Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

KEKUATAN SEDEKAH DAN DOA (LAW OF ATTRACTION


DALAM ISLAM)

Disusun Guna Memenuhi Nilai Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Dra. Maryatin, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Fakhal Rosdan Faradis (43010220155)


2. Muhammad Rizky Kurniawan (43010220156)
3. Vany Fatwa Artana (43010220157)
4. Ahmad Fatkhur Rozi (43010180075)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

i
TAHUN 2022/2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Kekuatan
Sedekah dan Doa (Law of Attraction Dalam Islam)”.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Yang mana, penulisan
makalah ini tidak akan bisa terselesaikan jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami berharap pembaca dapat memberikan saran serta kritik
yang membangun untuk makalah. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Demikian pengantar dari kami, apabila terdapat kesalahan penulis mohon


maaf.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Salatiga, 6 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Do’a..................................................................................................3
B. Konsep Do’a dalam Al-Qur’an............................................................................4
C. Manfaat doa.......................................................................................................5
D. Pengertian Sedekah............................................................................................7
E. Hukum Sedekah..................................................................................................8
F. Macam Macam Sedekah....................................................................................8
G. Manfaat Sedekah..............................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Daftar Pustaka..................................................................................................15

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sedekah merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh seorang
muslim yang telah berlebihan hartanya. Yang wajib bersedekah kepada orang
yang berhak menerimanya. Sedekah adalah hak Allah berupa harta yang
diberikan oleh seseorang yang kaya kepada yang berhak menerimanya fakir dan
miskin.Harta itu disebut dengan sedekah karena didalamnya terkandung berkah
penyucian jiwa, pengembangan dengan kebaikan-kebaikan, dan harapan untuk
mendapat.Hal itu disebabkan asal kata sedekah adalah al- shodaqoh yang berarti
tumbuh, suci, dan berkah. Disamping sedekah wajib, ada juga sedekah yang
disunnahkan dan dianjurkan untuk dikeluarkan kapan saja.Hal ini disebabkan
karena anjuran dari al-Qur’an dan as-Sunnah untuk mengeluarkan sedekah
tidaklah terikat.

Salah satu ibadah yang agung dan yang utama ialah doa. Bahkan ia
merupakan esensi ibadah dan subtansinya. Ibnu Katsir Menafsirkan, “Beribadah
kepada-Ku”, yaitu berdoa kepada-Ku dan mentauhidkan-Ku. Kemudian, Allah
mengancam mereka yang menyombongkan diri dari berdoa kepada-Nya. Bagi
yang mentadaburi al-Qur‟an kan mendapati bahwa Allah telah banyak
memberikan motivasi kepada hamba-hamba-Nya untuk selalu berdoa kepada-
Nya, merasa rendah diri, tunduk dan mengeluhkan segala kebutuhan kepada-
Nya. Dengan demikian doa ialah perkara yang besar dan agung. Sebab, di
dalamnya seseorang hamba menampakkan bahwa ia benar-benar fakir dan butuh
kepada Allah. Ia tunduk bersimpuh dihadapan-Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud doa?
2. Apa saja konsep-konsep dalam doa?
3. Apa saja manfaat-manfaat doa?
4. Apa yang dimaksud dengan sedekah?
5. Apa hukum dalam bersedekah?

1
6. Apa saja macam-macam sedekah?
7. Apa saja manfaat dalam bersedekah?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian doa.
2. Untuk mengetahui konsep-konsep doa.
3. Untuk mengetahui manfaat-manfaat doa.
4. Untuk mengetahui pengertian sedekah.
5. Untuk mengetahui hukum bersedekah.
6. Unruk mengetahui macam-macam sedekah.
7. Untuk mengetahui manfaat dalam bersedekah.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Do’a
Do’a merupakan ibadah kepada Allah SWT. sesuai dengan firman Allah.
Artinya : “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Ghafir : 60].
Dengan demikian ancaman yang berat ditujukan kepada orang yang tidak
mau dan meninggalkan doa karena sombong. Berdoa adalah memperlihatkan
sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah
melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa
butuh kepada Allah. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah,
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak
ada sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada
doa, Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa Imam At-
Thaibi berkata bahwa Allah sangat senang tatkala dimintai karunia-Nya,
maka barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka berhak
mendapat murka-Nya.
Doa mampu menolak takdir Allah, Tidak ada yang mampu menolak
takdir kecuali doa “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohonkepada-Ku”. Doa adalah dua macam yaitu doa ibadah
dan doa permohonan. Berdoa adalah menyibukkan diri untuk mengingat
Allah sehingga timbul dalam hati rasa pengagungan terhadap kebesaran
Allah dan ingin kembali kepada-Nya berhenti dari maksiat. Do‟a seorang
hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa
atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Imam Ad-Dawudi berkata :
“Dikhawatirkan orang yang mengatakan bahwa dia selalu berdoa tetapi tidak
dikabulkan maka doanya benar-benar tidak dikabulkan, atau benar-benar
tidak dikabulkan penangguhan siksa akhirat atau pengampunan dosa-
dosanya”1
1
Maman Sutarman, Kedudukan Do’a Dalam Islam(Bandung),h.79

3
4
B. Konsep Do’a dalam Al-Qur’an
Konsep Doa dalam Al Quran secara bahasa sebagaimana tersebut di atas
kata doa berasal dari kata “daaa yadu duaaan wadawatan” yang mempuyai
banyak arti, dan sebagaimana pula terkonsep dalam ayat-ayat Al Quran, Al
Karim. Doa dalam hal ini memiliki beberapa pengertian antara lain:
1) Permintaan (Assual) sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al Mukmin:
60: Dan Tuhanmu berfirman: “Mintalah kepadaKu, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembahKu (berdoa kepadaKu) akan masuk neraka jahannam
dalam keadaan hina dina.” Ungkapan Astajib dalam rangkaian ayat tersebut
merupakan tanggapan langsung dari Allah SWT akan permintaan kita dengan
syarat bahwa dalam memanjatkan doa kepada-Nya, kita harus melakukan
dengan niat yang ikhlas dan kemauan yang sungguhsungguh.
2) Minta Tolong (Istighatsah) sebagaimana firman Allah dalam QS al Baqoroh:
23 yang artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al Quran
yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” Tantangan Allah ini secara
langsung disampaikan kepada orangorang musyrik untuk membuktikan
kebenaran yang mereka agungagungkan bahwa mereka lebih suka meminta
pertolongan kepada orang atau setan, yang dipercayai dapat mengabulkan
doa-doa mereka.
3) Pujian atau Sanjungan (as Tsana) sebagaimana firman Allah dalam QS al Isra:
110) yang artinya: Katakanlah: ”Serulah Allah atau Serulah ar Rahman.
dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai al asmaaul husna
(namanama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam
shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di
antara kedua itu”. Maksud seruan disini adalah memujilah Allah sepanjang
pagi dan petang dengan nama-nama Allah yang terbaik yang melekat pada
dzat Allah (asmaul khusna).

5
4) Perkataan atau ucapan (al Qawl) sebagaimana firman Allah dalam QS Yunus:
10 yang artinya: Doa mereka di dalamnya ialah: ”subhanakallahumma, dan
salam penghormatan mereka ialah: ”salam”(sejahtera dari segala bencana).
dan penutup doa mereka ialah: ”alhamdulilaahi rabbil aalamin. Dalam konteks
ayat tersebut, do’a dipergunakan dengan arti perkataan atau ucapan. Yaitu,
sebuah ucapan atau perkataan tertentu yang disampaikan oleh seseorang
dalam menyebut kebesaran Allah. Ucapan demikian sering muncul dalam
kalimat doa.
5) Sembahan (ibadah), sebagaimana peringatan Allah kepada orangorang
musyrik, kita diharapkan senantiasa tidak menyembah dan meminta
pertolongan apapun kecuali hanya kepadaNya. Allah SWT berfirman dalam
QS Yunus: 106 yang artinya: ”Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang
tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain
Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya
kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim”.
6) Seruan atau ajakan (al Dawah) ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”. QS an Nakh:1252

C. Manfaat doa
1. Menyembuhkan penyakit dengan Doa
Doa untuk sakit kepala

‫هَّللا‬
ِ ‫ِبسْ ِم ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ح‬
‫ِيم‬

)1( ‫ِيم‬
ِ ‫من الرَّ ح‬ِ ْ‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ ح‬
َ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْالعالَم‬
)2( ‫ِين‬
)3( ‫ِيم‬ ِ ‫من الرَّ ح‬ ِ ْ‫الرَّ ح‬
)4( ‫ين‬ ِ ‫َمالِكِ َي ْو ِم ال ِّد‬
)5( ُ‫َّاك َنسْ َتعِين‬
َ ‫َّاك َنعْ ُب ُد َوِإي‬
َ ‫ِإي‬
2
Abdul Wahab Rosyadi,Do’a Dalam Tradisi Islam Jawa(Malang),h 90-91

6
)6( ‫اهْ ِد َنا الص َِّرا َط ْالمُسْ َتقِي َم‬
)7( ‫ين‬ ِ ‫ِين َأ ْن َعمْتَ َعلَي ِْه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ِّ‫ب َعلَي ِْه ْم َوال الضَّال‬ َ ‫صِ َرا َط الَّذ‬

Artinya “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkau-
lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
Anugerahkan Nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS Al Fatihah: 1-7).57
57
Departemen Agama RI, Op. Cit. h. 2.
2. Sabar
Secara etmologi sabar berarti teguh hati tanpa mengeluh di jumpa
bencana. Menurut pengertian Islam, sabar ialah tahan menderita sesuatu
yang tidak disenangi dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada
Allah. Sabar itu membentuk jiwa manusia menjadi kuat dan teguh tatkala
menghadapi bencana (musibah).47 Kebahagiaan, keuntungan,
keselamatan, hanya dapat dicapai dengan usaha secara tekun terus
menerus dengan penuh kesabaran, keteguhan hati, sebab sabar adalah
azas untuk melakukan segala usaha, tiang untuk realisasi segala cita-cita.
Sabar bukan berarti menyerah tanpa syarat, tetapi sabar adalah terus
berusaha dengan hati yang tetap, berikhlas, sampai cita-cita dapat
berhasil dan dikala menerima cobaan dari Allah SWT, wajiblah ridha
dan hati yang ikhlas.483
3. Optimis
Sikap optimis dapat digambarkan sebagai cahaya dalam kegelapan dan
memperluas wawasan berfikir. Dengan optimisme, cinta akan kebaikan
tumbuh di dalam diri manusia, dan menumbuhkan perkembangan baru dalam
pandangannya tentang kehidupan. Tidak ada satu penyebabpun yang mampu

348
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), cetekan 4, h. 228.
49
Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 2005), h. 52

7
mengurangi jumlah problem dalam kehidupan manusia seperti yang
diperankan optimisme. Ciri-ciri kebahagiaan itu lebih tampak pada wajah-
wajah orang yang optimis tidak saja dalam hal kepuasan tetapi juga seluruh
kehidupan baikdalam situasi positif maupun negatif. Disetiap saat sinar
kebahagiaan menerangi jiwa orang yang optimisme.49
49
Hamzah Ya’kub, Etika Islam, (Bandung: Diponegoro, 2006), cet. Ke-vi, h. 142.

D. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata bahasa Arab yaitu ‫دقة‬M‫ ص‬yang berarti suatu
pemberian yang diberikan oleh seorang kepada orang lain secara spontan
dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti
suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang
mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah secara bahasa
berasal dari huruf ‫ ص‬,‫ د‬,‫ ق‬serta dari unsur al-Sidq yang berarti benar atau
jujur, artinya sedekah adalah membenarkan sesuatu. Sedekah menunjukkan
kebenaran penghambaan seseorang kepada Allah SWT.4 Sedekah tidak
terbatas pada hal bersifat materi saja akan tetapi juga pada hal yang bersifat
non materi seperti yang dijelaskan pada sabda Nabi SAW “setiap ruas yang
aktif dari kamu itu harus disedekahi. Maka setiap tasbih itu nilainya sedekah,
setiap tahmid sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah dan
amar makruf nahi munkar itu juga sedekah.” 5 Dapat diartikan bahwasannya
sedekah merupakan suatu ibadah yang sifatnya lentur, artinya tidak dibatasi
oleh waktu dan tidak terbatas baik berupa materi ataupun non materi.
Artinya setiap perbuatan yang baik itu adalah sedekah.
Beberapa tokoh berpendapat mengenai makna sedekah. Muhammad
Yunus dan Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa sedekah adalah pemberian
harta kepada orang yang membutuhkan, orang-orang fakir atau pihak yang
berhak menerima sedekah, tanpa disertai imbalan dan hanya mengharapkan
ridho Allah SWT. Al Juraij mengatakan bahwa sedekah adalah segala

4
Taufiq Ridha, Perbedaan Ziwaf (Jakarta: Tabung Wakaf Indonesia, tt), 01
5
Fithrotul Lathifah, Keutamaan Sedekah Kepada Keluarga, 2013, h.26

8
pemberian, baik itu berupa harta, berupa sikap, ataupun berupa perbuatan
baik, yang mana pemberian itu hanya mengharapkan ridho Allah SWT6
Menurut Soleman Soleh, bershadaqah merupakan amalan yang terpuji,
karena dengan bershodaqoh dapat membantu orang lain dari kesusahan dan
akan mempererat antara yang lebih kaya dengan orang yang miskin. Oleh
karena itu perintah untuk bershadaqah banyak tercantum dalam Al-Qur’an,
sebagaimana dakam surat an-Nisa ayat 144:

‫اس ۚ َو َمن يَ ْف َعلْ ٰ َذلِكَ ٱ ْبتِغَٓا َء‬


ِ َّ‫ح بَ ْينَ ٱلن‬
ٰ
ٍ ۭ َ‫ُوف َأوْ ِإصْ ل‬
ٍ ‫ص َدقَ ٍة َأوْ َم ْعر‬
َ ِ‫ير ِّمن نَّجْ َو ٰىهُ ْم ِإاَّل َم ْن َأ َم َر ب‬
ٍ ِ‫اَّل خَ ْي َر فِى َكث‬
‫َظي ًما‬ِ ‫ت ٱهَّلل ِ فَ َسوْ فَ نُْؤ تِي ِه َأجْ رًا ع‬
ِ ‫ضا‬ َ ْ‫َمر‬

Artinya: ”Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,


kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
shadaqoh atau berbuat baik atau mengadakan perdamaian diantara manusia”

E. Hukum Sedekah
Hukum sedekah adalah Sunah muakkadah (Sunah yang sangat
dianjurkan). Namun pada kondisi tertentu sedekah bisa menjadi wajib.
Sebagai contoh ada seorang miskin dalam kondisi kelaparan datang kepada
kita untuk meminta makanan. Keadaan orang tersebut memprihatinkan, jika
tidak diberi makan dia akan sakit parah atau bahkan nyawanya bisa
terancam. Sementara pada waktu itu kita memiliki makanan yang
dibutuhkan orang tersebut. Pada kondisi demikian memberikan sedekah
berupa makanan kepada orang tersebut hukumnya wajib, jika tidak kita
lakukan berdosalah kita. Hukum sedekah juga bisa berubah menjadi haram
apabila kita mengetahui barang yang disedekahkan itu akan digunakan untuk
kejahatan dan maksiat.7

6
7 Nurlaela Isnawati, Sepuluh Amal Shalih Yang Membuat Tubuh Selalu Sehat (Jogjakarta: Sabil,
2013),h. 159-162.
7
Marta, Indahnya Bersedekah, Bahan ajar Siswa MTs kelas VII semester genap Tahun Pelajaran
2020/2021

9
F. Macam Macam Sedekah
Masyarakat luas masih banyak yang beranggapan bahwa sedekah
hanyalah sebatas harta saja. Dalam hal ini dapat dipersempit lagi
pemaknaannya menjadi uang. Padahal sedekah tidak hanya sebatas harta,
namun juga bisa non harta. Berikut ini beberapa hal yang termasuk dalam
sedekah :
1) Tasbih, Tahlil, Tahmid dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah
sedekah. Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“setiap manusia yang merupakan keturunan Adam itu diciptakan dengan 360
ruas tulang. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih,
dan beristighfar kepada Allah, menyingkirkan batu, duri, ataupun tulang dari
jalan yang dilalui manusia, atau memerintahkan manusia kepada kebaikan
atau melarang mereka dari kemungkaran, sebanyak 360 kali, maka
sesungguhnya orang itu telah memasuki sore hari dalam keadaan telah
menjauhkan dirinya dari neraka.” (HR. Muslim). 8 Oleh karena itulah para
sahabat diminta oleh Rasullah untuk mengerjakan hal itu. Karena tasbih, tahlil
dan tahmid merupakan salah satu bentuk sedekah yang tentunya memiliki
nilai ibadah pada Allah SWT. Setelah zikir Rasulullah menyebutkan bahwa
amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah. Mengapa bisa bernilai sedekah
?, karena untuk mengerjakannya dibutuhkan tenaga, waktu, pikiran dan
perasaan. Dan semua itu terhitung sebagai sedekah.9 Seperti mengingatkan
teman agar jangan meminum arak, dan mengajaknya untuk melakukan hal
yang baik seperti menyantuni anak yatim.
2) Senyum
Menunjukkan keceriaan wajah dan kegembiraan hati kepada sesama
muslim adalah sedekah. Rasulullah SAW bersabda : “senyum kepada

8
Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi AlMundziri, Ringkasan Shahih Muslim, h.278-
279
9
Abdul Hamid, Rajin Sedekah Tapi Kok Tetap Miskin Pantangan-Pantangan Sedekah Pemicu Gagal
Kaya (Jogjakarta: Sabil, 2013), h.18.

10
saudaramu adalah sedekah.’ (HR. Timidzi dan al-Albani
menghasankannya).10 Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda :
“janganlah kalian menganggap remeh suatu kebaikan pun. Jika ia tidak
mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya ia
menemuinya dengan wajah ramah, dan jika engkau membeli daging, atau
memasak dengan periuk atau kuali, maka perbanyak kuahnya dan
berikan pada tetangggamu dari padanya.”(HR. Tirmidzi). 11 Syekh A’idh
al-Qarni berpendapat bahwa senyum merupakan kata yang indah,
menarik hati dan menggembirakan. Allah telah mencukupi kebutuhan
hamba-hambanya. Lautan dengan segala isinya, kebun-kebun yang
subur, hewan-hewan yang halal di konsumsi,burung-buirung berkicauan
di pagi hari, serta keindahan alam. Begitulah syekh A’idh al-Qarni
melukiskan kata senyum.12
3) Membantu Orang Lain
Abu Musa RA berkata, Nabi SAW bersabda: “setiap muslim wajib
bersedekah.” Sahabat bertanya : ”jika tidak mampu?” Nabi SAW menjawab :
“bekerjalah dengan tangannya dan pergunakan untuk dirinya lalu
bersedekahlah.” Sahabat bertanya lagi : “jika tidak mampu?” Nabi SAW
menjawab : “bantulah orang yang sedang butuh bantun.” Sahabat bertanya :
“jika tidak bisa juga?” jawab Nabi SAW “mengajaklah pada kebaikan.”
Sahabat bertanya lagi “jika tidak mampu?” jawab Nabi SAW “menahan diri
dari kejahatan menjadi sedekah untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).
4) Mendamaikan Dua Orang yang Berseteru
Dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Setiap ruas persendian insan adalah shadaqah, matahari yang terbit setiap
hari adalah shadaqah, mendamaikan di antara manusia yang berselisih adalah
shadaqah.” (HR. Bukhari).13 Contohnya adalah orang yang bertengkar ketika

10
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h. 32.
11
Abdul Hamid, Rajin Sedekah Tapi,h. 21
12
Fatkhul Muin & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h.33.
13
Syaiful Bahri, Amalan-Amalan Super Ringan, Tapi Berpahala Besar (Yogyakarta: Sabil, 2016), h.185

11
menonton pertandingan sepak bola. Kemudian anda melerainya agar tidak
memicu konflik yang lebih besar.
5) Memberi Nafkah pada Keluarga
Dari al-Miqdan bin Madikarib azZubaidi RA, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada suatu pekerjaan yang paling mulia dilakukan oleh seorang dari
pada pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya sendiri. Dan, tidaklah
seseorang menafkahkan bertanya terhadap diri, keluarga, anak, dan
pembantunya, melainkan akan menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah).14
6) Menjenguk Orang Sakit
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang
menafkahkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT. Maka Allah SWT akan
melipatgandakannya menjadi tujuh ratus. Dan, barangsiapa yang berinfaq
untuk diri dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan
duri, maka ia mendapatkan kebaikan, serta kebaikan sepuluh kali lipatnya.
Puasa itu ibarat tameng selama ia tidak merusaknya. Dan, barangsiapa yang
diuji oleh Allah pada fisiknya maka itu akan menjadi penggugur (dosa-
dosanya).” (HR. Ahmad)15

G. Manfaat Sedekah
Bershadaqah banyak sekali manfaat dan fungsinya selain untuk diri
sendiri juga bermanfaat buat orang yang dishadaqahi. Shadaqah di dalam
salah satu bukunya Yusuf Mansur banyak sekali kisah yang langsung
mendapatkan manfaat dari shadaqah. Shadaqah merupakan jalan cepat bagi
siapa saja yang ingin mendapatkan rezeki, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW, “carilah rezeki dengan bershadaqah”. Bahkan dalam keadaan sempit
pun seseorang di anjurkan untuk bershadaqah agar seseorang itu menjadi
lapang. Tujuan shadaqah bagi pemberi adalah:
a. Shadaqah dapat membuat orang bekerja keras sehingga melipatgandakan
rezekinya. Bekerja itu sendiri merupakan shadaqah apabila diniatkan untuk
14
Syaiful Bahri, Amalan-Amalan Super Ringan, h.184
15
Syaiful Bahri, Amalan-Amalan Super Ringan, h.185-186

12
kebaikan, baik kebaikan diri sendiri, kebaikan keluarga, kebaikan masyarakat,
dan juga bangsa. Shadaqah member sugesti kepada manusia agar mau bekerja
keras, sehingga membuat rezeki manusia dilipatgandakan. Bila seseorang mau
bershadaqah maka Allah SWT akan melipatgandakannya hingga sebesar
gunung uhud, di Madinah, sabda Rasulullah SAW yang artinya: “barang siapa
bershadaqah dengan syarat dari harta yang halal, bukan dari harta yang haram,
maka Allah SWT akan memelihara shadaqah itu sebagaimana seseorang yang
memelihara anak kuda kalian,sehingga shadaqah itu akan menjadi besar
seperti gunung” (Thobrani, 2008:36).
b. Bershadaqah bisa mengawali orang untuk mencari rizki yang halal, shadaqah
adalah cara manusia untuk bertaubat dari perilaku negative ditempat kerja.
Shadaqah akan menjadikan manusia lebih terkontrol dalam bekerja, karena
manusia akan merasa di awasi oleh orang-orang yang anda beri shadaqah dan
ini akan menjadikan anda lebih hidup penuh berkah. Itulah sebabnya,
shadaqah akan membuat manusia berusaha mengumpulkan rezeki yang halal.
Shadaqah adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas
anugerah nikmat yang diberikan oleh-NYA dengan cara yang tepat dengan
memanfaatkan harta benda dalam hal kebaikan, sehingga menghindarkan
pemilik harta benda dari perbuatan jelek dan maksiat.
c. Bershadaqah bisa meningkatkan kepedulian sosial, karena manusia hidup di
dunia ini pasti membutuhkan sesama. Manusia bisa dikatakan kaya karena
adanya orang miskin dan itulah pentingnya bershadaqah. Bershadaqah akan
membuat jalinan silaturahim dengan sesama bisa tersambung, dengan
silaturahim yang baik maka manusia bisa menjaga sumber rizki, karena orang
yang gemar menyambung tali silaturahim akan diluaskan rezekinya.
d. Bershadaqah akan membuat hidup manusia sederhana dan rendah hati.
Shadaqah yang ditunaikan dari sebagian harta terbaik, akan mendidik
seseorang menjadi pribadi yang rendah hati dan belajar hidup bersahaja.
Orang yang gemar bershadaqah berarti mengoptimalkan keberadaan harta
benda, menghindari hidup berfoya-foya, hurahura, boros sekaligus mubadzir.

13
Bershadaqah akan selalu mengingatkan manusia untuk hidup hati-hati dalam
mengelola harta benda dan mengunakannya secara tepat dan berguna
e. Bershadaqah bisa mengurangi cinta dunia dan menyiapkan kehidupan akhirat.
Harta benda bagi seorang pemberi shadaqah hanya sebagai alat untuk
mendukung keberhasilan akhirat, dan mengunakan harta benda yang
dititipkan kepada mereka untuk berbanyak-banyak shadaqah.
f. Bershadaqah bisa menghindari gaya hidup bermegah-megahan dan suka
pamer. Banyak sekali contoh dalam kehidupan kita sehari-hari kalau harta
benda telah menipu mausia, mereka berlomba-lomba menumpuk harta benda,
tetapi tidak tahu bagaimana memanfaatkannya untuk kebaikan sesama.
Terlalu banyak manusia yang menempatkan harta benda sebagai simbol status
sosial, kebanggaan pribadi dan keluarga, sehingga terjebak dalam hidup
bermegahmegahan. Gaya hidup bermegah-megahan adalah gaya hidup yang
tidak sehat. Gaya hidup bermegah-megahan dapat memancing rasa iri hati,
dengki, hasud, dan merusak tatanan sosial. Shadaqah akan mendidik
seseorang untuk tidak hidup dalam bermegah-megahan dan suka pamer,
karena dengan shadaqah, seseorang tidak hanya menumpuk harta benda tetapi
menyisihkan sebagian harta untuk dishadaqahkan kepada orang lain. Orang
yang gemar bershadaqah juga akan menjadi orang yang rendah hati dan tidak
suka pamer, karena shadaqah harus diiringi niat ikhlas. Shadaqah karena
popularitas, niat mendapatkan sanjungan dan status sosial, keinginan untuk
dipuja-puji, hanyalah akan mendapatkan nista di sisi Allah SWT (Thobrani,
2008: 50). 16

16
Muhammad Nafik HR, Dampak Shadaqah Pada Keberlangsungan Usaha, VOL.1, 2014, h.211-213

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
Doa sebagai sarana untuk mendekat diri kepada Allah tidak hanya
dipahami sebagai sebuah harapan agar supaya Allah dapat mengubah nasib
atau tau memberikan apa yang diminta oelh si pendoa. Akan tetapi doa harus
dipahami sebagai sebuah ibadah, menjadikan si pendoa untuk selalu
bersikap optomis dan yang paling penting dengan berdoa kepada Allah oleh
Nurcholis Majid menyebutkan merupakan titik sentral pertumbuhan
kesadaran ketu-hanan. Jadi nilai utama do’a itu tetap terjadinya komunikasi
pribadi yang intim dan intensif dengan Allah, dan ini sendiri merupakan
suatu hal yang tidak terkira harganya bagi rasa bahagia dan aman sentosa.
Paling tidak doa dapat memberikan ketenangan batin si pendoa karena dia
telah hidup dalam harapan. Kemudian pengabulan doa seorang hamba
adanya keharusan keterlibatan dalam upaya meraih apa yang dia doakan itu.
Dia tidak boleh berpangku tangan menanti datangnya bantuan Allah.

Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk bersedekah. sedekah


merupakan suatu pemberian yang dilakukan oleh seorang individu baik
bersifat materil ataupun nonmateril seara spontan dan sukarela sebagai
bentuk kebaikan dengan tujuan untuk mengharapkan ridho dan pahala
dari Allah swt. Dengan bersedekah, seseorang akan mendapatkan surga,
diberikan pintu surga khusus, menghapuskan dosa, terjauh dari siska
api neraka, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebagai obat dari
berbagai penyakit, membuka pintu rezeki, terjauh dari bala bencana,
memadamkan panasnya kubur dan mendapatkan naungan di hari kiamat
nanti, mendapatkan pahala dari amal jariyah yang tidak ada putus-putusnya,
serta memperpanjang umur. Selain itu, kesehatan mental dapat diraih dengan
baik melalui kegiatan bersedekah yang dilakukan oleh individu
sehingga ia mendapatkan keselarasan dari fungsi-fungsi jiwanya, dapat
menciptakan rasa bahagia dan sehat, dapat terhindar dari gangguan

15
jiwa,dapat menghadapi tantangan dan cobaan hidup dengan baik, dapat
bersikap positifdengna diri sendiri dan orang lain serta dapat menerima
orang lain apa adanya.

B. Daftar Pustaka
Departemen Agama RI, AL Qur’an dan Terjemahnya, Bandung:
Diponegoro, 2000.
As Asmaran, PengantarStudiAkhlak, (Jakarta: RajawaliPers, 2002), cet. Ke-
4.
Umary Barmawie, MateriAkhlak, (Solo: Ramadhani, 2005).
Ya’kub Hamzah, Etika Islam, (Bandung: Diponegoro, 2006), cet. Ke-6.
Sutarman Maman, Kedudukan Do’a Dalam Islam(Bandung),h.79
Wahab Abdul, Rosyadi,Do’a Dalam Tradisi Islam Jawa(Malang),h 90-91
Ridha Taufiq, Perbedaan Ziwaf (Jakarta: Tabung Wakaf Indonesia, tt), 01
Lathifah Fithrotul, Keutamaan Sedekah Kepada Keluarga, 2013, h.26
Isnawati 7 Nurlaela, Sepuluh Amal Shalih Yang Membuat Tubuh Selalu
Sehat (Jogjakarta: Sabil, 2013),h. 159-162.
Marta, Indahnya Bersedekah, Bahan ajar Siswa MTs kelas VII semester
genap Tahun Pelajaran 2020/2021
AlMundziri Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi,
Ringkasan Shahih Muslim, h.278-279
Hamid Abdul, Rajin Sedekah Tapi Kok Tetap Miskin Pantangan-Pantangan
Sedekah Pemicu Gagal Kaya (Jogjakarta: Sabil, 2013), h.18.
Muin Fatkhul & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h. 32.
Hamid Abdul, Rajin Sedekah Tapi,h. 21
Muin Fatkhul & Nur Syuhud, Cara Mudah Untuk Beramal, h.33.
Bahri Syaiful, Amalan-Amalan Super Ringan, Tapi Berpahala Besar
(Yogyakarta: Sabil, 2016), h.185
Bahri Syaiful, Amalan-Amalan Super Ringan, h.184
Bahri Syaiful, Amalan-Amalan Super Ringan, h.185-186

16
HR Muhammad Nafik, Dampak Shadaqah Pada Keberlangsungan Usaha,
VOL.1, 2014, h.211-213

17

Anda mungkin juga menyukai