Oleh:
PRASE RACHELLIA
NIM. 2290221006
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “Hubungan Negara dan
Warga Negara”.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan
sehari hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Pekanbaru, 30 Mei 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5
2.1 Teori Hubungan Negara dan Warga Negara...................................5
2.2 Asas Hubungan Warga Negara dengan Negara..............................6
2.3 Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara..............................8
2.4 Wujud Hubungan Negara dan Warga Negara...............................11
2.5 Hak Negara dan Warga Negara...................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................16
3.2 Saran.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
R Kurniawan, Pendidikan Kewarganegaraan, Artikel Pendidikan Kewarganegaraan ,
Pendidikan Kewarganegaraan (Grasindo, 2016), https://books.google.com/books?hl=en
%5C&lr=%5C&id=h99fnMwDKykC%5C&oi=fnd
%5C&pg=PA1%5C&dq=negara+dan+kewarganegaraan
%5C&ots=fM96QZobU3%5C&sig=juQC2kJ0vKu-t-b2zRLqzl6jj6o.
2
Fitria, “Kewarganegaraan Dan Warga Negara,” Journal of Chemical Information and
Modeling 53, no. 9 (2013): 57–64.
3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
4
BAB II
PEMBAHASAN
3
Djola, “Teori Hubungan Warga Negara Dengan Negara,” 2021,
https://belajarpendidikanpkn.blogspot.com/2017/12/teori-hubungan-warga-negara-
dengan.html.
4
Elly Kusumawati and Femmy Asdiana, “Buku Modul KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN,” 2012, 1–222.
5
penindasan tetapi tanpa menyebabkan tertindas, bahkan negara dapat
melakukan control kepada masyarakat (Wibowo, 2000: 15). 5
3. Teori Organis
Menurut teori organis, negara bukan alat dari masyarakatnya,
tetapi alat dari dirinya sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri, yaitu
misi sejarah untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena
itu, negara harus dipatuhi oleh masyarakatnya, sebagai lembaga diatas
masyarakat. Negaralah yang tahu apa yang baik bagi masyarakat
keseluruhan. Pandangan ini merupakan dasar bagi terbentuknya negara-
negara kuat yang sering kali bersifat otoriter bahkan totaliter. 6
4. Teori Elite Kekuasaan
Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori pluralis. Menurut
teori ini, meskipun masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam kelompok
yang pluralitas, tetapi dalam kenyataannya kelompok elite penguasa
datang hanya dari kelompok masyarakat tertentu,meskipun secara hukum
semua orang memang bisa menempati jabatan-jabatan dalam negara
atau pemerintah.7
5
Kusumawati and Asdiana.
6
Djola, “Teori Hubungan Warga Negara Dengan Negara.”
7
Djola.
6
1. Asas Pancasila
8
Sulthoni, “Asas-Asas Hukum Tata Negara Di Indonesia Dan Penjelasannya,” tirto.id,
2023, https://tirto.id/asas-asas-hukum-tata-negara-di-indonesia-dan-penjelasannya-
gBD4.
9
Sulthoni.
10
Sulthoni.
7
kedudukan sederajat, yakni: Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Presiden
dan Wakil Presiden Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Komisi Yudisial (KY) Dan Lembaga-
11
lembaga lainnya yang kewenagannya diatur dalam UUD 1945.
5. Asas Negara Kesatuan
11
Sulthoni.
12
Sulthoni.
8
Asas Kekeluargaan mencakup isi Batang Tubuh UUD 1945 dan Jiwa
kekeluargaan dalam hukum adat dan pembangunan. 13
Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah sesuai dengan
elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila , yang meliputi :
13
Ardimoviz, “HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN NEGARA,” 2012,
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/hubungan-warga-negara-dengan-
negara.html.
14
Ardimoviz.
9
(terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan) misalnya : Menerima perauran
yang telah di tetapkan.
15
Ardimoviz.
16
Ardimoviz.
