Anda di halaman 1dari 1

SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

Jepang merupakan negara dengan sistem demokrasi parlementer dengan bentuk pemerintahannya
Monariki Konstitusional. Adapun badan atau lembaga-lembaga negara Jepang terdiri dari Kaisar,
Kabinet, Dewan Negara, Dewan Pemerintah.

Menurut Konstitusi 1947, Jepang merupakan negara monarki konstitusional di bawah pimpinan
kaisar Jepang dan perlemen Jepang. Jepang menganut sistem pemerintahan perlementer seperti
Inggris dan Kanada. Berbeda dengan rakyat Amerika atau Prancis, rakyat Jepang tidak memilih
presiden secara langsung. Para anggota Diet memilih perdana menteri dari antara mereka sendiri.
Perdana menteri membentuk dan memimpin kabinet menteri negara. Kabinet, dalam menjalankan
kekuasaan eksekutif, bertanggung jawab terhadap Diet.

Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Jepang yang mulai berlaku pada tahun 1947, didasarkan pada
tiga prinsip: kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak-hak asasi manusia, dan penolakan perang.
Konstitusi juga menetapkan kemandirian tiga badan pemerintahan, yaitu badan legislatif (Diet atau
Perlemen), badan eksekutif (kabinet), dan badan yudikatif (pengadilan).

A. Legislatif
Badan ini dijalankan oleh kekuasaan parlemen (Diet). Parlemen Jepang memiliki dua kamar yang
disebut dengan Kokkai yang terdidi dari Majelis Rendah (Shuugi-in) dan Majelis Tinggi (Sangi-in).
Majelis Rendah beranggotakan 480 dan dipilih secara langsung oleh rakyat seitap 4 tahun sekali.
Sedangkan Majelis Tinggi beranggotakan 242 anggota yang masa jabatannya 6 tahun sekali juga
dipilih secara langsung oleh rakyat.

B. Eksektuif
Badan ini dijalankan oleh kabinet. Kabinet terdiri dari Perdana Menteri dan para menteri. Perdana
Menteri Jepang adalah salah satu dari anggota parlemen dari partai mayoritas Majelis Rendah.
Dengan demikian, seorang Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota parlemen,
yang pada umumnya dari anggota partai mayoritas pada Majelis Rendah. Sedangkan menteri-menteri
dalam kabinet diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang hanya sebagai kepala negara dalam
urusan diplomatik. Kekuasaan Kaisar terbatas pada kedudukan sebagai simbol negara dan pemersatu
rakyat. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputasan Perlemen Jepang dan
memberikan persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet. Dengan demikian, kekuasaan
pemerintah ada pada perdana menteri dan anggota terpilih Perlemen Jepang. Oleh karenanya,
seorang Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah
untuk bertahan sebagai Perdana Menteri. Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur
(semacam provinsi) dan lebih dari 3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah. Tanggung jawab
mereka meliputi pengadaan pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain, serta pembangunan dan
pemeliharaan prasarana, termasuk utilitas. Dengan berbagai kegiatan adminstratif yang
dilakukannya, terjadi kontrak erat antara merek dan penduduk setempat. Para kepala pemerintahan
daerah serta anggota parlemen daerah dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.

C. Yudikatif
Kekuasaan yudikatif terletak di tangan Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan yang lebih
rendah, seperti pengadilan tinggi, pengadilan distrik, dan pengadilan sumir. Mahkamah Agung terdiri
dari Ketua Mahkamah Agung, dan 14 Hakim lainnya, semuanya ditunjuk oleh kabinet. Kebayakan
kasus ditangani oleh pengadilan distrik yang bersangkutan. Selain itu, ada juga pengadilan sumir,
yang menangani kasus seperti pelanggaran lalu lintas dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai