Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASAIL AL-FIQHIYAH

HUKUM NKRI HARGA MATI MENURUT


PANDANGAN FIQIH

Dosen Pengampu :
Dr. Misbahush Shudur, MA

Di Susun oleh :

WAHYU UTAMI
NIM : 201804010047

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. makalah ini membahas mengenai “Pengertian Tharekat, Tujuan, Dasar-
Dasarnya Dalam Al-Qur’an Maupun Hadits
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah “MASAIL AL-FIQHIYAH”. Kami juga berharap semoga pembuatan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Dr. Misbahush
Shudur, MA selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu
memberikan referensi buku. Kami menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah diharapkan,
atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami

Penulis
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1

ii
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)............... 3
B. Sistem Pemerintahan NKRI............................................................. 5
C. Fungsi dan Tujuan NKRI................................................................. 6
D. Cara Menjaga Keutuhan NKRI ....................................................... 7
E. Hukum NKRI Harga Mati Menurut Pandangan Fiqih..................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang
dikenal sebagai Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari
ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh
ratusan juta penduduk. NKRI dikenal juga sebagai negara yang memiliki
keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda-
beda tetapi tetap satu juga”.
Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk negara, mulai
dari tanggal 6-15 Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat
(RIS), kemudian tanggal 27 Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan
Indonesia berubah menjadi Negara Serikat, bangsa Indonesia bertekad untuk
mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 17
Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke
bentuk negara kesatuan. Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea ke 4 yang berbunyi “Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan
kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan social”.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara
yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya
sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk
menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama dan selalu
digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap
dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha
membela negara. Menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian NKRI?
2. Bagaimana sistem pemerintahan NKRI?
3. Apakah fungsi dan tujuan NKRI?
4. Bagaimana cara dan hukum menjaga NKRI?
5. Bagaimana Hukum NKRI Harga mati menurut pandangan Fiqih ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian NKRI.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemerintahan NKRI.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan NKRI.
4. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI.
5. Untuk mengetahui hukum NKRI harga mati menurut pandangan Fiqih

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Sebelum masuk pada pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari negara.
Menurut Dr. Wiryono Prodjodikoro, mengemukakan bahwa negara adalah
suatu organisasi di antara sekelompok manusia yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Sekumpulan manusia tersebut
merupakan suatu masyarakat tertentu didalamnya, negara bukan merupakan
satu-satunya organisasi di antara mereka. Dengan kata lain masih terdapat
organisasi lain didalamnya seperti organisasi keagamaan, kesusilaan,
kepartaian, perdagangan yang terlepas dari soal kenegaraan. Menurut
Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh
sekelompok manusia yang disebut bangsa. Sedangkan menurut Robert M.
Mclver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam
masyarakat di dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan untuk memaksa.1
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa negara
merupakan suatu organisasi masyarakat yang mendiamani suatu wilayah
tertentu yang menyelenggarakan penertiban berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah. Negara terbentuk karena adanya
rakyat atau masyarakat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat.
Negara kesatuan merupakan pemerintah pusat menjalankan kedaulatan
tertinggi negara. Agar tidak sewenang-wenang, aktivitas pemerintah pusat
diawasi dan dibatasi oleh undang-undang. Konsekuensi logis dari posisinya
sebagai penyelenggara kedaulatan negara, maka unit-unit pemerintahan yang
dibentuk dan berada di bawah pemerintahan pusat harus tunduk kepada

1
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi dan civil Society, (Yogyakarta: Ghara Ilmu, 2012), hlm. 2-3.

3
pemerintah pusat. Tanpa disertai ketundukan dan kepatuhan secara
organisasional berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku, akan
terjadi tumpang tindih dan tabrakan dalam pelaksanaan kewenangan (prinsip
unity of command).2
Negara kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi segala sesuatu
dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-
daerah hanya tinggal melaksanakan segala apa yang telah diintruksikan oleh
pemerintah pusat. Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi, kepada daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah)
yang dinamakan dengan daerah otonom.3
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di
mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 45 menyebutkan bahwa:
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang
diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki
DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara
demokrasi.

2
Ni’matul Huda, Ilmu Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 233.
3
Ni’matul Huda, hlm. 234.

4
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut juga sebagai
Nusantara yang artinya negara kepulauan, dimana Indonesia terdiri dari dari
beribu-ribu pulau dari sabang sampai merauke. Hakikat negara dalam
pengertian ini adalah negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur
yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis,
suku bangsa, golongan, kebudayaan, serta agama. Wilayah, yang terdiri atas
beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara persatuan adalah merupakan satu
negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti
negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum
nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.4
Meskipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa
yang memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda,
memiliki agama yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan
wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu
persatuan yang tercermin dalam suatu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang
artinya “berbeda-beda tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara
Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

B. Sistem Pemerintahan NKRI


Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dimana
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan

4
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2014), hlm. 143-144.

5
presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang meletakkan dasar
pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal
dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau
besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik
Indonesia(NKRI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di
bawah Republik Indonesia Serikat selama tujuh bulan (27 Desember 1949 -
17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah
jatuhnya Orde Baru (1996-1997), pemerintah merespon desakan daerah-
daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan
menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi
kekuasaan.5

C. Fungsi dan Tujuan NKRI


Setiap organisasi dalam bentuk apapun harus mempunyai tujuan. Hal
yang sama juga berlaku bagi sebuah negara. Negara adalah organisasi
kekuasaan, di mana sebagai sebuah organisasi kekuasaan Negara mempunyai
suatu sistem pemerintahan yang berhirarkhis dari tingkat yang lebih tinggi
hingga terendah. Dari bentuk pemerintahan yang berhirarkhis tersebut, tentu
negara mempunyai tujuan dan kekuasaan untuk mencapai tujuan tersebut.
NKRI pada dasarnya juga mempunyai tujuan nasional seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonessia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
5
https://www.scribd.com/doc/11690181/Bab-13-Terbentuknya-Nkri#download diakses pada tanggal 27
September 2019 pukul 10:00 WIB.

