Anda di halaman 1dari 14

POLITIK DAN PEMERINTAHAN CINA PADA MASA XI JINPING

Marhendra Rizaldo Akbar (2018-302)

Edwin Putra N (2018-314)

Tasya Vania Dhea R (2019-123)

Annisa Zahrotul Jannah (2019-175)

Dalam tatanan internasional, Cina sekarang merupakan raksasa Asia yang menyaingi Jepang dan Korea
dalam segala bidang kenegaraannya. Cina sendiri merupakan raksasa baru dari Asia Timur dimana negara tersebut
dulunya memiliki sejarah besar sebelum menjadi negara yang sangat maju di Benua Asia Tercatat dalam beberapa
media internasional hinggal lokal yang menyatakan bahwa Cina melakukan usaha yang cukup besar dengan
berbagai cara agar tujuan yang sekarang ini dapat tercapai serta mewujudkan keinginan Cina dalam kontribusinya
didalam tatanan internasional. Negara yang mendapat julukan negara tirai bambu ini juga memiliki relasi yang
cukup luas dalam hal membangun sebuah kerjasama dengan negara lain. [ CITATION Cit19 \l 1033 ]

Negara yang kebanyakan daerahnya adalah pegunungan ini juga memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Terbukti dengan beberapa hasil pertanian yang diekspor keluar negeri sehingga menjadi pemasukan
bagi negara tersebut. Selain itu , kondisi masyarakat yang memiliki keberagaman juga membuat Cina seolah
memiliki pasar lokal itu sendiri dan negara yang mengatur perputaran barang didalam pasar tersebut. Karakteristik
masyarakat yang terkesan sangat ramah dan mudah dalam menggait pembeli dalam perihal perdagangan
membuat negara ini memiliki sektor perekonomian yang kuat. Selain itu , bentuk strategi OBOR ( One Belt One
Road ) yang diterapkan Cina melalui jalur sutra yang sudah terkonsep juga menimbulkan relasi yang kuat antara
negara-negara yang menjalin kerjasama dengan Cina. Hal inilah yang kemudian menunjang aspek-aspek lain dari
negara Cina untuk terus memajukan sektor-sektor lain seiring dengan semakin majunya sektor ekonomi mereka.

[ CITATION CNN19 \l 1033 ]

SISTEM PEMERINTAHAN: KONSTITUSI, FEDERALISME, PEMBAGIAN KEKUASAAN CINA Pada Era Xi Jinping.

China dengan nama lengkap Republik Rakyat China RRC memiliki bentuk pemerintahan Republik dengan
sistem Demokrasi Komunis. dalam bidang politik, China menerapkan sistem komunis dengan kontrol pengawasan
yang ketat terhadap para warganya. Presiden dipilih oleh kongres rakyat nasional China dengan masa jabatan 5
tahun dan pada umumnya merangkap sebagai ketua partai komunis. Kepala negara China sendiri adalah Presiden
sedangkan Kepala Pemerintahannya adalah Perdana Menteri.

1
● Lembaga Legislatif
Parlemen sebagai lembaga Legislatif ini memiliki 2 tingkat yaitu Pusat dan Daerah. Pusat disini
maksudnya ialah Nasional dan Daerah biasanya disebut dengan Provinsi [ CITATION MWi17 \l 1033 ].
Parlemen Pusat atau biasa disebut dengan Kongres Rakyat Nasional China adalah badan tertinggi dari
kekuasaan Negara merupakan lembaga tertinggi negara, yang beranggotakan 3000 orang, terdiri dari
wakil-wakil yang dipilih dari berbagai provinsi, daerah otonom, tingkat provinsi, kota, daerah administrasi
khusus dan tentara. dipilih setiap 5 tahun sekali bahkan setiap tahun mereka mengadakan sidang
paripurna dari perwakilan provinsi, daerah otonom dan Tentara Merah. Tugas dari parlemen yaitu antara
lain :
⮚ Berhak mengubah konstitusi
⮚ Merencanakan dan mengevaluasi rencana pembangunan dimasa depan
⮚ Berwenang memilih Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
⮚ Mengevaluasi kinerja pejabat eksekutif di pemerintahan untuk menyelaraskan antara program
pemerintah RRC dengan kebijakan partai komunis.
● Lembaga Eksekutif
Negara China memiliki kekuasaan eksekutif yang dikuasai oleh presiden dan Perdana Menteri, ini
merupakan simbol penting kesatuan negara, biasanya menjadi pembesar dalam berbagai upacara
kenegaraan. Perdana menteri memimpin Dewan Negara yang mana Dewan Negara adalah pihak yang
berwenang menjalankan kekuasaan eksekutif di China selain Presiden. Dewan Negara terdiri dari perdana
menteri , wakil perdana menteri, ketua komisi, auditor umum dan sekretaris jendral. Anggota Dewan
Negara dicalonkan oleh perdana menteri, dan kemudian ditinjau oleh Kongres Rakyat Nasional untuk
selanjutnya diangkat dan diberhentikan oleh presiden. 5 tahun perperiode jabatannya tidak dapat
diangkat kembali setelah dua periode berturut-turut.
● Lembaga Yudikatif
Pada lembaga kekuasaan Yudikatif dikuasai oleh Mahkamah Agung Rakyat yang mana badan ini
adalah badan peradilan tertinggi di sistem peradilan negara China. tetapi untuk badan peradilan tinggi
untuk wilayah peradilan terpisah dari badan peradilan RRC seperti Hongkong didasarkan pada
tradisi Common Law Inggris dan Macau yang lembaga peradilannya sesuai tradisi Common Law Portugis.,
anggota dari hakim Mahkamah Agung Rakyat sendiri diangkat oleh Kongres Rakyat Nasional China. dan
Lembaga yudikatif China terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Lembaga Pengadilan Tinggi Rakyat merupakan badan peradilan tertinggi di China yang berada
dibawah naungan Standing Committee dari Kongres Rakyat Nasional China.
2. Lembaga Keamanan Administrasi Publik atau Kepolisian
3. Lembaga Kejaksaan dan pengacara berada ditingkat provinsi.

