BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Difinisi konstitusi adalah aturan dasar mengenai ketatanegaraan suatu negara.
Kedudukannya merupakan hukum dasar dan hukum tertinggi. Konstitusi memiliki dua sifat
yaitu kaku dan luwes. Adapun fungsi konstitusi adalah membatasi kekuasaan dan menjamin
HAM. Isinya berupa pernyataan luhur, struktur dan organisasi negara, jaminan HAM,
prosedur perubahan, dan larangan perubahan tertentu. Konstitusi yang pernah berlaku di
Indonesia terdiri dari 1. UUD 1945 (Konstitusi I), 2. Konstitusi RIS 1949, 3. UUDS 1950, 4.
UUD 1945 Amandemen. Amandemen konstitusi terdiri dari pengertian, hasil-hasil dan sikap
yang seharusnya positif-kritis dan mendukung terhadap proses Amandemen UUD 1945.
Pelaksanaan Konstitusi di Indonesia pernah terjadi penyimpangan, yang mana bertujuan
untuk menjadi pelajaran bagi masa depan.
Pesan Bijak :
1. “Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional,
UUD mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan
2. pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang”. (Miriam Budiharjo)“Kekuasaan cenderung diselewengkan,
semakin besar kekuasaan, semakin besar kecenderungan untuk diselewengkan”. (Lord
Acton).
B. rumusan Masalah
1. Apa itu Konstitusi ?
2. Bagaimana sifat dan fungsi Konstitusi ?
3. Apa kedudukan konstitusi?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu konstitusi.
2.Dapat mengetahui sifat dan fungsi konstitusi.
3.Dapat mengetahui kedudukan konstitusi.
1
Makalah PKn tentang Konstitusi
D. Manfaat
Manfaat belajar konstitusi adalah supaya lebih tahu hukum dasar tertulis yang merupakan
aturan -aturan yang ada di Indonesia, supaya dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari ,bahwa KONSITUSI itu sangat penting .
BAB II
PEMBAHASAN
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) – constitutie (Bhs. Belanda) –
constituer (Bhs. Perancis), yang berarti membentuk, menyusun, menyatakan. Dalam bahasa
Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau disamakan artinya dengan UUD. Konstitusi menurut
2
Makalah PKn tentang Konstitusi
makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang disebut negara. Konstitusi
menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan
peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah negara. Pengertian konstitusi
menurut para ahli
a)Koernimanto soetopawiro
Istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarati bewrsama dengan dan
statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara
bersama.
b)Lasalle
Konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat
seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala
negara angkatan perang, partai politik.
c)Herman heller
Konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis
tettapi juga sosiologis dan politis
d)K. C. Wheare
Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu
negara
Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang ber
wenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi. Dalam konsep dasar konstitusi,
pengertian konstitusi:
1) Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti
membentuk.
2) Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume”
berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.
3) Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang
lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari
peraturn-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara
3
Makalah PKn tentang Konstitusi
4
Makalah PKn tentang Konstitusi
bernegara, yang masih bersifat umum atau bersifat garis besar dan perlu dijabarkan
lebih lanjut kedalam norma hukum dibawahnya.
2. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi berarti piagam dasar
atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara.
Contohnya adalah UUD 1945.
Sesungguhnya pengertian konstitusi berbeda dengan Undang Undang Dasar, hal tersebut
dapat dikaji dari pendapat L.J. Apeldorn dan Herman Heller. Menurut Apeldorn,
konstitusi tidaklah sama dengan UUD. Undang-Undang Dasar hanyalah sebatas hukum
yang tertulis, sedangkan konstitusi di samping memuat hukum dasar yang tertulis juga
mencakup hukum dasar yang tidak tertulis. Adapun menurut Herman Heller, konstitusi
mencakup tiga pengertian, yaitu:
5
Makalah PKn tentang Konstitusi
Menurut paham Herman Heller, konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari
undang-undang.Dia membagi konstitusi dalam tiga pengertian antara lain:
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik dalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan (Die Polotiche Verfasung Als Gesellchaftliche)
b. Unsur-unsur hukum dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat dijadikan sebagai
suatu kesatuan hukum dan tugas mencari unsur-unsur hukum ” Abstraksi ”.
c. Ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi dan berlaku
dalam suatu negara.