10
2.4 Wujud Hubungan Negara dan Warga Negara
17
Rio Aji Sutrisno, “HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA,” 2011,
http://bacaonlines.blogspot.com/2011/04/wujud-hubungan-warga-negara-dengan.html.
11
Indonesia karena itu merupakan hak warga negara dan kewajiban negara
dalam pemenuhannya (Munawwaroh, 2019).18
18
Dinie Anggraeni Dewi Yunita Septi, “Urgensi Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Warga
Negara Dalam Pelaksanaannya Berdasarkan Undang-Undang,” Penelitian Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan 1, no. 12 (2021): 1–8.
19
Yunita Septi.
12
bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk agama
yang diyakininya. Dalam pasal 30 setiap warga negara berhak atas
pertahanan dan keamanan hidup. Pada pasal 31 setiap warga negara
berhak untuk mendapat pendidikan yang layak. Selanjutnya, pasal 32
setiap warga negara berhak atas kebudayaan nasional dan
pengembangan nilai kebudayaan nasiomal sebagai kekayaan nasional.
Selanjutnya pasal 33 setiap warga negara berhak atas demokrasi ekonomi
untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Selanjutnya, pasal 34 seriap
warga negara memiliki hak jaminan sosial oleh negara. berhak untuk
dibebaskan oleh pemerintah Indonesia jika menjadi tawanan atau
sandera, berhak memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan suara
dalam pemilihan umum, dan berhak mendapat akses teknologi yang
sama, misalnya pendistribusian jaringan internet dan listrik. 20
20
Yunita Septi.
21
Yunita Septi.
13
hukum dan pemerintahan dengan asas persamaan kedudukandengan
tidak ada kecualinya dan setiap warga negara wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara, selanjutnya pasal 28J ayat 1 yang berisikan
bahwa setiap warga negara wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
serta pasal 28J ayat 2 yang berisikan bahwa setiap warga negra wajib
untuk tunduk pada pembatasan yang ditetapkan undang-undang dengan
maksud menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan milik orang lain. Selanjutnya pasal 30 ayat 1 yang berisikan
bahwa setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara dan pasal 31 ayat 2 yang berisikan bahwa setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.22
22
Yunita Septi.
14
lokal serta mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila (Masruroh, & Zulaikha,
2013).23
23
Yunita Septi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Teori hubungan warga negara dengan negara diantaranya dapat
berupa otonomi. Teori otonomi menurut Gramsci menyatakan “bahwa
masyarakat masing-masing memiliki otonominya yang bersifat relatif.
Interaksi antara negara dengan masyrakat bersifat hegemonik “kekuasaan
legislatif yang lebih dominan yang duduk di lembaga lagislatif”.
16
negara untuk berpartisipasi serta ambil bagian dalam kehidupan
bernegara. Peranan positif adalah aktivitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peranan negatif
merupakan aktivitas warga negara untk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi. Di indonesia hubungan antara warga negra
dengan negara telah diatur dalam UUD 1945.
5. Hak Negara dan Warga Negara. Hak warga negara merupakan
segala sesuatu yang wajib didapatkan oleh setiap warga negara dari
negara dalam hal ini adalah pemerintah. Menurut Prof. Dr. Notonegoro
dalam Prof. Dr. Satjipto Raharjo (2000) hak merupakan kuasa untuk dapat
menerima ataupun melakukan sesuatu hal yang semestinya didapatkan
atau diterima oleh pihak tertentu dan tidak dapat diambil oleh pihak lain
maupun juga pada prinsipnya agar dapat dituntut secara paksa olehnya.
