Anda di halaman 1dari 13

Akhlak Tercela : Pengertian Perilaku Ananiah, Gadab, Hasad, Gibah, dan Namimah beserta

Dalilnya

Di dalam hidup bermasyarakat kita bergaul dengan banyak orang, ada yang memiliki
akhlak baik dan ada yang jelek. Dalam bergaul hendaknya kita tidak terpengaruh dengan akhlak
yang jelek dan selalu berusaha berakhlak baik. Akhlak baik dan mulia akan menghantarkan
seseorang pada posisi tinggi dan terhormat. Sebaliknya akhlak yang jelek akan membuat
seseorang jatuh ke lembah kenistaan. Akhlak baik biasa disebut akhlakul mahmudah,
sedangkan akhlak yang jelek disebut sebagai akhlakul mazmumah.
Pada bab ini kita akan membahas mengenai beberapa akhlak tercela, seperti ananiah,
gadab, hasad, gibah, dan namimah. Tahukah kalian apa saja kejelekan dari perbuatan itu? Mari
kita mempelajarinya dengan harapan kita bisa menghindarinya dalam praktek kehidupan sehari-
hari. Pengertian Ananiah (Egois) Menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., Fahmi,
ketua Remaja Masjid 'Al-Falah' mengumpulkan para pengurus dan anggotanya. Fahmi
mengadakan rapat untuk membahas persiapan meng-hadapi peringatan hari besar Islam itu.
Setelah ia memaparkan tugas panitia dan susunan acara, seorang anggota bernama Budi
memberikan usul.
Budi menyarankan untuk menggunakan sound system miliknya yang biasa digunakan
dalam keperluan acara-acara umum. Akan tetapi setelah dimusya-warahkan dan melihat
anggaran dana yang ada, akhirnya diputuskan untuk menggunakan sound system masjid. Budi
tidak suka bila usulnya tidak diterima. Budi lalu mengancam akan keluar dari susunan
kepanitiaan apabil usulnya tetap tidak diterima.
Budi mengambil risiko kehilangan teman-temannya hanya demi kepentingan pribadi
untuk mendapatkan uang sewa. Baik atau tidakkah menurut kalian sifat Budi itu? Sikap Budi itu
tergolong ke dalam salah satu sifat tercela, yaitu ananiah atau egois. Sifat egois adalah
perbuatan atau tingkah laku yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memerhatikan
lingkungan sekelilingnya, dan kepentingan bersama.
Perbuatan itu bertentangan dengan ajaran Islam dimana Islam menganjurkan kepada
umatnya untuk memerhatikan dan saling tolong-menolong antara satu dengan yang lain dalam
hal kebaikan dan takwa. Apa akibat negatif dari orang yang memiliki sifat egois? Firman Allah
swt. dalam Surah al-Maidah ayat 2 berikut ini :

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/10/akhlak-tercela-pengertian-perilaku.html

Artinya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan". Bertakwalah kepada Allah, sungguh
Allah sangat berat siksaan-Nya (Q.S. al-Maidah/5: 2) Sifat egois bila dibiarkan akan menjadi sifat
sombong, kikir, dan takabur. Semua sifat itu dilarang oleh Allah swt. Dalam sejarah umat
manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Bahkan kesempurnaan
hidup seseorang terletak pada kesanggupan hidup bersama orang lain. Sifat egois tumbuh dan
berkembang dari bujukan nafsu, setan dan pengaruh orang yang bersikap egois. Benih
tumbuhnya sifat egois adalah perasaan mampu hidup tanpa pertolongan orang lain atau merasa
dirinya lebih tinggi dari orang lain. Firman Allah swt. dalam Surah Lukman ayat 18 berikut ini:

Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan
janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang- orang yang
sombong dan membanggakan diri." (Q.S. Luqman/31 : 18) Pengertian Gadab (Marah) Orang
yang memiliki sifat pemarah cenderung mengedepankan emosi. Orang dengan sifat pemarah
biasanya akan mengalami penyesalan di waktu kemudian. Manusia marah pada manusia lain
adalah wajar. Akan tetapi kemarahan yang berlarut-larut melanggar ajaran agama Islam. Islam
mengajarkan apabila seorang muslim berselisih dengan sesamanya, tidak boleh lebih dari 3 hari.
Bukankah dengan kesalahan orang lain, berarti kita dapat belajar dari kesalahan itu? Sabda
Rasulullah saw.:

Artinya: "Tidak ada seorang muslim mendiamkan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga
hari." (H.R. al-Bukhari Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Muatha dan Ahmad).

Artinya: "Haram hukumnya bagi seorang muslim untuk bermarahan dengan saudara muslimnya
lebih dari tiga hari, dan bila dua orang muslim bertemu, mereka saling berolok-olok dan saling
menantang, dan yang terbaik antara keduanya adalah yang memulai dengan salam." (H.R. al-
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Muatha dan Ahmad). Kita wajib menjauhi rasa amarah.
Apabila sesuatu terjadi dan membuat kita marah, maka diamlah sesaat, tarik nafas dan berdoa
kepada Allah swt. agar diberi kekuatan dan kesabaran. Orang yang kuat sesungguhnya
bukanlah orang yang perkasa dan gagah jasmaninya, tapi orang yang bisa mengendalikan rasa
amarahnya. Jadi, sebelum terlambat dan lalu menyesal, bijaksanalah dalam mengelola hati dan
perasaan. Pengertian Pengertian Hasad (Dengki/Iri) Hasad maknanya perasaan tidak senang
yang terus menerus pada nasib baik/keberuntungan/kesenangan orang lain. Setiap muslim tidak
boleh memperlihatkan sifat iri dan dengki pada saudara-saudaranya. Sebaliknya, dia harus
bersikap senang, bila seseorang mendapatkan apa yang juga menjadi harapannya. Sabda
Rasulullah saw.:

Artinya: "Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, sampai ia merasa senang dengan
kesenangan yang didapat oleh saudaranya, sesuai dengan harapan hal itu terjadi pada dirinya."
(H.R. al-Bukhari dan Muslim). Atau juga perumpamaan seperti berikut ini:

Artinya: "Seorang mu'min terhadap mu'min lainnya bagai suatu bangunan yang menopang satu
bagian dengan bagian lainnya." (H.R. al-Bukhari dan Muslim) Sifat dengki mengakibatkan buruk
bagi pribadi seseorang. Sifat dengki juga dapat merusak tatanan hidup yang rukun dan harmonis
di masyarakat. Oleh karenanya, sifat dengki dicela dalam Islam. Bahkan Rasulullah saw.
menegaskan kalau dengki adalah duri dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, serta
racun dalam kehidupan beragama. Sabda Rasulullah saw.:

Artinya: "Jauhkan dirimu dari dengki karena dengki itu memakan kebaikan, tak ubahnya
sebagaimana api membakar kayu kering." (H.R. Abu Dawud) Pengertian Gibah (Menggunjing)
Gibah maknanya menceritakan sesuatu yang tidak disukainya kepada orang lain. Mendengarkan
orang yang sedang ghibah dengan sikap kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya, maka
hukumnya adalah sama dengan gibah. Firman Allah swt. dalam Surah al Hujurat ayat 12 berikut
ini:

Artinya: "Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah ada di antara
kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik." (Q.S. al-Hujurat/49: 12) Tentu
sangat menjijikkan makan daging bangkai, terutama bangkai manusia, terlebih lagi saudara kita
sendiri. Gibah sangat menjijikkan sehingga sudah sepantasnya untuk dijauhi dan ditinggalkan.
Balasan untuk orang-orang yang suka gibah, seperti diceritakan oleh Rasulullah saw., adalah di
akhirat nanti mereka akan menjadi kaum yang mencakar wajah dan dada mereka sendiri dengan
kuku mereka yang terbuat dari tembaga. Akan tetapi, dengan alasan tertentu, ada gibah yang
diperbolehkan. Gibah yang diperbolehkan antara lain: Orang yang dizalimi boleh menceritakan
kepada hakim mengenai kezaliman yang dilakukan terhadapnya. Meminta bantuan untuk
mengubah kemungkaran dengan menceritakan kepada orang yang mampu mengubah
kemungkaran menjadi kebenaran. Bercerita kepada seorang mufti/ahli untuk meminta fatwa.
Memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan seseorang. Apabila kita menggunjing wajib
segera bertaubat. Cara bertaubat dari gibah sebagai berikut. Dengan cara menyesali perbuatan
itu dan bertekad untuk tidak lagi mengulanginya. Bila gibah sudah terdengar pada orang yang
bersangkutan, maka ia harus mengemukakan alasan dan meminta maaf. Pengertian Namimah
(Adu Domba/Provokasi) Namimah mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dengan
pihak yang lain. Orang yang mempunyi penyakit hati namimah suka sekali menyebarkan khabar
yang menimbulkan kekacauan antar manusia. Namimah termasuk dosa besar yang diharamkan.
Allah swt. berfirman dalam Surah al-Humazah ayat 1 berikut ini:

Artinya: "Celakalah untuk setiap pengumpat dan pencela." (Q.S. al-Humazah/104: 1) Namimah
juga dapat berbentuk provokasi atau memanas- manasi situasi agar terjadi perselisihan. Perilaku
mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak dan menciptakan
perselisihan agar putus ikatan persaudaraan atau persahabatan. Allah swt. berfirman dalam
Surah al-Qalam:

Artinya: "Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina,
suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah." (Q.S. al-Qalam/68: 10-11) Dalam sebuah
hadis disebutkan:
yang artinya: "Diriwayatkan Huzaifah: Saya mendengar Rasulullah bersabda; Tidak akan masuk
surga tukang adu domba." (H.R. al-Bukhari dan Muslim) Contoh Perilaku Ananiah, Gadab,
Hasad, Gibah, dan Namimah Tuliskan perilaku pada apa yang dinyatakan-pernyataan berikut ini!
1. Mementingkan diri sendiri. 2. Segala sesuatu diatasi dengan emosi. 3. Tidak senang
temannya dapat nilai baik. 4. Membicarakan orang yang tidak disukai. 5. Mengadu domba antara
satu dengan yang lain. 6. Tidak mau bekerja sama dengan teman. 7. Jika diingatkan baik
bahkan marah. 8. Senang jika temannya tidak berhasil. 9. Menceritakan aib temannya kepada
yang lain. 10. Menyebarkan khabar agar jadi kacau. Menghindari Perilaku Ananiah, Gadab,
Hasad, Gibah, dan Namimah Cara menghindari perilaku ananinah, gadab, hasad, gibah dan
namimah adalah seperti berikut ini: Menyadari segala sesuatu yang dimiliki adalah milik Allah
swt. Menyadari pemasok akan mengalami penyesalan di lalu hari. Keberhasilan yang kita raih
semata-mata karunia dari Allah swt. Menceritakan kejelekan orang lain adalah perbuatan dosa.
Menyadari mengadu domba di akhirat nanti akan celaka. Akhlak adalah sifat yang tumbuh dan
menyatu di dalam diri seseorang. Terdapat 2 jenis akhlak, akhlak mahmudah, dan akhlak
mazmumah. Contoh dari akhlak mazmumah antara lain ananiah (egois), gadab (pemarah),
hasad (iri dengki), gibah (menggunjing), dan namimah (adu domba/provokasi). Kita wajib
menghindarkan diri dari penyakit-penyakit hati agar kita tetap dicintai oleh manusia dan Allah
swt. Sumber : Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII, Kemdikbud

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/10/akhlak-tercela-pengertian-perilaku.html
Pengertian dan Contoh Perilaku Ananiah (Egois) - Pada kesempatan
sebelumnya sudah membahas mengenai pengertian zuhud dan juga pengertian
tawakal. Di mana kedua sikap diatas merupakan sifat terpuji. Nah, kalau sekarang akan
saya share mengenai perilaku tercela atau perilaku yang tidak baik. Yaitu ananiah atau
yang bisa disebut dengan egois. Sudah tahukan apa itu ananiah? Berikut ini kami
jelaskan secara singkat !

Pengertian / Definisi Ananiah (Egois)


Sifat ananiah ini disebut juga dengan sifat egois, definisinya adalah suatu sikap hidup
yang terlalu mementingkan diri sendiri, bahkan jika perlu mengobarkan kepentingan
orang lain (tidak peduli dengan orang lain. Egois juga bisa disebut dengan
individualisme. Egois adalah salah satu sifat tercela yang harus kita hindari, sifat ini juga
tidak disukai oleh Allah swt, dan manusia karena berbuat demi kepentingan diri sendiri
dan tidak mementingkan orang lain. Allah swt lebih suka kepada orang-orang yang suka
tolong menolong, bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.

Orang yang berperilaku egois pada umumnya akan membanggakan diri sendiri, ia
menganggap dirinyalah yang paling baik, sedangkan orang lain berada dibawahnya.
Perilaku yang seperti ini akan mengarah ke sifat takabur atau sombong, di mana Allah
swt tidak menyukai orang-orang yang sombong, seperti yang telah Allah swt tegaskan
dalam Q.S. An-Nisa ayat 36 yang artinya :
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan
diri...
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, memerlukan
banturan dan pertolongan dari orang lain. Orang yang memiliki sifat ananiah biasanya
tidak peduli pada nasih orang lain apakah orang lain itu terganggu atau tidak, merasa
sakit hati atau tidak, intinya orang yang egois akan berperilaku seenaknya, dan tidak
memikirkan nasib orang yang ada di sekitarnya. Orang yang memiliki sifat egois juga
jarang memberikan bantuan kepada orang lain.

Sebagai seorang muslim kita harus menjauhi sifat ananiah atau egois ini, kita harus
menjadi pribadi yang suka membantu, saling tolong menolong, bekerja sama dan
Contoh perilaku ananiah atau egois
Selalu ingin menang sendiri (tidak mau mengalah)

Tidak mau memahami/memikirkan perasaan orang lain


Tidak peduli dengan orang lain

Tidak mau menerima kritikan dari orang lain

Sering menyakiti hati orang lain

Berbuat untuk diri sendiri dengan berbagai cara

Korupsi (berarti tidak peduli dengan rakyatnya, dan hanya


mementingkan diri sendiri)

Tidak suka/jarang menolong orang lain

Bahaya perilaku ananiah (egois)


Akan dikucilkan oleh orang lain (tidak memiliki teman)
Jalannya reseki akan terhambat, karena tidak memiliki banyak relasi
(teman)
Tidak disukai oleh Allah swt
Akan kesususahan pada saat memerlukan bantuan dari orang lain
Cara menghindari perilaku ananiah (egois)
Berikut ini beberapa cara untuk menghindari perilaku egois atau ananiah
Selalu berusaha untuk saling tolong menolong dan menghindari
perilaku egois
Menyadari bahwa ananiah adalah perbuatan yang merugikan diri
sendiri dan orang lain
Banyak berdoa kepada Allah swt agar terhindar dari sifat ananiah
Menyadari bahwa setiap manusi mempunyai hak yang sama
Bergaul dengan orang-orang yang shalih yang akan membuat kita
terhindar dari sifat ananiah
Baca juga materi perilaku tercela :

Pengertian dan contoh gadab


Pengertian dan contoh ananiah
Pengertian dan contoh hasad
Pengertian dan contoh ghibah
Kisah Tetangga yang Hasad
Filed under: Renungan Tinggalkan komentar
21 Juli 2012

Suatu hari terdapat dua orang lelaki, Rio dan Roni mereka tinggal bersebelahan namun sikap
dan hubungan mereka berdua kurang baik.
Mereka bekerja di perusahaan yang sama dengan gaji yagn lumayan tinggi untuk seorang
bujangan.
Suatu hari Roni membeli sebuah sepeda gunung, dan megendarainya ke kantor. hari gini
masih naik bus ke kantor? haha ledek Roni pada Rio.
Rio yang merasa iri tak mau kalah. Ia juga membeli sebuah sepeda fixie yang harganya
sekitar 3 juta rupiah, dan hendak memamerkan pada tetangganya.
Keesokan harinya Rio mengendarai sepeda kekantor, dengan berharap Roni akan iri
melihatnya. tertapi yang terjadi justru sebaliknya. kini Roni mengendarai sebuah motor vespa
matic yang sedang populer. aduh cape yah, hari gini masih goes goes pedal hihihi dengan
seringainya yang tidak sedap dipandang, ia mengegas skuternya kemudian pergi.
Rio lalu membeli motor harley bekas dari temannya
Rio semakin panas karena perilaku tetangganya ini. tiba-tiba terlintas di benaknya ide untuk
membeli sebuah mobil mewah sekelas mini cooper atau alphard. tak apa biarpun mahal, toh
nanti bisa dikredit. sekarang yang penting saya harus bisa membuat Roni iri
keesokan harinya Rio langsung menelepon dealer mobil-mobil mewah. setelah memilih dan
memilah mana mobil yang kira-kira tidak akan bisa disaingi tetangganya, ia langsung
membuat kontrak dengan pemilik dealer mobil tersebut dan membayar uang muka. beberapa
hari kemudian mobil yang dinanti-nantipun tiba.
Ahaaaaii, akhirnya tiba juga mini cooper yang cantik ini! dengan begini aku tidak akan kalah
dengan si sombong Roni! haha kata Rio dalam hati.
keesokan paginya Rio langsung memanaskan mobilnya didepan halaman rumah. sengaja
dibuat lama dengan ekspetasi Roni keluar dengan perasaan iri. namun 10 menit menuggu
pria itutak kunjung keluar. wah saya sudah kesiangan nih! biar saja nanti saya pamer mobil
pulang dari kantor! hahaha lalu iapun pergi.
sesampainya di jalan raya Rio terpaksa menjalankan mobilnya perlahan-lahan lantaran
padatnya kendaraan yang memang memenuhi hampir di setiap jalan. waaduh! bahaya nih
macet gini!, bisa bisa telat
tiba-tiba terlihat di kaca spion mobilnya sesosok pria mengendarai sepeda fixie berwarna
merah dengan santainya. pria yang tak asing lagi baginya, Roni. Tepat disebelah pintu supir
Roni menghentikan laju sepedanya kemudian menyapa tetangganya. hai pak ! jalannya yang
cepat, sekarang macet nanti telat kekantornya lho, hehe!
kemudian Riopun kesal semakin panas di mobil, iapun keluar dari mobil dan meninggalkan
begitu saja. ia mengejar Roni yang sudah mengolok oloknya tadi. Rio pun berkata hei,
tunggu aku pasti bisa menuyusulmu.

tetapi karena mobilnya tertinggal ia tidak berani mengejar Roni, akhirnya ia kembali. Rio pun
terlambat, sama halnya dengan Roni.

karena pertengkaran mereka yang sempat memakan waktu sejam, waktupun terbuang habis
karena itu.

Makna dari cerita diatas : kita tidak boleh mempunyai sifat pendengki, sesama tetangga
sebaiknya harus saling menhargai apa yang dimilikinya. tidak seharusnya seorang muslim
mempunyai sifat iri dan dengki. karena seperti yang tertera dalam ayat berikut berikut :

Apakah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya?
(An Nisaa : 54)

Jadi, janganlah mempunyai sifat iri dan dengki karena merusak kerukunan antar sesama.
KISAH ABU LAHAB, ABU JAHAL DAN MUSAILAMAH

AL KADZAB
Posted on 18/11/2013 by aanbmd

KISAH ABU LAHAB


Abu Lahab adalah pamannya Nabi Muhammad. Nama kecilnya adalah
Abdul Uzza bin Abdul Muthaallib. Istrinya bernama Arwa. Disebut Abu
Lahab, karena wajahnya yang bersinar atau tampan.
Sikap Tercela Abu Lahab (Hasad atau Dengki)
Sebelum Muhammad jadi nabi ia begitu sayang terhadap Muhammad,
tetapi setelah Muhammad jadi nabi ia selalu menentang rasulullah. Kisah
Abu Lahab tercantum dalam Al Quran surat Al Lahab (surat ke 111) ayat
1-5. Dalam surat Al-Lahab ini menceritakan Bahwa Abu Lahab dan
isterinya menentang Rasulullah SAW. Keduanya akan celaka dan masuk
neraka. Istri Abu Lahab juga mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-
halangi Islam dengan menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui
Rasulullah SAW. Diantara bentuk perilaku tercela Abu lahab terhadap nabi
yaitu:
1. Mencela/mencemooh nabi
2. Mempengaruhi pemuka kafir quraisy
3. Mendatangkan ahli sihir

KISAH ABU JAHAL


Abu Jahal nama lengkapnya adalah Amr bin Hisyam. Dipanggil Abu Jahal karena ia
orang yang tidak bias membedakan antara yang benar dan yang salah (bodoh).
Orang Quraisy biasa memanggilnya Abul Hakam.Iatermasuk orang yang
terpandang di kalangan kabilah Quraisy.
Sikap Tercela Abu Jahal (Hasad atau Dengki)
Dia adalah orang kafir Quraisy yang selalu menghalang-halangi dan memusuhi Nabi
Muhammad SAW. Diantara perilaku tercela Abu jahal terhadap nabi yaitu
1. Ejekan dan hinaan sering sekali dilontarkan dari mulutnya, menganggap Nabi gila,
2. menindih nabi dengan batu besar, melempari najis (kotoran) dan berusaha
membunuh nabi.
3. Mengajak bergantian dalam beribadah
Abu jahal akhirnya tewas pada saat perang Badar .

KISAH MUSAILAMAH AL KADZAB (pembohong)


Musailamah Al Kadzab, nama aslinya adalah maslamah. Diberi gelar al-Kadzab
karena ia pembohng, Ia mengaku dirinya jadi nabi. Ia berusaha untuk menandingi Al
Quran, Musailamah Al Kadzab nabi palsu itu membuat gubahan untuk menandingi
Al Quran. sebagian ayat-ayat Al Quran contohnya adalah:Artinya: Hai kata (kodok)
anak dari dua katak, berkuaklah sesukamu,bahagian atas engau di air dan bahagian
bawah engkau di tanah.Musailamah Al Kadzab menemui kegagalan dalam
menandingi Al Quran. Iabahkan mendapat cemoohan dan hinaan dari
masyarakat. Musailamah Al Kadzab yang mengaku sebagai nabi ini
akhirnya tewas pada perang Yamamah.
DOA PEMBERSIH JIWA DARI VIRUS ANANIYAH (KE-AKU-AN)

(Oleh Al Habib Sayyid Abdoel Madjid Ma'roef RA)

ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM
WABAARIK ALAASAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
FII KULLI LAMHATIW WA NAFASIM BI'ADADI MA'LUMAATILLAAHI, WA FUYU DHOTIHI WA
AMDAADIH. .......(100X)

Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa
Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng
Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan
naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak
kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh.

Hancurnya Bangunan Kokoh Kerajaan Ananiyah


Didalam Hati Seorang Hamba!
Ingat wahai saudaraku!!!

Manusia menjadi jahat, manusia menjadi manusia menjadi ingkar dan manusia menjadi anarkis
penyebabnya hanya satu karena hati manusianya itu sendiri kotor disebabkan oleh kepentingan
dunia, yang semestinya hati itu suci pandangannya hanya Allah akan tetapi terkontaminasi oleh
kebutuhan dan kepentingan dunia sehingga saat itulah hati akan menjadi kotor, maka mutlak hati
harus dibersihkan dan disucikan bila ingin menjadi manusia yang kenal dengan jati dirinya.

Karena apabila manusia ingin dicintai oleh Allah hatinya mutlak harus suci dan harus steril,
karena wahdahu laa syarikala (Allah tidak mau disekutukan) dengan apapun juga termasuk diri
kita sendiri. Maka manusia mutlak harus nuril musyahadah fiqolbihi manusia harus
menemukancahaya penyaksian didalam hati!

Kalau tidak nuril musyahadah fiqolbihi manusia akan mengaku-ngaku merasa memiliki akhirnya
bercokol kuat membentuk bangunan ego dan keakuan walaupun berbaju putih dan bersorban
akan tetapi dibalik itu semua muncul kerajaan-kerajaan ananiyah yang berdiri sangat kokoh
didalam hati manusia.

Ini pernah terjadi di zaman Rasul, ketika seorang sahabat Usamah tidak bisa menangis didalam
setiap pengajian yang Rasulullah sampaikan, saat itu sahabat Usamah datang kepada
Rasulullah:
Yaa Rasul kenapa saya tidak bisa menangis layaknya seperti sahabat-sabahat yang dekat
dengan Allah?

Saat itu Rasulullah memengang dadanya sahabat Usamah sambil mengucapkan Wahai laknat
iblis keluarlah engkau dari dadanya sahabat Usamah!

Saat itulah kerajaan ananiyah yang ada didalam hati Usamah yang berdiri kokoh seketika
hancur berkeping-keping, saat itu menangislah sahabat Usamah dihadapan Rasulullah Saw.

Maka dari itu wahai saudaraku!!!

Bukan hanya dzikir lahiriyah yang kita lantunkan akan tetapi dzikirnya roh yang harus kita latih,
karena semua itu datangnya dari Allah, sehingga kerajaan ananiyah yang bercokol kuat
didalam hati hancur tiada membekas.

Ingat wahai saudaraku!!!

Ketika cahaya penyaksian masuk kedalam hati dan ketika manusia diberi karunia sadar kepada
Allah nuril musyahadah fiqolbihi, maka pandangan manusia saat itu:

1. Dalam hatinya niscaya menjadi tenang karena ia tahu dan sadar bahwa semua yang ia
lakukan merupakan skenario dari Sang Maha Pencipta.

2. Dalam pandangan hati yang paling dalam bahwa semuanya itu adalah mati dan yang maha
hidup hanya Allah.

3. Dalam hatinya mempunyai keyakinan semuanya tidak wujud yang wujud hanya Allah (NOL
tidak memiliki kemampuan) inilah pencapaian derajat tertinggi dari kedudukan manusia,
sadar bahwa dia bukan apa-apa dan bukan siapa.

Pertanyaannya semudah itukah menimbulkan nuril musyahadah fiqolbihi sehingga bangunan


kerajaan "ananiyah" yang berdiri kokoh itu hancur dan muncul keluhuran akhlaqul
karimahdidalam jiwa manusia itu sendiri sehingga menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa
dan bukan siapa-siapa sehingga ia NOL tiada pengakuan didalam dirinya?

Toh kenyataanya walaupun kita bermujahadah, sholat, puasa, haji, akan tetapi kita masih
mengaku bahwa kita masih merasa mampu, kuat, mulia, alim, kaya, berkuasa, suci dan merasa
hidup? lalu bagaimanakah jalan keluarnya untuk keluar dari lingkaran pengakuan itu?

Maka jangan dianggap sepele dan dipandang sebelah mata, apa yang diajarkan oleh
beliauAlmukarrom Al Habib Sayyid Abdoel Madjid Maroef RA didalam lembaran Sholawat
Wahidiyah nya untuk melatih perasaan rendah serendah-rendahnya, penuh berlumuran dosa,
dan dholimselalu (FAQOD DHOLAMTU ABADAN WAROBBINII) bukan hanya sebagai
pengertian akan tetapi benar-benar dirasakan didalam hati.

Yang kedua Beliau mengajarkan kepada kita bahwa semua harus dilarikan kepada Allah (Fafirru
Ilallooh), baik apa yang kita miliki, apa yang kita rasakan, dalam setiap berkedipnya mata dan
naik turunnya nafas HATTAA LAA NAROO WALAA NASMA'A, WALAA NAJIDA WALAA
NUHISSA, WALAA NATAHARROKA WALAA NASKUNA ILLAA BIHAA(tenggelamkanlah kami
didalam pusat dasar samudra ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan
mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak maupun berdiam,
melainkan senantiasa merasa didalam samudra Tauhid-MU) artinya NOL kan semua yang ada
jangan sampai ada perasaan aku sedikitpun didalam hati, dan ingat perasaan ini harus dilatih
didalam hati ini, dimanapun dan kapanpun berada, baik dalam mujahadah, sholat, bahkan naik
turunnya nafas serta berkedipnya mata selalu kita latih.

Karena bangunan kokok kerajaan ananiyah dan bermahkotahkan aku akan hancur pada saat
itu apabila manusia telah menemukan nuril musyahadah fiqolbihi, dan ketika nuril musyahadah
fiqolbihi masuk dalam hati seorang hamba pada saat itu hamba mempunyai sifat-sifat
keluhuranakhlaqul karimah yang sangat menonjol yaitu mempunyai sifat rendah tidak pernah
menyombongkan diri, memiliki kasih sayang, dan tidak ada sedikitpun memiliki kebencian
kepada siapapun.

Wahai saudaraku!!!

Barang siapa yang menemukan orang yang mempunyai sifat seperti itu maka hormatilah karena
ketika engkau menghormat kepada dia saat itu otomatis engkau menghormat kepada Allah
karena dia adalah kekasihNYA.

Akan tetapi sebaliknya ketika melukai, menghina, mengejek, menghujat, mengumpat,


menjatuhkan itu sama sama melukai, menghina, mengejek, menghujat, mengumpat,
menjatuhkan Allah.

Renungkanlah wahai saudara-saudaraku.!!! Maka tunggulah temanmu akan menjadi


musuhmu dihari pembalasan (kiamat) jika didunia ia menghina, mengejek, menghujat,
mengumpat, dan menjatuhkanmu!

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertakwa (Az Zukhruf [43] : 67)

===========================================
Catatan kelam perjalanan "Si Fakir" yang hina
Dalam Bumi Kerendahan, 14 Mei 2013

(AlamHikmah.org - Hidup Sekali Harus Berarti)

Anda mungkin juga menyukai