Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN DASAR

REMAJA ISLAM MASJID AL-MUJAHIDIN SIULAK


KECAMATAN GUNUNG KERINCI

BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN RUANG GERAK
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Remaja Islam Masjid Al-Mujahidin Siulak
yang selanjutnya disebut RISMA.
2. RISMA didirikan di Masjid Al-Mujahidin Siulak pada hari Rabu
tanggal 28 bulan Agustus tahun 1985.
3. RISMA berkedudukan di Masjid Al-Mujahidin Siulak dengan
alamat Jalan Raya Siulak Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten
Kerinci, Provinsi Jambi.
4. Ruang gerak RISMA meliputi Kecamatan Gunung Kerinci.

BAB II
SIFAT
Pasal 2
RISMA bersifat keagamaan, dakwah, remaja, kekeluargaan,
kemasyarakatan, terbuka, dan independent.

BAB III
AZAS
Pasal 3
RISMA berazaskan Islam.

BAB IV
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
Maksud dan Tujuan RISMA.
1. Memotivasi generasi muda islam khususnya dan masyarakat luas
umumnya untuk memperjuangkan syari’at Islam.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kader RISMA dalam rangka
perkembangan gerakan dakwah islamiyah.
3. Mempersiapkan diri para remaja islam sebagai generasi penerus
yang memiliki kecakapan, keterampilan, ilmu pengetahuan,
berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, dan bertanggung jawab
terhadap keluarga, agama, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pasal 5
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, maka RISMA melakukan
berbagai usaha, yaitu:
1. Menghimpun dan membina generasi muda islam sesuai dengan
azas dan tujuan RISMA.
2. Meningkatkan intelektual anggota dengan membentuk kelompok
diskusi, pengadaan sarana dan prasarana penunjang, mengadakan
serta mengikutisertakan anggota dalam berbagai pelatihan.
3. Membuat suatu aturan berupa nilai-nilai identitas dan karakteristik
RISMA sebagai pegangan hidup anggota RISMA, serta membuat
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dakwah islamiyah.
4. Membina dan mengembangkan sikap bertanggung jawab setiap
angngota dengan memberikan kebebasan kepada anggota untuk
mengembangkan bakat dan minat anggota.
5. Ikut berperan serta secara proaktif dalam menyikapi fenomena
sosial serta berusaha mencari solusinya secara islami.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
1. Anggota RISMA adalah pemilik dan pengguna jasa dan semua
yang dimiliki RISMA.
2. Keanggotaan RISMA bersifat sukarela.
3. Kenggotaan RISMA hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku daftar anggota dan identitas lain yang diatur oleh Pengurus
RISMA.
4. Keanggotaan RISMA melekat pada diri anggota dan tidak dapat
dipindahtangankan.
5. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan yang ada dalam
RISMA.
Pasal 7
1. Anggota RISMA terdiri dari:
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Istimewa;
c. Anggota Kehormatan.
Pasal 8
1. Keanggotaan RISMA berakhir bilamana:
a. Meninggal dunia;
b. Mengajukan permohonan pengunduran diri kepada pengurus;
c. Sudah mencapai batas usia maksimal;
d. Diberhentikan oleh pengurus karena telah keluar dari aturan
agama dan RISMA serta tidak memenuhi kewajibannya
sebagai anggota.
2. Terhadap anggota yang telah berakhir masa keanggotaannya baik
karena meninggal dunia, berhenti maupun diberhentikan, kepada
pengurus diwajibkan menyerahkan semua hak yang bersangkutan
kepada ahli warisnya.
3. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta
pertimbangan pada Muktamar/Musyawarah Anggota berikutnya.
Pasal 9
Setiap Anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap
RISMA yang selanjutnya ditetapkan dalam Pedoman Rumah Tangga.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
1. Kekuasaan tertinggi RISMA adalah Muktamar.
2. Adapun kelengkapan organisasi RISMA terdiri dari:
a. Muktamar/Musyawarah Anggota;
b. Dewan Pengurus;
c. Koordinator Perwakilan.
BAB VII
MUSYAWARAH
Pasal 11
Musyawarah dalam organisasi RISMA terdiri dari:
1. Muktamar;
2. Musyawarah Anggota;
3. Musyawarah Pimpinan;
4. Rapat Kerja Dewan Pengurus.
Pasal 12
Muktamar Istimewa adalah kekuasaan tertinggi dalam mengambil
keputusan yang bersifat mendadak dan kekinian dan diatur lebih
lanjut dalam Pedoman Rumat Tangga.

BAB VIII
DEWAN PENGURUS
Pasal 13
1. Kepengurusan RISMA bersifat demokratis dan tidak otoriter.
2. Dewan Pengnurus RISMA terdiri dari:
a. Pengurus Inti;
b. Departemen-Departemen
3. Pengurus Inti RISMA terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Ketua Bidang;
c. Sekretaris Umum;
d. Sekretaris Bidang;
e. Bendahara/Wakil Bendahara.
4. Untuk melaksanakan amanah, pengurus inti dibantu oleh beberapa
departemen sesuai dengan kebutuhan pengurus berdasarkan
persetujuan muktamar.
BAB IX
KOORDINATOR PERWAKILAN
Pasal 14
1. Koordinator Perwakilan (KORKIL) sebagai duta atau
perpanjangan tangan Dewan Pengurus di setiap suatu desa/
wilayah/lembaga pendidikan.
2. KORKIL dapat dibentuk atas kebijakan Dewan Pengurus dengan
persetujuan Muktamar.
3. Nama dan jumlah BOR ditentukan oleh kebutuhan anggota
berdasarkan persetujuan Muktamar.

BAB X
BADAN OTONOM ORGANISASI
Pasal 15
1. Yang dimaksud dengan Badan Otonom RISMA (BOR) adalah:
suatu wadah yang diperuntukkan menampung dan
mengembangkan bakat, minat, dan keahlian anggota.
2. BOR hanya ada di Dewan Pengurus.
3. Nama dan jumlah BOR ditentukan oleh kebutuhan anggota
berdasarkan persetujuan Muktamar.

BAB XI
DEWAN PAKAR, DEWAN PENASEHAT, DEWAN PEMBINA
DAN KORPS INSTRUKTUR
Pasal 16
1. Yang dimaksud dengan:
a. Dewan Pakar adalah badan yang mewadahi para intelektual dan
dermawan muslim untuk digali potensi, baik berupa materi
maupun immateri sesuai dengan keahlian dan kedudukan
mereka.
b. Dewan Penasehat adalah badan yang terdiri dari ulama dan
umara yang diharapkan nasehat, gagasan, dan saran dalam
pengembangan RISMA.
c. Dewan Pembina adalah badan yang terdiri dari para mantan
fungsionaris RISMA dan atau intelektual yang dianggap cakap
dan mampu membina melalui ide dan saran.
d. Korps Instruktur adalah badan yang terdiri dari para mantan
pengurus/anggota RISMA yang masih aktif dan dianggap
memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap RISMA,
intelektual dan mampu menjadi pelatih dalam rangka
pengembangan kader RISMA.
2. Dewan Pakar, Dewan Penasehat, Dewan Pembina, dan Korps
Instruktur dalam RISMA bersifat konsultatif.
3. Hal-hal lain yang berkaitan dengan Dewan Pakar, Dewan
Penasehat, Dewan Pembina, dan Korps Instruktur akan diatur
lebih lanjut dalam aturan khusus.

BAB XII
KEUNGAN
Pasal 17
Keuangan RISMA diperoleh dari:
1. Iuran Anggota;
2. Sumbangan dari donatur;
3. Bantuan dari Pemerintah;
4. Usaha-usaha lain yang halal.

BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Perubahan Pedoman Dasar ini hanya dapat dilakukan oleh Muktamar
atau Muktamar Istimewa RISMA yang khusus tentang hal tersebut.
Pasal 19
1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Muktamar
atau Muktamar Istimewa RISMA yang khusus diadakan untuk itu.
2. Jika pembubaran terjadi, maka seluruh fasilitas, sarana, prasarana,
inventaris, keuangan dan lain-lain yang dimiliki RISMA akan
ditentukan dalam Muktamar atau Muktamar Istimewa
sebagaimana disebut pada ayat 1 di atas.

BAB XIV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 20
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Pedoman Dasar ini akan
diatur dan disempurnakan dalam Pedoman Rumah Tangga.
PEDOMAN RUMAH TANGGA
REMAJA ISLAM MASJID AL-MUJAHIDIN SIULAK
KECAMATAN GUNUNG KERINCI

BAB I
ATRIBUT
Pasal 1
1. Lambang RISMA adalah sebagaimana terdapat dalam Pedoman
Rumah Tangga ini.
2. Lambang dipergunakan pada bendera, pakaian, papan nama, dan
benda-benda atau tempat-tempat yang tujuannya untuk
menunjukkan identitas organisasi.
3. Bentuk dan ukuran lambang dan bendera ditentukan lebih lanjut
dalam peraturan khusus.
4. Lagu perjuangan RISMA sebagaimana terlampir dalam lampiran
Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga ini.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
1. Anggota Biasa adalah seluruh Remaja Islam yang memenuhi
syarat:
a. Beriman kepada Allah SWT;
b. Remaja Islam yang telah berumur 12 tahun atau setingkat
SLTP/MTs/sederajat hingga 25 tahun;
c. Direstui oleh orang tua;
d. Siap berjihad di jalan Allah SWT;
e. Mengajukan permohonan kepada Pengurus RISMA;
f. Menyatakan kesanggupan tertulis untuk memenuhi hak dan
kewajibannya sebagai anggota;
g. Menngikuti prosedur penerimaan anggota RISMA.
2. Jika seseorang tidak dapat memenuhi persyaratan untuk diterima
menjadi anggota, naka dapat mengajukan kembali pada
penerimaan anggota berikutnya.
3. Anggota Istimewa adalah:
a. Anggota Biasa yang telah melampaui batas usia keanggotaan;
b. Pernah dan masih memiliki dedikasi, loyalitas, dan berprestasi
dalam memajukan RISMA;
c. Telah memenuhi kewajibannya sebagai anggota RISMA;
4. Keanggotaan Kehormatan adalah umat Islam yang karena jasa dan
prestasinya dianggpa berperan besar bagi pembangunan,
pengembangan, dan kemajuan RISMA.
Pasal 3
Kenggotaan RISMA dianggap sah, apabila telah terdaftar dalam buku
anggota dan atau memiliki kartu identitas anggota yang dikeluarkan
oleh pengurus.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 4
1. Hak-hak Anggota RISMA adalah:
a. Anggota Biasa
1) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara
dalam Muktamar atau musyawarah anggota lainnya;
2) Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus RISMA;
3) Meminta diadakannya Muktamar/musyawarah anggota
lainnya;
4) Memberikan saran dan pendapat kepada pengurus di luar
Muktamar/musyawarah annggota lainnya baik diminta
maupun tidak diminta;
5) Memanfaatkan RISMA dan mendapatkan pelayanan yang
sama antar sesama anggota;
6) Mengiuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh RISMA;
7) Mendapatkan keterangan tentang perkembangan RISMA.
b. Anggota Istimewa
1) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara
dalam Muktamar/musyawarah anggota lainnya;
2) Memberikan saran dan pendapat kepada pengurus di luar
Muktamar/musyawarah annggota lainnya baik diminta
maupun tidak diminta;
3) Memanfaatkan RISMA dan mendapatkan pelayanan yang
sama antar sesama anggota;
4) Mengiuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh RISMA;
5) Mendapatkan keterangan tentang perkembangan RISMA.
c. Anggota Kehormatan
1) Menghadiri dan memberikan suara dalam Muktamar atau
musyawarah anggota lainnya;
2) Memberikan saran dan pendapat kepada pengurus di luar
Muktamar/musyawarah annggota lainnya baik diminta
maupun tidak diminta;
3) Mengiuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh RISMA;
4) Mendapatkan keterangan tentang perkembangan RISMA.
2. Kewajiban Anggota
a. Mematuhi Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga dan segala
ketentuan yang disepakati dalam Muktamar atau musyawarah
anggota lainnya;
b. Membayar dan melunasi iuran pokok dan iuran wajib bulanan
sebagaimana telah disepakati dalam Muktamar;
c. Menggiatkan diri untuk berjihad di jalan Allah SWT;
d. Memelihara dan mengembangkan tali silaturrahmi atas azas
Islam dan Pancasila yang penuh kekeluargaan;
e. Memelihara dan menjunjung tinggi nama baik RISMA;
f. Mengutamakan kepentingan RISMA di atas kepentingan
pribadi dan golongan dalam batas kewajaran dan toleransi.

BAB IV
MUKTAMAR
Pasal 5
1. Muktamar merupakan pemegang kekuasaan tertinggi RISMA.
2. Muktamar dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam dua
tahun, dan dapat dilaksanakan secara mendadak karena sesutu hal
penting menyanngkut kelangsungan RISMA, yang selanjutnya
disebut Muktamar Istimewa, yang diatur pada pasal tersendiri
dalam Pedoman Rumah Tangga ini.
3. Untuk mengevaluasi keadaan dan kondisi pertahun buku anggaran
serta hal-hal yang bersifat aktual diadakanlah Musyawarah
Anggota, yang akan diatur pada Bab dan Pasal tersendiri dalam
Pedoman Rumah Tangga ini.
4. Muktamar dapat diadakan:
a. atas kehendak Pengurus;
b. atas permintaan 10% dari jumlah Anggota Biasa.
5. Tanggal, tempat, dan agenda acara Muktamar harus diberitahukan
sekurang-kurangnya 7 hari terlebih dahulu kepada anggota dan
pejabat, beserta Laporan Pertanggungjawaban Pengurus.
Pasal 6
1. Peserta Muktamar terdiri dari:
a. Peserta Penuh, yaitu Anggota Biasa dan Istimewa RISMA
Siulak Kecamatan Gunung Kerinci;
b. Peserta Peninjau, yaitu Anggota Kehormatan RISMA dan para
pejabat pemerintahan dan undangan lainnya yang ditentukan
oleh Pengurus.
2. Hak Peserta Penuh:
a. Peserta Penuh dari Anggota Biasa:
1) Berhak mengemukan pendapat dan atau saran;
2) Berhak dipilih dan memilih;
b. Peserta Penuh dari Anggota Istimewa hanya memiliki hak
mengemukakan pendapat dan memilih.
3. Peserta Peninjau hanya berhak menyampaikan saran, pendapat
atau kritik.
Pasal 7
1. Muktamar sah jika dihadiri oleh separoh jumlah Anggota Biasa
RISMA.
2. Jika ayat 1 tidak dapat terpenuhi, maka Muktamar ditunda
selambat-lambatnya 7 hari, dan bila Muktamar kedua tetap tidak
tercapat syarat tersebut, maka berlaku syarat-syarat seperti
Muktamar dalam keadaan luar biasa.
3. Muktamar untuk menetapkan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah
Tangga harus dihadiri oleh separoh plus satu atau lebih separoh
jumlah anggota dan keputusannya harus disetujui oleh ¾ suara
dari jumlah suara-suara yang hadir.
4. Jika perubahan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga harus
diadakan dengan ketentuan undang-undang atau peraturan/
ketentuan pelaksanaannya, maka Muktamar sah bila dihadiri ¾
dari jumlah anggota RISMA.
5. Muktamar untuk penggabungan, peleburan, pembagian, dan
pembubaran RISMA keputusannya harus disetujui oleh sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 8
1. Keputusan Muktamar diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak (voting).
3. Voting dilakukan secara terbuka dengan satu orang – satu suara.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya
kepada orang lain.
Pasal 9
1. Menyusun dan menetapkan:
a. Pedoman Dasar atau Pedoman Rumah Tangga;
b. Nilai-Nilai Identitas Kader;
c. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi;
d. Garis-Garis Besar Program Kerja;
e. Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi.
2. Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen,
dan usaha RISMA.
3. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus.
4. Memilih, mengangkat, dan menetapkan Pengurus.
5. Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan
pembubaran RISMA.
Pasal 10
1. Agenda Muktamar memuat antara lain:
a. Pembukaan;
b. Pembacaan Keputusan Muktamar sebelumnya;
c. Laporan Khusus;
d. Pengesahan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja untuk periode berikutnya;
e. Pemilihan dan Penetapan Pengurus;
f. Tanya Jawab/Usul dan Saran;
g. Penutup.
2. Selengkapnya diatur dalam Muktamar.

BAB V
MUKTAMAR ISTIMEWA
Pasal 11
1. Muktamar Istimewa dapat dilaksanakan apabila situasi dan kondisi
RISMA dalam keadaan istimewa/luar biasa dan tidak dapat
menunggu diselenggarakannya Muktamar.
2. Keadaan istimewa/luar biasa tersebut adalah:
a. Apabila RISMA berjalan tidak sesuai dengan ketentuan ajaran
Islam atau Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga;
b. Apabila perubahan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga
harus diadakan berhubung ketentuan undang-undang atau
peraturan-peraturan/kententuan-ketentuan pelaksanaannya;
c. Apabila biaya untuk mengadakan Muktamar itu tidak mungkin
dipikul atau sangat memberatkan RISMA;
d. Apabila keadaan negara atau karena peraturan/ketentuan
pemerintah baik pusat atau setempat tidak memungkinkan
mengadakan Muktamar;
e. Apabila situasi dan kondisi sebagian besar anggota pada waktu
yang ditentukan atau karena memenuhi ketentuan Pedoman
Dasar sebagian anggota tidak dapat meninggalkan pekerjaan.
3. Muktamar Istimewa diadakan atas permintaan tertulis dari 1/10
jumlah Anggota Biasa, apabila anggota menilai bahwa Pengurus
telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan
RISMA dan menimbulkan kerugian terhadap RISMA.
4. Muktamar Istimewa diadakan atas kehendak Pengurus untuk
kepentingan RISMA.
5. Muktamar Istimewa memiliki wewenang yang sama dengan
wewenanng Muktamar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
kecuali ayat 2.
6. Muktamar Istimewa sah bila dihadiri 20% dari jumlah Anggota
Biasa RISMA.
BAB VI
MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 12
1. Musyawarah Anggota (MUSANG) adalah forum tertinggi setelah
Muktamar.
2. MUSANG diadakan sedikitnya satu kali dalam satu tahun.
3. MUSANG bertugas untuk:
a. Mengevaluasi dan mencari solusi kinerja organisasi selama satu
tahun berjalan;
b. Mengesahkan pergantian antar waktu anggota pengurus;
c. Menanggapi situasi dan kondisi aktual;
d. Membentuk panitia kegiatan.
4. MUSANG dapat diadakan:
a. atas permintaan pengurus;
b. atas permintaan 1/10 dari jumlah Anggota Biasa.
5. Ketentuan lain tentang MUSANG sama dengan ketentuan
Muktamar.

BAB VII
MUSYAWARAH PIMPINAN
Pasal 13
1. Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) adalah forum tertinggi di
dalam kepengurusan.
2. MUSPIM dihadiri oleh semua Pengurus Inti dan Ketua
Koordinator Perwakilan.
3. MUSPIM diadakan paling sedikit satu kali dalam satu periode
kepengurusan pengurus.
4. MUSPIM berwenang menyusun ketetapan dan peraturan
organisasi.
BAB VIII
RAPAT KERJA DEWAN PENGURUS
Pasal 14
1. Rapat Kerja Dewan Pengurus (RAKERDEP) dihadiri oleh semua
Pengurus Inti, semua Ketua BOR dan semua Koordinator
Perwakilan.
2. RAKERDEP diadakan oleh Dewan Pengurus pertengahan
kepengurusan.
3. RAKERDEP menetapkan keputusan-keputusan kerja kecuali yang
menjadi wewenanng Muktamar dan MUSPIM.
4. RAKERDEP menilai terhadap pelaksanaan program kerja
sebelumnya dan menetapkan program-program selanjutnya.

BAB IX
DEWAN PENGURUS
Pasal 15
1. Pengurus RISMA dipilih dari dan oleh anggota dalam Muktamar.
2. Pengurus merupakan mandataris amanah Muktamar.
3. Untuk pertama kalli, susunan dan anggota pengurus dicantumkan
dalam akta pendirian.
4. Susunan dan nama anggota pengurus pada saat terjadi perubahan
Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga dicantumkan dalam
perubahan akta perubahan.
5. Susunan dan nama anggota pengurus dicatat dalam buku daftar
pengurus.
6. Susunan pengurus sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.

Pasal 16
1. Syarat-syarat menjadi Pengurus adalah Anggota Biasa yang
memenuhi kriteria berdasarkan amanah yang diemban masing-
masing sebagai berikut:
a. Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara/Wakil
Bendahara:
1) Bertaqwa kepada Allah SWT;
2) Mempunyai sifat jujur dan terampil bekerja;
3) Berwawasan luas, mempunyai pengertian dan pemahaman
tentang keislaman dan keremajaan;
4) Mempunyai komitmen, dedikasi, dan loyal yang tinggi
terhadap gerakan dakwah islamiyah dan RISMA, serta siap
berjihad dan melaksanakan Nilai-nilai Identitas Kader.
5) Telah mengikuti dan lulus jenjang pendidikan kader
RISMA, minimal lulus LKM dengan predikat minimal
baik (B);
6) Telah pernah khatam (menamatkan) bacaan Al-Quran
minimal 2 Juz;
7) Umur minimal 15 tahun atau setara kelas 1 SLTA/sederajat
dan maksimal 25 tahun;
8) Bagi yang berstatus pelajar/mahasiswa memiliki prestasi
akademik 10 besar;
9) Pernah menduduki jabatan sebagai Ketua/Sekretaris
Bidang;
10) Dan belum pernah mengundurkan diri atau diberhentikan
secara tidak hormat dari jabatan sebelumnya.
b. Ketua dan Sekretaris Bidang:
1) Bertaqwa kepada Allah SWT;
2) Mempunyai sifat jujur dan terampil bekerja;
3) Berwawasan luas, mempunyai pengertian dan pemahaman
tentang keislaman dan keremajaan;
4) Mempunyai komitmen, dedikasi, dan loyal yang tinggi
terhadap gerakan dakwah islamiyah dan RISMA, serta siap
berjihad dan melaksanakan Nilai-nilai Identitas Kader.
5) Telah mengikuti dan lulus jenjang pendidikan kader
RISMA, minimal lulus LKM dengan predikat minimal
baik (B);
6) Telah pernah khatam (menamatkan) bacaan Al-Quran
minimal 1 Juz;
7) Umur minimal 12 tahun atau setara kelas 1 SLTP/sederajat
dan maksimal 23 tahun;
8) Bagi yang berstatus pelajar/mahasiswa memiliki prestasi
akademik 10 besar;
9) Pernah menjadi Staf Departemen;
10) Dan belum pernah mengundurkan diri atau diberhentikan
secara tidak hormat dari jabatan sebelumnya.
2. Pengurus sebelum melakukan tugas dan kewajibannya terlebih
dahulu mengucapkan sumpah sesuai dengan ketentuan Muktamar.
Pasal 17
1. Masa jabatan pengurus adalah 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih
hanya satu kali masa jabatan lagi jika memenuhi syarat.
2. Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa
jabatannya berakhir, maka MUSPIM dapat mengangkat
penggantinya dan mensosialisasikan kepada anggota RISMA serta
meminta persetujuan MUSANG/Muktamar berikutnya.

BAB X
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 18
1. Tugas pengurus adalah:
a. Memimpin organisasi RISMA;
b. Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan
dan belanja RISMA;
c. Menyelenggarakan Muktamar;
d. Menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya
laporan keuangan beserta penjelasannya dan keadaan RISMA
serta hasil yang dicapai;
e. Menyelenggarakan dan memelihara pembukuan keuangan,
inventaris, buku daftar anggota dan buku daftar secara tertib.
2. Wewenang pengurus adalah:
a. Mewakili RISMA di luar organisasi, termasuk di dalam
pengadilan;
b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
permberhentian anggota;
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan RISMA sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya serta keputusan Muktamar;
d. Meneriam dan atau menolak pengunduran diri anggota
pengurus berdasarkan pertimbangan MUSPIM;
e. Mengangkat pengganti antar waktu anggota pengurus yang
kosong berdasarkan pertimbangan MUSPIM.

BAB XI
SANKSI ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 19
1. Anggota yang tidak membayar iuran wajib selama 3 bulan diberi
peringatan dan sanksi oleh pengurus.
2. Anggota yang tidak membayar iuran wajib selama 1 tahun tanpa
alasan yang jelas akan dirasionalisasi berdasarkan pertimbangan
Muktamar/MUSANG.
3. Anggota yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh
RISMA akan mendapat peringatan tertulis.
4. Bilamana masih melanggar diberi peringatan tertulis kedua dan
anggota bersangkutan ditegur secara lisan.
5. Bilamana masih melanggar ketiga kalinya, anggota tersebut
diberhentikan secara tidak hormat.
6. Bagi anggota yang melanggar aturan agama yang sangat berat dan
Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga RISMA, anggota
bersangkutan diberhentikan tanpa ada peringatan terlebih dahulu.
Pasal 20
1. Bagi pengurus yang:
a. tidak melaksanakan kewajibannya dapat diminta pertanggung-
jawabannya dalam Muktamar/MUSANG, dan jika tindakannya
dinilai merugikan RISMA, maka yang bersangkutan
diberhentikan dari kepengurusan;
b. melanggar ketentuan Pedoman Dasar/Pedoman Rumah Tangga
atau menyalahgunakan jabatannya sehingga merugikan
RISMA, maka sanksi yang dikenakan sesuai dengan Keputusan
Muktamar/MUSANG;
c. dapat membuktikan bahwa kerugian yang timbul bukan
kesalahannya setelah ia berusaha dengan semampunya untuk
mencegah kerugian tersebut, maka ia tidak diharuskan
mengganti kerugian dan tidak dikeluarkan.
2. Pengurus dapat diberhentikan oleh Muktamar/MUSANG apabila
terbukti:
a. Melakukan kecurangan yang merugikan RISMA;
b. Tidak menaati ajaran agama, undang-undang dan peraturan-
peraturan/ketentuan pelaksanaan lainnya;

BAB XII
KEUANGAN
Pasal 21
1. Setiap anggota harus membayar iuran pokok dengan jumlah yang
telah ditetapkan oleh Muktamar awal keanggotaannya.
2. Komponen yang termasuk di dalam iuran pokok adalah:
a. Biaya pendaftaran;
b. Biaya Kartu Identitas Anggota;
c. Iuran pokok itu sendiri.
3. Setiap anggota diwajibkan membayar iuran wajib bulanan
sebagaimana ditetapkan dalam Muktamar.
4. Setiap anggota dianjurkan untuk menyimpan uang dalam bentuk
tabungan yang akan diatur oleh pengurus.
5. Setiap anggota dianjurkan untuk mengeluarkan infaq sedikitnya
RP. 100,- ada kegiatan RISMA.
Pasal 22
1. Uang iuran pokok tidak dapat diminta kembali baik masih mejadi
anggota maupun berhenti dari keanggotaan.
2. Uang iuran wajib bulanan tidak dapat dikembalikan selama
anggota belum berhenti dari keanggotaan RISMA.
3. Uang tabungan dapat diambil setiap saat dengan ketentuan akan
diatur oleh pengurus.
Pasal 23
Apabila keanggotaan berakhir, maka:
1. Uang iuran pokok dan wajib akan dikembalikan setelah dipotong
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan dengan segera atau
selambat-lambatnya satu bulan setelah berhenti.
2. Uang iuran pokok menjadi kekayaan RISMA, dan pengembalian
iuran wajib diserahkan kepada keputusan Muktamar/MUSANG
dengan mempertimbangkan kesalahan anggota yang
mengakibatkan pemecatan dan pemberhentiannya.

BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 24
Perubahan Pedoman Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh
Muktamar atau Muktamar Istimewa RISMA yang khusus tentang hal
tersebut.

BAB XIV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 25
1. Segala badan dan peraturan yang ditetapkan tetap oleh Pedoman
Rumah Tangga ini belum terbentuk, tetap berlaku sejauh tidak
bertentangan dengan Pedoman Rumah Tangga ini.
2. Untuk perubahan, peleburan, penggabungan dan pembubaran
organisasi harus dibentuk panitia guna menyelesaikan segala
sesuatu yang menyangkut organisasi.

BAB XV
PENUTUP
Pasal 26
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Rumah Tangga ini
akan ditetapkan oleh MUSPIM dalam Peraturan Organisasi.
2. Pedoman Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Muktamar Istimewa I
dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Simpang Tutup


Pada tanggal ....................................
Pimpinan Sidang
Muktamar Istimewa I RISMA Siulak

Anda mungkin juga menyukai