Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING, DAN

POSITIONING ORGANISASI NIRLABA

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah


MANAJEMEN PEMASARAN ORGANISASI NIRLABA

Dosen pengampu :
RULLY PRASETYANI ,M.Pd

Disusun Oleh :

Muhammad Haris Alfarizi (201190421)


Nindia Rahayu Utami (201190432)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat,
taufik, serta hidayahnya kami dapat mneyelesaikan makalah tentang “Strategi
Segmentasi, Targeting, Dan Positioning Organisasi Nirlaba” ini dengan lancar dan
tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada panutan
kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, dan para sahabatnya serta seluruh kaum
muslimin yang tetap berpegang teguh pada ajaran beliau.
Makalah ini merupakan makalah yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi
tugas mata kuliah “Manajemen Pemasaran Organisasi Nirlaba”. Dalam penyusunan
makalah ini terdapat para pihak yang ikut serta memberikan bantuan baik dukungan
emosional maupun material, kami haturkan terimakasih kepada:
1. Ibu Rully Prasetyawati, M. Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen
Pemasaran Organisasi Nirlaba
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi untuk makalah ini
selesai pada waktunya
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, segala bantuan, dorongan, dan saran serta
bimbingan yang telah diberikan kepada kami semoga menjadi nilai ibadah disisi Allah
SWT. Untuk segala masukan, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Ponorogo, 11 November 2022

Penyusun

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini semakin pesat dan
ketat dalam hal persaingan bisnis. Dengan kondisi tersebut, memaksa
perusahaan besar maupun kecil untuk menghasilkan suatu produk yang
berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan para konsumennya. Semakin
meningkatnya kebutuhan hidup saat ini juga membuat konsumen semakin teliti
dalam memilih barang yang akan dibeli. Persaingan antar perusahaan bukan
hanya dari segi jenis produknya tetapi kualitas dari produk tersebut dan dan
bagaimana cara perusahaan memasarkan produknya ke konsumen.
Di tengah persaingan produk yang sangat ketat, setiap perusahaan
menawarkan produk yang terbaik maka kunci sukses terletak pada
pemasarannya. Pemasaran merupakan salah satu faktor penting guna menjaga
kelangsungan hidup perusahaan yang menghadapi persaingan. Kegiatan
segmentation, targeting, dan positioning telah lama dianggap sebagai suatu
strategi pemasaran yang penting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya
strategi segmentation, targeting dan positioning diharapkan perusahaan dapat
membuka segmen pasar yang sebenarnya masih besar untuk menghindari
persaingan yang sangat ketat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep segmentation dalam organisasi nirlaba?
2. Bagaimana konsep targeting dalam organisasi nirlaba?
3. Bagaimana konsep positioning dalam organisasi nirlaba?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep segmentation dalam organisasi nirlaba?
2. Mengetahui konsep targeting dalam organisasi nirlaba?
3. Mengetahui konsep positioning dalam organisasi nirlaba?

III
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Segmentation dalam Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Segmentation
Segmentation yang sering dikenal dengan Segmentasi Pasar (Market
Segmentation) merupakan pengelompokan konsumen berdasarkan kesamaan
sifat, kemampuan dan perilakunya. Segmentasi berguna untuk memudahkan
meramalkan perilaku konsumen dan kebutuhan mereka tentang suatu produk.
suatu strategi pemasaran yang penting dalam suatu perusahaan yang
segmentasinya diharapkan dapat membuka segmen pasar yang sebenarnya
masih besar untuk menghindari persaingan yang sangat ketat.
Menurut Tjiptono dan Chandra mengungkapkan bahwa segmentasi pasar
merupakan proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan
dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respon terhadap program
pemasaran spesifik. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan
kebutuhan, karakterisitik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau bauran pemasaran tersendiri.1
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang heterogen menjadi
beberapa segmen atau kelompok yang cenderung bersifat homogen atau
memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan proses agar
dapat lebih mudah dalam menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen.
Adapun latar belakang pentingnya segmentasi bagi lembaga yaitu:
pertama, karena dengan segmentasi memungkinan lembaga lebih fokus dalam
menglokasikan sumber daya agar dapat masuk ke pasar sesuai dengan
keunggulan kompetitif lembaga. Kedua, segmentasi merupakan basis untuk
menentukan komponen-komponen strategi, taktik, dan value secara
keseluruhan serta mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi
pasar. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
1
Renald Kasal, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting dan Positioning. (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1998), 157.

IV
pesaing dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang
berbeda.2
2. Dasar-Dasar Segmentation
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perusahaan akan lebih berhasil
apabila membagi-bagi konsumennya ke dalam beberapa segmen. Cara ini
lebih menjamin keberhasilan daripada melayani konsumen dengan apa
adanya. Salah satunya dengan cara pendekatan yang penting dalam
segmentasi pasar, seperti membagi pasar kedalam beberapa jenis pasar yang
ada.
Kotler dan Armstrong merumuskan dasar-dasar untuk membuat
segmentasi pasar konsumen sebagai berikut:3
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, negara bagian, daerah,
kota, atau bahkan lingkungan sekitar
b. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan
kebangsaan.
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang-orang
dalam kelompok geografis yang sama bisa memiliki komposisi psikografis
yang sangat berbeda.
d. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi pembeli menjadi kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk.
Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah titik awal terbaik
untuk membangun segmen pasar.

2
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, (Yogyakarta: ANDI, 2016), 241-
242.
3
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2, (Jakarta 2008), 410

V
3. Kriteria dan Syarat Segmentation
Menurut Tjiptono, agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif
dan bermanfaat bagi perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria
berikut, yaitu:4
a. Dapat diukur, baik besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen
tersebut.
b. Dapat dicapai atau dijangkau, sehingga dapat dilayani secara efektif.
c. Cukup luas, sehingga dapat menguntungkan jika dilayani.
d. Dapat dibedakan, sehingga segmen-segmen dapat dipisah-pisah secara
konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda, terhadap unsur-
unsur dan program-program bauran pemasaran yang berlainan.
e. Dapat dilaksanakan, sehingga semua program yang telah disusun untuk
menarik dan melayani segmen pasar dapat efektif.

4. Pola Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar merupakan salah satu konsep terpenting dalam
pemasaran. Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar
dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara
lebih efisien dan efektif dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Menurut Tjiptono, segmentasi pasar memiliki 3 macam pola yang
berbeda yaitu sebagai berikut:5
a. Preferensi Homogen
Pasar dimana konsumen memiliki pilihan barang dan jasa yang relatif
sama.
b. Preferensi Tersebar
Pada pola ini, pilihan pelanggan terhadap barang dan jasa lebih berbeda-
beda. Pilihan dari produk yang diminati oleh konsumen lebih beragam,
yang disesuaikan dengan kepribadian konsumen.
c. Preferensi Terkelompok

4
Doni Juni Priansah, Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Bandung: Pustaka Setia 2017), 42
5
Sylvia Tri Astina, Analisis Segmentation, Targeting, Dan Positioning Dalam Rangka
Meningkatkan Daya Saing Melalui Strategi Pemasaran di Toko Pia Cap Mangkok Cabang Semeru,
Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya Malang 2016, 58.

VI
Preferensi terkelompok merupakan pola yang menunjukkan bahwa
konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Konsumen
yang berada dalam kelompok yang sama juga memiliki kesamaan
referensi. Artinya konsumen yang berada dalam kelompok yang sama
cenderung memiliki selera yang sama terhadap suatu produk. Bagi
perusahaan yang pertama kali beroperasi di pasar memiliki 3 pilihan untuk
memasuki preferensi ini, antara lain:
1) Perusahaan dapat menempatkan diri ditengah dengan harapan dapat
menarik semua kelompok yang ada.
2) Perusahaan dapat menempatkan produk pada segmen pasar yang
terbesar dan dinamakan pemasaran pusat.
3) Perusahaan dapat mengembangkan beberapa merek dan masing-masing
diposisikan pada segmen yang berbeda-beda.
B. Konsep Targeting dalam Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Targeting
Setelah melakukan identifikasi segmen pasar, selanjutnya
mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen
mana yang akan dibidik atau dijadikan target pasar. Tahap ini dikenal dengan
sebutan targeting atau targeting market (target pasar). Menurut Tjiptono dan
Chandra, pengertian target pasar adalah proses mengevaluasi dan memilih
satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani
dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Sedangkan menurut
Daryanto, targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik segmen pasar dan
memilih satu atau beberapa untuk dimasuki. Berdasarkan kedua pengertian
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa targeting atau target pasar adalah
kegiatan dimana perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki dan
kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan
dituju.6
2. Pola Penentuan Targeting

6
Hari Wijaya & Hani Sirine, Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi Harga
Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap, Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, Vol. 01,
No. 03, September 2016, 178

VII
Penetapan target pasar penting untuk dilakukan karena perusahaan
tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang
beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian
pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Menurut Tjiptono dan Chandra, terdapat lima alternatif dalam
memilih target pasar yaitu:7
a. Single-Segmen Concentration
Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal dengan sejumlah
pertimbangan, misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan,
adanya peluang pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak
digarap atau bahkan diabaikan pesaing, atau perusahaan menganggap
segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan
untuk ekspansi ke segmen lainnya.
b. Selective Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang
atraktif dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
c. Market Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani
berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
d. Product Specialization
Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada produk atau
jasa tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.
e. Full Market Coverage
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha melayani semua kelompok
pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.
Umumnya hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini,
karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
3. Strategi Targeting
Dalam menyusun rencana pencapaian terget pasar, perusahaan harus
menjalankan strategi yang tepat dalam rangka menghindari banyak pesaing.
7
Warter Agustim, Segmentation, Targeting And Positioning Analysis By Broadcasting Program
Radio Mitra 97,0 Fm Batu City, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, 28.

VIII
Dalam rangka pelaksanaan strategi target pasar, terdapat 3 alternatif strategi
target pasar yang dapat diterapkan perusahaan, yaitu sebagai berikut:8
a. Strategi Penetapan Sasaran yang Sama (Undifferentiated Targeting
Strategy)
Dalam hal ini perusahaan menganut sistem pemasaran massal yaitu hanya
menciptakan satu jenis produk yang dapat memenuhi keinginan semua
konsumen. Pendekatan pemasaran yang memandang sebuah pasar yang
besar denga tanpa segmen-segmen individual dan oleh karenanya
memerlukan satu barang pemasaran saja. Perusahaan menganggap semua
kebutuhan konsumen sama dan mengabaikan segmen individual di
dalamnya. Karena pasar yang dituju bersifat massal, maka distribusi dan
promosi juga bersifat massal.
b. Strategi Penetapan Sasaran yang Terdiferensiasi (Differentiated Targeting
Strategy)
Dengan strategi ini perusahaan memilih untuk melayani dua atau lebih
segmen pasar yang dianggap potensial dan mengembangkan bauran
pemasaran yang berbeda-beda untuk masing-masing segmen.
c. Strategi Penetapan Sasaran Terkonsentrasi (Concentrated Targeting
Strategy)
Suatu strategi yang hanya memusatkan usaha pemasarannya pada satu
kelompok pembeli saja atau biasanya perusahaan memilih satu segmen
dari pasar untuk memusatkan upaya-upaya pemasarannya. Strategi ini
biasa digunakan oleh perusahaan yang kurang atau tidak dapat melayani
permintaan dari banyak kelompok pembeli sehingga memilih untuk
berkonsentrasi untuk memahami kebutuhan, motivasi, dan kepuasan dari
anggota segmen dan mengembangkan serta mempertahankan bauran
pemasaran yang sangat khusus.
Setiap strategi penetapan pasar sasaran diatas memiliki beberapa
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dengan mengidentifikasi
keunggulan dan kelemahan dari strategi penetapan pasar tersebut maka

8
Manoppo J.S Alexander, Strategi Segmenting Targeting Positioning Terhadap Volume
Penjualan Unit Mobil Mitsubishi Xpander Di Pt. Bosowa Berlian Motor Manado, Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, 2022, 85, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

IX
perusahaan dapat mengetahui strategi mana yang paling cocok jika diterapkan
di perusahaannya.
C. Konsep Positioning dalam Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Positioning
Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak konsumen sasaran sehingga terbentuk
citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibanding dengan brand
pesaing.9 Philip Kotler berpendapat bahwa hakikat positioning adalah
tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan
tertentu di ingatan konsumen.10 Positioning berkaitan dengan cara pihak
madrasah memposisikan lembaga pendidikannya dalam memberikan jasa
yang berbeda dengan madrasah-madrasah lainnya. Positioning akan
memudahkan konsumen untuk membedakan produk jasa antara satu lembaga
dengan lembaga lainnya. Contohnya, dalam konteks lembaga pendidikan
menengah, banyaknya jenis, MA, SMA Negeri atau Swasta menyebabkan
calon peserta didik kebingungan memilih jenjang pendidikan selanjutnya.
Oleh sebab itu, pihak sekolah/ madrasah harus bisa memposisikan lembaga
pendidikanya agar menjadi pilihan para calon peserta didik.11
Jadi apabila di korelasikan dengan bidang pendidikan maka
positioning (penempatan pasar) adalah proses menempatkan lembaga
pendidikan Islam dengan citra yang sesuai dengan visi dan misi lembaga
pendidikan serta disesuaikan dengan target pasar yang telah ditentukan,
sehingga mendapat tempat tersendiri dalam benak dan ingatan konsumen.12
2. Unsur-unsur positioning dalam organisasi Nirlaba
Adapun strategi positioning tidak terlepas dari unsur-unsur yang
terdapat dalam bauran pemasaran. Terdapat empat unsur bauran pemasaran
yang dirancang untuk positioning. Sebagai berikut:

9
Rhenal Kasali, Mimbidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, Positioning, (Grtamedia
Pustaka Umum, Jakarta 2007). 507
10
Philip Kotler, MARKETING MANAGEMENT Analysis, planning, and control (Fifth Edition), Terj.
Jaka Wasana, 380-381.
11
Atika, Imam Machali, Segmentasi dan Positioning Jasa Pendidkan di MAN Yogayakarta III,
Jurnal: Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 2, (November 2016), 157.
12
2Philip Kotler dan Nancy Lee, Marketing in the Public Sector, Terj. M Taufik Amir (Jakarta: PT.
Indeks, 2007). 326

X
a. Variabel Produk
Merupakan variabel paling mendasar dalam pemasaran, yaitu
produk. Sebuah bentuk konkrit dari yang ditawarkan untuk konsumen.
Terdapat lima karakteristik yang wajib pada produk yang ditawarkan,
meliputi: mutu, keistimewaan (fitur), ragam, merek dan kemasan.
Jika dikorelasikan dengan dunia pendidikan, maka bentuk
produknya adalah jasa pendidikan itu sendiri. Harus jelas seperti apa
programnya, apa nilai keistimewaan yang dijunjung sehingga terlihat
berbeda dengan lembaga pada umumnya.
Adapun tingkatan produk terbagi menjadi tiga, yaitu: Produk inti
yang terdiri dari manfaat yang akan diterima jika konsumen
mengerjakan apa yang disampaikan oleh lembaga. Produk aktual yang
terkait dengan fitur, nama, mutu, gaya, desain, dan kemasan yang terkait
dengan produk. Produk tambahan yang mengacu pada tambahan fitur
manapun, objek, dan layanan yang akan lembaga sertakan untuk
memnambah persepsi nilai pada transaksi.13
b. Variabel Harga
Merupakan variabel yang penting, yaitu harga. Jumlah nominal
uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk yang
ditawarkan. Adapun hal yang wajib ada pada variabel harga yaitu daftar
harga, potongan, penerimaan, jangka pembayaran, dan syarat-syarat
kredit.
Jika dikorelasikan dengan dunia pendidikan, maka harga disini
adalah besaran biaya untuk mendapatkan jasa pendidikan serta segala
fasilitas dari lembaga yang bersangkutan. Seperti biaya pendaftaran
dengan rinciannya, kelebihan yang lain seperti potongan harga khusus
(contoh: mendapatkan potongan 10% untuk saudara dari alumni
lembaga yang bersangkutan) serta apabila diberlakukan sistem cicil.
c. Variabel Tempat
Merupakan variabel yang menunjukkan tempat berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga untuk membuat produk tersedia

13
Philip Kotler dan Nancy Lee, Marketing in the Public Sector, 326-32

XI
dan dapat diperoleh oleh konsumen. Jika dikolerasikan dengan dunia
pendidikan, maka tempat disini adalah bangunan lembaga pendidikan
dan lokasi. Apakah bertempat di lokasi yang strategis, bentuk bagunan
yang nyaman, serta fasilitas sarana dan prasarana apa saja yang
didapatkan.
d. Variabel Promosi
Merupakan variabel yang menunjukkan berbagai kegiatan
lembaga untuk memasarkan dan mengomunikasikan kebaikan produknya
serta membujuk konsumen agar membeli produknya. Terdiri dari empat
alat utama, yaitu: iklan, penjualan tatap muka, promosi jualan, dan
publikasi.Jika dikorelasikan dengan dunia pendidikan, maka promosi
disini adalah usaha untuk menyebar luaskan informasi tentang lembaga
pendidikan yang bersangkutan agar dapat diketahui khalayak luas
sehingga dapat dengan mudah mendapatkan peserta didik baru pada
setiap tahun ajaran barunya.
Dalam usaha menciptakan positioning yang tepat produk atau jasa,
pemasaran harus mengomunikasikan dan memberikan manfaat-manfaat tertentu
yang dibutuhkan pasar sasaran. Secara garis besarnya, positioning terdiri atas
tiga langkah utama, yaitu:14
1. Memilih konsep positioning
Dalam rangka memosisikan sebuah produk atau lembaga, pemasar
harus menentukan apa yang penting bagi pasar sasaran. Setelah itu , pemasar
dapat melakukan studi positioning untuk menentukan persepsi pasar sasaran
terhadap produk atau lembaga berdasarkan dimensi atau atribut penting yang
digunakan. Contohnya, atribut penting bagi para orang tua dalam memilih
sekolah untuk anaknya. Antara lain, lokasi, biaya, reputasi institusi, jumlah
siswa per kelas, fasilitas pendidikan, reputasi staff/guru, dan lain-lain.
2. Merancang dimensi atau fitur yang paling efektif dalam mengomunikasikan
posisi yang diharapkan.
Setiap pemasar bisa mendiferensiasikan penawarannya berdasarkan
lima dimensi, yakni produk, jasa/layanan, pesonalia, salran distribusi, dan

14
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Banyu Media: Malang, 2005), 73-75.

XII
citra Pemilihan masing-masing dimensi tersebut didasarkan pada sejumlah
kriteria, diantaranya: Important, variabel diferensiasi yang dipilih
memberikan manfaat yang sangat bernilai bagi konsumen sasaran.
Distinctive, variabel diferensiasi disampaikan dengan cara yang unik/khas.
Superior, variabel diferensiasi lebih superior, dibandingkan cara-cara lain
untuk mendapatkan manfaat yang sama. Preemptive, variabel diferensiasi
tidak bisa ditiru dengan mudah oleh para pesaing. Affordable, konsumen
bersedia dan mampu membayar diferensiasi yang diberikan lembaga.
Profitable, lembaga bisa mendapatkan keuntungan dari upaya
mengintroduksi diferensiasi yang dimaksud.
3. Mengordinasikan komponen bauran pemasaran untuk menyampaikan pesan
yang konsisten.
Banyak positioning produk gagal karena adanya inkonsistensi yang
membingungkan konsumen. Selain itu, positioning juga dapat mengalami
erosi karena kurangnya perhatian pihak manajemen lembaga, adanya
perubahan selera atau kebutuhan konsumen, adanya perubahan teknologi,
atribut/dimensi yang ditonjolkan tidak lagi menarik bagi konsumen, dan
adanya pesaing yang merebut posisi lembaga. Oleh karena itu, lembaga
harus rutin memantau posisinya dan apabila perlu melakukan repositioning
agar lembaga bisa mempertahankan persepsi unik dan superior di benak
konsumen.

XIII
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pemaparan dia atas maka dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang
heterogen menjadi beberapa kelompok yang cenderung bersifat homogen dalam
hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan proses agar dapat lebih mudah dalam
menganalisis kebutuhan konsumen. Dimana yang melatarbelakangi segementasi
lembaga tersebut agar lembaga lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya
agar dapat masuk ke pasar sesuai dengan keunggulan lembaga tersebut.
Kemudian adanya faktor untuk mengalahkan pesaing dengan memandang pasar
dari sudut yang unik dan berbeda.
Selanjutnya melakukan target pasar dimana perusahaan akan memilih
segmen pasar untuk dimasuki dan kemudian perusahaan dapat menentukan lebih
spesifik pasar yang akan dituju berdasarkan pada pola serta strategi dari target
tersebut. Kemudian positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak konsumen sasaran sehingga terbentuk citra
(image) merek atau produk yang lebih unggul dibanding dengan brand pesaing
B. Saran
Di dalam penulisan makalah yang berjudul “Strategi Segmentasi
Targeting dan Possitionong Organisasi Nirlaba” ini, masih terdapatnya beragam
kekurangan yang cukup signifikan. Mulai dari kekurangan dalam hal kesalahan
penulisan, hingga kekurangan dalam hal pengaksesan sumber referensi yang
ada. Untuk itu diperlukannya kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak, demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

XIV
DAFTAR PUSTAKA
Agustim, Warter. Segmentation, Targeting And Positioning Analysis By Broadcasting
Program Radio Mitra 97,0 Fm Batu City, Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

Atika, Machali, Imam. 2016. Segmentasi dan Positioning Jasa Pendidkan di MAN
Yogayakarta III. Jurnal: Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 1, No. 2.

J.S Alexander, Manoppo. Strategi Segmenting Targeting Positioning Terhadap Volume


Penjualan Unit Mobil Mitsubishi Xpander Di Pt. Bosowa Berlian Motor
Manado, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 2022, 85, Universitas Sam Ratulangi,
Manado.

Juni Priansah. Doni. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: Pustaka Setia
Kasali, Rhenal. 2007. Mimbidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning.
Grtamedia Pustaka Umum, Jakarta.

Kasal, Renald. 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting dan


Positioning.. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. MARKETING MANAGEMENT Analysis, planning, and control (Fifth


Edition), Terj. Jaka Wasana.

Kotler, Philp. Lee, Nancy. 2007. Marketing in the Public Sector, Terj. M Taufik Amir
(Jakarta: PT. Indeks.

Philip, Kotlher. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta.

Sudaryono, 2016. Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta: ANDI.

Tjiptono, Fandy. 2005 Pemasaran Jasa. Banyu Media: Malang.

Tri Astina, Sylvia. 2016. Analisis Segmentation, Targeting, Dan Positioning Dalam
Rangka Meningkatkan Daya Saing Melalui Strategi Pemasaran di Toko Pia Cap
Mangkok Cabang Semeru, Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya
Malang.

Wijaya, Hari. Sirine, Hani. 2016. Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta
Strategi Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap, Asian Journal of

XV
Innovation and Entrepreneurship, Vol. 01, No. 03, September.

XVI

Anda mungkin juga menyukai