Kelompok 1
Adinda Jasmine Ariestyadi
Aida Ahmad
Rashika Rahma Alia
XII MIPA3
Pengertian Amar
Istilah
1. Fi’il amar
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk.” (QS. Al-Baqarah : 43)
2. Fi’il mudhari
“Dan hendaklah diantara kamu yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron : 104)
3. Isim fi’il amar
Contoh :
هّٰللا
ج ُع ُك ْم َج ِم ْيعًا َف ُي َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َملُ ْو َن
ِ ْض َّل ا َِذا اهْ َتدَ ْي ُت ْم ۗ ِالَى ِ َمر َ ُٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َع َل ْي ُك ْم اَ ْنف
َ ْس ُك ْم ۚ اَل َيضُرُّ ُك ْم مَّن
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat
kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian
Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Maidah :105)
“Dan kepada kedua orang tuamu berbuat baiklah.” (QS. Al Baqarah : 83)
5. Kalam khabar bermakna berita
Contoh : َو ْاــل ُم َطلَّـ َق ُاتَيــ َت َر َبصْ َن ِبـــا َ ْنفُسِ ِه َّن َثـــ َال َث َة ُقــ ُر ْوـ ٍء
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’.” (QS. Al
Baqarah : 228)
َ َق، َو َج َب،ض
،ضى َ َف َر
اَ َم َر،ُكت َِب
Contoh : اــلذ َِين ْمِن َقــ ْبلِ ُك ْمـ لَ ـ َعلَّ ُك ْمـ َتـــ َّتقُ ْو َن
َّ ص َيا ُمـ َكـ َما ُك ت َِب َعلَى َّ َيا أَـ ُّي َهـا
ِّ اــلذ َِينآـ َم ُنوا ُك ت َِب َعلَ ْي ُك ُمـ اــل
Maksudnya adalah jika ada dalil al-Qur’an ataupun al-Hadis yang menunjukkan
perintah wajib apabila tidak dikerjakan perintah tersebut maka berdosa, kecuali
dengan sebab ada qarinah. Di antaranya adalah berikut:
a Nadbلئدب
( ) لـــartinya anjuran ( sunnah), sepertiُ firman Allah Swt:
hendaklah kamu buat Perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka..
(QS. An-Nur [24]: 33)
b Irsyad (إلرـشاد
) لـــartinya membimbing atau memberi petunjuk seperti ُ firman Allah Swt.:
يٰۤـا َيُّ َها ال ّ َ ِذي َۡنا ٰ َمنُوۡۤا اِ َذا تَ َدايَنۡتُ ۡم ِب َدي ٍۡناِلٰٓى ا َ َج ٍل ُّم َس ّ ًمى َفاكۡتُبُو ُۡه
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai, hendaklah kamu
menuliskannya, jika kamu mengetahui ada kebaikan kepada mereka.(QS. Al-Baqarah [2]: 282)
c Ibahah (إلباـحة
) لـــ, artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan, seperti firman Allah Swt. :
ْ َاش َربُوا َحتّ َٰى يَتَبَي ّ َ َن لَك ُُم ال َْخيْ ُط ال ْأَبْي َ ُض ِم َن ال َْخيْ ِطال ْأ َ ْس َو ِد ِم َن الْف
ج ِر ْ ۖ وكُل ُوا َو
َ
Dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. (QS. Al-
Baqarah [2]: 187)
d Tahdid (لـــهـديد
) لتartinya mengancam, atau menghardik, seperti firman Allah
Swt.:
اع َمل ُوا َما ِشئْتُ ْم
ْ
Perbuatlah apa yang kamu kehendaki (QS. Fushilat [41]: 40)
e ) لـــartinya menghina atau merendahkan derajat , seperti firman Allah Swt.:
Taskhir (لتسخير
ِ كُوۡنُوۡا ِق َر َد ًة َخ
ۡ ِٔ ِاسٔــ
ي
ن ِ ّمثۡ ِل ٖه
ۡ َفاۡتُوۡا ِب ُسو َۡر ٍة ِ ّم
Buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu (QS. Al-Baqarah [2]: 23)
g Taswiyah (لـــسـوية
) لتartinya penyamaan, sama antara dikerjakan dan tidak, seperti firman Allah Swt. :
i
Talhif لتلهيف
( ) لـــartinya membuat sedih atau merana , seperti firman Allah Swt. :
j Takwin ن
( تكويـ
) لـــartinya penciptaan, seperti firman Allah Swt.:
ُون
ُ ك ُن َفيَك
"Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin [36]: 82)
k Tafwidh (لـــفـويـض
لت ) artinya penyerahan, seperti firman Allah Swt.:
َ َ ْضمٓا أ
ٍ نت ق
َاض َ ِ ۖ َفٱق
Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. (QS. Thoha : [20]72)
l Imtinan (لـــمـتنان
) إلartinya menyebut nikmat, seperti firman Allah Swt.:
ابالن ّ َِار َ الدنۡيَا َح َسن َ ًة َّو ِفى الۡا ٰ ِخ َر ِة َح َسن َ ًة َّو ِقنَا
َ ع َذ ُّ ن يَّقُو ُۡل َربَّنَٓا ا ٰ ِتنَا ِفى
ۡ َو ِمن ُۡهمۡ ّ َم
Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka". (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
Kaidah Kedua
Maksud kaidah ini adalah bahwa suatu perintah itu apabila sudah dilakukan, tidak perlu
diulang kembali.
Contohnya dalam mengerjakan ibadah haji wajib dikerjakan sekali seumur hidup. Kaidah
ini tidak dapat dipergunakan dalam semua kewajiban.
Kaidah Ketiga
ِ مْرالَ َي ْق
تضي ْال َف ْو َرا َ َ
ِ اَألص ُل فِي األ
Perintah itu pada dasarnya tidak menunjukkan kepada kesegeraan.
Maksud dari kaidah ini adalah, sesungguhnya perintah akan sesuatu tidak harus segera dilakukan.
Sebab melaksanakan perintah tidak terletak pada kesegeraannya, namun berdasarkan pada
kesempurnaan dan kesiapan untuk melakukannya, tidak dilihat dari penghususan waktu
melaksanakannya.
Contohnya; perintah untuk melakukan ibadah haji tidak harus segera dilaksanakan, namun
menunggu kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk melaksanakannya.
Kaidah Keempat Kaidah Kelima
Yang lebih tinggi kedudukannya dalam hal ini adalah Allah Swt. dan yang lebih rendah adalah manusia
(mukallaf). Jadi nahi itu adalah larangan Allah Swt. yang harus ditinggalkan oleh mukallaf. Larangan-
larangan Allah Swt. itu terdapat dalam Al-Qur’an dan al-Hadis.
BENTUK
Lafadz Nahi
Lafadz Nahi
SIGHOT NAHI
Fi’il Mudhari’
yang dihubungkan
dengan GاهيهGG نGال
َُواَل َت ْق َربُوا َما َل ْال َي ِت ِيم إِاَّل ِبالَّ ِتي ِه َي أَحْ َسن
menunjukkan larangan ُش َّدهُ َۖ ح َّت ٰى َي ْبل ُ َغ أ
َ
atau menyatakan tidak
boleh melakukan “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim,
perbuatan
kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
sampai ia dewasa”
surat Al-
An’am ayat 152
Fi’il Mudhari’
(QS. Al-Waqi’ah yang
[56]: 79) dihubungkan
dengan اَّل َيــ َم ُّس ـُه ٓۥ
JUMLAH KHABARIYAH
SURAT AN-NISA : 19
ٰٓ
ۗ يا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َي ِح ُّل َل ُك ْم اَنْ َت ِر ُثوا ال ِّن َس ۤا َء َكرْ هًا
4A
Q.S AN-NISA (4) : 19
“ Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa”
COUPON
PAYMENT
KAIDAH
NAHI
Kaidah yang berhubungan
dengan nahi ( larangan ) ada 04
001734
NAHI
MENUNJUKAN
KEHARAMAN
CONTOH
: Selain menunjukan keharaman
ۙ ِ َْو ِا َذا ِق ْي َل َل ُه ْم اَل ُت ْف ِس ُد ْوا ِفى ااْل َر
ض terdapat beberapa makna lainnya
NO.
