Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP BENTUK NEGARA DAN RELEVANSI KHILAFAH DI INDONESIA


Makalah Ini Kami Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Islam Di Indonesia

Dosen Pengampu: Abdul Basit, Lc. MH

Disusun Oleh :

1. Gary Naldi
2. Kusniyah
3. Rofat Hasan

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU FIQIH SYEIKH NAWAWI TANARA
SERANG – BANTEN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang KONSEP BENTUK NEGARA DAN
RELEVANSI KHILAFAH DI INDONESIA. Makalah ini merupakan materi yang dibuat
sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami kirimkan
kepada junjungan kita tercinta Rasulallah Muhammad SAW, keluarga para sahabatnya seta
seluruh kaum muslimin yang tetapteguh dalam ajaran beliau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan di sebabkan oleh kedangkalan
dalam memahami teori, keterbatsan keahlian, dana, dan tenaga penulis. Semoga segala bantuan,
dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat berilai ibadah di sisi
Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagikita semua, khususnya bagi penulis
sendiri

Tanara, 8 Juli 2023

Penulis

I
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. I

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

A.Latar Belakang ............................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3

C. tujuan ............................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 4

A. Pengertian Negara ......................................................................................................... 4

B. Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno ..................................................................... 5

C. Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang. ............................................................... 5

D. Relevansi Khilafah di Indonesia .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 8

A.Kesimpulan.................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Berdirinya sebuah negara, tentu harus memiliki sistem pemerintahan, bentuk negara,
dan bentuk pemerintahan. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa bentuk negara merupakan
salah satu aspek penting dalam mendirikan suatu negara.

Bentuk negara Indonesia adalah republik. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat (1)
Undang- Undang Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) yakni "Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik."

Ketentuan mengenai bentuk negara Indonesia ini tidak dapat diubah. Sebab, jika ada
perubahan terhadap bentuk negara, maka akan sangat berdampak pada seluruh mekanisme
pemerintahan yang telah ada dan mengubah konstitusi

Larangan perubahan tersebut tercantum dalam ketentuan pada Pasal 37 ayat (5) yang
berbunyi: Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan".

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Negara
2. Bentuk-Bentuk Negara
3. Relevansi Khilafah Di Indonesia

C. tujuan

1. Membahas Penegertian Makalah


2. Membahas Bentuk-Bentuk Negara
3. Membahas Relevansi Khilafah Di Indonesia

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Negara merupakan konsep yang paling penting dalam ilmu politik. Negara selalu
menjadi wilayah kajian karena di sana terdapat pergulatan politik dan kekuasaan yang paling
mudah untuk dilihat dan dikenali. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. 1

Negara adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk
mengatur hal-hal yang berkaitan untuk kepentingan orang banyak serta mempunyai kewajiban-
kewajiban untuk melindungi. menyejahterakan masyarakat yang dinaunginya. Sedangkan
menurut istilah negara atau "state" berasal dari bahasa Latin status (stato dalam bahasa Itali,
estat dalam bahasa Perancis dan state dalam bahasa Inggris). 2

Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas kekuasaan dapat digunakan dalam


kehidupan bersama baik yang dilakukan oleh individu maupun golongan atau asosiasi, maupun
oleh negara itu sendiri. Negara dapat menyatukan dan membimbing kegiatan-kegiatan social
dari penduduknya kearah tujuan bersama. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa sebuah negara
mempunyai dua tugas:

1. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang a-sosial, yakni yang


bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan, dan

2. mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan- golongan


kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Negara menentukan bagaimana
kegiatan asosiasi asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada
tujuan nasional. 3

Miriam Budiardjo mendefinisikan negara sebagai suatu organisasi yang dalam suatu
wilayah yang dapat memaksakan kekuasaanya secara sah terhadap semua golongan dan yang
dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.4

1
Abu Bakar Abyhara, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, hlm. 229,
2
Ahmad Syafi’i Maarif. Islam dan Cita-cita dan Masalah Kenegaraan, Jakarta: LPSES. 1985, Cet ke-1, hml. 12
3
Abu Bakar Abyhara, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, hlm. 230.
4
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1984, hlm. 38.

4
B. Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno

Pada masa yunani kuno dahulu hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara Pada
waktu itu pengertian dari negara, pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan, hal
ini disebabkan karena susunan negara masih sangat sederhana sekali, bila dibandingkan dengan
luas daerah negara dan julah penduduknya belu sebesar asa sekarang mi. Negara hanya seluas
kota saja oleh karena itu pada hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja. Negara-kota ini
ada istilahnya yaitu "polis". Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali.
Dalam pandangan masyarakat dan para ahli negara, belu ada perbedaan antara pengertian
negara, pengertian masyarakat dan pengertian pemerintahan. 5

Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi. Dipergunakan sebagai ukuran untuk membedakan
bentuk-bentuk tersebut diatas yaitu: jumlah dari pemegang kekuasaan.

Jika yang memegang kekuasaan itu satu oarang aka bentuk negaranya Monarchi
(bahasa Yunani "monos" berarti "satu" sedangkan "archien" berarti "memerintah"). Jika
memegang pemeritahan itu beberapa orang maka bentuk negaranya itu Oligarchi (bahasa
Yunani "oligai" berarti "beberapa"). Jika yang emegang pemerintahan rakyat maka bentuk
negara nya disebut Demokrasi (bahasa Yunani "Demos" bararti "rakyat").

C. Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang

Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara
kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi)

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.

a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung dipimpin

5
S. T. Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.

5
oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan
kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan
presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model ini. 6

b Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan

kesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan diwilayah sendiri.


Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra. Sistem pemerintahan negara
Malaysia dan pemerintahan paske Orde Baru di Indonesia dengan sistem otonomi khusus dapat
dimasukan kedalam model ini.

2. Negara serikat

Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara bagian
tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah
memnggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan
sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat. Penyerahan
kekuasaan dari negara-negara bagian kepada nagara serikat tersebut dikenal dengan istilah
limitatif (satu demui satu) dimana hanya kekuasaan yang diberikan oleh negara-negara bagian
saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan Negara Serikat. Namun pada perkembangan
selanjutnya, negara serikat mengatur hal yang bersifat strategis seperti kebijakan politik luar
negeri, keamanan dan pertahanan negara.

D. Relevansi Khilafah di Indonesia

Arti Khilafah secara bahasa dapat diartikan sebagai penguasa atau pemimpin, dapat
juga diartikan sebagai pengganti Arti Khilafah didefinisikan sebagai kepemimpinan umum bagi
seluruh kaum muslim untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam

ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut khalifah.

Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai Khilafah apabila menerapkan
Islam sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara kepemimpinan
Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dalam menjalankan pemerintahan.

6
Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984

6
Meskipun dengan penamaan atau struktur yang berbeda, namun tetap berpegang pada
prinsip yang sama, yaitu sebagai otoritas kepemimpinan umat Islam di seluruh dunia.

Khilafah adalah sebuah gerakan keagamaan yang dipahami sebagai konsep tentang
kenegaraan yang berdasarkan syariat Islam dan pemimpinnya disebut Khalifah. Konsep
tersebut mengandalkan seluruh dunia Islam disatukan ke dalam satu sistem kekhalifahan atau
pemerintahan yang tunggal. Sistem khilafah mengklaim bukan sistem demokrasi, melainkan
menerapkan sistem Ahlul Halliwal Aqdi.

Doktor bidang hukum lulusan Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan,


mengenal keputusan hukum bahwa sistem bernegara model khilafah termasuk kategori ajaran
atau paham yang bertentangan dengan Pancasila telah dinyatakan dalam putusan Mahkamah
Agung (MA) yang telah berkekuatan hukum tetap Dalam putusan Kasasi Nomor
27K/TUN/2019 tanggal 14 Februari 2019, MA menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Jakarta Nomor 211/6/2017 pada 7 Mei 2018 yang memutuskan mengesahkan
Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh Kementerian Hukum dan HAM.

melalui putusan pengadilan tersebut dinyatakan upaya mendirikan negara khilafah


tanpa adanya demokrasi dan pemilu adalah perbuatan yang bertentangan dengan Pancasila.
Aksi dan pemikiran seperti itu pun tidak sesuai dengan konsep nasionalisme seperti termaktub
di sila ketiga Pancasila

"Pertimbangan lainnya dalam putusan pengadilan tersebut adalah kegiatan-kegiatan


menyebarluaskan ajaran atau paham khilafah arah dan jangkauan akhirnya adalah bertujuan
mengganti Pancasila dan UUD Tahun 1945 serta mengubah NKRI menjadi negara khilafah."
jelas Dosen Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia ini.

7
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2 bentuk itu, dari sisi
pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok
yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki terbagi menjadi tiga yaitu: Monarki
absolute, Monarki konstitusional, dan Monarki parlamenter.

Adalah sebuah jawaban dan hal ini tidak relevan jika sistem khilafah yang diusung oleh
kelompok yang berfaham radikal hendak berusaha merubah sistem negaranya. Mayoritas
pengamat politik-pun menyatakan tentang sistem khilafah yang hendak diusung di Indonesia
adalah hal yang mustahil untuk diterapkan. Hingga saat ini, saru-satunya ideologi bangsa dan
negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 adalah sebuah sistem kenegaraan yang memiliki
relevansi dengan aturan atau syariat Islam. Dengan dalih kemajemukan dalam berkehidupan
adalah semboyan bhineka tunggal ika

8
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Abyhara, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, hlm. 229,

Ahmad Syafi’i Maarif. Islam dan Cita-cita dan Masalah Kenegaraan, Jakarta: LPSES. 1985,
Cet ke-1, hml. 12

Abu Bakar Abyhara, Pengantar Ilmu Politik, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, hlm. 230.

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, 1984, hlm. 38.

S. T. Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.

Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984

Anda mungkin juga menyukai