2
SISTEM POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN XI JINPING

Xi Jinping yang merupakan Presiden dengan visi menjadi presiden Cina seumur hidupnya merupakan
seorang tokoh dengan garis merahnya yang keras. Beliau yang menghormati serta mengatasnamakan partai dalam
praktik pemerintahannya mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak karena dirasa hal tersebut dapat
berpengaruh bagi kemajuan Cina dimasa depan [ CITATION BBC17 \l 1033 ]. Disebut-sebut sebagai penerus Mao
Zetung, Xi Jinping yang berupaya membuat sebuah aturan sendiri menurut ketetapannya serta dukungan dari
Partai Komunis Cina membuat eksistensinya sebagai kepala negara menjadi lebih kuat. Selain itu, dalam sejarahnya
Xi Jinping juga merupakan putra dari pendiri partai komunis cina yang juga mendapat dukungan penuh dari rakyat
kelas bawah bahwa ambisinya adalah memberantas korupsi yang banyak dilakukan oleh elite-elite sebelumnya.
Penetapan Xi Jinping sebagai "presiden seumur hidup" Cina dikarenakan adanya spekulasi-spekulasi yang
kemungkinan akan terjadi jika Xi Jinping mundur dari jabatannya korupsi dari kaum-kaum elite akan menjadi
momok tersendiri bagi masa depan Cina [ CITATION Est18 \l 1033 ]".

Partai didalam pemerintahan Xi Jinping juga di dominasi oleh Partai Komunis Cina dikarenakan memang Xi
Jinping adalah delegasi dari partai tersebut yang secara tidak langsung mendapat dukungan penuh dari kubu partai
tersebut. Mengenai sistem pemilihan juga sama rata-rata dominasi yang ada juga berasal dari Partai Komunis Cina
dikarenakan partai ini memiliki massa yang besar dalam partisipasi politik didalam negara tersebut.

PENGANTAR SISTEM HUKUM CINA

Sistem hukum Republik Rakyat China (RRC) didefinisikan oleh pemerintah sebagai "sistem hukum sosialis".
Namun, terlepas dari definisi resminya, sistem hukum China didasarkan terutama pada model Hukum Perdata.
Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok adalah hukum tertinggi di Tiongkok. Versi saat ini diadopsi pada tahun 1982
dengan revisi lebih lanjut pada tahun 1988, 1993, 1999, dan 2004.

Ada empat tingkat sistem pengadilan di Tiongkok: pengadilan akar rumput, menengah, tinggi dan
tertinggi, selain pengadilan khusus seperti pengadilan militer, maritim, kereta api dan kehutanan.

Bagan Organisasi

3
Sumber Hukum Resmi

1. Hukum Hukum
- Hukum (fa lü): diundangkan oleh Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan Komite Tetap.
- Peraturan Administratif (xing zheng fa güi): diundangkan oleh Dewan Negara.
- Peraturan Daerah (di fang fa güi): diundangkan oleh Kongres Rakyat setempat (selanjutnya disebut
NPC Lokal) dan panitia tetapnya.
- Aturan Administratif (xingzheng güizhang), termasuk:
o Peraturan Daerah (difang zhengfu güizhang): diundangkan oleh pemerintah daerah;
o Aturan Departemen (bumen güizhang): diundangkan oleh kementerian dan komisi di bawah
Dewan Negara, Bank Rakyat China, Kantor Audit, dan departemen lain dengan tanggung
jawab administratif langsung di bawah Dewan Negara.
- Peraturan Militer: ditetapkan oleh Komisi Militer Pusat sesuai dengan Konstitusi dan Hukum, dan
Peraturan Militer yang ditetapkan oleh otoritas militer tingkat bawah dalam kewenangan dan
tanggung jawabnya.
2. Interpretasi Yudisial

Preseden peradilan tidak dapat diterapkan di China. Mahkamah Agung Rakyat (SPC), bagaimanapun,
memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Penafsiran Yudisial (sifa jieshi) sebagai pedoman untuk persidangan,
yang dapat ditegakkan secara nasional.

3. Perjanjian

Perjanjian (tiao yue) yang telah dimasukkan China juga merupakan dokumen yang efektif secara hukum.
Konstitusi RRC dan Hukum Legislasi tidak mengatur hubungan antara perjanjian dan hukum domestik.

4
Sumber Cetak

1. Publikasi Resmi Hukum


1.1 Publikasi Resmi Patung Individu
o Hukum: Lembaran Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (Lembaran NPC)
o Peraturan Administratif: Lembaran Dewan Negara (Lembaran Dewan Negara)
o Peraturan Daerah: Lembaran komite tetap kongres orang-orang yang relevan
o Peraturan Departemen: Lembaran Negara Dewan atau Lembaran Negara dari departemen
terkait
o Peraturan Setempat: Lembaran pemerintahan rakyat yang relevan
o Regulasi dan Aturan Militer: hanya yang non-rahasia yang boleh dipublikasikan, yang harus
dimuat di surat kabar militer
1.2 Publikasi Resmi Kompilasi Hukum (non-eksklusif)
o Zhonghua Renmin Gongheguo Falü Huibian [Hukum Republik Rakyat Cina], diedit oleh
Komisi Kerja Hukum Komite Tetap NPC (NPCLWC), diterbitkan oleh Pers Rakyat (tersedia di
Perpustakaan Hukum Kongres: KNQ12.C48)
o Zhonghua Renmin Gongheguo Xianxing Falü Xingzheng Fagui Huibian [Hukum Efektif dan
Peraturan Administratif Republik Rakyat Tiongkok], diedit oleh NPCLWC, diterbitkan oleh
Pers Rakyat (tersedia di Law Library of Congress: KNQ13 2002a

[Catatan: NPCLWC berwenang untuk menyusun Hukum, kompilasi Hukum yang


komprehensif, Peraturan Administratif, Peraturan Daerah dan Peraturan Administratif. Pers
Rakyat (ren min chu ban she) ditunjuk untuk menerbitkan kompilasi untuk NPCLWC.]

o Zhonghua Renmin Gongheguo Fagui Huibian [Hukum dan Peraturan Republik Rakyat
Tiongkok], diedit oleh Kantor Urusan Legislatif Dewan Negara (SCLAO), diterbitkan oleh Pers
Sistem Hukum Tiongkok (tersedia di Perpustakaan Hukum Kongres: KNQ12. C483);
o Zhonghua Renmin Gongheguo Xin Fagui Huibian [Hukum dan Peraturan Baru Republik
Rakyat Tiongkok], diedit oleh SCLAO, diterbitkan oleh Pers Sistem Hukum Tiongkok (tersedia
di Perpustakaan Hukum Kongres: KNQ12.C45)

[Catatan: SCLAO berwenang untuk menyusun Peraturan Administratif, dan kompilasi Hukum,
Peraturan Administratif, Peraturan Daerah dan Peraturan Administratif yang komprehensif.
Pers Rakyat, Pers Hukum Tiongkok (fa lü chu ban she), Pers Sistem Hukum Tiongkok (zhong
guo fa zhi chu ban she) dan Rumah Penerbitan Demokrasi dan Hukum (min zhu fa zhi chu
ban she) (secara kolektif, Empat Penerbit Hukum ) ditunjuk sebagai penerbit kompilasi untuk
SCLAO.]

5
o Zhongguo Huanjing Baohu Fagui Quanshu [Kompilasi Hukum dan Peraturan Perlindungan
Lingkungan], diedit oleh Biro Perlindungan Lingkungan Nasional (tersedia di Law Library of
Congress: KNQ3128.A32)

[Catatan: Setiap departemen di Dewan Negara berwenang untuk menyusun Aturan


Departemen dalam wilayah kekuasaan dan tanggung jawabnya, dan kompilasi Hukum,
Peraturan Administratif dan Aturan Departemen yang komprehensif dalam wilayah
kekuasaan dan tanggung jawabnya. Penerbit yang ditunjuk dari kompilasi ini adalah penerbit
profesional yang dikelola oleh departemen, dan jika penerbit tersebut tidak tersedia, salah
satu penerbit profesional pemerintah pusat lainnya yang disetujui oleh Administrasi Pers dan
Publikasi, atau salah satu dari Empat Penerbit Hukum yang disebutkan di atas dapat ditunjuk
sebagai penerbit.

o Hunansheng Difangxing Fagui Huibian [Peraturan Daerah Provinsi Hunan], diedit oleh Komite
Kerja Hukum dari Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Hunan (tersedia di Perpustakaan
Kongres: KNQ5902.3)

[Catatan: kongres rakyat dan instansi pemerintah yang ditunjuk (yang umumnya merupakan
badan hukum dalam kongres dan pemerintahan) berwenang menyusun dan menerbitkan
Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah di lingkungan legislatif mereka sendiri, serta
kompilasi Peraturan Daerah yang komprehensif dan Peraturan Lokal efektif di wilayah
mereka. Penerbitnya mungkin penerbit lokal, atau Four Law Publishers.]