KARAHA ربنا ال تزغ قلوبنا بعد اذ هد يتنا TAHQIR
(ـههـH
) اــلكرا () اــلتحقير
“Ya Tuhan kami! Janganlah
Engkau jadikan kami cenderung
kepada kesesatan setelah Engkau
Larangan yang beri petunjuk kepada kami.” Larangan untuk tidak
menunjukan makruh (QS. Ali Imran : 8) meremehkan
وال تصلوا فى اعطا ن االبل DO’A التمد ن عينك الى ما متعنا به ازوا
جا منهم
(رواه احمد والترميذ () اــلدعاء “Dan janganlah sekali-kali kamu
“Janganlah mengerjakan menunjukkan pandanganmu kepada
shalat di tempat peristirahatan kenikmatan hidup yang telah Kami
unta.” berikan kepada beberapa golongan
Larangan yang di antara mereka (orang-orang
(HR. Ahmad dan at-
menunjukan larangan kafir).”
Thirmidzi)
I’TINAS ۡ ٰۤيا َ ُّي َها الَّذ ِۡي َن َك َف
BAYANUL
رُوا اَل َت ۡع َت ِذرُوا ۡال َي ۡو َم
() اــالئتناس AQIBAH
Hai orang-orang kafir,
)(اــلعـاقبة َلــبيان
janganlah kamu
Menghibur atau mengemukakan uzur pada hari
mententramkan ini. menerangkan
(QS. At-Tahrim : 7)
akibat
التحزن ان هللا معنا TA’YIS َواَل َتحْ َس َبنَّ الَّ ِذي َْن قُتِلُ ْوا فِيْ َس ِبي ِْل
هّٰللا ِ اَمْ َوا ًتا ۗ َب ْل اَحْ َي ۤا ٌء عِ ْندَ َرب ِِّه ْم
() اــلتيئيس يُرْ َزقُ ْو ۙ َنkamu mengira
“Dan jangan sekali-kali
bahwa orang-orang yang gugur di
“Jangan engkau bersedih, karena jalan Allah itu mati; sebenarnya
sesungguhnya Allah beserta kita ” mereka itu hidup di sisi Tuhannya
( Q.S. At-Taubah : 40 ) mendapat rezeki,”
membuat putus ( QS. Al-Imran : 169 )
001734
larangan bersifat
kelanjutan
Larangan itu harus ditinggalkan untuk selama-lamanya.
NO. 001734
conto
ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َت ْق َربُوا الص َّٰلو َة َواَ ْن ُت ْم ُس َك ٰارى
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
h An-
QS.
Keadaan mabuk.” Nisa’ [4]:
Larangan
terhadap
ُ َوإِ ْذ َقا َل لُ ْق ٰ َمنُ ٱِل ْب ِن ِهۦ َوه َُو َي ِع
ْظهُۥ ٰ َي ُب َنىَّ اَل ُت ْش ِرك sesuatu itu
ظ ْل ٌم َع ِظي ٌم ُ ك َلَ ِْبٱهَّلل ِ ۖ إِنَّ ٱل ِّشر berarti
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu perintah
ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kau
mempersekutukan Allah, gotong royong mempersekutukan kebalikanny
(Allah) yakni benar-benar kezaliman yang besar”
a
(QS. Luqman :13)