Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN TEKNOLOGI :

PENERAPAN TEKNOLOGI HOLOGRAM AUGMENTED REALITY, VIRTUAL


REALITY, DAN MIXED REALITY PADA BIDANG ARSITEKTUR UNTUK
MENUNJANG OPTIMALISASI KINERJA ARSITEK

TEMA : MANAJEMEN OPERASI

Dosen Pembimbing : Dr. Mulyaningrum, SE., M.Hum.

Disusun Oleh : Anandhito B.A.M (184010137)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2021
Daftar Isi
BAB I ................................................................................................................ 3
Pendahuluan ..................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................... 5
Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 5
A. