Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai ketatanegaraan.1
Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi yang mendasarinya. Konstitusi
dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat
pula tidak tertulis. Konstitusi merupakan dasar dari tatanan hukum sebuah negara, yang di
dalamnya terdapat perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengatur
tentang distribusi kekuasaan (Distribution of Power) dalam penyelenggaraan negara.
Konstitusi biasanya juga disebut sebagai hukum fundamental negara, sebab konstitusi ialah
aturan dasar. Aturan dasar yang nantinya akan menjadi acuan bagi lahirnya aturan-aturan
hukum lain yang ada dibawahnya. Konstitusi dalam arti formal adalah suatu dokumen
resmi, seperangkat norma hukum yang hanya dapat diubah di bawah pengawasan
ketentuanketentuan khusus, yang tujuannya adalah untuk menjadikan perubahan norma-
norma ini lebih sulit. Konstitusi dalam arti material terdiri atas peraturan- 1 Tim Penyusun,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hlm. 457. 2 peraturan yang
mengatur pembentukan norma-norma hukum yang bersifat umum, terutama pembentukan
undang-undang.2 Jimly Asshiddiqie mengatakan dalam bukunya, konstitusi adalah hukum
dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara.3 Penting bagi sebuah
negara memiliki konstitusi sebagai landasan hukum dalam penyelenggaraan sebuah
negara. Untuk itu dalam penyusunan konstitusi harus merupakan hasil dari nilai-nilai dan
norma berbangsa dan bernegara yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian,
penyusunan konstitusi menjadi sebuah pekerjaan yang mendasar bagi sebuah negara untuk
menentukan sistem hukumnya. Di Indonesia, konstitusi yang digunakan merupakan
konstitusi tertulis yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
atau biasa disebut UUD 1945. UUD 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara
Indonesia dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan mempertegas kedudukan Undang-Undang
Dasar sebagai sebuah Hukum Dasar

1
1.2Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konstitusi dan UUD 1945 ?


2. Bagaimana Kedudukan, sifat, hakekat, dan fungsi UUD 1945 ?
3. Apa Ciri-ciri konstitusi dan UUD 1945 ?
4. Tentang apa UUD 1945 sebulum dan sesudah amandemen ?
5. UUD tertulis dan tidak tertulis ?
6. Apa hubungan proklamasi dan pembukaan UUD 1945 ?
7. Mengapa penyebab terjadinya pengantian UUD 1945 ?
8. Bgaimana dinamika atau gerak pelaksanaan UUD 1945 yg pernah berlaku
diindonesia ?
9. Ringkasan kuliah umum dari Ketua MK, jumad 28 desember 2018 ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi syarat pada mata kuliah hukum konstitusi dan UUD 1945
2.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN KONSTITUSI DAN UUD 1945

Pengertian Konstitusi, Bagi suatu negara di zaman moderen ini, konstitusi atau
undang-undang dasar harus ada. Hal ini untuk memberi pengertian kepada penguasah
dan baik juga masyarakat tentang dasar-dasar ketatanegaraan dan cara penyelenggaraan
negara. Kemudian untuk menjamin hak-hak rakyat dan kewajiban-kewajibannya tentang
apa yang harus dilakukan negara kepadanya. Tapi apakah yang dimaksud dengan
konstitusi itu?

Konstitusi berasal dari bahasa Latin, constituo yang berarti hukum atau prinsip.
Dalam bahasa Perancis pengertian ini dibedakan antara Droit Constitutionnel
(=konstitusi) dan Loi Constitutionnel (= undang-undang dasar yang tertuang dalam
naskah tertulis). Konstitusi (disebut juga hukum dasar) ada yang tertulis dan tidak
tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis, misalnya hukum adat dan konvensi (kebiasaan
dalam penyelenggaraan kenegaraan). Sedangkan hukum dasar yang tertulis, misalnya
UUD. Di Indonesia kita mengenal Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat kumpulan
ketentuan atau suatu aturan yang tertulis dengan pendasaran tentang pokok-pokok suatu
ketatanegaraan.

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris constitution yang artinya adalah hukum
dasar. Sedangkan dalam bahasa Belanda sering disebut grondwet atau grundgezetz.
Menurut L.J. Van Apeldorn hukum dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu hukum dasar
tertulis (undang-undang dasar) dan hukum dasar tidak tertulis. Biasanya konstitusi
dalam suatu negara diartikan sebagai undang-undang dasar. Dengan demikian
undangundang dasar sebenarnya merupakan bagian dari konstitusi yang tertulis.
Undang-Undang Dasar menurut C.S.T Kansil, diartikan sebagai piagam tertulis yang
dengan sengaja diadakan, dan memuat segala apa yang dianggap pembuatnya menjadi

3
asas fundamental negara ketika itu. Sedangkan E.C.S Wade menyatakan bahwa undang-
undang dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok badan-
badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara-cara kerja badan
itu.

1.2 KEDUDUKAN, SIFAT, HAKEKAT, DAN FUNGSI UUD 1945


 KEDUDUKAN UUD 1945
UUD 1945 adalah:
Hukum dasar yang tertulis (di sampingitumasihadahukumdasar yang tidaktertulis,
yaituKonvensi)
1. Sebagai (norma) hukum :

a) UUD bersifat mengika tterhadap : Pemerintah, setiapLembaga


Negara/Masyarakat, setiap WNRI danpenduduk di RI.
b) Berisinorma-norma:
sebagaidasardangarisbesarhukumdalampenyelenggaraannegaraharusdilaksana
kandanditaati.
2. Sebagaihukumdasar:
a) UUD merupakan sumber hokum tertulis (tertinggi) Setiapprodukhukum
(seperti UU, PP, Perpres, Perda)
dansetiapkebijaksanaanPemerintahberlandaskan UUD 1945.
b) SebagaiAlatKontrolYaitumengecekapakahnormahukum yang
lebihrendahsesuaidenganketentuan UUD 1945.
 SIFAT UUD 1945
1. UUD 1945 bersifat supel (elastis),
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu terus berkembang
dan dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan
perubahan zaman. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya
sistem Undang-Undang Dasar tidak ketinggalan zaman.

2. Rigid

4
Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan
perundang-undangan yang lain, serta hanya dapat diubah dengan cara khusus dan
istimewa.
 FUNGSI UUD 1945

Di atas telah dibahas tentang apa yang dimaksud dengan UUD 1945. Dari
pengertian tersebut dapatlah dijabarkan bahwaUUD 1945 mengikat pemerintah,
lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat,dan juga mengikat setiap warga negara
Indonesia dimanapun mereka berada danjuga mengikat setiap penduduk yang berada
di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-
norma, dan aturan-aturan yangharus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen
tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar,yaitu
hukum dasar yang tertulis. Dengan demikian setiap produk hukum seperti undang-
undang,peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakanatau
kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturanyang lebih
tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangantersebut harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945,dan muaranya
adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Dalam kedudukan
yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tataurutan perundangan atau hierarki
peraturan perundangan di Indonesia menempatikedudukan yang tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol,
dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukumyang lebih rendah
sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, danpada akhirnya apakah
norma-norma hukum tersebut bertentangan atau tidak denganketentuan UUD 1945.
Selain itu UUD 1945 juga memiliki fungsi sebagai pedoman atau acuan dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam UUD 1945 juga terkandung :


1. Materi pengaturan sistem pemerintahan, termasuk pengaturan tentang kedudukan,
tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
2. Hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya maupun hankam

5
1.3 CIRI-CIRI KONSTITUSI DAN UUD 1945
 Ciri Ciri Konstitusi di Indonesia
a. Bentuk Negara Kesatuan
b. Bentuk pemerintahan republik
c. Kedaulatan ada di tangan rakyat
d. Sistem pemerintahan presidensil
e. Adanya pembagian kekuasaan antara legislatif,eksekutif & yudikatifNegara
Desentralisasi
d. Multi partai (teridiri dari banyak partai)
 Ciri-ciri UUD 1945 :

1. Mengatur tentang sistem ketatanegaraan

2. Mengatur tentang lembaga negara :

a. Legislatif (pembuat)

b. Executif (Pelaksana)

c. Yudikatif (Pengawas)

3. Mengatur hak dan kewajiban negara terhadap warga negara.

4. Mengatur hak dan kewajiban warga negara terhadap negara.

5. Adanya perlindungan Hak Asasi Manusia.

6. Mengatur tentang lambang negara.

7. Mengatur tentang perubahan UUD 1945 itu sendiri.

1.4 UUD SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN


1.a Sebelum di amandemen
Bab x. warga Negara

6
Pasal 26
 Yang menjadi warga Negara ialah orang orang yang memiliki bangsa
Indonesia yang asli dan orang orang yang bangsa lain yang disahkan
dengan undang undang sebagai seatu warga Negara
 Syarat syarat yang mengenai kewarga Negara yang ditetapkan dengan
undang undang
b. Sesudah diamandemen
Bab x. warga Negara Indonesia dan penduduk
Perubahan Pasal 26
 Yang menjadi warga Negara ialah orang orang bangsa Indonesia asli
dan orang orang bangsa lain yang di sahkan dengan undang undang
sebagai warga Negara
 Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang orang asing yang
bertempat tinggal diindonesia
 Hal hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang
undang.

2.a sebelum di amandemen


Pasal 30
 Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha dan
pertahanan keamanan Negara
 Syarat syarat tentang pembelaan diatur dengan undang undang
b. sesudah diamandemen
perubahan pasal 30
 Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan
 Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung

7
 Tentara nasional Indonesia terdiri atas angkatan darat, angkatan laut,
dan angkatan udara, sebagai alat Negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara kebutuhan dan kedaulatan Negara
 Kepolisian Negara Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegahkan hokum.

3.a. sebelum diamandemen


Pasal 5
 Presiden memegang kekuasaan membentuk undang undang dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
b. sesudah diamandemen
pasal 5
 presiden berhak mengajukan rancangan undang undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat

1.5 UUD TERTULIS DAN TIDAK TERTULIS


Dalam proses hukum sekarang ini,berbagai kejadian ilmiah tentang UUD
1945.banyak orang yang melontarkan ide untuk melakukan amandemen terhadap UUD
1945.Amandemen tersebut merupakan prosedur penyempurnaan terhadap UUD
1945.tanpa harus langsung mengubah UUD itu sendiri atau bias di bilang merupakan
pelengkapan dan rincian yang di jadikan lampiran otentik bagi UUD
tersebut.(mahfud,1999:64)
Ide tentang amandemen terhadap UUD 1945 didasarkan pada suatu kenyataan
sejarah selama orde lama dan orde baru bahwa penerapan terhadap pasal UUD memiliki
sifat-sifat intrerretable atau berwayuh arti sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi
kekuasaan terutama kepada presiden karena latar belakang politik ini lah maka pada orde
baru UUD 1945 di lestarikan dan di anggap bersifat keramat yang tak dapat di ganggu
gugat.
Menurut bangsa Indonesia proses reformasi terhadap UUD 1945 adalah suatu
keeharusan karena akan mengantarkan bangsa Indonesia ketahapan yang baruu dalam
melakukan penataan terhadap ketatanegaraan.Amandemen terhadap UUD 1945 di
lakukan oleh bangsa Indonesia sejak 1999 di mana pemberian tambahan dan perubahan
terhadap pasal 9 UUD 1945 kemudian amandemen ke2 tahun 2000 disahkan tanggal 10
Agustus 2002 UUD 1945 hasil amandemen 2002 dirumuskan dengan melibatkan
sebanyak-banyak nya partisipasi rakyat dalam mengambil keputusan politik,sehingga di

8
harapkan struktur kelembagaan Negara yang lebih demokratis ini akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

1. Hukum Dasar Tertulis (UUD)


UUD itu rumusannya tertulis dan tidak berubah.Adapun pendapat L.C.S wade
dalam bukunya contution law,UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah
yang memafarkan kerangk dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintshsn suatu
Negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut jadi UUD itu
mengatur mekanisme dan dasar dari setiap sistem pemerintahan. UUD juga dapat
dipandang sebagai lembaga/sekumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan
tersebut bagi mereka memandang suatu Negara dari sudut kekuasaan dan
menganggapnya sebagai suatu organisasi kekuasaan.Adapun hal tersebut di bagi
menjadi tiga badan legislatif,eksekutif dan yudikatif.
UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini bekerjasama dan
menyesuaikan diri satu sama lain.UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam
satu Negara.Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa UUD 1945 bersifat singkat
dan supel,UUD 1945 hanya memilik 37 pasal,adapun pasal-pasal lain hanya memuat
aturan peralihan dan aturan tambahan yang mengandung makna:

 Telah cukup jikalau UUD hanya memuat aturan-aturan pokok,hanya memuat


grafis besar intruksi kepada pemerintahpusat dan semua penyelenggara Negara
untuk menyelenggarakan kehidupan Negara dan kesejahteraan social.
 Sifatnya harus supel (elastic)dimaksudkan bahwa kita harus senantiasa ingat
bahwa masyarakat ini harus terus berkembangdan dinamis seiring perubahaan
zaman .Oleh karena itu,makin supel sifatnya aturan itu makin baik.jadi kita harus
menjaga agar sistem dalam UUD itu jangan ketinggalan zaman.Menurut
dadmowahyono ,seluruh kegiatan Negara dapat dikelompokan menjadi dua
macam penyelenggara kehidupan Negara kesejahteraan social.

2. Hukum dasar tak tertulis(Convensi)


Convensi adalah hukumdasar yang tak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang
timbul dan terperihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya
tidak tertulis.
a) Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara.
b) Tak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
c) Diterima oleh seluruh rakyat/masyarakat
d) Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan bawa convensi bias
menjadi aturan-aturan dasar yang tidak tercantum dalam UUD 1945

9
Contoh :
a. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.menurut pasal 37 ayat(1)
dan (4) UUD 1945 segala keputusan MPR diambil berdasarkan suara terbanyak tetapi
sistem ini kurang jiwa kekeluargaan sebagai kepribadian bangsa.oleh karena
itu,dalam praktek-praktek penyelenggaraan Negara selalu di usahakan untuk
mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan ternyata hamper
selalu berhasil.pungutan suara baru ditempuh jika usaha musyawarah untuk mufakat
sudah tak dapat dilaksanakan.
b. Praktek-praktek penyelenggaraan Negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak
tertulis antara lain:
 Pidato kenegaraan presiden RI setiap 16 Agustus di dalam siding DPR
 Pidato presiden yang di ucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang rencana
anggaran pendapatan belanja (RAPB) Negara pada minggu 1,pada bulan januari
tiap tahunnya.

Jika convensi ingin di jadikan rumusan yang bersifat tertulis maka yang berwenang
adalah MPR dan rumusannya bukan lah merupakan suatu hukum dasar melainkan tertuang
dalam ketetapan MPR dan tidak secara otomatis setingkat dengan UUD melainkan sebagai
suatu ketetapan MPR.

1.6 HUBUNGAN PROKLAMASI DAN PEMBUKAAN UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 memiliki pedoman tertentu, antara lain :


 Untuk mengisih kemerdekaan nasional kita
 Untuk meleksanakan kenegaraan kita
 Untuk mengetahui tujuan dalam perkembangan kebangsaan
 Untuk setia pada suara batin
Proklamasi dengan pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan yang sangat
erat karena di dalamnya merupakan suatu rangkaian yang utuh karena apa yang
yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 merupakan seatu amanat yang luhur
dan suci dari proklamasi kemerdekaan.
Alimea pertama proklamasi kemerdekaan mendapat penegasan dan
penjelasa pada alinea pertama sampai dengan alinea ketiga pembukaan UUD 1945,
dan alinea ketiga proklamasi kemerdekaat merupakan amanat tindakan yang
segerah harus dilaksanakan yaitu pembukaan Negara republic Indonesia yang
berdasarkan pancasila dan termuat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

10
1.7 PENYEBAB TERJADINYA PENGANTIAAN UUD 1945
Penyebab digantinya uud 1945 menjadi konstitusi ris adalah karena dalam
perundingan kmb (konferensi meja bundar) terjadi perundingan antara indonesia dengan
belanda yang akhirnya menghasilkan keputusan bahwa uud 1945 harus diganti dengan
konstitusi ris.

1.8 DINAMIKA/GERAK PELAKSANAAN UUD 1945 YANG PERNAH BERLAKU


DI INDONESIA.
Dinamika pelaksanaan UUD 1945, yang meliputi hal-hal berikut:

a. Masa awal kemerdekaan


b. Masa orde lama
c. Masa orde baru
d. Masa era global.

Undang-Undang Dasar 1945 berlaku di Indonesia dalam dua kurun


waktu.Pertama, sejak ditetapkannya oleh panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.Kedua, adalah dalam kurun waktu sejak
diumumkannya dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 sampai sekarang.

1. Masa Awal Kemerdekaan


bagai hukum dasar tertulis dalam gerak pelaksanaannya pada kurun waktu
1945-1949, dan jelas tidak dapat dilaksanakan dengan baik, karena kita memang
sedang dalam masa pancaroba, dalam usaha membela dan mempertahankan
kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan.

