Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

KONSEP DAN PERAN NEGARA SERTA PENERAPAN DAN

PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V

KETUA KELOMPOK : MAHDANUL AQSA (162301131)


ANGGOTA : ISMAIL (162301054)
KOMANG YOGI JULIANTAWAN (162301077)
REZKY AULIA SALSABILLA (162301182)

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada
waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Dan juga ucapan terima kasih teman-teman kelompok yang ikut membantu dalam menyelesaikan
makalah ini
Dengan membuat makalah ini, kami harapkan teman-teman sekalian bisa lebih mengetahui
tentang Konsep dan Peran Negara Serta Penerapan Konstitusi Di Indonesia
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banuak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat kerja sama antar anggota
kelompok, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Aamiin.

Baubau, 15 November 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
SAMPUL DEPAN ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 1
1.3 TUJUAN ...................................................................................................................... 1
1.4 MANFAAT ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1 KONSEP NEGARA DI INDONESIA ....................................................................... 2
2.1.1 DEFINISI DASAR NEGARA...................................................................................................... 2

2.1.2 PRINSIP-PRINSIP DASAR NEGARA ....................................................................................... 3

2.1.3 BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN .......................................................... 4

2.2 PENERAPAN KONSTITUSI DI INDONESIA ....................................................... 4


2.2.1 SEJARAH TERBENTUKNYA KONSTITUSI DI INDONESIA ................................................ 4

2.2.2 PERAN LEMBAGA-LEMBAGA KONSTITUSI ....................................................................... 5

2.3 PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA ...................................................... 6


2.3.1 PROSEDUR PERUBAHAN KONSTITUSI ................................................................................ 6

2.3.2 IMPLIKASI PERUBAHAN KONSTITUSI ................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9


3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 9
3.2 SARAN ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sejak indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, proses pembentukan negara dan
penyusunan konstitusi menjadi tonggak sejarah yang fundamental. Keberhasilan bangsa
Indonesia merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan Menyusun UUD 1945
mencerminkan semangat perjuangan dan tekad untuk membentuk entitas negara yang
merdeka, adil, dan berdaulat.

Ketidakpuasan dan permasalahan dalam penerapan konstitusi di Indonesia terkadang


menjadi isu sentral dalam dinamika politik dan social. Munculnya tuntutan akan perubahan
konstitusi mencerminkan dorongan untuk menyesuaikan kerangka hukum dengan
perkembangan masyarakat dan tuntutan zaman.

Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep dan peran negara, serta
penerapan dan perubahan konstitusi di Indonesia, menjadi sangat relevan. Hal ini tidak hanya
memungkinkan refleksi atas perjalanan penjang bangsa Indonesia, tetapi juga membuka pintu
untuk melihat bagaimana negara ini dapat terus beradaptasi dan bertahan di tengah perubahan
yang tak henti-hentinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan konsep dan peran negara di Indonesia sejak kemerdekaan?


2. Apa tantangan utama dalam penerapan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
3. Bagaimana proses perubahan konstitusi di Indonesia dan apa dampaknya?
4. Apakah perubahan konstitusi memberikan solusi terhadap permasalahan social dan politik
yang dihadapi?

1.3 Tujuan

1. Menyelidiki evolusi konsep dan peran negara sejak pembentukan Indonesia.


2. Menganalisis tantangan dan keberhasilan dalam penerapan konstitusi di berbagai sektor.
3. Memahami proses dan dinamika perubahan konstitusi serta implikasinya.
4. Mencari pemahaman terhadap dampak perubahan konstitusi terkini.

1.4 Manfaat

1. Memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan konsep dan peran negara di


Indonesia.
2. Membantu pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam memahami hambatan dan
peluang dalam penerapan konstitusi.
3. Menyediakan panduan untuk perubahan konstitusi yang konstruktif dan efektif.
4. Merangsang diskusi dan analisis lebih lanjut terkait dinamika konstitusi dalam
meningkatkan kualitas pemerintahan dan kehidupan Masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Negara di Indonesia


2.1.1 Definisi Dasar Negara
Secara umum, dasar negara adalah suatu sikap, pandangan hidup atau sesuatu yang
dapat di buktikan kebenaran dan juga kesalahannya. Dengan kata lain, dasar negara
adalah suatu fandemen yang kokoh, kuat dan juga bersumber dari pandangan hidup
atau falsafah.
Menurut bahasa, dasar negara dari bahasa Belanda yakni Philosophiscle grondslag yang
berarti norma dasar yang bersifat filsafat. Sedangkan menurut pandangan bahasa
Indonesia berarti teori yang di hasilkan dari pemikiran yang mendalam dan atau
pemikiran filsafat mengenai dunia dan kehidupan di dunia, yang mana di dalamnya
termasuk bernegara. Adapun pengertian dasar negara menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
a. George Jellinek
Dasar negara merupakan organisasi yang dengan kekuasaan suatu kelompok orang,
dimana kelompok tersebut bertempat di suatu wilayah tertentu.
b. Karl Marx
Dasar negara adalah suatu peringkat yang memiliki kekuasaan dalam menjalankan
suatu pengusahaan atau eksploitasi maupun penindasan kepada kelas yang lainnya.
c. Robert M. Mac. Iver
Dasar negara adalah suatu bentuk asosiasi yang memiliki peran penting dalam
melindungi dan juga menjaga ketertiban dalam bermasyarakat sesuai dengan system
hukum yang berlaku. Dijalankan oleh pemerintah yang berkuasa, memberi tekanan
ataupun memaksa.
d. C. Wheare
Dasar negara adalah semua sistem tata negara yang mengandung beberapa aturaan
dalam menjaalankan pemerintahannya.
e. J Rousseau
Dasar negara adalah alat negara yang berfungsi dalam menjaga kemerdekaan setiap
individu serta ketertiban hidup rakyat negara tersebut.

2
2.1.2 Prinsip-Prinsip Dasar Negara
Prinsip dasar negara adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara individu-
individu dalam masyarakat. Prinsip-prinsip ini meliputi Kemerdekaan dan Kedaulatan,
Negara Hukum, Demokrasi, Keadilan Sosial, Persatuan Indonesia, Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kesejahteraan Rakyat, Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, berikut
penjelasannya:
a. Kemerdekaan dan Kedaulatan
Menegaskan kemerdekaan dan kedaulatan negara sebagai hak dan tanggung jawab
bangsa Indonesia unntuk menentukan Nasib sendiri
b. Negara Hukum (Rechtsstaat)
menetapkan bahwa negara berdasarkan hukum, di mana setiap Tindakan, termasuk
Tindakan negara itu sendiri, harus sesuai dengan hukum
c. Demokrasi
Mengakui prinsip demikrasi sebagai bentuk pemerintahan yang memberikan peran
aktif kepada rakyat dalam proses pembuatan keputusan politik.
d. Keadilan Sosial
Menekankan perlunya mencapai keadilan social dalam segala aspek kehidupan,
termasuk distribusi ekonomi dan kesejahteraan social.
e. Persatuan Indonesia
Menggarisbawahi pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam
keberagaman budaya, suku, dan agama.
f. Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara berketuhanan yang maha esa,
menciptakan landasan moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
g. Kesejahteraan Rakyat
Menetapkan bahwa negara bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan rakyat,
baik dalam aspek ekonomi, social, maupun budaya.
h. Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menjelaskan konsep kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup norma-
norma social dan moral dalam tatanan Masyarakat.
Prinsip-prinsip dasar negara ini menjadi landasan filosofis dan konstitusional bagi negara
Indonesia, menceerminkan nilai-nilai yang dianut tinggi dalam membangun Masyarakat
yang adil, Makmur, dan beradab.

3
2.1.3 Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan
a. Bentuk Negara
Indonesia mengadopsi bentuk negara yang disebut sebagai negara kesatuan, dimana
kekuasaan tertinggi berada pada pemerintah pusat di tingkat nasional. Meskipun
Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan wilayah yang beragam, prinsip persatuan
tetap dijunjung tinggi, dan pemerintahan daerah diakui sebagai bagian dari kesatuan
negara.
b. Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah republik, dimana kepala
negara dan kepala pemerintahan dipilih melalui pemilihan umum. Presiden sebagai
kepala negara juga bertindak sebagai kepala pemerintahan, menjalankan fungsi
eksekutif. System ini menekankan representasi demokratis dimana rakyat memiliki
peran dalam pemilihan pemimpin negara. Pemilihan umum diadakan secara berkala
untuk menentukan kepemimpinan nasional.

2.2 Penerapan Konstitusi Di Indonesia


2.2.1 Sejarah Terbentuknya Konstitusi Di Indonesia
a. Pembentukan Konstitusi Pertama (UUD 1945)
Konstitusi pertama Indonesia, UUD 1945, mencerminkan semangat perjuangan dan
tekad kemerdekaan bangsa Indonesia. Disusun pada tahun 1945, UUD ini merupakan
respon terhadap kebutuhan darurat dan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Dalam suasana darurat perang dan peperangan, BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menyusun UUD 1945
yang diumumkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
b. Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)
Pada tahun 1945, Indonesia mengalami perubahan bentuk negara menjadi Republik
Indonesia Serikat (RIS) dengan konstitusi baru. Konstitusi RIS mengakomodasi
struktur federal yang terdiri dari negara-negara bagian. Meskipun demikian,
percobaan federal ini tidak berlangsung lama, dan pada tahun 1950, Indonesia kembali
ke bentuk negara kesatuan dan mengembalikan UUD 1945.
c. Pembaharuan UUD 1945
Sejak itu, UUD 1945 mengalami beberapa kali pembaharuan untuk menjawab
dinamika perkembangan negara dan Masyarakat. Melalui proses konsultasi dan
persetujuan MPR (Majelis Permusyarawatan Rakyat), beberapa amandemen
dilakukan, memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan otonomi
daerah.
d. Perubahan Pasca-Reformasi
Reformasi politik pasca krisis moneter dan krisis politik tahun 1998 membawa
perubahan signifikan dalam UUD 1945. Pada tahun 2002, amandemen konstitusi
dilakukan untuk memperkuat prinsip demokrasi, memberikan perlindungan hak asasi

4
manusia, dan memperkenalkan kewajiban mengikat masa jabatan presiden. Reformasi
ini juga memperkuat peran DPR dalam proses legislatif.
e. Kemajuan Terkini dan Partisipasi Masyarakat
Seiring dengan kemajuan terkini, konstitusi Indonesia terus mengalami pembaruan.
Proses amandemen semakin melibatkan partisipasi Masyarakat dan organisasi sipil.
Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) dan
penyusunan undang-undang turunan menjadi sarana untuk mengimplementasikan
prinsip-prinsip konstitusi dalam kebijakan konkret.
f. Masa Depan Konstitusi
Saat ini, proses amandemen dan perbincangan mengenai masa depan konstitusi terus
berlangsung. Masyarakat Indonesia terlibat dalam dialog untuk memastikan bahwa
konstitusi tetap relevan, mencerminkan nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan
kesejahteraan rakyat, serta dapat menjawab tantangan masa depan yang tak terduga.
Sejarah konstitusi di Indonesia menjad landasan untuk memahami semangat dan
semangat pembaharuan dalam melihat masa depan negara.

2.2.2 Peran Lembaga-Lembaga Konstitusi


a. Mahkamah Konstitusi (MK)
1) Pengawasan Konstitusiaonalitas
MK memiliki peran sentral dalam mengawasi konstitusionalitas undang-undang
dan peraturan undangan. Hal ini dilakukan melalui proses uji materi yang
memungkinkan warga negara atau lembaga-lembaga untuk mengajukan uji materi
terhadap undang-undang yang dianggap bertentangan dengan UUD1945
2) Penyelesaian Sengketa Pemilu
MK mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan keputusan pemilihan umum
dan referendum. Keputusan MK dalam hal ini bersifat final dan mengikat semua
pihak.
3) Perlindungan Hak Konstitusional
MK melindungi hak konstitusional warga negara, termasuk hak asasi manusia. Ini
mencakup penanganan kasus hak-hak individu yang dianggap melanggar hukum.
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
1) Pembentukan Undang-Undang
DPR memiliki peran utama dalam pembentukan undang-undang. Anggota DPR
terlibat dalam penyusunan, pembahasan, dan pengesahan undang-undang yang
mewakili kepentingan dan aspirasi Masyarakat.
2) Anggaran Negara
DPR berhak menetapkan anggaran negara melalui proses pengesahan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

5
3) Pengawasan Eksekutif
DPR bertugas mengawasi kinerja pemerintah dan eksekutif, termasuk melalui hak
interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
1) Perwakilan Daerah
DPD berperan sebagai wakil-wakil daerah dan mengadvokasi kepentingan daerah
di tingkat nasional. Ini memastikan partisipasi daerah dalam prose pengambilan
keputusan nasional.
2) Pengawasan Terhadap Undang-Undang Daerah
DPD mempunyai kewenangan dalam mengawasi dan memberikan pertimbangan
terhadap undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah.
d. Pressiden dan Pemerintah
1) Penerapan Kebijakan
Presiden dan pemerintah bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan negara sesuai dengan UUD 1945 dan undang-undang yang berlaku
2) Hubungan Eksekutif-Legislatif
Presiden bekerja sama dengan DPR dalam proses pembentukan undang-undang
dan penyusunan kebijakan nasional. Keharmonisan hubungan ini mendukung
stabilitas dan keseimbangan kekuasaan.
Lembaga-lembaga konstitusi ini berperan penting dalam menjaga prinsip-prinsip
demokrasi dan ketatanegaraan di Indonesia, serta menjamin perlindungan hak-hak warga
negara dan melanjutkan system pemerintahan yang demokratis.

2.3 Perubahan Konstitusi DI Indonesia


2.3.1 Prosedur Perubahan Konstitusi
a. Ushul Inisiatif
Perubahan konstitusi dapat diusulkan oleh Presiden atau anggota DPR. Inisiatif
perubahan konstitusi harrus disertai dengan naskah rancangan undang-undang yang
berisi pasal-pasal yang ingin diubah.
b. Persetujuan DPR
Rancangan undang-undang perubahan konstitusi ditujukan ke DPR. Proses ini
melibatkan dua tahap persetujuan dari DPR, yatiu pada tingkat pembahasan umum
dan pembahasan pasal per pasal. Setiap tahap memerlukan persetujuan mayoritas
anggota DPR.

6
c. Rakyat Turut Serta
Setelah mendapatkan persetujuan DPR, rancangan undang-undang perubahan
konstitusi disampaikan kepada rakyat untuk disetujui melalui referendum. Rakyat
berhak memberikan suara melalui mekanisme referendum untuk menentukan
kelangsungan proses perubahan konstitusi.
d. Setelah Referendum
Jika rakyat menyetujui perubahan konstitusi dalam referendum, presiden
menandatangani dan menyatakan perubahan konstitusi tersebut. Proses ini merupakan
akhir dari proses perubahan konstitusi
e. Pengumuman Hasil
Hasil referendum diumumkan kepada public dan menjadi keputusan yang mengikat.
Hasil tersebut mencerminkan pandangan rakyat terhadap perubahan konstitusi yang
diusulkan.
f. Penerapan dan Implementasi
Perubahan konstitusi yang disetujui melalui referendum kemudian diimplementasikan
dalam system hukum dan pemerintahan. Hal ini dapat mencakup penyesuaian undang-
undang dan regulasi lainnya sesuai dengan amandemen konstitusi.
Prosedur ini mencerminkan pentingnya partisipasi rakyat dalam proses perubahan
konstitusi, sejalan dengan prinsip demokrasi. Langkah-langkah ini dirancang untuk
memastikan bahwa perubahan konstitusi mencerminkan aspirasi dan kehendak rakyat
Indonesia.

