Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR PKN SD

( KONSTITUSI KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA )

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Afriola Cantika Putri A1G021004


2. Halimatus Sakdiyah A1G021024
3. Heni Tri Utami A1G021058
4. Bella Ayu Wandira A1G021059
5. Sefbinata Mabara A1G021068
6. Annisa Mutiara Rovazi A1G021071

Dosen Pengampu :
Atika Susanti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Makalah ini
membahas tentang konstitusi konsep hak dan kewajiban warga negara.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar PKN SD. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bunda Atika
Susanti,M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar PKN SD yang telah
banyak memberi bantuan arahan dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
sangat terbuka kepada kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca. Terimakasih.

Bengkulu, 17 September 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A . Konstitusi ..................................................................................................................................... 3
B. Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara ....................................................................... 5
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara ........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum yang merupakan
hasil pembentukan pemerintahan pada suatu negara yang biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis. Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai
ketatanegaraan.1 Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi yang
mendasarinya. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-
Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi biasanya juga disebut sebagai hukum
fundamental negara, sebab konstitusi ialah aturan dasar. Aturan dasar yang nantinya akan
menjadi acuan bagi lahirnyaaturanaturan hukum lain yang ada dibawahnya.
Jimly Asshiddiqie mengatakan dalam bukunya, konstitusi adalah hukum dasar yang
dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Penting bagi sebuah negara
memiliki konstitusi sebagai landasan hukum dalam penyelenggaraan sebuah negara. Untuk
itu dalam penyusunan konstitusi harus merupakan hasil dari nilai-nilai dan norma berbangsa
dan bernegara yang hidup dalam masyarakat. sejatinya konstitusi memiliki peran untuk
mempertahankan esensi keberadaan sebuah negara dari pengaruh berbagai perkembangan
yang bergerak dinamis. Oleh karena itu, konstitusi yang ideal adalah hasil dari penyesuaian
dan penyempurnaan untuk mengikuti segala perkembangan, khususnya yang berkaitan
dengan keinginan hati nurani rakyat.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab. Adapun contoh kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945, yaitu
kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan. Artinya warga negara wajib
mematuhi peraturan pemerintah, ikut serta dalam pembelaan negara, dan mengikuti
pendidikan dasar. Konstitusi lahir sebagai suatu tuntutan dan harapan masyarakatnya untuk
mencapai suatu keadilan. Adapun keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan
kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungannya manusia dengan dirinya sendiri, manusia
dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan
didirikannya negara dan konstitusi, masyarakat menyerahkan hakhak tertentu kepada
penyelenggara negara. Namun, tiap anggota masyarakat dalam negara tetap mempertahankan
haknya sebagai pribadi. Negara dan konstitusi didirikan untuk menjamin hak asasi itu. Hak-
hak itu menjadi titik tolak pembentukan negara dan konstitusi. Sedangkan menurut

1
Muhammad Yamin, terdapat beberapa indikator-indikator yang harus dipenuhi oleh
konstitusi yaitu sebagai berikut: 1. Bahwa pengakuan dan deklarasi hak-hak asasi manusia
merupakan persyaratan mutlak bagi setiap deklarasi kemerdekaan suatu negara 2. Kekuasaan
rakyat atau kedaulatan harus diselaraskan dengan keadilan 3. Kedaulatan rakyat dan
kesejahteraan rakyat tidak hanya perlu dicatat dalam istilah yang jelas, tetapi harus
diwujudkan pula dalam pasal-pasal yang jelas di dalam Undang-Undang Dasar. Berdasarkan
penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa eksistensi suatu negara dan
konstitusi berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pemenuhan terhadap hak-hak warga
negara. Adanya legalitas di dalam konstitusi memberikan tanggung jawab kepada pelaksana
pemerintahan untuk melakukan pemenuhan terhadap hak-hak warga negaranya. Konsekuensi
adanya kewajiban bagi pemerintah adalah masyarakat berhak untuk meminta
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pemenuhan hak-hak warga negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan konstitusi?
2. Apa yang dimaksut dengan hak dan kewajiban negara?
3. apa sajakah hak dan kewajiban kita sebagai warga negara negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksut dengan konstitusi
2. Untuk mengetahui apa pengertian dari hak dan kewajiban negara
3. Untuk mengetahui apa – apa saja hak dan kewajiban kita sebagai warga negara

2
BAB II

PEMBAHASAN
A . Konstitusi
1. Pengertian konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constitution yang berarti membentuk, menyusun, atau
menyatakan. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik
yang disebut Negara. Konstitusi menggambarkan keseluruhan system ketatanegaran suatu
Negara, yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, ,mengatur, atau memerintah
Negara.

Betikut beberapa pengertian kontitusi menurut para ahli yakni :

a) Koernimanto Soetopawiro
Istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarti membuat sesuatu agar
berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

b) Herman Heller
Konstitusi mempunyai arti luas dari pada UUD konstitusi tidak hanya bersifat yuridis
tetapi juga sosiologis dan politis.

c) K.C Wheare
Konstitusi adalah keseluruhan system katatanegaraan suatu Negara yang berupa
konvensi.

Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu:

1. Dalam pengertian luas ( dikemukakan oleh Bolingbroke)


Konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan – ketentuan dasar atau hukum dasar.

2. Dalam arti sempit ( dikemukakan oleh Lord Brice)


Kostitusi berarti piagam dasar atau UUD, yaitu dokumen lengkap mengenai dasar
Negara. Contohnya adalah UUD 1945.

Jadi dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah hukum dasar yang dapat dijadikan sebuah
pedoman dalam menjalankan pelaksanaan pemerintahan negara.

2. Kedudukan konstitusi
Kedudukan konstitusi didalam pemerintahan negara Republik Indonesia yaitu sebagai
hukum dasar dan hukum tertinggi.
a. Konstitusi sebagai hukum dasar

3
Dalam hal ini, konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai penyelengara negara,
yaitu badan-badan/lembaga-lembaga pemerintahan dan memberikan kekuasaan serta
prosedur penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan-badan pemerintahan.
b. Konstitusi sebagai hukum tertinggi
Dalam hal ini, konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap peraturan-
peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu negara. Dengan demikian, aturan-
aturan di bawah konstitusi tidak bertentangan dan harus sesuai dengan aturan-aturan
yang terdapat pada konstitusi.

3. Macam macam Konstitusi

Menurut C.F Strong konstitusi memiliki bentuk tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi
tertulis adalah aturan – aturan pokok dasar Negara, bangunan Negara, dan tata Negara,
demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perkehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum Negara. Sedangkan Konstitusi tidak tertulis / konvensi adalah berupa
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi konstitusi politik dan konstitusi sosial.
Konstitusi politik adalah berisi tentang norma – norma dalam penyelengaraan Negara dan
hubungan antar lembaga Negara. Sedangkan konstitusi sosial adalah konstitusi yang
mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan filosofis Negara, sistem sosial, sistem
ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.

4. Tujuan konstitusi

Secara garis besar tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang –


wenangnya pemerintah dan menjamin hak – hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Sehingga pada hakekatnya tujuan konstitusi
merupakan perwujudan paham tentang konstitualisme yang berarti pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah disatu pihak dan jaminan terhadap hak – hak warga Negara maupun
setiap penduduk di pihak lain.

Menurut Bagir Manan, hakekatnya dari konstitusi merupakan perwujudan paham


tentang konstitusi atau konstitualisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah di
satu pihak dan jaminan terhadap hak – hak warga Negara maupun setiap penduduk di pihak
lain. Sedangkan, menurut Sri Soemantri, dengan mengutip pendapat Steenbeck, menyatakan
bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam kontitusi, yaitu:

1. Jaminan hak – hak manusia


2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan

Tujuan – tujuan adanya konstitusi secara ringkas dapat diklasifiksikan menjadi tiga
tujuan, yaitu:

4
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan – pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan – batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya.

B. Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita
terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entah secara paksa atau tidak. Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti
warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan keamanan,
perlindungan hukum dan lain sebagainya. Sedangkan kewajiban adalah suatu hal yang wajib
kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal
yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya. Sebagai
warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai kemampuan
masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik. Dapat di
ketahui bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, namun
dalam pemenuhannya harus seimbang. Kalau tidak seimbang bisa terjadi pertentangan dan
bisa saja menempuh jalur hukum.

Warganegara merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur Negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa warganegara yang merupakan
terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk Negara.
Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga Negara sebagai anggota Negara.
Sebagai anggota Negara, warga Negara memiliki kedudukan khusus terhadap Negara. Ia
memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

Beberapa pengertian tantang warganegara juga di atur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : “ warga Negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga Negara”.

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1958, dan Undang-Undang Nomor 12


Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan
yang menyatakan bahwa warga Negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-
undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan peraturan yang belaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara RI.

5
Warga Negara dari suatu Negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu Negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota
atau warga suatu Negara haruslah di tentukan oleh undang-undang yang di buat oleh Negara
tersebut. Sebelum Negara menentukan siapa yang menjadi warga Negara, maka Negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah Negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E
ayat ( 1 ) UUD NRI 1945. Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah Negara dapat di klafikasikan menjadi :

a. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang di sahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing ysng tinggal dalam Negara bersifat sementara
sesuai dengan visa ( surat ijin untuk memasuki suatu Negara dan tinggal sementara
yang di berikan oleh pejabat suatu Negara yang dituju ) yang di berikan Negara
melalui kantor imigrasi.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Dalam konteks Indonesia hak warga Negara terhadap negaranya telah diatur dalam
undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-
hak umum yang di gariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga Negara yang dijamin
dalam UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28
UUD perubahan ke dua. Dalam pasal tersebut di muat hak-hak asasi yang melekat dalam
setiap individu warga Negara seperti hak kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan
kepercayaannya, bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E), hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, hak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pemerintah, hak atas status kewarganegaraan (pasal 28E), dan
hak-hak asasi manusia lainnya yang tertuang dalam pasal tersebut. Sedangkan contoh
kewajiban yang melekat bagi setiap warga Negara antara lain kewajiban membayar pajak
sebagai kontrak utama antara Negara dengan warga, membela tanah air (pasal 27E), membela
pertahanan dan keamanan Negara (pasal 29E), menghormati hak asasi lain dan mematuhi
pembatasan yang tertuang dalam peraturan (pasal 28E), dan berbagai kewajiban lainnya
dalam undang-undang. Adapun prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiaban warga
adalah terlibatnya warga secara langsung atau perwakilan dalam setiap perumusan hak dan

6
kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiaban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang di buat sendiri.

1. Hak – hak warga negara

Adapun Istilah yang berkaitan dengan hak-hak dasar yakni :

➢ Hak Kodrat
➢ Hak Asasi Manusia
➢ Hak-hak Kebebasan Dasar Manusia
➢ Hak dan Kewajiban Asasi Warga Negara Dalam konsep Natural Right maka hak
adalah ‘what is nature’ hak tersebut sifatnya kodrati, dalam artian :
➢ Kodratlah yang menciptakan dan mengilhami akal budi dan pendapat manusia
➢ Setiap orang dilahirkan dengan hak tersebut
➢ Hak tersebut dimiliki manusia dalam keadaan alamiah kemudian di bawanya
dalam kehidupan masyarakat.

Dalam Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 39/1999 tentang hak asasi manusia
menyebutkan,”hak asasi manusia adalah sebagai perangkat yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrahnya yang wajib di hormati dan di junjung tinggi dan di lindungi oleh Negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demin kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.

Dalam pasal 28J di tentukan :

1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengajuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrasi.

Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal 34
UUD 1945. Beberapa hak warga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

➢ Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

7
➢ Hak membela Negara
➢ Hak berpendapat
➢ Hak kemerdekaan memeluk agama
➢ Hak mendapatkan pengajaran
➢ Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
➢ Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
➢ Hak medapatkan jaminan keadilan sosial

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban Negara terhadap warga Negara. Beberapa
ketentuan tersebut, anatara lain sebagai berikut:

➢ Hak Negara untuk ditaati hukum dan pemerintah


➢ Hak Negara untuk dibela
➢ Hak Negara untuk menguasai bumi¸air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
➢ Kewajiban Negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
➢ Kewajiban Negara untuk hak asasi warga Negara
➢ Kewajiban Negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
➢ Kewajiban Negara memberi jaminan sosial
➢ Kewajiban Negara memberikan kebebasan beribadah

Pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara
mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 34.

1) Pasal 27 ayat (1), menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan
pemerintah, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
2) Pasal 27 ayat (2), menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
3) Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban
warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
4) Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
5) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga Negara untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamnya.
6) Pasal 30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.