C.Kedudukan konstitusi
Konstitusi menempati kedudukan yang begitu krusial di dalam kehidupan
ketatanegaraan sebuah Negara sebab konstitusi menjadi tolak ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara yang penuh dengan fakta sejarah perjuangan para pahlawannya.Hampir semua
Negara didunia memiliki konstitusi, kecuali inggris yng memang tidak memiliki konstitusi
atau undang-undang dasar.walupun demikian setiap konstitusi yangmempunyai kedudukan
resmi/formal yang relative sama,yaitu hukum dasar dan hukum tinggi:
Konstitusi sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena berisi aturan dan ketentuan
tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara.
Konstitusi sebagai hukum tertinggi
6
Makalah PKn tentang Konstitusi
Konstitusi lazimnya juga diberikan kedudukan sebagai hukum tertinggi dala tata
hukum yang bersangkutan.
D. Macam Konstitusi
Menurut C.F. Strong konstitusi memiliki bentuk tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi
tertulis adalah aturan – aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara,
demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum negara. Konstitusi tidak tertulis/konvensi adalah berupa kebiasaan
ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat – syarat konvensi adalah: Diakui dan
dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan negara, tidak bertentangan
dengan UUD 1945, memperhatikan pelaksanaan UUD 1945
7
Makalah PKn tentang Konstitusi
Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diarti kan
sebagai:
1) Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan;
2) Undang-undang Dasar suatu negara. Berdasarkan pengertian tersebut,
konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara dan menjadi dasar
utama bagi penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi menempati posisi penting dan
strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi juga menjadi tolok ukur
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu sekaligus memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri negara ( the
founding fathers ). Konstitusi memberikan arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan negara menuju tujuannya.
F.Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-
wenangpemerintah, menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitusionalisme yang berati pembatasan terhadap
8
Makalah PKn tentang Konstitusi
kekuasaan pemerintah diastu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga Negara maupun
setiap penduduk dipihak lain.
9
Makalah PKn tentang Konstitusi
menjalankan kekuasaannya.
G.Substansi Konstitusi
1)Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis (written constitution and
unwritten constitution). suatu konstitusi disebut tertulis bila berupa (Doumentary
Constitution), sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak berupa satu naskah (Non-
Doumentary Constitution) dan banyak di pengaruhi oleh tradisi konvensi. Contoh
konstitusi Inggris yang hanya berupa kumpulan dokument.[5] Contoh konstitusi Inggris
yang hanya berupa kumpulan dokument.
2) Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution). Yang dimaksud
dengan konstitusi yang fleksibel adalah konstitusi yang diamandemen tanpa adanya
prosedur khusus sedangkan konstitusi yang kaku adalah konstitusi yang mensyaratkan
suatu adanya prosedur khusus dalam melakukan amandemen[6]. Dikatakan konstitusi itu
flaxible apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai
perkembangan msyarakat (contoh konstitusi inggris dan sealndia baru). Sedangkan
konstitusi itu dikatakan kaku atau rigid apabila konstitusi itu sulit diubah sampai
kapanpun (contoh : USA, Kanada, Indonesia dan Jepang).
10
Makalah PKn tentang Konstitusi
4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution).
Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara
(tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi.
Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki
kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan
Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih
Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat
memerintahkan pemilihan umum
Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri Soemantri)
Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan kekuatan
yang menguasai parlemen
Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen
Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan parlemen
dan memerintahkan diadakan pemilihan umum
Konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tanpa konstitusi negara tidak mungkin
terbentuk, maka konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam disertasinya berpendapat
tentang pentingnya suatu konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah sebagai pegangan dan
pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.
Sejalan dengan pemahaman di atas, Struycken dalam bukunya Net Staatsrecht van
11
Makalah PKn tentang Konstitusi
Prof. Mr. Djokosutono melihat pentingnya konstitusi dari dua segi. Pertama, dari segi
sisi (naar de Inhoud) karena konstitusi memuat dasar dari struktur dan memuat fungsi negara.
Kedua, dari segi bentuk (Naar de Maker) oleh karena yang memuat konstitusi bukan
sembarangan orang atau lembaga. Mungkin bisa dilakukan oleh raja, raja dengan rakyatnya,
badan konstituante atau lembaga diktator.
Pada sudut pandang yang kedua ini, K. C. Wheare menggkaitkan pentingnya konstitusi
dengan peraturan hukum dalam arti sempit, dimana konstitusi dibuat oleh badan yang
mempunyai ”wewenang hukum” yaitu sebuah badan yang diakui sah untuk memberikan
kekuatan hukum pada konstitusi.
Dalam UUD 1945 menyediakan satu pasal yang berkenaan dengan caraperubahan
UUD, yaitu pasal 37 yang menyebutkan:
12
Makalah PKn tentang Konstitusi
13
Makalah PKn tentang Konstitusi
(welfare state), perubahan pola dan system ekonomi akibat industrialisasi, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat menjadi kekuatan (forces) pendorong pembaharuan UUD.
Demikian pula dengan peranan UUD itu sendiri. Hanya masyarakat yang berkendak dan
mempunyai tradisi menghormati dan menjunjung tinggi UUD yang akan menentukan UUD
dijalankan sebagaimana semestinya.
Menurut KC Wheare, perubahan UUD yang timbul akibat dorongan kekuatan
(forces) dapat berbentuk:
1. Kekuatan tertentu dapat melahirkan perubahan keadaan tanpa mengakibatkan
perubahan bunyi tertulis dalam UUD. Yang terjadi adalah pembaharuan makna.
Suatu ketentuan UUD diberi makna baru tanpa mengubah bunyinya.
2. Kekuatan kekuatan yang melahirkan keadaan baru itu mendorong perubahan atas
ketentuan UUD, baik melalui perubahan formal, putusan hakim, hukum adat maupun
konvensi.
Secara Yuridis, perubahan konstitusi dapat dilakukan apabila dalam konstitusi tersebut
telah ditetapkan tentang syarat dan prosedur perubahan konstitusi. Perubahan konstitusi yang
ditetapkan dalam konstitusi disebut perubahan secara formal (formal amandement).
Disamping itu perubahan konstitusi dapat dilakukan melalui cara tidak formal yaitu oleh
kekuatan-kekuatan yang bersifat primer, penafsiran oleh pengadilan dan oleh kebiasaan
dalam bidang ketatanegaraan.
Menurut CF Strong ada empat macam cara prosedur perubahan konstitusi, yaitu:
1. Melalui lembaga legislative biasa tetapi dibawah batasan tertentu.( By the ordinary
legislature, but under certain restrictions) Ada tiga cara yang diizinkan bagi lembaga
legislative untuk melakukan amandemen konstitusi.
o Untuk mengubah konstitusi siding legislative harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
jumlah keseluruhan anggota lembaga legislative. Keputusan untuk mengubah
konstitusi adalah sah bila disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
o Untuk mengubah konstitusi, lembaga legislative harus dibubarkan lalu
diselenggarakan Pemilu. Lembaga legislative yang baru ini yang kemudian
melakukan amandemen konstitusi.
14
Makalah PKn tentang Konstitusi
o Cara ini terjadi dan berlaku dalam system dua kamar. Untuk mengubah konstitusi,
kedua kamar harus mengadakan sidang gabungan. Sidang inilah yang berwenang
mengubah konstitusi sesuai dengan syarat cara kesatu.
o Melalui rakyat lewat referendum. (By the people through a referendum)
Apabila ada berkehendak untuk mengubah konstitusi maka lembaga Negara yang
berwenang m,engajukan usul perubahan kepada rakyat melalui referendum. Dalam
referendum ini rakyat menyampaikan pendapatnya dengan jalan menerima atau menolak usul
perubahan yang telah disampaikan kepada mereka. Penentuan diterima atau ditolaknya suatu
usul perubahan diatur dalam konstitusi
1. Melalui suara mayoritas dari seluruh unit pada Negara federal.( By a majority of all
units of a federal state). Cara ini berlaku pada Negara federal. Perubahan terhadap
konstitusi ini harus dengan persetujuan sebagian besar Negara bagian. Usul
perubahan konstitusi diajukan oleh Negara serikat tetapi keputusan akhir berada di
tangan Negara bagian. Usul perubahan juga dapat diajukan oleh Negara bagian.
2. Melalui konvensi istimewa.( By a special conventions)
Cara ini dapat dijalankan pada Negara kesatuan dan Negara serikat. Bila terdapat
kehendak untuk mengubah UUD maka sesuai ketentuan yang berlaku dibentuklah suatu
lembaga khusus yang tugas serta wewenangnya hanya mengubah konstitusi.usul perubahan
dapat berasal dari masing-masing lembaga kekuasaan dan dapat pula berasal dari lembaga
khusus tersebut. Bila lembaga khusus tersebut telah melaksanakan tugas dan wewenangnya
sampai selesai dengan sendirinya dia bubar.
Pada dasarnya dua metode amandemen konstitusi yang paling banyak dilakukan di
Negara-negara yang menggunakan konstitusi kaku: pertama dilakukan oleh lembaga
legislative dengan batasan khusus dan yang kedua, dilakukan rakyat melalui referendum. Dua
cara yang lain dilakukan pada Negara federal. Meski tidak universal dan konvensi istimewa
umumnya hanya bersifat permisif (dapat dipakai siapa saja dan dimana saja). Berdasarkan
hasil penelitian terhadap beberapa konstitusi dari berbagai Negara dapat dikemukaka hal-hal
yang diatur dalam konstitusi mengenai perubahan konstitusi, yaitu:
1. Usul inisiatif perubahan konstitusi.
15
Makalah PKn tentang Konstitusi
2. Syarat penerimaan atau penolakan usul tersebut menjadi agenda resmi bagi lembaga
pengubah konstitusi.
3. Pengesahan rancangan perubahan konstitusi.
4. Pengumuman resmi pemberlakuan hasil perubahan konstitusi.
5. Pembatasan tentang hal-hal yang tidak boleh diubah dalam konstitusi.
6. hal-hal yang hanya boleh diubah melalui putusan referendum atau klausula
khusus.
7. Lembaga-lembaga yang berwenang melakukan perubahan konstitusi, seperti
parlemen, Negara bagian bersama parlemen, lembaga khusus, rakyat melalui
referendum.
Perubahan Konstitusi menurut K.C.Wheare :
1. Some primary forces, Didorong oleh beberapa kekuatan yang muncul di dalam
masyarakat. Contoh: di Filipina, Cori terhadap pemerintahan Marcos.
2. Formal amandement, Secara formal – sesuai dengan apa yang diatur dalam
konstitusi, dalam hal ini didalam konstitusi kita diatur dalam pasal tentang perubahan
yaitu pasal 37.
3. Judicial interpretation, Perubahan dilakukan oleh hukum, dalam hal ini biasanya
adalah oleh MA – melalui penafsiran MA. Sebagai contoh; dengan menafsirkan pasal
II Tap MPR No. VII/ MPR/2000 tentang Kewenangan presiden untuk mengangkat
memberhentikan Kapolri, dimana menurut pasal ini sebelum Presiden mengangkat
Kapolri harus dengan persetujuan DPR yang ketentuannya diatur dalam UU, tapi
UU-nya sendiri belum ada sedang situasi dan kondisi menghendaki pergantian
tersebut di saat seperti itu maka yang semestinya dilakukan penilaian terhadap apa
yang dilakukan oleh Presiden dengan mengangkat Kapolri baru tanpa persetujuan
DPR adalah penafsiran MA dengan menafsirkan Tap tersebut yaitu pasal 10.
4. Usage and convention, Berangkat dari aturan dasar yang tidak tertulis.
Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, Konstitusi atau Undang-undang Dasar 1945
yang diberlakukan di Indonesia, telah mengalami perubahan-perubahan dan masa berlakunya
di Indonesia, yakni dengan rincian sebagai berikut:
1. Undang-undang dasar 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949);
16
Makalah PKn tentang Konstitusi
J. Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
Konstitusi tertulis merupakan suatu instrument atau dokumen yang dapat
dijumpai pada sejumlah hokum dasar yang diadopsi atau dirancang oleh para
penyusun konstitusi dengan tujuan untuk memberikan ruang lingkup seluas
mungkin bagi proses undang-undang biasa untuk mengembangkan konstitusi itu
sendiri dalam aturan-aturang yang sudah disiapkan.
Konstitusi tidak tertulis dalam perumusannya tidak membutuhkan proses yang
panjang misalnya dalam penentuan Qourum, Amandemen, Referendum dan
konvensi.
17
Makalah PKn tentang Konstitusi
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
1. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang
disebut Negara.
2. Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan rigit (kaku).
Konstitusi negara memiliki sifat fleksibel / luwes apabila konstitusi itu
memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai perkembangan jaman
dinamika masyarakatnya.
Sedangkan konstitusi negara dikatakan rigit / kaku apabila konstitusi itu sulit
untuk diubah kapanpun.
18
Makalah PKn tentang Konstitusi
3. kedudukan konstitusiyaitu:
Konstitusi sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar karena berisi aturan dan
ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara.
Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Konstitusi lazimnya juga diberikan kedudukan sebagai hukum tertinggi dala tata
hukum yang bersangkutan.
B.Saran
Semoga dengan adanya materi ini kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari ,bahwa KONSITUSI itu sangat penting ,karena merupakan suatu hukum dasar tertulis
yang merupakan aturan-aturan dasar yang dibentuk dalam mengatur hubungan antarNegara
dan warga Negara.
19