6
yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebibaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Sebagaimana yang tertuang dalam
UUD 1945 alenia ke-empat ters ebut dapat diketahui bahwa, tujuan NKRI
ialah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Fungsi negara menurut Montesquie yaitu fungsi legislatif (membuat
undang-undang), fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang), dan
fungsi yudikatif (mengawasi agar semua peraturan ditaati).6

D. Cara Menjaga Keutuhan NKRI


Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mempertahankan dan
menjaga keutuhan negara. Pada proklamasi 17 Agustus 1945 menandai
lahirnya bangsa Indonesia. Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan
berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang
dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan dapat kita lihat dari perjalanan sejarah bahwasanya selalu ada upaya
dalam menggantikan bentuk negara, namun hal demikian selalu gagal
dikarenakan adanya rakyat yang tidak setuju dengan pergantian tersebut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ras, budaya dan
keagamaan yang heterogen. Tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya
perpecahan dan perbedaan pendapat atau pandangan yang dapat
menyebabkan goyangnya keutuhan NKRI ini. Adapun cara yang dapat
dilakukan untuk mempertahankan keutuhan NKRI adalah sebagai berikut:
1. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir

6
Suryo Sakti Hadiwijoyo, hlm. 21.

7
pancasila dan menerapkannya dalam kehidaupan sehari-hari.
2. Mengobarkan semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan
bangsa.
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan
kontitusional UUD 1945.
4. Melaksanakan usaha pertahanan negara.
5. Menghormati satu sama lain, yakni dalam suatu negara kita harus saling
menjaga dalam bentuk hal apapun, menaati segala aturan yang telah di
tetapkan dan saling menghargai baik dalam beda usia, suku, ras dan
budaya ataupun agama yang dianut. Kita sebagai bangsa yang bijak harus
dapat menjaga dan membentuk kedaulatan suatu negara agar selalu tetap
makmur dan berwibawa walaupun adanya perbedaan antar pandangan
namun akan tetap terjaga apabila saling menghargai dan menerima
pendapat lain.
6. Menerapakan keadilan dalam suatu negara, dengan terciptanya bangsa
yang adil akan menjadikan suatu bangsa yang cerdas, kreatif dan
terpandang dalam bidang apapun. Dalam negara sangat dibutuhkan
tegaknya keadilan bebangsa dan bernegara. Kerena dengan adanya
keadilan akan mewujudkan keutuhan NKRI.
7. Menumbukan rasa cinta pada tanah air yaitu kita sebagai negara harus
membuktikan untuk mempertahankan supaya negara kita dapat selalu
utuh dan terjaga dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap
aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat. Maka dengan tunmbuhnya rasa
cinta pada tanah air akan menjadikan negara berdaulat, keutuhan negara
dan mempererat persatuan bangsa.
Generasi muda masa kini sangat perlu ikut serta dalam berpartisipasi
dalam mengupayakan segala hal yang berkaitan dengan pembentukan negara.
Karena dengan majunya negara akan membantu generasi bangsa dalam
suatu keinginan yang ingin dicapai untuk masa depan. Dengan mengikuti
perjalanan sejarah, generasi muda harus bertanggung jawab memelihara dan
membangun masyarakat dan negara. Maka pemuda sangat sering tampil

8
dalam kekuatan utama dalam menghadapi era perubahan yang ada pada
sekarang ini. Jadi yang terpenting bagi generasi muda ialah adanya partipasi
dan kekompakan untuk mewujudkan prestasi besar untuk bangsa ini. Adanya
penerus bangsa akan menjadikan pemimpin yang visioner, cakap, dan kuat
untuk memnpermudahkan Indonesia semakin maju dan sejahtera dan
berkeadilan. Dan calon pemimpin yang teguh akan menjaga persatuan dan
keutuhan NKRI.

E. Hukum NKRI Harga Mati Menurut Pandangan Fiqih


Implementasi NKRI Harga Mati dalam pandangan fiqh adalah :
1. Menjaga persatuan dan menghindari bahaya perpecahan
2. Menguatkan rasa nasionalisme
3. Tidak mempersoalkan bentuk Negara
4. Tidak memaksakan penerapan syariat Islam secara total dengan cara
instan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang
berbentuk kepulauan atau nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang
sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh
karena itu negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu
wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu
pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa
serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga sebagai negara yang
memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda
sehingga tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbeda- beda tetapi tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara
Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang di peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak
berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fa’izia, Khilya, Seri Pengayaan Pembelajaran PPKn: NKRI, Surakarta: Aksara


Sinergi Media, 2019.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti, Negara, Demokrasi dan civil Society,
Yogyakarta:Ghara Ilmu, 2012.
https://www.scribd.com/doc/11690181/Bab-13-Terbentuknya-Nkri#download
diakses pada tanggal 27 September 2019 pukul 10:00 WIB.
Huda, Ni’matul, Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Kaelan, Pendidikan
Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai