Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NEGARA DAN KONSTITUSI

Disusun Oleh :

ARNETHALIA NABILA W. C1B021002


REZANTO NURUDIN C1B021040
ABIDA MASSI ARMAND C1B021042
FAIZ SYAUQI MULJAWAN C1B021082
AMMAR FAUZY HAQ C1B021114

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Negara dan Konstitusi" tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan dengan dosen pengampu Ibu Khotimah, S.Pd., M.Pd. Makalah ini
juga bertujuan untuk menjelaskan tentang pengertian negara dan konstitusi,
mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara, menerima secara kritis UUD 1945
sebagai konstitusi di Indonesia, dan menerapkan perilaku konstitusional dalam hidup
bernegara. Makalah ini disusun agar kami dan para pembaca bisa menambah
wawasan serta memperluas ilmu pengetahuan yang ada mengenai negara dan
konstitusi.

Kami selaku penyusun ingin menyampaikan terima kasih atas perhatiannya


terhadap makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami dan para pembaca tentunya. Kami juga ingin meminta maaf jika terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam bentuk apapun. Dengan segala kerendahan hati
kami menerima segala kritik dan saran yang membangun.

Purwokerto, 26 Agustus 2021

Penyusun

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis pada tanggal 18
Agustus 1945. Indonesia juga pernah mengalami perubahan konstitusi, dari
perubahan ke UUD 1950 hingga kembali lagi ke UUD 1945. UUD 1945 juga
beberapa kali terjadi amandemen. Tapi apakah kita mengetahui apa itu konstitusi dan
pentingnya bagi sebuah negara? Konstitusi dalam berjalannya sebuah negara
merupakan hal yang sangat penting. Negara merupakan kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintahan yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya. Adapun konstitusi merupakan sebuah hukum
dasar tertinggi yang berisi hal tentang penyelenggaraan negara. Konstitusi memiliki
peran penting bagi sebuah negara untuk mencapai tujuannya, mengatur berjalannya
negara, dan berisi aturan yang membuat negara tetap berdiri dan berjalan. Itulah
beberapa hal yang menyebabkan negara dan konstitusi merupakan dua hal yang
saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan negara dan konstitusi?

2. Apa pentingnya konstitusi bagi negara?

3. Bagaimana penerapan UUD 1945 sebagai konstitusi di Indonesia?

4. Bagaimana perilaku konstitusional dalam hidup bernegara?

1
C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian negara dan konstitusi.

2. Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara.

3. Memahami Kedudukan UUD 1945 Sebagai Konstitusi di Indonesia.

4. Menerapkan perilaku konstitusional dalam hidup bernegara.

2
BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN NEGARA DAN KONSTITUSI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua


pengertian. Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Pengertian kedua,
negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Negara
juga memiliki fungsi yaitu melaksanakan penertiban, mengusahakan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyatnya, pertahanan, dan menegakkan keadialan. Selain itu
negara juga memiliki unsur-unsur dasar, diantaranya yaitu rakyat atau jumlah
penduduk, wilayah, dan pemerintahan.

Sedangkan pengertian konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan mengenai


ketatanegaraan. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis, yaitu “konstituer” yang
artinya membentuk. Dalam bahasa latin, konstitusi merupakan gabungan dari dua
kata yaitu cume dan statuere. Cume berarti bersama dan statuere berarti membuat
sesuatu agar berdiri/mendirikan atau menetapkan. Secara umum ada dua macam
konstitusi yaitu:

1. Konstitusi tertulis
2. Konstitusi tak tertulis

Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau Undang-


Undang Dasar (UUD) yang pada umumnya mengatur mengenai pembentukan,
pembagian wewenang dan cara bekerja berbagai lembaga kenegaraaan serta
perlindungan hak

3
asasi manusia. Pada hampir semua konstitusi tertulis diatur mengenai pembagian
kekuasaan berdasarkan jenis-jenis kekuasaan, dan kemudian berdasarkan jenis
kekuasaan itu dibentuklah lembaga-lembaga negara. Dengan demikian, jenis
kekuasaan itu perlu ditentukan terlebih dahulu, baru kemudian dibentuk lembaga
negara yang bertanggung jawab untuk melaksanakan jenis kekuasaan tertentu itu.
Beberapa sarjana mengemukakan pandangannya mengenai jenis tugas atau
kewenangan itu, salah satu yang paling terkemuka adalah pandangan Montesquieu
bahwa kekuasaan negara itu terbagi dalam tiga jenis kekuasaan yang harus dipisahkan
secara ketat. Ketiga jenis kekuasaan itu adalah :

1. Kekuasaan membuat peraturan perundangan (legislatif)


2. Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan (eksekutif)
3. Kekuasaan kehakiman (yudikatif).

Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi


yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi
harus memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi
jika jiwa dan semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam
konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang besar
terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara yang demokratis
berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya.

Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan konstitusi


merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme
penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang berlaku dirasakan sudah
tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, konstitusi biasanya juga
mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri, yang kemudian
prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-

4
benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan bersifat
sementara atau pun keinginan dari sekelompok orang belaka.

2. PENTINGNYA KONSTITUSI BAGI NEGARA

Konstitusi dan negara adalah dua kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Konstitusi memiliki fungsi yang sangat penting atas berjalannya suatu negara,
yaitu sebagai sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, serta mengatur
bagaimana kekuasaannegara dijalankan. Tujuan dari konstitusi itu sendiri adalah
mengadakan tata tertib tentang lembaga kenegaraan, wewenang-wewenangnya, cara
bekerjanya, dan menyatakan hak-hak asasi manusia yang harus dijamin
perlindungannya.

Suatu konstitusi memerlukan dua syarat yang wajib dipenuhi, syarat tersebut
mengenai bentuk dan isinya. Syarat Bentuk maksudnya adalah konstitusi sebagai
naskah tertulis yang merupakan Undang-undangyang tertinggi yang berlaku dalam
suatu negara. Sedangkan syarat isi yaitu konstitusi merupakan peraturan yang
bersifat fundamental, artinya tidak semua masalah yang penting harus dimuat dalam
konstitusi, melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar atau asas-asas saja.

Di Indonesia sendiri, konstitusi negara adalah Undang-Undang Dasar 1945.


Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kedudukan yang paling tinggi di negara
Indonesia dalam susunan peraturan perundangan negara. Namun menurut hukum,
Undang-Undang Dasar 1945 beradadi bawah Pancasila sebagai norma dasar suatu
negara. Adapun sifat-sifat konstitusi antara lain:

1. Konstitusi sebagai hukum dasar tertulis (UUD)

Konstitusi atau Undang-undang dasar merupakan sebuah dokumen formal


yang berisi norma dan aturan-aturan hukum untuk menyelenggarakan kekuasaan
negara.
5
Sifat-sifat dari konstitusi tertulis yaitu:

 Rumusannya merupakan suatu hukum yang dimana pemerintah sepenuhnya


terikat oleh aturannya dan bekerja secara ketat dengan ketentuan-ketentuannya;
 UUD bersifat supel dan singkat karena UUD memuat aturan-aturan pokok yang
harus dikembangkan sesuai perkembangan zaman;
 Mewujudkan hukum negara dan menikmati tempat supremasi;
 UUD dalam hukum Indonesia adalah peraturan hukum positif tertinggi;

2. Konstitusi sebagai hukum dasar tidak tertulis

Hukum dasar tidak tertulis adalah salah satu hukum yang tidak disusun atau
disahkan oleh Majelis Konstituante dan juga tidak tertulis dalam dokumen
formal. Adapun sifat- sifatnya yaitu:

 Merupakan kebiasaan yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara;


 Berjalan searah dengan UUD dan tidak bertentangan;
 Diterima oleh seluruh masyarakat;
 Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan bahwa konvensi bisa menjadi
aturan dasar yang tidak tercantum dalam UUD.

3. MEMAHAMI KEDUDUKAN UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI DI


INDONESIA

UUD 1945 adalah hukum dasar negara Indoneisa yang tertulis. Seperti yang
disebutkan sebelumnya, Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kedudukan yang
paling tinggi di negara Indonesia dalam susunan peraturan perundangan negara.
Selain itu di Indoesia sendiri, berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis,
yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam penyelenggaraan
negara meskipun tidak tertulis.

6
Undang-undang dasar merupakan :

 Kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan-pembatasan kekuasaan kepada para


penguasa.
 Dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu
sistem politik.
 Suatu deskripsi dari lembaga-lembaga negara.
 Suatu deskripsi yang menyangkut masalah hak-hak asasi manusia.

Sebagai hukum dasar tertulis atau konstitusi tertulis, UUD 1945 mengandung
pengertian:

 Bersifat mengikat, baik bagi penyelenggara negara, lembaga negara,


lembaga kemasyarakatan, maupun seluruh warga negara.
 UUD 1945 berisi norma-norma, kaidah-kaidah, aturan-aturan atau ketentuan-
ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh semua komponen negara.
 UUD 1945 berfungsi sebagai hukum yang tertinggi sehingga menjadi sumber
dan pedoman hukum bagi setiap peraturan perundangan yang ada di bawahnya.
 Setiap tindakan dan kebijakan pemerintah sebagai penyelenggara negara harus
sesuai dan berpedoman pada UUD 1945.

4. MENERAPKAN PERILAKU KONSTITUSIONAL DALAM HIDUP


BERNEGARA

Warga negara yang baik harus memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan negara,
yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi negara, kesetiaan terhadap konstitusi,
kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan
pemerintah. Oleh karena itu, setiap warga negara wajib untuk menerapkan sekaligus
mengamalkan perilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna
berperilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD 1945), mempelajari isinya,

7
mengkaji maknanya, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Seluruh warga negara harus memiliki dan menerapkan perilaku


konstitusional, karena perilaku konstitusional dapat menciptakan keadaan yang
tertib, disiplin, dan sesuai dengan aturan hukum. Berikut adalah contoh-contoh
perilaku konstitusional warga negara dalam hidup bernegara:

 Menghargai hak asasi orang lain;


 Mematuhi semua peraturan yang berlaku;
 Tidak main hakim sendiri;
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
 Adanya keterbukaan saat menghadapi suatu permasalahan;
 Mengembangkan sikap sadar dan rasional;
 Melakukan berbagai kegiatan bersama untuk menjalin persatuan;
 Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak
denganpolitik uang, suap, dan intimidasi;
 Membayar pajak tepat waktu;
 Ikut membela negara sesuai dengan kemampuan, hak dan kewajiban;

Hal-hal di bawah ini adalah contoh-contoh perilaku inkonstitusional yang harus


dihindari dalam kehidupan bernegara:

 Melanggar isi konstitusi atau melanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan
didalam konstitusi;
 Menyalahgunakan konstitusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok
(korupsi,kolusi, dan nepotisme);
 Memecah belah bangsa;
 Menghujat orang lain dan menyebarkan hoaks.

8
Warga negara dan penyelenggara negara harus melaksanakan perilaku
konstitusi tersebut secara seimbang. Untuk mengembangkan perilaku
konstitusional, kita harus mengetahui dan memahami aturan-aturan
penyelenggaraan negara yang tercantum di dalam UUD 1945. Oleh karena itu,
sosialisasi UUD 1945 kepada seluruh warga negara harus dilaksanakan secara
efektif melalui kegiatan yang bersifat pembelajaran juga yang bersifat kegiatan
sosial.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di makalah ini, dapat kami simpulkan bahwa negara dan
konstitusi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk menjadi
negara yang baik, negara tersebut harus juga memiliki konstitusi yang baik.
Konstitusi meiliki peran yang sangat penting akan berjalannya suatu neagra yaitu
sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, serta mengatur bagaimana kekuasaan
negara dijalankan. Di Indonesia sendiri, UUD 1945 adalah dasar dari segala dasar
konstitusional yang berada di Indonesia sehingga untuk mempelajari konstitusi, kita
harus paham terlebih dahulu akan hal tersebut. Juga, kita sebagai masyarakat yang
baik harus selalu menerapkan perilaku konstitusional dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara agar tercipta kehidupan yang tentram dan teratur.
.
B. Saran

Menurut kami sebagai pemakalah, kita sebagai masyarakat dari suatu sistem yang
disebut negara, harus memahami juga mengimplementasikan sesuatu yang disebut
konstitusi yang berada di negara yang kita tinggali. Karena dengan paham dan
menerapkan konstitusi itu sendiri secara langsung maupun tidak langsung kita telah
membuat negara ini menjadi lebih baik kedepannya. Negraa yang baik dibentuk dari
masyarakat yang baik. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat sangat berperan
penting dalam kemajuan negara ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

Kenneth C.Wheare, Modern Constitutions, Third Impression (First Published 1951),


(Oxford University Press, London, New York, Toronto), 1975, hlm. 1-142.

Frinaldi, Aldri, dan Nurman S. 2005. Perubahan Konstitusi dan Implikasinya Pada
Perubahan Lembaga Negara. Hlm. 11-12.

Yahya, Sani. 2015. Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara.
Makalah.

Indotesis. 2017. Jenis, Fungsi dan Tujuan Konstitusi. Diakses pada 26 Agustus 2021,
dari https://medium.com/@indotesis/jenis-fungsi-dan-tujuan-konstitusi-af0c684392b5

Perbawati, Candra. 2019. Konstitusi dan Hak Asasi Manusia. Team Aura Creative,
Bandar Lampung.

Anonim. 2020. Pengertian Konstitusi & Sejarah Perkembangan Konstitusi. Diakses


pada 26 Agustus 2021, dari http://mimbarhukum.com/pengertian-konstitusi-sejarah-
perkembangankonstitusi/

Zulfikar, Fahri. 2021. Pengertian Negara Beserta Fungsi dan Unsur-Unsur Dasarnya.
Diakses pada 26 Agustus 2021, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5624244/pengertiannegara-beserta-fungsi-dan-unsur-unsur-dasarnya

MKRI. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Diakses pada 26 Agustus 2021,


dari https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&&id=11776

1
Putri, Arum Sutrisni 2020. UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara. Diakses pada 26
Agustus 2021, dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/20/150000269/uud-
1945-sebagai-konstitusi-negara?page=all.

Anda mungkin juga menyukai