Publikasi Resmi Interpretasi Yudisial

SPC mempublikasikan interpretasi yudisial dalam lembarannya. SPC juga menerbitkan interpretasi yudisial
di surat kabar anak perusahaannya, Pengadilan Rakyat (renmin fayuan bao). Ada kompilasi interpretasi yudisial
yang tersedia, yang, bagaimanapun, tidak ditetapkan oleh SPC sebagai resmi.

Contoh:

Zuixin Zhonghua Renmin Gongheguo Changyong Sifa Jieshi Quanshu [Kompilasi Interpretasi Yudisial yang
Paling Sering Digunakan tentang Republik Rakyat Tiongkok], tersedia di Law Library of Congress (K28.I536).

Publikasi Resmi Perjanjian

Zhonghua Renmin Gongheguo Tiaoyue Ji [Perjanjian Internasional Republik Rakyat China], diedit oleh MFA
(tersedia di Law Library of Congress: KZ965.3.C45)

6
[Catatan: Perjanjian yang telah diputuskan oleh Komite Tetap NPC untuk diratifikasi atau disetujui
dipublikasikan di NPC Gazette. Publikasi resmi perjanjian lain tergantung pada keputusan Dewan Negara.
Kementerian Luar Negeri berwenang untuk menyusun perjanjian ke dalam Zhonghua Renmin Gongheguo Tiaoyue
Ji (Kumpulan Perjanjian Republik Rakyat China), dan menerbitkan kompilasi ini.]

Publikasi Cetak dalam Bahasa Inggris

Contoh: Zhonghua Renmin Gongheguo Falü Huibian [Edisi China-Inggris, Hukum Republik Rakyat China],
disusun oleh NPCLWC, diterbitkan oleh Law Press China (tersedia di Law Library of Congress: KNQ3190. A28)

[Catatan: Statuta RRC versi bahasa Inggris tidak memiliki efek hukum di China, meskipun telah
diterjemahkan dan diterbitkan oleh otoritas legislatif. Namun, undang-undang tersebut menyediakan publikasi
resmi dari undang-undang dan peraturan administratif versi bahasa Inggris. Selain itu, kompilasi undang-undang
versi bahasa Inggris ini harus diterbitkan oleh Pers Bahasa Asing (wai wen chu ban she), People's Press, atau Law
Press China.

- Hukum: harus dikompilasi oleh NPCLWC, atau NPCLWC melibatkan dirinya dalam proses editorial.
- Peraturan Administratif: harus disusun oleh SCLAO, atau SCLAO terlibat dalam proses editorial.

Sumber Daya Web

1. Database Online
- Westlaw China (dalam bahasa China dan Inggris) - perlu berlangganan.
- ChinaLawInfo (dalam bahasa China dan Inggris) –basis data hukum online ini mencakup undang-
undang, peraturan, artikel jurnal, berita hukum. Perlu berlangganan.
- Ceilaw (dalam bahasa China) - berafiliasi dengan Dewan Negara, database ini dulunya tersedia di
dalam lembaga pemerintah China melalui jaringan komunikasi internal pemerintah. Situs web
diluncurkan pada tahun 1997 dan hanya tersedia dalam bahasa Cina.
- Lexis China (dalam bahasa China dan Inggris) - perlu berlangganan.
2. Sumber Daya Resmi Pemerintah
- Situs web resmi pemerintah Pusat, dalam bahasa China dan Inggris
- Situs web resmi Mahkamah Agung Rakyat. Sebagian besar interpretasi yudisial yang dikeluarkan oleh
SPC tersedia di situs Web ini.
- Chinacourt.org (dalam bahasa Inggris) - disponsori oleh Mahkamah Agung RRT dan berfokus pada
berita yudisial dan informasi hukum. Layanan akses gratis, dan hukum serta peraturan tersedia dalam
bahasa Inggris. Namun, keputusan pengadilan bukan merupakan bagian utama dari situs ini.
Database hanya dapat dicari dengan menggunakan kata kunci.
- Situs web bahasa Inggris Xinhuanet - kantor berita resmi yang berafiliasi dengan pemerintah.

7
3. Situs Web dalam bahasa Inggris
- AsianLII - situs web berisi daftar A hingga Z undang-undang RRT yang sebagian besar berasal dari situs
web pemerintah termasuk ChinaLaw (Pusat Informasi untuk Kantor Urusan Legislatif Dewan Negara
RRC) dan ChinaCourt (Mahkamah Agung Rakyat).
- SinoLaw - database ini dijalankan oleh agen layanan informasi Cina di Beijing. Meskipun SinoLaw
menekankan hukum komersial dan bisnis, itu juga mencakup hukum dasar, undang-undang utama,
dan peraturan RRC.
- Intisari Hukum China
- Panduan Riset Hukum China
- Blog Hukum China
- Bagian ABA Hukum Internasional: Komite China
- EastView Online - database jurnal teks lengkap menampung berbagai artikel penelitian yang
komprehensif, termasuk literatur hukum. Basis data komersial ini memiliki indeks bahasa Inggris dan
juga teks lengkap berbahasa Mandarin.
- Penelitian Hukum Cina - Fakultas Hukum Universitas Washington, Perpustakaan Hukum Gallagher
- Blog Prof Hukum Cina - dijalankan oleh Prof. Donald Clarke, Sekolah Hukum Universitas George
Washington

BIROKRASI CINA

Belt and road iniative (BRI) adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh t [ CITATION Pet17 \l 1033

]iongkok pada masa pemerintahan Xin Jinping. BRI mencakup dua aspek yaitu the Silk Road Economic Belt dan the
21st Century Maritime Silk Road. BRI merupakan proyek besar yang dikeluarkan Tiongkok pada masa
pemerintahan Xi Jinping karena mencakup 2/3 populasi global dan 3/4 sumber energi. 1 Tujuan dibuatnya BRi
adalah sebagai menghubungkan ekonomi Eurasia dengan infrastruktur, perdagangan dan investasi. BRI terdiri dari
dua komponen yakni the Silk Road Economic Belt dan the 21st Century Maritime Silk Road. Silk Road Economic Belt
sebagai jalur darat bertujuan menghubungkan provinsi tertinggal bagian barat Tiongkok dengan Eropa melalui Asia
Tengah. Sedangkan the 21st Century Maritime Silk Road sebagai rute laut bertujuan menghubungkan provinsi
pesisir Tiongkok yang kaya dengan kawasan Asia Tenggara hingga Afrika melalui pelabuhan dan jalur kereta api. 2
BRI merupakan proyek raksasa karena melintasi 3 benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika dan ¾ sumber energi dengan
target 4.4 miliar populasi di 67 negara sehingga mewakili 63% dari total populasi global. 3 Pengeluaran Tiongkok

1
2

8
untuk BRI diperkirakan akan mencapai $100 miliar per tahun. 4 Untuk membiayai proyek BRI yang membutuhkan
modal yang sangat besar tersebut maka Tiongkok kemudian mendirikan New Development Bank (2013), Asian
Infrastructure Investment Bank (2014), Silk Road Fund (2015), dan mekanisme pendanaan lainnya, baik bilateral
maupun multilateral.[ CITATION Cam14 \l 1033 ]

Kepentingan nasional merupakan salah satu konsep yang paling banyak dibicarakan. Dalam wacana politik
internasional, konsep kepentingan nasional umumnya digunakan untuk menjelaskan perilaku negara atau
kebijakan luar negeri yang diambil. Morgenthau mendefinisikan konsep kepentingan nasional dalam istilah
“power” atau kekuasaan. Kepentingan nasional merupakan kondisi permanen yang memberi para pembuat
kebijakan petunjuk rasional dalam menjalankan tugasnya. Kepentingan nasional juga biasanya didefinisikan dalam
istilah strategi dan kapabilitas ekonomi karena politik internasional merupakan suatu struggle for power
antarnegara.

Motivasi Tiongkok mengeluarkan kebijakan BRI karena beberapa kebijakan Tiongkok umumnya
dipengaruhi oleh keadaan dalam negeri negara tersebut. Terkait dengan kepentingan nasional Tiongkok dalam
mengamankan jalur pasokan energinya di Asia Tengah dengan membangun kerjasama dengan beberapa negara di
Asia Selatan. Asumsi pertama mengenai faktor yang mendorong Tiongkok mengeluarkan kebijakan BRI yaitu
kepentingan nasional Tiongkok dalam mencari suplai energi alternatif yaitu dari Asia Tengah (Kazakhstan dan
Turkmenistan) serta mencari jalur alternatif bagi impor energi Tiongkok dari partner lamanya (Timur Tengah, Afrika
dan Rusia)[ CITATION Ger \l 1033 ].

Impor energi Tiongkok berasal dari Timur Tengah dan Afrika Sub Sahara. Namun karena adanya
instabilitas politik di kedua kawasan sehingga memberikan kemungkinan berkurangnya suplai energi, serta
permasalahan jalur maritim yang sering menjadi target pembajakan, membuat Tiongkok memikirkan cara untuk
mengurangi ketergantungan impor energi dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika Sub Sahara. Oleh karena itu
Tiongkok meningkatkan impor energinya dari Rusia tiga kali lipat pada awal tahun 2000-an. Namun kondisi ini
memberikan kekhawatiran baru bagi Tiongkok atas ketergantungan energinya dari Rusia sehingga Tiongkok
kemudian mulai mencari sumber energi alternatif lainnya. Dua negara Asia Tengah yang kaya sumber energi yaitu
Kazakhstan dan Turkmenistan menjadi partner potensial dalam menyediakan kebutuhan energi Tiongkok. Oleh
karena itu, berbagai proyek BRI akan memberikan kesempatan bagi Tiongkok untuk mencari sumber energi
alternatif serta untuk mengurangi efek potensial apabila terjadi pemutusan suplai dari pertner lamanya yang ada di
Timur Tengah, Afrika, maupun Rusia. 5 Selain mencari sumber energi alternatif, Tiongkok membuat kebijakan BRI
untuk mempertahankan suplai energi dari parter lamanya yaitu Timur Tengah. Untuk mencapai tujuan ini maka
Tiongkok menjalin hubungan yang lebih erat dengan beberapa negara termasuk Pakistan. Bagi Tiongkok, Pakistan
merupakan sekutu strategis untuk melawan persekutuan India-AS maupun India-Jepang. Hubungan antara
4

9
Tiongkok dan Timur Tengah melalui Pakistan akan memberikan cara yang lebih aman dan cepat untuk
menyalurkan sumber daya seperti minyak dan gas dari Timur Tengah ke Tiongkok dan barang dagangan dari
Tiongkok ke Timur Tengah dan Eropa. Jaringan pipa melalui Pakistan akan melayani tujuan serupa dengan yang
berjalan melalui Myanmar, sehingga memungkinkan Tiongkok memiliki jalur baru bagi impor energi dari Timur
Tengah tanpa melewati Selat Malaka dan Laut China Selatan. Jaringan pipa dan jalur transportasi darat melalui
Pakistan ini akan mempersingkat jarak dan waktu tempuh apabila dibandingkan dengan rute lamanya melewati
jalur laut di Selat Malaka.6 salah satu faktor yang mendorong Tiongkok membuat kebijakan BRI yaitu kepentingan
nasional dalam menjamin keamanan energinya dimana pemenuhan suplai energi merupakan kepentingan krusial
karena menyangkut sektor industri yang menjadi motor penggerak pembangunan negara tersebut.

Proyek High-Speed Railway (HSR) merupakan salah satu jenis proyek infrastruktur yang dipromosikan oleh
BRI. Proyek ini menghubungkan negara-negara BRI dan mempromosikan ekonomi serta perpindahan “people-to-
people”[ CITATION Rap16 \l 1033 ] . HSR juga memiliki value-added yang sangat sejalan dengan upaya jangka
panjang Beijing untuk mengekspor teknologi yang lebih canggih dan menyeimbangkan kembali ekonominya.
Komitmen Tiongkok untuk berinvestasi di proyek infrastruktur melalui BRI merupakan peluang baik bagi
perusahaan kereta api Tiongkok untuk memperluas jaringan pasar ke luar negeri. Bagi pemerintah Tiongkok,
proyek HSR melalui BRI merupakan bagian dari rencana Beijing untuk menjadi pemimpin global dalam manufaktur
bernilai tambah tinggi, sekaligus membantu menyerap kelebihan kapasitas industri di negaranya. Motivasi lainnya
yaitu dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pengaruh politik yang lebih luas dengan memperdalam hubungan
bilateral dengan negara mitranya.

KELOMPOK KEPENTINGAN: JENIS DAN TEKNIK PENYAMPAIAN PENGARUH

China merupakan negara yang menganut paham Komunisme. Partai Komunis China (PKC) atau Partai
Komunis Tiongkok (PKT) merupakan satu-satunya partai yang paling berkuasa di China. Partai ini didirikan oleh
Chen Duxiu dan Li Dazhao pada tahun 1921.

Sebelum membahas lebih jaug tentang kelompok kepentingan di China pada masa pemerintahan Xi
Jinping, harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan
sendiri adalah kelompok atau suatu perkumpulan yang bertujuan untuk memengaruhi keputusan para pemerintah
atau sistem politik, kemudian mencoba meyakinkan para pejabat untuk bertindak sesuai dengan visi dan misi dari
kelompok kepentingan tersebut. Kelompok kepentingan ini dapat berupa lembaga swadaya
masyarakat[ CITATION Sai18 \l 1033 ]

Kelompok kepentingan di China adalah Partai Komunis China itu sendiri. Pengaruh PKC di China sangat
kuat bagi seluruh masyarakat hingga pemerintahnya. Tujuan dari kelompok kepentingan ini (PKC) adalah untuk

10
menguasai dan mengatur seluruh sendi kehidupan di China, baik dari segi politik, pemerintahan, ekonomi, dan
sosial budaya. Hal ini menyebabkan tidak mudah bagi negara lain atau orang di luar China untuk mengetahui seluk
beluk kehidupan di China secara terbuka. Salah satu wujud tertutupnya pemerintahan China adalah ketegasan
China untuk tidak menggunakan sistem informasi atau aplikasi milik lawan politiknya. Contohnya adalah China
memilih untuk tidak menggunakan Google, Yahoo, atau yang lainnya, karena China memiliki platform atau sistem
informasi tersendiri, seperti Weibo. Strategi yang dipakai China ini bukan sekadar upaya melindungi pemerintahan,
tetapi juga untuk menyelamatkan perekonomian negaranya.

Sudah disampaikan sebelumnya bahwa China merupakan negara yang menganut paham Komunisme.
Jadi, sudah pasti jenis kelompok kepentingan di China adalah kelompok kepentingan komunis yang diwujudkan
dalam bentuk Partai Komunis China.

Selanjutnya teknik penyampaian pengaruh yang digunakan oleh kelompok kepentingan ini (PKC) adalah
dengan cara berperan aktif dalam sidang-sidang parlemen dan memasukkan visi-misi atau ide-ide politiknya dalam
setiap keputusan yang dihasilkan oleh parlemen. Dengan demikian diharapkan seluruh keputusan tersebut sesuai
dengan aspirasi partai (PKC).

KOMITE PERLINDUNGAN JURNALIS : TIONGKOK NEGARA TERBURUK BAGI KEBEBASAN PERS

China telah menggusur turki dari negara yang paling menindas jurnalis. menurut laporan Komite
Perlindungan Jurnalis, dilansir Independent, Kamis (12/12/2019). Laporan Komite Perlindungan Jurnalis itu
mengatakan hukuman penjara di Tiongkok terus meningkat sejak Presiden Xi Jinping mengkonsolidasikan kontrol
politik di negara itu. Ia menambahkan: "Sebuah penumpasan di provinsi Xinjiang di mana satu juta anggota
kelompok etnis Muslim telah dikirim ke interniran telah menyebabkan penangkapan puluhan wartawan, termasuk
beberapa yang tampaknya dipenjara karena kegiatan jurnalistik bertahun-tahun sebelumnya." Adanya
penangkapan dikarenakan penyampaian berita palsu bagi beberapa jurnalis yang menyebabkan penangkapan dan

unsur politik[ CITATION Lip19 \l 1033 ].

ISU YANG TERBARU DI ERA XI JINPING

Isu terhits dari Negeri tirai bambu ini pada era kepemimpinan Xi Jinping yang memberantas rivalitas
politik. Namun, mewujudkan hal itu tidaklah mudah, karena China harus terlebih dahulu membereskan masalah di
dalam negeri, pertama-tama dengan memberantas rivalitas politik lewat penanganan kasus korupsi yang sudah
semakin merajalela di dalam birokrasi pemerintah. Xi membuat kejutan besar ketika pada tahun 2013 ia
memerintahkan penyelidikan terhadap Zhou Yongkang, koleganya di dalam Politburo sekaligus mantan Menteri
Keamanan Umum, yang telah dituduh menyalahgunakan wewenang dan memanfaatkan koneksinya di bidang
keamanan umum dan perminyakan, serta berkolusi dengan kaki-tangannya dari Sichuan, demi kepentingan pribadi

11
dan keluarganya. Kasusnya ini menyeret banyak orang seperti Li Dongsheng yang menjadi wakilnya semasa masih
menjabat sebagai Menteri dulu, dan juga anggota keluarga Zhou seperti Zhou Yuanqing (adik Zhou Yongkang) dan
Zhou Bin (anak laki-laki Zhou Yongkang). Pada tangga 29 Juli 2014, Komisi pusat untuk inspeksi Disiplin
mengumumkan bahwa Zhou dituduh melakukan pelanggaran disiplin berat, seperti menerima suap, melakukan
perselingkuhan dan membocorkan rahasia negara. Ia dikeluarkan dari partai pada tanggal 5 Desember 2014 dan
tanggal 11 juni 2015 ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan negeri kota Tianjin.

Tidak hanya menyasar pejabat sipil saja, Xi juga mentargetkan kalangan militer. Xu Caihou, mantan wakil
ketua Komisi Militer Pusat, dituduh menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengatur promosi orang-orang
terdekatnya dan menerima suap. Kasus ini juga menyeret Gu Junshan, mantan deputi direktur Departemen
Logistik Umum yang diberhentikan dari jabatannya pada Februaru 2012. Gu dilaporkan memberikan suap kepada
Xu Caihou, dan penangkapan Gu merupakan indikasi jelas bahwa Xu menjadi terget berikutnya. Pada tanggal 30
juni 2014, Xu dicopot dari keanggotaan partai. Namun di sisi lain, riwayat kedekatan Xu dengan Zhou Yongkang
memberikan indikasi bahwa Xi Jinping tengah melakukan “pembersihan” di kalangan internal kekuasaan pusat.
Sampai tahun 2015, ada 21 orang pejabat pusat atau daerah yang menjadi target pemberantasan korupsi oleh Xi
Jinping, dan 10 orang di antaranya dicopot dari keanggotaan partai.

Kampanye melawan korupsi ini tidak hanya ditujukan pada “lawan-lawan politik” Xi Jinping saja, namun Xi
menekankan bahwa ia akan menyasar macan dan lalat sekaligus”, atau dengan kata lain, koruptor kelas teri pun
juga tak akan terlewat. Xi menugaskan tim-tim inspeksi ke berbagai level partai dan pemerintahan, untuk
memeriksa dengan kondisi yang ada di lapangan. Selama tahun 2013, sejumlah 173 ribu kasus korupsi diajukan ke
meja hijau, dan 132 ribu orang terdakwa dihukum, atau naik 13,3% jumlahnya dari tahun sebelumnya, saat Hu
Jintao masih berkuasa. Secara nasional, 146 orang pejabat senior dan 1.316 orang pejabat tingkat bawah telah
menjalani pemeriksaan, dikeluarkan dari partai, atau disidang dan divonis kasus korupsi ini. Tindakan Xi ini seperti
menjadi gema dari kebijakan anti-korupsi pemerintahan Hu Jintao sebelumnya. Komisi Keamanan Nasional Partai
Komunis yang dibentuk pada bulan November 2013 segera mengadakan sesi pertemuan pertamanya di tanggal 15
April 2014 untuk menanggapi isu terorisme yang merebak ini. Xi Jinping mengajukan “Konsep Keamanan Nasional
yang Komprehensif”, menekankan pentingnya penanganan yang berkesinambungan terhadap ancaman keamanan
dari dalam dan luar negeri. Konsep ini mencakup pertahanan keamanan 11 area yang berbeda, yaitu politik,
wilayah, militer, ekonomi, kebudayaan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi, ekologi, sumber
daya, dan nuklir. Itu juga yang melatar-belakangi peningkatan kasus Kelompok Koordinasi Kecil Anti-terorisme
Nasional menjadi Kelompok Kempemimpinan Kecil di tahun 2013 di bawah pimpinan Guo Shengkun, Menteri
Keamanan Umum. Xi Jinping juga menjadikan keamanan nasional dan stabilitas masyarakat sebagai tema utama
dalam sesi pembelajaran kelompok Politburo ke-14 di tanggal 25 April 2014 dimana Xi mengemukakan pentingnya
penguatan pertahanan keamanan melawan terorisme.

12
Bibliography
6, L. (2019). Komite Perlindungan Jurnalis: Tiongkok Negara Terburuk Bagi Kebebasan Pers. Liputan 6.

Brugier, C. (2014). China’s way: the New Silk Road. European Union Institute for Security Studies, 3-4.

Cai, P. (2017). Understanding China’s Belt and Road Initiative. Lowy Institute For International Policy, 2-3.

Chan, G. (n.d.). China's High Speed Rail Diplomacy: Global Impacts and East Asian Responses. East Asia
Institute, 17-18.

Changfeng, R. Z. (2016). Africa in China’s One Belt One Road Initiative: A Critical Analysis. IOSR Journal
Of Humanities and Social Science , 11-12.

Citradi, T. (2019). Kisah China: Dulu Kumuh Kini Jadi Raksasa Ekonomi Baru. CNBC Indonesia.

Hakam, S. (2018, Januari 16). LIPI. Retrieved Oktober 22, 2020, from Kedeputian Bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan: http://ipsk.lipi.go.id/index.php/kolom-peneliti/kolom-
sumber-daya-regional/627-tiongkok-yang-adaptif-politik-komunis-ekonomi-kapitalis

Indonesia, B. (2017). Xi Jinping, pemimpin Cina paling berkuasa yang pernah hidup di gua. BBC
Indonesia.

Indonesia, C. (2019). Relasi Indonesia-China di Era Jokowi: Mau tapi Malu. CNN Indonesia.

Sebayang, E. C. (2018). Alasan Xi Jinping Ingin Jadi Presiden China Seumur Hidup. BNBC Indonesia.

Sebayang, R. (2019). Apa Itu OBOR, Jalur Sutra Modern China yang Jadi Polemik RI? CNBC Indonesia.

Shan, P. M. (2017). Chinese Investments in Infrastructure Worldwide. Institut De Relations Interationales


Et Strategiques (IRIS), 2-3.

13
Syaiful Anam, R. (2018). Kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok pada Masa Pemerintahan Xi
Jinping. Journal Unpar.

Wicaksono, M. (2017). RRC: Dari Mao Zedong sampai Xi Jinping. Pt. Elex Media Komputindo.

14

Anda mungkin juga menyukai