَّل َيــ َم ُّس ـُه ٓۥ‬

َ ‫اَّل َي َم ُّس ُهۥٓ إِاَّل ْٱل ُم َط َّهر‬


‫ُون‬
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan”
Kata yang berbentuk
perintah untuk
meninggalkan suatu
perbuatan
kalimat berita yang digunakan untuk menunjukkan
larangan dengan cara pengharaman sesuatu atau
menyatakan tidak halalnya sesuatu

JUMLAH KHABARIYAH
SURAT AN-NISA : 19

ٰٓ
‫ۗ يا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َي ِح ُّل َل ُك ْم اَنْ َت ِر ُثوا ال ِّن َس ۤا َء َكرْ هًا‬ 
4A
Q.S AN-NISA (4) : 19
“ Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa”

COUPON

PAYMENT
KAIDAH
NAHI
Kaidah yang berhubungan
dengan nahi ( larangan ) ada 04
001734
NAHI
MENUNJUKAN
KEHARAMAN
CONTOH
: Selain menunjukan keharaman
ۙ ِ ْ‫َو ِا َذا ِق ْي َل َل ُه ْم اَل ُت ْف ِس ُد ْوا ِفى ااْل َر‬
‫ض‬ terdapat beberapa makna lainnya

ْ ِ‫َقالُ ْٓوا ِا َّن َما َنحْ نُ مُصْ ل‬


‫حُو َن‬

“Dan apabila dikatakan kepada mereka,


‘Janganlah berbuat kerusakan di bumi!’ Mereka
menjawab, ‘Sesungguhnya kami justru orang-
orang yang melakukan perbaikan.’ ”

NO.
KARAHA ‫ربنا ال تزغ قلوبنا بعد اذ هد يتنا‬ TAHQIR
(‫ـههـ‬H
‫) اــلكرا‬ (‫) اــلتحقير‬
“Ya Tuhan kami! Janganlah
Engkau jadikan kami cenderung
kepada kesesatan setelah Engkau
Larangan yang beri petunjuk kepada kami.” Larangan untuk tidak
menunjukan makruh (QS. Ali Imran : 8) meremehkan

‫وال تصلوا فى اعطا ن االبل‬ DO’A ‫التمد ن عينك الى ما متعنا به ازوا‬
‫جا منهم‬
‫(رواه احمد والترميذ‬ (‫) اــلدعاء‬ “Dan janganlah sekali-kali kamu
“Janganlah mengerjakan menunjukkan pandanganmu kepada
shalat di tempat peristirahatan kenikmatan hidup yang telah Kami
unta.” berikan kepada beberapa golongan
Larangan yang di antara mereka (orang-orang
(HR. Ahmad dan at-
menunjukan larangan kafir).”
Thirmidzi)
I’TINAS ۡ ‫ٰۤيا َ ُّي َها الَّذ ِۡي َن َك َف‬
BAYANUL
‫رُوا اَل َت ۡع َت ِذرُوا ۡال َي ۡو َم‬
(‫) اــالئتناس‬ AQIBAH
Hai orang-orang kafir,
)(‫اــلعـاقبة َلــبيان‬
janganlah kamu
Menghibur atau mengemukakan uzur pada hari
mententramkan ini. menerangkan
(QS. At-Tahrim : 7)
akibat

‫التحزن ان هللا معنا‬ TA’YIS ‫َواَل َتحْ َس َبنَّ الَّ ِذي َْن قُتِلُ ْوا فِيْ َس ِبي ِْل‬
‫هّٰللا ِ اَمْ َوا ًتا ۗ َب ْل اَحْ َي ۤا ٌء عِ ْندَ َرب ِِّه ْم‬
(‫) اــلتيئيس‬ ‫ يُرْ َزقُ ْو ۙ َن‬kamu mengira
“Dan jangan sekali-kali
bahwa orang-orang yang gugur di
“Jangan engkau bersedih, karena jalan Allah itu mati; sebenarnya
sesungguhnya Allah beserta kita ” mereka itu hidup di sisi Tuhannya
( Q.S. At-Taubah : 40 ) mendapat rezeki,”
membuat putus ( QS. Al-Imran : 169 )
001734

LARANGA LARANGAN YANG


N YANG MUTLAK
MUTLAK

‫ْس َع َل ْي ِه أَمْ ُر َنا َفه َُو َر ٌّد‬


َ ‫َمنْ َع ِم َل َع َمالً َلي‬
apabila larangan Barangsiapa melakukan suatu amalan
dilakukan oleh yang bukan berasal dari kami, maka
seseorang maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim
CON
TOH
no. 1718)
akan
membahayakan 001734
bagi dirinya dan
orang lain.
NO. 001734

larangan bersifat
kelanjutan
Larangan itu harus ditinggalkan untuk selama-lamanya.

NO. 001734

conto
‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َت ْق َربُوا الص َّٰلو َة َواَ ْن ُت ْم ُس َك ٰارى‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
h An-
QS.
Keadaan mabuk.” Nisa’ [4]:
Larangan
terhadap
ُ ‫َوإِ ْذ َقا َل لُ ْق ٰ َمنُ ٱِل ْب ِن ِهۦ َوه َُو َي ِع‬
ْ‫ظهُۥ ٰ َي ُب َنىَّ اَل ُت ْش ِرك‬ sesuatu itu
‫ظ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬ ُ ‫ك َل‬َ ْ‫ِبٱهَّلل ِ ۖ إِنَّ ٱل ِّشر‬ berarti
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu perintah
ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kau
mempersekutukan Allah, gotong royong mempersekutukan kebalikanny
(Allah) yakni benar-benar kezaliman yang besar”
a
(QS. Luqman :13)

apabila seseorang dilarang


untuk mengerjakan, berarti
berlaku perintah untuk
Ayat tersebut mengandung perintah mentauhidkan Allah Swt, karena mengerjakan kebalikannya
kebalikan dari mempersekutukan adalah mentahuhidkan.
THAN
YOU
K

Anda mungkin juga menyukai