2.3.2 Implikasi Perubahan Konstitusi


a. Penguatan Demokrasi
Perubahan konstitusi dapat membawa dampak positif terhadap penguatan system
demokrasi. Pembaharuan ketentuan konstitusi yang lebih inklusif dan progresif dapat
meningkatkan partisipasi warga negara dalam proses politik.
b. Perlindungan Hak Asasi Manusia
Amandemen konstitusi seringkali mencakup peningkatan perlindungan hak asasi
manusia. Perubahan tersebut dapat memperluas dan memperjelas hak-hak individu
serta memperkuat mekanisme perlindungan yang ada.
c. Penyesuaian Struktur Pemerintahan
Perubahan konstitusi dapat mengakibatkan penyesuaian struktur pemerintahan,
termasuk pembentukan lembaga-lembaga baru atau perubahan kewenangan lembaga-
lembaga yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemerintahan.

7
d. Otonom Daerah
Amandemen konstitusi dapat mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat otonomi
daerah. Perubahan ini dapat memperkuat otonomi daerah atau meringankan
kewenagan dan tanggung jawab daerah dalam konteks desentralisasi.
e. Ketentuan Ekonomi dan Sosial
Beberapa perubahan konstitusi tidak dapat mencakup ketentuan ekonomi dan social.
Misalnya, perubahan ini dapat menetapkan landasan bagi kebijakan ekonomi yang
lebih inklusif atau mencerminkan prinsip keadilan social.
f. Penyesuaian Terhadap Dinamika Sosial
Amandemen konstitusi dapat merespons dan menyesuaikan diri dengan dinamika
social Masyarakat. Hal ini memungkinkan konstitusi tetap relevan dan mampu
mengakomodir perkembangan Masyarakat yang terus berubah.
g. Tata Kelola Pemerintahan yang baik
Perubahan konstitusi dapat memperkuat prinsip-prinsip tata Kelola pemerintahan
yang baik, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi Masyarakat dalam
pengambilan keputusan.
h. Dampak Politik dan Ekonomi
Perubahan konstitusi dapat berdampak signifikan terhadap stabilitas politik dan iklim
investasi. Jika perubahan tersebut diterima secara positif oleh Masyarakat dan pelaku
bisnis, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan terhadap pemerintah.
Penting untuk dicatat bahwa penerapan perubahan konstitusi sangat bergantung pada
sifat, cakupan ruang, dan substansi dari perubahan tersebut. Secara keseluruhan,
perubahan konstitusi di Indonesia diharapkan dapat membawa dampak positif bagi
Pembangunan dan kemajuan negara.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi ini, dapat disimpulkan bahwa Sejarah, struktur, dan perubahan konstitusi di
Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan negara ini. Terbentuknya
konstitusi pertama, UUD 1945, menjadi tonggak Sejarah dalam perjuangan meraih
kemerdekaan. Selanjutnya, melalui proses perubahan, konstitusi telah mengalami
amandemen untuk mengakomodasi dinamika social, ekonomi, dan politik.
Lembaga-lembaga konstitusi, seperti MK, DPR, dan DPD, memainkan peran penting
dalam menjaga prinsip demokrasi, pengawasan, dan perlindungan hak-hak warga negara.
Proses perubahan konstitusi yang melibatkan partisipasi rakyat melalui referendum
mencerminkan komitmen pada prinsip demokrasi dan keterlibatan masyarakat dalam
pembentukan hukum dasar negara.
Dengan demikian, perubahan konstitusi di Indonesia bukan hanya merupakan proses
formal, namun juga mencerminkan semangat untuk terus memperbaiki dan mengembangkan
landasan hukum negara. Dengan memegang teguh prinsip demokrasi, perlindungan hak asasi
manusia, dan otonomi daerah, Indonesia terus berupaya membangun negara yang adil,
makmur, dan berdaulat

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun
bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan sarannya agar kami bisa
membuat makalah lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua,
dan menjadi wawasan kita dalam memahami Konsep dan Peran Negara Serta Penerapan dan
Perubahan Konstitusi Di Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai