MAKALAH 02
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Pancasila
Yang dibina oleh bapak Sabitul kirom, M.pd
Oleh
Sigit Nur Ervansah (20104410091)
Azin David Zuliano (20104410058)
FAKULTAS TEKNIK
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kelompok kami yang berjumlah 5 Orang dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ PENTINGNYA KONSTITUSI, UUD
1945 DAN PERILAKU KONSTITUSIONAL NEGARA INDONESIA “ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam menulis makalah ini untuk memenuhi Tugas dari
Bapak Sabitul Kirom, M.Pd pada bidang studi Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Komunikasi dan media
massa bagi para pembaca dan juga bagi para penulis
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
1. Apasajapengertian Konstitusi?
2. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
3. Mengapasistem ketatanegaraan Indonesiamenjadi Konstitusi Republik
Indonesia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1.3 Perilaku konstitusional
Kontitusional adalah perilaku yang senantiasa berdasar dan
hanya berpijak pada aturan-aturan penyelengara bernegara yang
tertuang dalamm UUD 1945.
1. Mengaku dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
2. Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik
peraturan lalu intas, sekolah, dan lain sebagainya.
3. Tidak main hakim sendiri.
4. Mejaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu
permasalahan.
6. Mengembangkan sikap sadar dan rasional.
7. Menjalin pemersatu dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.
8. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil,
dan bebas, serta sesuai dengan peraturan yang belaku.
9. Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau
pemungutan suara, tidak dengan money politic, suap, dan
intimidasi.
10. Pelaksanaan demontrasi atau aksi-aksi secara damai bukan
dengan kekerasan, infiltrasi, atau revolusi
11. Membayar pajak tepat waktu.
12. Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan
kemampuan, hak dan kewajiban.
13. Memberikan kritik atau saran kepada pemerintah melalui
wakil rakyat.
4
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai
dengan kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno
para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara
beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai
negara polis. Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin :
constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan
hokum bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis.
Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan
hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi peraturan-
peraturan lainnya. Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945
yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945
menempati tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris:
amendtmendt) artinya perubahan. Perubahan yang dilakukan
merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi yang
asli tetap berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau
menjadi bagian dari konstitusinya.
1.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-
hati dalam menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung jawabkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Arum Sutrisni. 2020. Makna UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara.
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/20/150000269/uud-1945-sebagai-
konstitusi-negara?amp=1&page=2)