Tak hanya itu hak merupakan kepentingan seseorang yang dilindungi oleh
hukum yang berlaku (Sudikno Mertokusumo. 2010). Pengertian hak pada
dasarnya berisikan kebebasan dalam melakukan atau tidak melakukan
sesuatu serhadap suatu subjek hukum tertentu tanpa halangan atau
gangguan dari pihak manapun, serta kebebasan tersebut memiliki
landasan hukum atau bisa disebut juga kebebasan tersebut dilindungi oleh
hukum. Setiap warga negara memiliki kebebasan dalam menggunakan
haknya, termasuk cara untuk dapat menggunakan kewenangan yang
timbul dari haknya tersebut sepanjang yang dilakukannya tidak melanggar
hak orang lain, aturan hukum yang berlaku dan tidak mengganggu
ketertiban umum atau kesusilaan (Kusumaatmadja, & Sidharta, 2009).
3.2 Saran
Dalam makalah ini, beberapa saran yang dapat diusulkan untuk
membahas hubungan antara Negara dan Warga Negara Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tinjauan Sejarah: Melakukan tinjauan sejarah mengenai hubungan
antara Negara dan Warga Negara Indonesia. Menganalisis bagaimana
17
hubungan ini telah berkembang dari masa kolonial hingga saat ini, dan
mengidentifikasi perubahan signifikan yang terjadi dalam dinamika
hubungan ini.
2. Analisis Konstitusional: Membahas kerangka konstitusional yang
mengatur hubungan antara Negara dan Warga Negara Indonesia. Melihat
peran dan tanggung jawab yang diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara dan bagaimana hak dan kewajiban warga negara ditetapkan
dalam hukum dasar tersebut.
3. Aspek Hukum dan Kepolisian: Menyelidiki peran hukum dan kepolisian
dalam menjaga hubungan antara Negara dan Warga Negara Indonesia.
Menganalisis sistem hukum yang ada, pengawasan hukum, dan tindakan
yang diambil untuk menjamin kepatuhan hukum serta perlindungan hak-
hak warga negara.
4. Partisipasi Politik: Mempelajari partisipasi politik warga negara dalam
hubungan dengan Negara. Meninjau sistem pemilihan umum, partai
politik, dan mekanisme demokratis lainnya yang memungkinkan warga
negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.
5. Aspek Sosial dan Ekonomi: Menganalisis hubungan antara Negara dan
Warga Negara Indonesia dalam aspek sosial dan ekonomi. Meneliti
perlindungan dan promosi kepentingan sosial, budaya, dan ekonomi
warga negara, serta peran Negara dalam menciptakan iklim usaha yang
kondusif dan memastikan kesejahteraan sosial.
6. Tantangan dan Peluang: Membahas tantangan dan peluang dalam
hubungan antara Negara dan Warga Negara Indonesia. Mengidentifikasi
masalah seperti ketimpangan sosial, kurangnya partisipasi politik, korupsi,
dan tantangan lainnya yang mempengaruhi hubungan ini. Selain itu,
mengeksplorasi peluang untuk memperkuat hubungan ini melalui
reformasi kelembagaan, peningkatan kesadaran warga negara, dan
pemberdayaan masyarakat.
7. Perbandingan dengan Negara Lain: Melakukan perbandingan dengan
negara-negara lain dalam hal hubungan antara Negara dan Warga
Negara. Menarik pembelajaran dari pengalaman negara-negara lain dalam
membangun hubungan yang kuat antara Negara dan Warga Negara, serta
menerapkan prinsip-prinsip yang relevan dalam konteks Indonesia.
Saran-saran di atas dapat menjadi panduan dalam mengembangkan
makalah tentang hubungan antara Negara dan Warga Negara Indonesia.
18
Dengan melibatkan tinjauan sejarah, analisis konstitusional, aspek hukum
dan kepolisian, partisipasi politik
19
DAFTAR PUSTAKA
20
DAFTAR PERTANYAAN
Nanda
1. Apakah fungsi warga negara terhadap negaranya?
Merli
2. Apa yang membuat seseorang dapat dikatakan sebagai warga
negara?
Haikal
3. Apa dampak negara dan warga negara jika tidak terjalin hubungan
dengan baik?
Al Iman
4. Apa saja yang menjadi hak kewajiban warga negara terhadap
negara?
21