Di Susun oleh :
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya, dapat memperbaiki bentuk
maupunmenambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masihbanyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan sarandan kritik yang membangun dari
pembaca demi terciptanya pembelajaran pembuatanmakalah yang lebih baik untuk ke
depannya.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................I
Kata Pengantar.............................................................................................................II
Daftar Isi......................................................................................................................III
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................6
A. KESIMPULAN .................................................................................................6
B. SARAN ..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
III
BAB 1
1. Pengertian jabariyah
2. Pengertian qadariyah
Sedangkan yang dimaksud Qadariyah adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari
kata Qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi, Qadariyah yaitu
suatu aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam
menghasilkan perbuatan-perbuatannya.
Aliran ini muncul di Irak sekitar tahun 70 H (689 M) yang di pelopori oleh Ma’bad al-
Juhani dan Ghailan al-Dimasyqi. Dalam ajaranya aliran Qadariyah manusia dinilai
mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya sendiri atau untuk tidak
melaksanakan kehendaknya itu. Dalam menentukan keputusan yang menyangkut
perbuatannya sendiri, manusialah yang menentukan tanpa ada campur tangan Tuhan.[5]
Dengan demikian, Qadariyah merupakan aliran yang bertolak belakang dengan aliran
jabiriyah, Jabriyah yaitu aliran yang menganggap manusia itu dijalankan oleh
ALLAH SWT atau ALLAHlah seakan-akan yang menggerakan manusia untuk melakukan
sesuatu hal, sedangkan Qadariyah menganggap manusialah yang menentukan kehendaknya
sendiri dan perbuatannya sendiri.
1
BAB 2
Ajaran – Ajaran Dan Tokoh Jabariyah Dan Qadariyah
1. Ajaran Jabariyah
2
Sedangkan tokoh-tokoh Jabariyah moderat adalah:
a. An-Najjar
Nama lengkapnya adalah Husain bin Muhammad An-Najjar. di antara
pendapat-pendapatnya adalah:
1) Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian
atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu.
2) Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat. Akan tetapi, An Najjar menyatakan bahwa
Tuhan dapat saja memindahkan potensi hati (ma’rifat) pada mata sehingga manusia
dapat melihat Tuhan.
b. Adh-Dhirar
Nama lengkapnya adalah Dhirar bin amr. Pendapatnya tentang perbuatan
manusia sama dengan Husain An-Najjar, yakni “manusia tidak hanya merupakan
wayang yang digerakkan dalang”, jadi maksudnya adalah manusia itu mempunyai
perwujudan perbuatannya dan tidak semata-mata di paksa dalam melakukan
perbuatannya. Secara tegas Dhirar mengatakan bahwa satu perbuatan dapat di
timbulkan oleh dua pelaku secara bersamaan, artinya perbuatan manusia tidak hanya
di timbulkan oleh Tuhan, tetapi juga oleh manusia itu sendiri.
2. Ajaran Qadariyah
Ajaran Qadariyah pada dasarnya mengatakan bahwa segala tindakan manusia
dilakkukan atas kehendaknya sendiri, baik perbuatan baik maupun perbuatan jahat.
Oleh karena itu ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan
juga berhak memperoleh hukuman atas kejahatan yang di perbuatnya.
3
b. ciri-ciri aliran Qadariyah adalah sebagai berikut:
1. Manusia berkuasa penuh untuk menentukan nasib dan perbuatannya, maka
perbuatan dan nasib manusia itu dilakukan dan terjadi atas kehendak dirinya
sendiri, tanpa ada campur tangan Allah SWT.
2. Iman adalah pengetahuan dan pemahaman, sedang amal perbuatan tidak
mempunyai iman. Artinya orang yang berbuat dosa besar tidak mempengaruhi
keimanannya.
3. Orang yang sudah beriman tidak perlu tergesa-gesa menjalankan ibadah dan amal-
amal kebajikan lainnya.
b. Surah al-Kahfi: 29
29.: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Katakanlah Barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir".
4
sementara Qadariyah meyakini bahwa Allah tidak ikut campur dalam kehidupan
manusia sehingga manusia memiliki wewenang penuh dalam menentukan
hidupnya dan dalam menentukan sikap.
2. Jabariyah menyatakan bahwa surga dan neraka tidak kekal, setiap manusia pasti
merasakan surga dan neraka, setelah itu keduanya akan lenyap. Qadariyah
menyatakan bahwa manusia yang berbuat baik akan mendapat surga, sementara
yang berbuat jahat akan mendapat ganjaran di neraka, kedua keputusan itu
merupakan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan manusia berdasarkan
kehendak dan pilihannya sendiri.
3. Takdir dalam pandangan kaum Jabariyah memiliki makna bahwa segala perbuatan
manusia telah ditentukan dan digariskan Allah SWT, sehingga tidak ada pilihan
bagi manusia. Sementara takdir menurut kaum Qadariyah merupakan ketentuan
Allah terhadap alam semesta sejak zaman azali, manusia menyesuaikan terhadap
alam semesta melalui upaya dan pemikirannya yang tercermin dalam
kreatifitasnya.
5
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata Jabara yang mengandung pengertian
memaksa. Adapun yang dimaksud memaksa adalah semua perbuatan manusia itu bukan atas
kehendak sendiri, namun di tentukan oleh Allah SWT. Aliran ini muncul di Khurasan, yang
dipelopori oleh Ja’ad Ibn Dirham.
Sedangkan yang dimaksud Qadariyah adalah Qadariyah berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata Qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi Qadariyah
yaitu suatu aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan
manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. Aliran ini muncul di Irak sekitar
tahun 70 H (689 M) yang dipelopori oleh Ma’bad al-Juhani dan Ghailan al-Dimasyqi.
Menurut Asy-Syahratsani, ajaran Jabariyah dikelompokan menjadi dua
yaitu ekstrim dan moderat. Adapun tokoh ajaran Jabariyah ekstrim yaitu: Jahm bin Shofwan,
Ja’ad bin Dirham. Sedangkan tokoh Jabariyah moderat adalah: An-Najjar, Adh-Dhirar.
Satu diantara ciri aliran Jabariyah yaitu, bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan
dan ikhtiar apapun, setiap perbuatannya baik yang jahat, buruk atau baik semata Allah semata
yang menentukannya. Sedangkan ciri aliran Qadariyah adalah Manusia berkuasa penuh untuk
menentukan nasib dan perbuatannya, maka perbuatan dan nasib manusia itu dilakukan dan
terjadi atas kehendak dirinya sendiri, tanpa ada campur tangan Allah SWT.
Masing-masing aliran ini memiliki dalil-dalil yang mendukung aliran tersebut seperti
aliran Jabariyah yang terdapat dalam surah al-Saffat: 96. Sedangkan aliran Qadariyah
terdapat dalam surah al-Kahfi: 29.
Terdapat banyaknya perbandingan aliran Jabariyah dan Qadariyah diantaranya
Jabariyah meyakini bahwa segala perbuatan manusia telah diatur dan dipaksa oleh Allah
sehingga manusia tidak memiliki kemampuan dan kehendak dalam hidup, sementara
qadariyah meyakini bahwa Allah tidak ikut campur dalam kehidupan manusia sehingga
manusia memiliki wewenang penuh dalam menentukan hidupnya dan dalam menentukan
sikap.
6
B. Saran
Baik aliran Jabariyah dan Qadariyah nampaknya memperlihatkan paham yang saling
bertentangan sekalipun mereka sama-sama berpegang kepada al-Quran. Hal ini
memperlihatkan betapa terbukanya kemungkinan terjadinya pebedaan pendapat dalam Islam.
Namun pendapat mana diantara pendapa-pendapaat tersebut yang paling baik, tidak dapat
dinilai sekarang. Penilaian yang sesungguhnya akan diberikan oleh Allah Swt. di akhirat
nanti.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://riyanslamet.blogspot.com/2014/06/makalah-jabariyah-dan-qadariyah.html
https://www.kompasiana.com/mailanaaks/5bbcccd56ddcae574d34ad52/teologi
dan-pemikiran-aliran-jabariyah
https://nikmatislam.com/apa-itu-aliran-jabariyah-dan-qadariyah/
https://www.bacaanmadani.com/2018/02/pengertian-jabariyah-tokoh-aliran.html
https://www.google.com/search?
q=stisnu+cianjur&rlz=1C1PRFI_enID841ID841&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ved=2ahUKEwjh_ardwefvAhWkjuYKHR