8
7) Pasal 31 ayat (1), bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

2. Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan


melaksanaannya. Kita sebagai masyarakat yang tinggal disuatu Negara mempunyai
kewajiban sebagai warga Negara. Berikut ini adalah kewajiban warga Negara
Indonesia:

a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945
berbunyi: “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI
1945 menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis”.
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

Sebagai warga Negara Indonesia kita tentu saja memiliki hak dan kewajiban
sebagai warga Negara. Sebagai landasan konstitusional dan sumber dari undang-undang
yang berlaku di Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban dasar kita sebagai warga Negara.

Berikut hak dan kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945:

9
1) Pembukaan UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk merdeka dan bebas dari
penjajahan. Hal ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia
mendukung penghapusan penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusiaan dan
berperi keadilan.
2) Pasal 6 ayat 1 UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk menjadi presiden dan wakil
presiden. Setiap warga Negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil
presiden yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
3) Pasal 23A UUD NRI 1945, kewajiban Negara membayar pajak terhadap Negara.
Negara berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga
Negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
4) Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
Negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
5) Pasal 27 ayat (1), segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
6) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
7) Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pebelaan
Negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.
8) Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk memiliki kedudukan
sama dalam hukum. Hukum berlaku bagi semua warga Negara tanpa kecuali.
9) Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, kewajiban warga Negara untuk menjunjung tinggi
hukum. Warga Negara wajib untuk mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.
10) Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk mendapatkan
penghidupan yang layak dan mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan
tersebut.

10
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing Di Indonesia

Bagi warga Negara asing yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan kewajiban
selama berada di Indonesia antara lain:

a) Kewajiban untuk tunduk dan patuh pada peraturan undang-undangan.


b) Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
c) Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
d) Tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk beda agama.

Pelaksanaan hak warga Negara dalam UUD NRI 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajiban Karena memang mempunyai keterkaitan. Karenanya perumusan hak dan
kewajiban itu dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1) “segala warga Negara
bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dalam kaitan ini dapat diketengahkan
masalah hak-hak warga Negara misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan sosial dan
pertahanan. Sebelum amandemen tidak ada Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945. Hal
ini di sebabkan Hak Asasi Manusia tidak sesuai dengan paham Negara integralistik yang di
anut UUD NRI 1945. Paham Negara integralistik yang di ajarkan oleh Spinoza, Adam Muller
dan Hegel bukanlah untuk menjamin perseorangan atau golongan, namun untuk menjamin
masyarakat secara persatuan.

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sam lain, sehingga dalam
praktik harus di jalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk di dapatkan oleh individu sebagai anggota warga Negara sejak masih berada
dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakn seuatu keharusan/kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga Negara guna mendapat pengakuan akan
hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak
berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan
yang akan menimbulkan gejola masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban, terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehdupan yang layak bagi setiap warga Negara.
Lapangan pekerjaan dan tingkat jehidupan yang layak merupakan hal yang perlu di
perhatikan. Pasal 27 ayat (2) UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa “ tiap-tiap warga Negara

11
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian”. Secara garis besar
dapat di jelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk
setiap warga Negara sebagai salah satu tanda adanya prikemanusiaan. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang di butuhkan guna menghasilakan pendapat yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat di artikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan
papan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Konstitusi diartikan
sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu
negara. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan
mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya. Dan kewajiban dalah
suatu hal yang wajib kita laksanakan demi mendapatkan hak dan wewenang kita. Dengan
peraturan dan juga kesadaran melakukan kewajiban maka akan terwujudnya Negara yang
baik.

B. Saran
Dalam pemetintahan adanya konstitusi seharusnya konstitusi jalan baik untuk
memberi batasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik agar tidak semena mena
dengan apapun dan dengan rakyat, nah sementara itu kita sebagai masyarakat untuk
mendapatkan hak yang kita mau seharusnya kita wajib melaksanakan kewajiban kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku konstitusi UUD 1945, Modul 1 Teori dan Konsep Konstitusi Prof. Dr. Hj.
Nadiroh, M.Pd.

Latief, A., dkk. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan, Yayasan Ahmar Cendekia


Indonesia (Sulawesi Selatan), Cetakan Pertama.

Noor, M., dan Suparman. (2016). Pancasila, jln.BKR (lingkar selatan).

Mujhidah.A. (2017). Konstitusi. Jurnal academia.edu.

14

Anda mungkin juga menyukai