Pada masa ini juga terdapat berbagai penyimpangankonstitusional yang


dapat dicatat, yaitu pertama, berubahnya fungsi Komite Nasional Pusat dari
pembantu Presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislative dan ikut
menentukan GBHN berdasarkan maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16
Oktober 1945. Kedua, berdasarkan perubahan system cabinet presidensial menjadi
cabinet parlementer.

11
Pada 3 November 1945 atas usul BP-KNIP, pemerintah mengeluarkan suatu
Maklumat untuk pembentukan partai-partai politik agar segala aliran paham yang
ada di masyarakat ke jalan yang teratur.

a. Sistem Presidensial

Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut system dari


Negara manapun, tetapi adalah system khas bangsa Indonesia.Di dalam system ini,
kepala pemerintahannya adalah presiden, sehingga menurut konstitusi
ketatanegaraan ini, pemerintah padaa hakikatnya adalah presiden.System ini
berlangsung untuk pertma kalinya pada 18 Agustus-14 November 1945.

b. Penyimpangan UUD 1945

Pada tanggal 11 November 1945, Badan Pekerja KNIP mengusulkan


kepada presiden agar system pertanggungjawaban menteri kepada parlemen
dengan beberapa pertimbangan.Dan presiden menerima usulan tersebut, sehingga
pada 14 November 1945 dikeluarkannya maklumat Pemerintah, yaitu sitem
pemerintahan presidensial menjadi parlementer. Dan disinilah letak penyimpangan
yang terjadi, karena Maklumat tersebut melanggar Pasal 4 dan 17 UUD 1945, yang
menunjukkan bahwa UUD 1945 menganut system pemerintahan presidensial.
 UUD 1945 sebagai UUD Negara Lain
Berdasarkan hasil KMB yang menyatakan bahwa telah didirikannya Negara
Republik ndonesia Serikat (RIS), dan adanya pengakuan kedaulatan kerajaan
Belanda kepada negara RIS.

Untuk Negara RIS akan dibuat rancangan undang-undang yang baru oleh
delegasi RI dan delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg). Dan undang-
undanga dasar tersebut mulai berlaku pada 27 September 1949.Dengan berdirinya
Negara RIS ini, berarti negar RI hanya berstatus sebagai Negara bagian saja.

12
 UUD 1945 Sudah Tidak Berlaku Lagi
Dalam perkembangan selanjutnya, untuk merealisasikan tuntutan kembali
menjadi Negara kesatuan, satu per satu Negara bagian menggabungkan diri kepda
Negara Republik Indonesia.Dan pada tanggal 19 Mei 1950 telah tercapai kata
sepakat antara RIS dan Negara Republik Indonesia yang dituangkan dalam piagam
RI-RIS.
Pada pasal 1 UU No. 7 tahun 1950 dikatakan bahwa konstitusi RIS diubah
menjadi UUDS 1950 (Undang-Undang Dasar Sementara).UUDS 1950 ini mulai
berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950.

2. Masa Orde Lama


Pada bulan September 1955 dan Desember 1955, diadakan pemilihan
umum yang memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.Tugas Konsituante
adalah untuk merancang UUD sebagai pengganti UUDS 1950.
Presiden dalam pidatonya pada tanggal 22 April 1959 di depan siding
konstituante yang menyarankan “marilah kembali kepada UUD 1945”.Dan,
penggunaan kembali UUD 1945 ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden
pada tanggal 5 Juli 1959. Jadi, sejak saat itu, Undang-Undang Dasar 1945 berlaku
lagi.

Banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan memburuknya keadaan


politik dan keamanan serta kemerosotan ekonomi yang mencapai puncaknya pada
pemberontakan G30 S/PKI. Pemberontakan ini dapat digagalkan melalui kekuatan-
kekuatan yang melahirkan pemerintahan orde baru.

3. Masa Orde Baru


Gerakan G30 S/PKI yang didalangi oleh PKI telah menimbulkan banyak
korban jiwa serta banyak juga terjadi pelanggaran hukum dan UUD yang berlaku.
Dan juga, gerakan tersebut jelas memiliki tujuan untuk mengganti dasar falsafah
Negara yaitu Pancasila dengan dasar falsafah yang lain.

13
Keadaan semakinmemburuk, keadaan ekonomi dan keamanan makin tidak
terkendalikan. Dengan dipelopori oleh pemuda/mahasiswa, rakyat menyampaikan
tiga tuntutan kepada Pemerintah, yang disebut juga dengan Tritura, yaitu:
 Bubarkan PKI,
 Bersihkan cabinet dari unsure-unsur PKI,
 Turunkan harga-harga / perbaiki ekonomi.
Lalu, dikeluarkanlah Surat Perintah 11 Maret (supersemar) oleh pemerintah
yang dianggap juga sebagai kelahiran pemerintah orde baru.Dan pengemban
superemar, yaitu Soeharto telah melaksanakan tugasnya, yaitu membubarkan PKI
dan ormas-ormasnya serta mengadakan koreksi terhadap berbagai penyimpangan
dalam berbagai bidang selama pemerintahan orde lama.

4. Masa Reformasi
Setelah berakhirnya Pemerintahan Soeharto, terbukalah kesempatan para pakar
untuk membicarakan perlunya UUD 1945 dilakukan amandemen.Beberapa pakar,
mengutamakannya perubahan UUD 1945.Laica Marzuki berpendapat, dalam menuju
Indonesia baru yang demokratis, UUD 1945 perlu diamandemen.

1.9 RINGKASAN ISI DARI KULIAH UMUM, Jumad, 28 Desember 2018


Kuliah Umum yang bertema KONSTITUSI DAN TUJUAN PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN HARMONISASI DALAM PENDIDIKAN. Yang di pandu oleh Ketua
MK RI Dr. Arman Usman, S.H,. M.H.
Dalam pemberitahuan terkait dengan kuliah umum ini bapak ketua MK RI
mengatakan bahwa beliau tidak hanya sekedar membagi pengalaman, membagi ilmu
tetapi yang lebih penting adalah memberi keteladanan, dan untuk mengatasi krisis
berbangsa dan bernegara bagaimana kita memberi serta membina Generasi Muda
terutama anak anak mahasiswa. Dan beliau mengutip dari seorang ahli sejarahwan
sekaligus dia seorang Filsuf dari Lebanol yang bernama Tahyul Hibrat ahli ini
mengatakan, jangan memberi mereka jalan pikiranmu karna mereka telah memiliki jalan
pikiranya sendiri. Artinya bukan kita memberi omongan kita yang adalah memberi
keteladanan. Dan beliau meyakinkan Nasip sebuah bangsa termasuk nasid seseorang dan
juga diri kita khususnya.dan beliau mengutip dari Alqran bahwa Allah tidak merubah
14
nasib sebuah kaum atau sebuah bangsa seseorang kecuali orang serta bangsa itu
sendirilah yang merubahnya, dan beliau ini mengatakan bahwa Dia adalah seorang Guru
Agama yang Honorer diangkat menjadi Ketua MK dan salah satunya juga adalah
semangat yang cukup,ini merupakan salah satu menyemangatkan kaum kaum
bawasanya untuk selalu semangat.
Dan ada tiga kata yakni konstitusi,pembagunan dan pendidikan tiga kata ini juga
sangat berkait dengan satu sama lain, Pembangunanan yang berkelajutan harmonisasi
dalam suatu negara itu. Dan Negara tidak akan mungkin bisa membangun apalagi
berkelajutan tapi, harus ada pedomaan. Karna jaman sekarang orang masih menafsirkan
sendiri sendiri di pusat maunya A dipropinsi dan di daerah maunya B di kabupaten
maunya C, sehingga dalam kampanye DPR, BUPATI, WALIKOTA, GUBERNUR
berjanji dengan salerahnya masing masing.walupun janji itu adalh sesuatu yang sudah
bisa dipastikan tapi, tidak mungkin dilaksanakan, yang mudah mudahan akan menjadi
kenyataan untuk kedepannya.Nah, tapi sekarang terlepas dari adanya bidang ke GBHN
dari konstitusi sudah memberikan gambaran dengan sesuai pendapat salah seorang ahli
konstitusi dari jerman Okto kilheimer mengatakan bahwa suksesnya suatu refolusi
ataupun pembangunan tidak bisa dilepaskan dari konstitusi. Dan sekarang ini bukan
hanya anak anak mudah saja tetapi seluruh komponen bangsa pancasila termasuk
konstitusi. Oleh sebab itu, untungnya anak mudah sekalian bahwa meskipun konstitusi,
UUD kita sudah dirubah di tahun 1999-2002 dari empat kali amandemen itu yang aksi
dari isi konstitusi itu tidak sampe lagi separuh bahkan sisa 20% dan masih banyak juga
dari isi konstitusi itu, yang belum paham apa maknanya, apanya gunanya konstitusi oleh
karna itu, ada dalam MK yang diberi tugas tangung jawab yang untuk melindungi
konstitusi.juga sebagai penjaga konstitusi juga sebagai pelindung. Hak sebagai
kewargaannegara untuk melidung idiologi Negara supaya idiologi Negara tidak
melenceng kemana mana,supaya tidak termasuk idiologi idiologi yang tidak
bertentangan dengan konstitusi. Misalnya, komunisme, legitimisme dll paham yang
tentunya bertentangan dengan pancasila dan undang undang dasar. Dan MK itu bisa
berdiri karna adanya reformasi tanpa reformasi maka MK tidak akan pernah ada.
Apa itu MK,MK kalau dilihat dari kewenangan dan kewajibannya itu kekuasaan
sangat luas sehingga Bapak walpres pernah mengatakan siapa yang paling berwenang

15
berkuasa direpublik ini,dan sebenarnya yang paling berkuasa itu bukan presiden tapi ada
sembilan orang peran aktif konstitusi mengapa, karna memang konstitusi dan UUD kita
sudah memberi tangung jawab serta kewenangan dan tangung jawab sedemikian luasnya
kita di pasal 24 C ayat 1 yang berbunyi, bahwa Mahkamah konstitusi mengutus perkara
pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya besifat Orjinal untuk suatu menguji
UU terhadap UUD. Hasil kerja 560 angota DPR+Presiden dan aparatnya, bisa
dinyatakan inskonstitusional dan bisa juga dikatakan batang atau bisa dibatalkan oleh
hanya dalam waktu sekejab bukan ada satu atau dua pasal sebuah UU bisa dikatakan
batal semuanya dan dulu MK bisa memgusulkan terkait dengan UU tenaga listrik yang
UU isi ajudan dan begitu juga undang undang lainnya termasuk UU tahun 2006 yang
mengatur tentang APBN untuk tahun angaran 2007 di nyatak dinkonstitusional terkait
dengan pasal yang mengatur angaran oleh UUD 1945 alasannya, pasal 31 sudah
mematok bahwa APBN dan APB 20%nya adalah untuk mendirikan dan teryata oleh
undang undang Tahun 2006 wahtu itu sudah memberi dengan besarnya itu jauh dari 80%
hanya 11,sekian%. pasal 31 UUD itu sudah mengatur bahwa untuk angaran pendidikan
itu 20% sudah mengatur akhirnya oleh MK menyatakan pasal itu inskonstitusional dan
harus kesamaan dengan UUD, ini salah satu untuk koreksi yang dilakukan oleh MK
terhadap UU yang dikerjakan atau dibuat oleh MPR

16
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Jad, bagi kita calon Guru PKn harus benar benar memahami tentang keberadaan dari
hukum konstitusi dan UUD 1945. Karna disini pun juga untuk kita bisa mengetahui tentang
bagaimana konstitusi yang ada di Negara kita, dan bagaimana cara kita melaksanakannya.
Dan juga kita banyak mengetahui tentang kedudukan, sifat, hakekat, fungsi dan juga ciri ciri
dari konstitusi dan UUD 1945 yang ada.

Dan bisa mengetahui UUD 1945 sebelum dan sesudah di amandemen sehingga bisa
menjadi suatu landasan Hukum yang kuat bagi pelaksanaan ketatanegaraan
diindonesia.Dengan berbagai perubahan konstitusi tersebut merupakan persaratan penting agar
bisa dapat membangun system ketatanegaraan dan system system yang ada diindonesia.

1.2 Saran
Apabilah dalam penyelesaian makalah ini ada kekurangan kata atau makna dalam
pembahasannya, saya selaku pembuat makalah ini dengan besar hati menerimah kritikan dan
saran dari teman teman. Dan semoga juga dalam pembahasan tentang sejarah perkembangan
di indinesia akan membawah kita dalam perkembangan konstitusi diNegara kita ini.

17
DAFTAR ISI

https : // brainly.co.id/tugas/5459664#readmore , https : //


brainly.co.id/tugas/2871116, https : // fsanasna billas. Wordpress.com

18

Anda mungkin juga menyukai