Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

NAMA NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5:

1. MARIA WALBURGA WELI NDIWA

2. GUNDISALVUS TTMANEAK

3. ADRIANUS JARA MIRA

4. YASINTA M. BILI

5. YOHANI MARIA KONSOLATRIKS KEWA WUTUN

6. MARIA CRISMIATI FLANI TAENA

7. FEBRIANUS EJO

8. GAUDENSIUS LEONARDUS SUBANG

9. MARIA EVARISTRA PUTRINA KLONG

KELAS/ SEMESTER : A/I

STIPAS KAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA,atas rahmatnya dan
karunianya,kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu.Adapu tema dari
makalah ini adalah:NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.

Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada


Dosen Mata Kuliah KEWARGANEGARAAN,yang telah memberikan kami kepercayaan
kepada kami untuk mengerjakan makalah ini.

Besar harapan kami,bahwa makalah yang telah kami sususn ini,dapat berfungsi dan
bernilaibaik bagi kita yang membacanya.Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini,belum sempurna,oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam
rangka penyempurnaan untuk penyusunan makalah selanjutnya.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

KUPANG, 19 September 2021

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................

B. Rumus Masalah.............................................................................................................

C.Tujuan Pembahasan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian dan ciri NEGARA HUKUM....................................................................

B.Makna Indonesia sebagai Negara Hukum..................................................................

C. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia....................................................................

D. Kasus kasus pelanggaran Ham di Indonesia..............................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................

B. Saran..............................................................................................................................

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara hukum selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak
asasi manusia. Semua manusia akan dapatperlakuan yang sama kedudukannya dalam hukum,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Termasuk juga hak seorang anak ini semua telah diatur di
dalam UU Negara republik Indonesia 1945 pada pasal 28b ayat 2 yang berbunyi “setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh,dan berkembang serta berhak atas perlindungan
terhadap kekerasan dan diskriminasi.Dapat terlihat jelas bahwa di negara republik Indonesia
dijamin adanya perlindungan Hak Asasi Manusia berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum
dan bukan kemauan seseorang atau golongan yang menjadi dasar kekuasaan.

Di Indonesia sendiri Hak Asasi Manusia sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan
pandanga filsafat indonesia yang terkandung dalam pancasila dan UUD NKRI 1945 yang
dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 “ kemerdekan adalah hak segala bangsa”. Dalam
pernyataan ini terkandung jelas pengakuan secara yuridis Hak Asasi Manusia tentang
kemerdekaan sebagai mana yang terkandung dalam deklarasi PBB pasal 1.

B. Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas,maka dapat dirumuskanbeberapa pokok


permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana bangsa Indonesia dapat menerapkan Hukum dan HAM dalam masyarakat

2. Apa saja ciri-ciri dan makna Negara Hukum

3.Bagaimana Indonesia sebagai Negara Hukum

4.Kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia

C.Tujuan pembahasan

Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembacanya, agar lebih
memahami materi yang di paparkan oleh penulis,dalam menerapkan dan mengenal hukum
dan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ciri Negara Hukum.

 Pengertian

Istilah negara hukum secara Terminologis berasal dari kata:rechtsstaat atau rule of low.

1.Pengertian negara hukum menggambarkan bahwa penyelenggaran kekuasaan pemer


pemerintah negara di dasarkan atas hukum

2.Konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan


demokratis,terlindungi HAM dan kesejahteraan yang berkeadilan.

3.Di Indonesia konsep negara hukum dapat dibuktikan dalam pembukaan UUD 1945 di
alinea 1V Bab X1V pasal 33 dan pasal 34 UUD 1945.

4. Dasar Yuridis negara Indonesia sebagai negara hukum tertera pada pasal 1 ayat 3 UUD
1945[amandemen ke-3]negara Indonesia negara hukum.

Negara hukum ialah:Negara yang menjalankan sebuah tindakan yang didasarkan


kepada aturan hukum yang sudah ada. Selain itu tugas negara juga menjalankan kesadaran
hukum yang dimana suatau bentuk peraturan hukum, harus berlaku juga dan di taati oleh
tiap-tiap warga negara.

Negara dalam pandangan teori klasik di artikan sebagai suatu masyarakat yang
sempurna[a perfect society] Negara pada hakikatnya suatu kesempurnaan dalam menaati
hukum yang berlaku dalam negara tersebut. Jika negara di katakan sempurna harus memiliki
kelemngkapan seperti Internal dan External.Dalam perkembangan,teori klasik tentang negara
ini tampil dalam formulasinya,misalnya menurut tokoh;Socrates,Plato,dan Aristoteles. Pada
dasarnya negara harus mempresentasikan suatau bentuk masyarakat yang sempurna harus
memiliki kelengkapan seperti internal dan eksternal.

Dalam perkembangannya,teori klasik tentang negara ini tampil dalam ragam


formulasinya misalnya;menurut tokoh Socrates, Plato, dan Aristoteles. Pada dasarnya negara
harus mempresentasikan sesuatu bentuk masyarakat yang sempurna.

Gagasan negara hukum di Indonesia yang demokratis telah di kemukakan oleh pendiri
negara Indonesia (Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan kawan-kawan) sejak hampir satu abad
yang lalu. Walaupun konteks pembicaraan dalam hubungan Indonesia (Hindia Belanda)
dengan Netherland. Misalnya melalui gagasan Indonesia (Hindia Belanda) berparlementer,
berpemerintahan sendiri,dinamakan hak politik rakyatnya diakui dan dihormati.

Para pendiri negara waktu itu memperjuangkan gagasan negara hukum. Ketika para
pendiri negara bersidang dalam BPUPKI tanggal 28 Mei-1 Juni 1945, dan tanggal 10-17 Juli
1945 gagasan dan konsep konstitusi Indonesia dibicarakan oleh para anggota BPUPKI.

2
Dalam sidang-sidang tersebut muncul berbagai gagasan dan konsep alternatif tentang
ketatanegaraan seperti: negara sosialis, negara serikat dikemukakan oleh para pendiri negara.
Perdebatan pun dalam sidang terjadi, namun karena di landasi tekat bersama untuk merdeka,
jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi (nasionalisme) dari para pendiri negara,
menjunjung tinggi asas kepentingan bangsa,secara umum menerima konsep negara dalam
hukum dalam wadah negara kesatuan NKRI.

 Ciri-ciri Negara Hukum

Konsep negara hukum yang dikembangkan pada abad ke-19 cenderung mengarah pada
konsep pada negara hukum formal yaitu pengertian negara hukum dalam arti sempit.

Dalam dekade abad ke-20 konsep negara hukum mengarah pada perkembangan
negara hukum dalam arti material. Konsep negara hukum material yang dikembangkan
diabad ini sedikitnya memiliki sejumlah ciri-ciri yang melekat pada negara hukum yaitu
sebagai berikut:

a) HAM terjamin oleh UUD.


b) Suprementasi hukum.
c) Pembagian kekuasaan(Trias Politika) demi kepastian hukum.
d) Kesamaan kedudukan didepan hukum.
e) Peradilan administrasi dalam perselisihan.
f) Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi.
g) Pemilihan umum yang bebas,
h) Beban kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

Gagasan negara hukum Indonesia

Dalam rangka perubahan UUD NKRI tahun 1945 maka dalam perubahan keempat
pada tahun 2002. Konsepsi negara hukum yang sebelumnya tercantum dalam UUD 1945,
dirimuskan dengan tegas dalam pasal 1 ayat 3 yang menyatakan “negara Indonesia adalah
negara hukum”.

Gagasan negara hukum itu dibangun dengan menyamnbungkan perangkat hukum itu
sendiri sebagai suatu sistem yang fungsional dan berkeadilan, dikembangkan politik ekonomi
dan sosial yang tertib dan teratur serta dibina dengan membangun budaya dan kesadaran
hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di zaman moderen,konsep negara hukum di eropa kontinental di kembngkan antara


lain oleh IMANUEL KANT,PAUL LABAND, JULIUS STAH,FICHTdan lain-lain,dengan
menggunakan istilah Jerman yaitu:”rechtsstaat’’ sedangkan dalam tradisi ANGLO SAXONI
konsep negara hukum dikembangkan atas kepeloporan ADVICEY dengan sebutan “THE
RULLE OF LAW’’ menurut JULIUS STAHL,konsep negara hukum yang di sebutkan
dengan istilah “Rechtsstaat” itu mencakup empat elemen penting yaitu:

1) Perlindungan HAM
2) Pembagian Kekuasaan

3
3) Pemerintahan berdasarkan UUD
4) Peradilan tata usaha negara
 Perlindungan HAM dalam negara hukum indonesia HAM adalah Hak dasar atau
kewarganegaraan yang melekat pada individu,sejak ia lahir secara kodrat yang di
berikan langsung oleh TUHAN YANG MAHA ESA, yang tidak dapat di cabut
keberadaannya dan wajib di hormati,dijunjung tinggi dan di lindungi oleh
negara,hukum pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan,harkat dan martabat manusia.
 Pembagian kekuasaan.
Pembagian kekuasaan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Indonsia
adalah negara hukum dimana memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan negara
hukum yang di terapkan di berbagai negara.
 Pemerintahan berdasarkan UUD
Berdasarkan pasal 1ayat 1 UUD 1945 Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik
 Peradilan tata usaha negara
Adalah lingkungan peradilan yang di bentuk dengan tujuan menjamin kedudukan
warga negara masyarakat dalam hukum.

B.MAKNA INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM

Negara dalam pamdangan teori klasik diartikan sebagai suatu masyarakat yang
sempurna. Negara pada hakikatnya adalah suatu masyarakat sempurna yang para anggotanya
mentaati aturan yang sudah berlaku. Suatu masyarakt di katakan sempurna jika memiliki
sejumlah kelengkapan yakni Internal dan Eksternal. Kelengkapan secara internal, yaitu
adanya penghargaan nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan masyarakat itu. Menghargai
hak sesama anggota masyarakat. Kelengkapan secara Eksternal jika keberadaan suatu
masyarakat dapat memahami dirinya sebagai bagian dari organisasi masyarakat yang lebih
luas. Dalam konteks ini pengertian negara sebagai halnya masyarakat yang memiliki kedua
kelengkapan internal dan eksternal,there exists only one perfect society in the natural
order,namely the state (Henry J KOREN 1995:240). Dalam perkembangannya teori klasik
tentang negara ini tampil dalam ragam formulasinya,misalnya menurut tokoh; Socrates,Plato
dan Aristoteles. Munculnya keragaman konsep teori tentang negara hanya karena perbedaan
cara-cara pendekatan saja. Pada dasarnya negara harus mempresentasikan suatu bentuk
masyarakat yang sempurna. Teori klasik tentang negara tersebut mendasarkan konsep
‘masyarakat sempurna’ menginspirasikan lahirnya teori moderen tentang negara,kemudian
dikenal istilah negara hukum.

Secara Etimologis wacana “Negara Hukum’’ berakar pada pemaknaan atas kata
hukum. Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sangsi yang dibuat dengan
tujuanuntuk mengatur tingkah laku manusia,menjaga ketertiban,keadilan dan kekacauan.
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, setiap masyarakat berhak untuk memperoleh pembelaan di depan umum.
Hukum dapat di artikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan yang tertulis ataupun yang
tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi orang yang
4
melanggar hukum. Negara hukum sendiri berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan bagi
seluruh warga negara. Untuk Indonesia,Negara hukum di dasarkan pada nilai-nilai pncasila
yang merupakan pandangan hidup bangsa dan sumber dari segala sumber hukum.

Dalam dekade abat 20 konsep negara hukum mengarah pada pengembangan negara
hukum dalam arti material. Arah tujuannya memperluas peran pemerintah terkait dengan
tuntutan dan dinamika perkembangan zaman. Konsep negara hukum material yang di
kembangkan di abad ini sedikitnya memiliki sejumlah ciri yang melekat pada negara hukum
atau Rechtssaat yaitu sebagai berikut:

a) HAM terjamin oleh UUD


b) Supremasi hukum
c) Pembagian kekuasaan demi kepastian hukum
d) Kesamaan kedudukan ditempat hukum
e) Peradilan administrasi dalam perselisihan
f) Kebebasan menyatakan pendapat,bersikap dan berorganisasi
g) Pemilihan umum yang bebas
h) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

Bukti yuridis atas keberadaan negara hukum indonesia dalam arti material harus di
maknai bahwa negara indonesia adalah negara hukum dinamis atau negara kesejahteraan
yanag membawa implikasi bagi para penyelenggara negara untuk menjalankan tugas dan
wewenangnya secara luas dan komperehensifdi landasi ide-ide kreatif dan inofativ. Makna
negara Indonesia sebagai negara hukum dinamis,esensinya adalah hukum nasional indonesia
harus tampil akomodatif ,adaptif dan progresif. Akomodatif artinya mampu
menyerap,menampung keinginan masyarakat yang dinamis. Makna hukum seperti ini
menggambarkan fungsinya sebagai pengayom ,pelindung masyarakat. Adaptif artinya
mampu menyesuaikan dinamika perkembangan jaman,sehingga tidak pernah usang. Progresif
artinya selalu berorientasi kemajuan,presepktif asa depan. Makna hukum seperti ini
menggambarkan kemampuan hukum nasional untuk tampil dalam praktiknya mencairkan
kebekuan-kebekuan dokmatika. Hukum dapat menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi
setiap anggota masyarakat.

Seperti yang kita ketahui Negara Indonesia telah menetapkan dirinya menjadi negara
hukum. Dimana negara hukum di Indonesia harus di landasi dengan semangat penegakan
nilai Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan,dan Keadilan sebagai mana yang terkandung dalam
Pancasila. Sementara itu,prinsip-prinsip Negara Hukum menurut Jimly Asshiddiqie yang
dikutip dari kumparan com adalah :supremasi hukum,persamaan dalam hukum, proses
hukum yang baik dan benar,pembatasan kekuasaan,lembaga eksekutif independen,peradilan
yang bebas dan mandiri,peradilan tata usaha Negara, peradilan konstitusi,perlindungan
HAM,sarana mewujudkan tujuan negara, transparasi dan kontrol sosial yang bersifat
demokratis. Di dalam penegakan hukum setiap negara yang menganut paham Negara
Hukum,terdapat 3prinsip dasar yaitu:Supremasi Hukum, Kesetaraan di hadapan Hukum,dan
penegakan Hukum dengan cara tidak bertentangan dengan hukum.

Ada 5prinsip indikator negara hukum:


5
1) Pemerintahan berdasarkan hukum, dengan indikator adanya keseimbangan
diantara cabang-cabang kekuasaan eksekutif,legislatif, dan yudikatif serta
performa eksekutif dan legislatif.
2) Indenpedensi kekuasaan kehakiman,dengan indikator pelaksanaan dan
organisasi kekuasaan kehakiman,dengan indikator pelaksana dan organisasi
kekuasaan kehakiman itu sendiri.
3) Penghormatan pengakuan dan perlindunga Hak Asasi Manusia, dengan
indikator kebebasa untuk berserikat berkumpul serta menyatakan
pendapat,kebebasan beragam dan berkeyakinan, perlakuan yang tidak
diskriminatif, Hak untuk hidup,dan bebas dari penyiksaan,hak atas pekerjaan,
upayah yang layak dan pendidikan.
4) Akses terhadap keadilan dengan indikator peradilan yang mudah.
5) Peraturan yang terbuka dan jelas. Dengan indikator mengikut sertakan publik
dalam pembuatan peraturan, kejalasan materi dan akses terhadap peraturan
perundang-undangan itu sendiri.

C. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

PENGERTIAN HAM

HAM adalah hak asasi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia
tanpa melihat adanya sekat atau perbedaan tersebut. Itulah sebabnya the universal
declaration of human right atau deklarasi universal HAM (DUHAM) merupakn pernyataan
tentang HAM se-dunia yang diproklamasikan oleh PBB pada tahun 1948 dalam awal
deklarasinya disebutkan bahwa: Pernyataan umum tentang HAM sebagai salah satu dasar
pelaksanaan umum bagi semua bangsa dan negara.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota PBB sudah membuat instrumen untuk
hukum tentang HAM yang merujuk pada DUHAM tahun 1948. Di dalam konsideran hukum
nasional Indonesia yaitu UU HAM dan UUPHAM disebutkan bahwa Indonesa mengemban
tanggung jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan deklarasi
universal tentang HAM yang ditetapkan oleh PBB. Adapun pengertian HAM yang tercantum
dalam UUHAM dan UUPHAM masing-masing pada pasal 1 ayat (1) dirumuskan sebagai
berikut:

“HAK ASASI MANUSIA ADALAH SEPERANGKAT HAK YANG MELEKAT PADA HAKIKAT
DAN KEBERADAAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK TUHAN YANG MAHA ESA DA
MERUPAKAN ANUGERAH-NYA YANG WAJIB DIHORMATI,DIJUNJUNG TINGGI DAN
DILINDUNGI OLEH NEGARA, HUKUM, PEMERINTAH, DAN SETIAP ORANG DEMI
KEHORMATAN SERTA PERLINDUNGAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA.”

Hak Asasi Manusia adalah hal yang melekat pada sifat manusia sehinga tanpa hak-hak itu
kita tidak mungkin mempunyai martabat sebagai manusia. Karena itu pula harus kita

6
nyatakan bahwa HAM itu tidak dapat dicabut dan tidak boleh dilanggar, sebagaimana hal ini
telah dijamin oleh sila kedua panasila yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradap.
Karakteristik inilah yang membedakan Hak Asasi Manusia dengan hak-hak lain yang yng
diberikan oleh perundang-undangan kita.

→ MACAM-MACAM HAM

HAM dapat dilihat dalam berbagai isi atau pembagian bidangnya. Secara umum
menjelaskan pembagian bidang,jenis dan macam HAM di dunia dapat dikelompokan
menjadi enam bagian sebagai berikut:

1. Hak Asasi Pribadi (personal right), meliputi:

1. Hak kebebasan untuk bergerak, berpergian, berpindah-pindah tempat.

2. Hak kebebasan untuk mengeluarkan dan mengatakan pendapat.

3. Hak kebebasan memilih dan aktif diorganisasi atau perkumpulan.

4. Hak kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik (Political right), meliputi:

1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.

2. Hak ikut serta dalam pemerintahan.

3. Hak membuat dan mendirikan partai politik atau organisasin politik lainya.

4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum (Legal qualiy right), meliputi:

1. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

2. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil/PNS.

3. Hak mendapatkan layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomin(property right), meliputi:

1. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.

2. Hak kebebasan melakukan perjanjian kontrak.

3. Hak kebebasan menyelengarakan sewa-menyewa, hutang-piutang.

4. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.

5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan (procedural right), meliputi:

7
1. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.

2. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,penahanan dan


penyelidikan dimata umum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya (social culture right), meliputi:

1. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan.

2. Hak mendapatkan pengajaran.

3. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

Rumusan HAM menurut piagam hak asasi manusia sedunia yang ditetapkan PBB pada 10
Desember 1948, sebagai berikut:

1. Hak hak sipil danpolitik, mencakup:

a. Hak atas hidup kebebasan dan keamanan diri.

b. Hak atas kesamaan di muka badan-badan peradilan.

c. Hak atas kebebasan berpikir, mempunyai agama.

D. Hak untuk mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan.

E. Hak atas kebebasan berkumpul secra damai.

f. Hak untuk berserikat

2. Hak-hak ekonomi, sosial, budaya, mencakupi:

a. Hak atas pekerjaan.

b. Hak untuk membentuk serikat perdagangan.

c. Hak atas pensiun.

D. Hak atas kehidupan yang layak bagi diri sarta keluarga, termasuk makanan,
minuman, pakaian, perumahan yang layak.

e. Hak atas pendidikan.

→HAM di Indonesia

Era 2012 menjeleskan, negara memiliki tanggung jawab di dalam melindungi ,


menghormati, dan memenuhi hak asasi warga negara. Pengakuan terhadap HAK Asasi
Manusia di Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 ,yang memberikan perhatian
serius terhadap HAM.

8
1) Pembuikaan UUD1945 alinea pertama, berbunyi “bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.” Alinea pertama ini merupakan wujud
pengakuan negara Indonesia terhadap HAM dan hak merdeka .

2) Pembukaan UUD 1945 alinea empat, berbunyi “...Kemanusiaan


yang adil dan beradab...”. ini merupakan sila kedua Pancasila ,menjadi landasan dasar
terhadap pengakuan dan jaminan hak asasi manusia di Indonesia.
3) Ketetapan MPR. Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia
tertuang dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia, yang mencakupi:
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak keadilan
4. Hak kemerdekaan
5. Hak atas kebebasan informasi
6. Hak keamanan
7. Hak kesejahteraan
8. Kewajiban
9. Perlindungan dan pemajuan.
4) Peraturan perundang-undangan. Undang-undang tentang HAM di Indonesia adalah
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak rakyat menurut undang-undang
ini, adalah:
1. Hak untuk hidup (pasal 4).
2. Hak untuk berkeluarga (pasal 10).
3. Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16).
4. Hak untuk memperoleh keadilan (pasal 17. 18, 19).
5. Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20-27).
6. Hak atas rasa aman (pasal 28-35).
7. Hak atas kesejahteraan (pasal 36-42).
8. Hak turut serta dalam pemerintahan (pasal 43-44).
9. Hak wanita (pasal 45-51).
10. Hak anak (pasal 52-66).
5) Pengadilan HAM. Upaya memberikan jaminan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia,
maka dibentuklah:
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dibentuk
berdasarkan Keppres nomor 5 tahun 1993 pada tanggal 7
Juni 1993 kemudian diperkuat lagi dengan Undang-Undang
Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
2. Pengadilan HAM, dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia.
3. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dibentuk atas keputusan
presiden No.181 Tahun 1998 dan Peraturan Presiden No 65 Tahun 2005 . Pada
tanggal 9 Oktober 1998.
4. KPAI( Komnas Perlindungan Anak Indonesia), dibentuk atas dasar UU No. 23
Tahum 2002. Tentang Perlindungan Anak.

D. Kasus kasus pelanggaran Ham di Indonesia

9
HAM adalah setiap perbuatan sesorang atau kelompok orang termasuk aparat negara,
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukummengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.

HAM merupakan hak serta kebebasan fundamental bagi semua orang tanpa
memandang asal-usul bangsa, jenis kelamin, etnis, agama, ras, bangsa, serta status lainnya.
HAM sejatinya harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-harinya. Nyatanya, kasus
pelanggaran HAM masih kerap ditemui.

a. Kasus-kasus HAM di Indonesia

Berikut adalah kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia:

1. Pembunuhan massal terhadap 40.000 orang Sulawesi Selatan oleh tentara


Belanda. Peristiwa ini terjadi pada 12 Desember 1946 yang dipimpin oleh
Kapten Westerling.
2. Pembunuhan 431 penduduk Rawagede oleh tentara Belanda. Peristiwa ini
terjadi pada 5 Desember 1947.
3. Kerusuhan Tanjung Priok pada 12 September 1984 atau pada masa Orde Baru.
Kasus ini telah menewaskan 24 orang, 26 orang luka berat, dan 19 orang
lainnya luka ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus ini adalah
dengan menetepakan 14 terdakwa , namun semuanya dinyatakan bebas.
4. Peristiwa Talangsari pada 7 Februari 198, juga dalam era pemerintahan
Presiden Soeharto. Kasus ini telah menewaskan 27 orang dan sekitar 173
orang ditangkap. Namun yang sampai ke pengadilan hanya 23 orang.
5. Penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jakarta tanggal 27
Juli 1996 (Peristiwa Kudatuli). Kasus ini menewaskan 5 orang , 149 orang
luka-luka, dan 23 orang hilang. Majelis hakim menetapkan 4 terdakwa namun
dinyatakan bebas, serta 1 orang terdakwa divonis 2 bulan 10 hari.
6. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 jelang
runtuhnya Orde Baru. Kasus ini menewaskan 4 orang mahasiswa. Mahkamah
Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis 2 orang terdakwa dengan
hukuman 4 bulan penjara, 4 orang terdakwa divonis 2-5 bulan penjara, dan 9
orang terdakwa divonis penjara 3-6 tahun.

10
7. Tragedi Semanggi pada 13 november 1998. Kasus ini menewaskan 6 orang
mahasiswa.
8. Tragedi Semanggi II yang terjadi pada 24 september 1999 dan mengakibatkan
1 orang mahasiswa tewas.
9. Penculikan aktivis pada 1997/1998. Kasus ini menyebabkan hilangnya 23
orang 9 orang telah dibebaskan,namun 13 orang lainnya belum ditemukan
hingga saat ini).
10.Berbagai bentuk kerusuhan serta konflik antar suku atau golongan yang
menyebabkan jatuhnya korban jiwa, seperti konflik di Poso, Mesuji, dan
beberapa daerah lainnya.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

Negara hukum ialah:Negara yang menjalankan sebuah tindakan yang didasarkan


kepada aturan hukum yang sudah ada. Selain itu tugas negara juga menjalankan kesadaran
hukum yang dimana suatau bentuk peraturan hukum, harus berlaku juga dan di taati oleh
tiap-tiap warga negara.

Gagasan negara hukum itu dibangun dengan menyamnbungkan perangkat hukum itu sendiri
sebagai suatu sistem yang fungsional dan berkeadilan, dikembangkan politik ekonomi dan
sosial yang tertib dan teratur serta dibina dengan membangun budaya dan kesadaran hukum
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

HAM adalah hak asasi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia
tanpa melihat adanya sekat atau perbedaan tersebut. Itulah sebabnya the universal
declaration of human right atau deklarasi universal HAM (DUHAM) merupakn pernyataan
tentang HAM se-dunia yang diproklamasikan oleh PBB pada tahun 1948 dalam awal
deklarasinya disebutkan bahwa: Pernyataan umum tentang HAM sebagai salah satu dasar
pelaksanaan umum bagi semua bangsa dan negara.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota PBB sudah membuat instrumen untuk hukum
tentang HAM yang merujuk pada DUHAM tahun 1948. Di dalam konsideran hukum nasional
Indonesia yaitu UU HAM dan UUPHAM disebutkan bahwa Indonesa mengemban tanggung
jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan deklarasi universal
tentang HAM yang ditetapkan oleh PBB. Adapun pengertian HAM yang tercantum dalam
UUHAM dan UUPHAM masing-masing pada pasal 1 ayat (1).

MACAM-MACAM HAM

1. Hak Asasi Pribadi (personal right)

2. Hak Asasi Politik (Political right),

3. Hak Asasi Hukum (Legal qualiy right)

4. Hak Asasi Ekonomin(property right)

5. Hak Asasi Peradilan (procedural right)


6. Hak Asasi Sosial Budaya (social culture right)
Rumusan HAM menurut piagam hak asasi manusia sedunia yang ditetapkan PBB pada 10 Desember
1948, sebagai berikut:
1. Hak hak sipil dan politik
2. Hak-hak ekonomi, sosial, budaya

12
kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia:

1. Pembunuhan massal terhadap 40.000 orang Sulawesi Selatan oleh tentara Belanda.
Peristiwa ini terjadi pada 12 Desember 1946 yang dipimpin oleh Kapten Westerling.

2. Pembunuhan 431 penduduk Rawagede oleh tentara Belanda. Peristiwa ini terjadi
pada 5 Desember 1947.

3. Kerusuhan Tanjung Priok pada 12 September 1984 atau pada masa Orde Baru.
Kasus ini telah menewaskan 24 orang, 26 orang luka berat, dan 19 orang lainnya luka
ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus ini adalah dengan menetepakan 14
terdakwa , namun semuanya dinyatakan bebas

B. KRITIK DAN SARAN


Kami tau bahwa dalam penulisan makala kami ini tidak luput dengan kesalahan, maka
dari itu kami kelompok 5 mengharapkan kritik das saran yang dapat membangun kami, pada
penulisan makala-makala berikutnya dapat lebih baik lagi. Terima kasih telah membaca
makala kami semoga dapat bermanfaat.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


TUHAN YESUS MEMBERKATI

13

Anda mungkin juga menyukai