Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“EMPLOYEE RELATION”

Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Kapita Selekta

Dosen Pengampu : Dr. H. Undang Juju, SE., M.Si.

Disusun Oleh :

Gugun Gunawan (184010132)

Anandhito B.A.M (184010137)

Syahrul Maulana (184010138)

Galang Herlambang (1840101)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan hidayahnya kita semua masih dapat beraktifitas seperti biasanya dengan optimal.
Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Undang Juju, SE., M.Si. selaku dosen mata
kuliah Kapita Selekta yang telah memberikan bimbingan serta kesempatan bagi kami untuk
menggali lebih dalam mengenai kompetensi dan konsentrasi kami dalam Program Studi
Manajemen di Universitas Pasundan.

Makalah kami kali ini membahas salah satu fungsi dari SDM, yakni mengenai Employee
Relation atau dalam kata lain disebut sebagai Hubungan Kepegawaian secara internal.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun bagi kami agar dalam penulisan selanjutnya bisa lebih
baik lagi dan tetap memberikan manfaat bagi para pembaca.

Terima Kasih,

Tim Penulis.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Desseler (2015:3), Manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk
memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi
tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan
keadilan.
Dalam kata lain, Manajemen sumber daya manusia (MSDM), adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki
oleh individu yang efisien dan efektif dan dapat digunakan secara optimal untuk
mencapai tujuan (goal) dengan perusahaan, karyawan dan masyarakat yang maksimal.
HRM didasarkan pada konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia – bukan mesin –
dan bukan hanya menjadi sumber daya bisnis.

B. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia


Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.
Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk
dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung
jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para
manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika
manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat
kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif
terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-
tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan
personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan,
dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja
dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan
organisasi.

C. Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Staffing (Keanggotaan)
Dalam fungsinya untuk mengatur keanggotaan organisasi, manajemen sumber daya
manusia memiliki tiga kegiatan utama. Yaitu perencanaan (planning), penarikan
(recruiting), dan seleksi.
Perencanaan adalah upaya sadar dalam pengambilan sebuah keputusan yang sudah
diperhitungkan dengan matang. Di dalamnya mencakup hal apa saja yang akan dilakukan
dimasa mendatang oleh perusahaan.
Rekrutmen adalah proses penarikan kandidat bermutu untuk mengisi posisi yang kosong
dalam perusahaan.
Seleksi adalah proses dalam menemukan tenaga kerja atau karyawan yang sesuai dan
tepat dari beberapa kandidat yang tersedia.

2. Performance Evaluation (Evaluasi Kinerja)


Fungsi ini meliputi penilaian dan evaluasi terkait kinerja yang diberikan selama periode
tertentu. Proses evaluasi atau penilaian dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan
divisi SDM.
Sebelumnya, divisi HR bertanggung jawab terhadap serangkaian pembinaan dan
pengawasan pada tenaga kerja. Hal ini akan mempermudah dalam hal penilaian karyawan
atau calon karyawan yang bersangkutan.

3. Compensation (Kompensasi)
Setelah menyelesaikan kewajibannya, karyawan berhak mendapatkan kompensasi yang
layak dari perusahaan. Hal ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan
atas kinerja karyawan.
Manajemen SDM memiliki fungsi untuk mengatur mengenai kebijakan kompensasi
karyawan. Gaji adalah salah satu bentuk kompensasi. Pengelolaan gaji yang baik
memberikan pengaruh signifikan dalam iklim kerja organisasi.

4. Training and Development (Pelatihan dan Pengembangan)


Karena berkaitan dengan SDM yang berkualitas, maka fungsi manajemen sumber daya
manusia adalah melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.
Divisi HR bersama dengan pihak manajer bertugas menyusun dan membuat program-
program pelatihan bagi karyawan. Pelatihan ini bahkan sudah diatur dalam undang-
undang pada tahun 2003.

Pelatihan kerja adalah aktivitas untuk memberikan, meningkatkan dan mengmbangkan


kompetensi kerja dan produktivtas. Serta penanaman nilai kedisiplinan, etos kerja, pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu yang sesuai kualifikasi pekerjaan dan jabatan.

5. Employee Relation (Hubungan Karyawan)


Divisi HR bertanggung jawab untuk menjaga hubungan karyawan untuk menghindari
praktek yang tidak sehat seperti mogok kerja. Fungsi ini memastikan apakah karyawan
diperlakukan secara baik untuk mengatasi keluhan yang ada.

6. Personnel Research
Dalam rangka meningkatkan efektivitas perusahaan, HR juga melakukan analisa terhadap
masalah individu dan perusahaan kemudian membuat perubahan yang sesuai. Di sinilah
fungsi manajemen sumber daya manusia sebagai pencari solusi dari masalah yang terjadi
atau personnel research.
Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyebab ketidakhadiran dan keterlambatan
karyawan hingga ketidakpuasan tenaga kerja dapat dikumpulkan dan dianalisis. Hasilnya
digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau
tidak.

7. Safety and Health (Keselamatan dan Kesehatan Pekerja)


Sebuah manajemen SDM wajib memperhatikan keselamatan pekerjanya melalui program
yang dijalankan. Hal ini dilaksanakan untuk meminimalisir kejadian yang tidak
diharapkan dan menciptakan suasana aman dan keselamatan di lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja akan berpengaruh terhadap kredibilitas perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia juga bertugas melakukan pelatihan khusus mengenai
keselamatan kerja dan membuat program kesehatan untuk pekerja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Employee Relation


Menurut Cutlip (dalam Ruslan, 2010:275) hubungan masyarakat internal atau hubungan
kepegawaian (employee relations) adalah sekelompok orang-orang yang sedang bekerja
di suatu organisasi atau perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun
bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya.

Employee Relationship Management merupakan salah satu bidang khusus Manajemen


Sumber Daya Manusia. Employee Relationship Management adalah proses mengadopsi
metode dan praktik pengendalian untuk mengatur hubungan karyawan. Apabila
dijabarkan secara lebih umum, Employee Relationship Management merupakan proses
merangkul seluruh karyawan dari semua bagian dan tingkatan perusahaan untuk bisa
mewujudkan tujuan dari sebuah perusahaan. Salah satu fokus utama yang terkait dengan
Employee Relationship Management adalah membangun dan mempertahankan hubungan
produktif karyawan dalam suatu perusahaan.

Salah satu komponen besar Employee Relationship Management adalah komunikasi


organisasi yang efektif. Ini mengarah pada membangun kepercayaan dan loyalitas
karyawan. Komunikasi dan relasi yang dikelola mengacu kepada terciptanya hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan. Karyawan
sebagai salah satu aset perusahaan membantu perusahaan untuk bisa mencapai visi, misi,
dan tujuan dari perusahaan. Sebaliknya agar karyawan dapat mencapai hal tersebut,
perusahaan juga diharapkan membantu karyawan dalam hal professional development,
baik dari sisi teknikal maupun non-teknikal.

B. Manfaat Employee Relationship Management


1. Meningkatkan produktivitas
Agar karyawan menjadi produktif, mereka perlu memiliki lingkungan kerja yang
mendukung. Ketika karyawan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain di tempat
kerja, itu akan mempengaruhi dalam kinerja dan produktivitas mereka. Karena akan ada
lebih banyak komunikasi, kolaborasi, dan kerja sama yang terjalin untuk mencapai tujuan
perusahaan.

2. Pengurangan Turnover
Hubungan karyawan adalah tulang punggung bisnis apa pun. Hubungan karyawan yang
buruk akan mengakibatkan karyawan merasa tidak nyaman di tempat kerja dan bahkan
bisa memunculkan konflik. Hal ini juga bisa menjadi salah satu pemicu turnover
karyawan yang tinggi. Oleh karena itu, dengan menerapkan Employee Relationship
Management yang baik, maka dapat mengurangi tingkat turnover karyawan.

3. Karyawan Memiliki Pengetahuan Yang Luas tentang Praktik Perusahaan


Pengurangan turnover memastikan bahwa karyawan tinggal lebih lama di perusahaan,
yang memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan luas tentang kebijakan, praktik,
dan proses perusahaan. Selain itu, dengan komunikasi baik yang tercipta dari employee
relationship management yang berhasil, maka visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan juga
dapat dipahami dengan baik oleh karyawan sehingga karyawan juga berupaya untuk
mendukung hal tersebut.

4. Meningkatkan keterlibatan karyawan


Keberhasilan HR dalam membangun employee relation akan berdampak pada munculnya
komitmen penuh dari karyawan dalam mencapai tujuan akhir perusahaan untuk
meningkatkan business value. Melalui komitmen yang terbentuk ini, maka karyawan
akan lebih banyak mau terlibat dalam pengembangan perusahaan, seperti lebih banyak
mengeluarkan ide atau pendapat inovatif.

5. Dapat meningkatkan motivasi dan wellbeing karyawan


Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Octanisa dkk (2018) bahwa terdapat
pengaruh positif antara employee relation dengan motivasi kerja karyawan. Selain itu,
mengutip dari Vantage Circle, survey oleh HP pada tahun 2017 menemukan bahwa
memiliki hubungan kekeluargaan dengan rekan kerja meningkatkan produktivitas dan
wellbeing (kesejahteraan) di tempat kerja.

C. Pengaplikasian Employee Relation


Kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen
dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepengawaian secara formal.
Employee public/public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan salah
satu sasaran dari kegiatan PR di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka
merupapakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang
dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Seorag PRO haruslah berkomunikasi
secara langsung dengan karyawan, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi
(personal contact), misalnya dengan bercakap-cakap dengan mereka sehingga dapat
mengetahui kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaanya.

Onong Uchyana Effendi menyatakan bahwa kegiatan untuk menciptakan hubungan baik
dengan para pegawai dapat dilakukan melalui :
- Upah yang cukup
- Perlakuan yang adil
- Ketenengan kerja
- Perasaan diakui
- Penghargaan atas hasil kerja
- Penyaluran perasaan

Menurut Kustadi Suhandang, membina hubungan baik dengan para karyawan dapat
dilakukan melalui kegiatan :
- Pemberian pengumuman-pengumuman
- Buku Pegangan Pegawai
- Personal Calls- Pertemuan Berkala
- Kotak Suara (kotak Saran)
- Hiburan dan Darmawisata
- Olah Raga
- Study Tour
- Training
- Hadiah-hadian dan Penghargaan
- Klinik dan Rumah Obat
- Tempat-tempat Ibadah
- Tempat-tempat Pendidikan
BAB III
KESIMPULAN

Untuk pengelolaan hubungan karyawan yang lebih baik, penting bagi karyawan memiliki
kerangka berpikir yang positif dan tidak selalu menganggap rekan kerja mereka sebagai musuh.
Berkomunikasi secara efektif dengan semua pihak sehingga Anda tidak akan pernah memiliki
masalah dengan siapa pun. Orang-orang akan menghormati Anda dan pekerjaan akan menjadi
menyenangkan bagi Anda. Setelah mengenal apa itu employee relationship management dan
mengetahui berbagai manfaatnya, semoga Anda bisa menerapkan tips-tips sederhana untuk
membangun hubungan yang baik di tempat kerja. Hindari kesalahpahaman, alih-alih bekerja
sama, lebih baik nikmati bersama dan buat organisasi menjadi tempat yang lebih baik untuk
bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

- Cho, Seonghee, PhD. Mehmet Erdem, PhD. 2006, Vol. 5, Journal of Human Resource in
Hospitality & Tourism : Employee Relation Program Impact on Turnover,
Productivity, and RevPAR

- Hagos, Bhrane, PhD. Zewdie Shimels, PhD. 2018, Vol. 6, A Literature Review on Effect
of Employee Relation on Improving Employee Performance, College of Business
and Economy, Jimma University

- https://www.jurnal.id/id/blog/manajemen-sdm-kenali-fungsi-dan-tujuannya/

- https://id.hrnote.asia/personnel-management/5-tips-mengelola-employee-relationship-
yang-baik-201116/

Anda mungkin juga menyukai