Anda di halaman 1dari 17

KONSTITUSI DAN UUD 1945

- Hani Nurkhofifah
- Kori Wulandari
- Muhammad Andzar F
- Novi Febriyani

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGERTIAN KONSTITUSI
Istilah konstitusi berasal dari Bahasa Prancis (consituer =
01
membentuk). Yang dimaksud adalah Pembentukan suatu negara
atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara. Jika
berdasarkan Bahasa Belanda (Growneth) : Wet = UUD &
Ground 02 = tanah air. Dan berdasarkan Bahasa Latin
(cume=bersama-sama & statuere=berdiri). Yang berarti
menetapkan sesuatu secara bersama-sama.
03
Konstitusi ada 2 :

04
a. Konstitusi dalam arti sempit
b. Konstitusi dalam arti luas
DEFINISI KONSTITUSI (UUD)
0Para ahli ada yang menyamakan arti keduanya, dan ada juga yang
01
membedakan keduanya.

• L.J. Van Apeldoorn


Konstitusi adalah memuat peraturan tertulis dan tidak tertulis. UUD adalah
bagian tertulis dari konstitusi.

• Hermen Heller membagi pengertian menjadi 3:


1. Konstitusi adalah mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat
sebagai suatu kenyataan. (mengandung arti politis dan sosiologis)
2. Konstitusi adalah suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat
(mengandung arti hukum atau yuridis)
3. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-
undang yang tertinggi yang berlaku di suatu negara.
KEDUDUKAN UUD 1945

01 Sebagai Norma Hukum 02 Sebagai Hukum Dasar

• UUD bersifat mengikat terhadap • UUD merupakan sumber hukum tertinggi


pemerintah, setiap lembaga bagi hukum yang lebih rendah. Maka setiap
negara/masyarakat setiap WNI dan produl hukum UU, PP, Kepres, Perda dan
penduduk. setiap kebijaksanaan pemerintah harus
berdasarkan dan bersumber pada ketentuan
• Berisi norma-norma yaitu aturan atau UUD Negara RI 1945.
ketentuan yang harus dilaksanakan dan
ditaati.
Undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan

Dimana dalam Pasal 7 diatur mengenai jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan
yaitu adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
3. Peraturan Pemerintah,
4. Peraturan Presiden,
5. Peraturan Daerah.
SIFAT UUD 1945

01 Bersifat Singkat 02 Bersifat Supel

Singkat bila dibandingkan dengan UUD negara yang Negara kita dapat menyesuaikan diri dengan
umumnya lebih dari 80 pasal. Walaupun singkat perkembangan jaman tanpa UUD dengan melalui
umum sudah cukup lengkap. pembuatan peraturan-peraturan baru yang lebih
rendah daripada UUD, misal TAP UU.
 
 
Hakikat UUD 1945
Pada hakikatnya konstitusi mengandung tiga hal pokok :

1. Jaminan hak-hak asasi manusia bagi


seluruh warga negara dan penduduk.

2. Sistem ketatanegraan yang mendasar.

3. Kedudukan, tugas, dan wewenang


lembaga-lembaga Negara.
FUNGSI UUD 1945 DAN KONSTITUSI
Secara umum fungsi UUD 1945 adalah :

Tata aturan dalam pendirian lembaga-


Tata aturan dalam hubungan negara
lembaga yang permanen
dengan warga negara serta dengan negara
(lembaga suprastruktur dan
lain.
insfrastruktur)

Sumber hukum dasar yang tertinggi.


Artinya bahwa seluruh peraturan dan
perundangan-undangan yang berlaku
harus mengacu pada konstitusi (UUD).
 Menurut Jimly Assiddiqie fungsi konstitusi antara lain:

1.  Penentu dan Pembatas Kekuasaan Organ Negara.


2.  Pengatur Hubungan Kekuasaan antar Organ Negara.
3.  Pengatur Hubungan Kekuasaan antar Organ Negara dengan Warganegara.
4. Pemberi atau Sumber Legitimasi Bagi Kekuasaan Negara atau Kegiatan
Penyelenggaraan Kekuasaan Negara.
5.  Penyalur atau Pengalih Kewenangan dari Sumber Kekuasaan yang Asli
(Rakyat) kepada Organ Negara.
6. Sebagai Pemersatu (Symbol of Unity), Sebagai Rujukan Identitas dan
Keagungan Kebangsaan  (Identity of Nation), serta sebagai Center of Cremony.
7.  Sarana Pengendalian Masyarakat (Social Control) dalam Bidang Politik,
Sosial, dan Ekonomi.
8.  Sarana Rekayasa dan Pembaharuan Masyarakat (Social Engineering).
INSTITUSI DAN MEKANISME PERUBAHAN KONSTITUSI/
UUD 1945

Pada sidang MPR tahun 1999 yang membahas Amandemen I UUD


1945 telah disepakati oleh seluruh anggota MPR hal-hal sebagai
berikut dengan ketentuan-ketentuan:

1. Tanpa mengubah Pembukaan UUD 1945


2. Tidak mengubah negara kesatuan RI
3. Tidak mengubah bentuk pemerintaan/kabinet Presidensiil
4. Penjelasan yg bernilai positif ditarik kedalam batang tubuh UUD
1945
5. Dilakukan secara bertahap dan bersifat adindum (menambah)
ALASAN AMANDEMEN UUD 1945

1. Alasan Historis UUD 1945


2. Alasan Filosofis
3. Alasan Teoritis
4. Alasan Yuridis
5. Alasan Praktis-politis
TUJUAN AMANDEMEN UUD 1945

Perubahan Negara UUD 1945 bertujuan untuk menyempurnakan aturan dasar meliputi:
• Tatanan Negara dalam mencapai tujuan nasional tertuang dalam Pembukaan UUD
• 1945.
• Jaminan dan perlindungan HAM.
• Jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat.
• Pengaturan kekuasaan penyelenggaraan negara melalui penerapan pola saling
kontrol dan saling mengimbangi (chech and balance).
• Jaminan dan kewajiban negara dalam kesejahteraan sosial. Mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menegakkan etika dan moral.
PASAL UUD 1945 SETELAH AMANDEMEN
UUD 1945 diamandemen dengan membuat pasal pasal yang berisikan:

1. Bentuk dan kedaulatan Negara

Bentuk dan kedaulatan Negara pengaturan system pemerintahan Negara


( dari tujuh kunci pokok system pemerintahan negara pada penjelasan umum
UUD 1945 dengan perubahan). Pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang
dan tata hubungan, lembaga-lembaga Negara dan pemerintahan.

2. System Pemerintahan Negara

Setelah UUD 1945 amandemen : 7 kunci system pemerintahan Negara


(dari penjelasan umum/ disesuaikan). Merupakan system pemerinatahan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat / demokrasi yang khas
Indonesia.
BEBERAPA IMPLIKASI PERUBAHAN UUD 1945 TERHADAP
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

• Masa Orde lama


Penyimpangan yang terjadi adalah :
1. Konsep pancasila menjadi konsep nasakom
2. Produk hukum yang setingkat UU tanpa persetujuan DPR dalam
bentuk ketetapan presiden.
3. MPRS mengangkat presiden seumur hidup
4. Presiden membubarkan DPR
5. Hak budget tidak jalan
6. Pimpinan lembaga tertinggi dan tinggi Negara diangkat jadi menteri
yang artinya menjadi pembantu presiden.
• Orde Baru
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi
yang sangat “sakral”, diantara melalui sejumlah peraturan:

1. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan


bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD
1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan
terhadapnya.

2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang


Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila
MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu
harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang


Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR
Nomor IV/MPR/1983.
• Masa Reformasi
Periode Transisi (21 Mei 1998 – 19 Oktober 1999)
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan
oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

Pada tanggal 14-21 oktober diadakan siding umum MPR yang menghasilkan
keputusan :

1. Menolak pertanggung jawaban presiden Habibie.


2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
3. Menetapkan GBHN amandemen tahap pertama.
4. Periode UUD 1945 Amandemen.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai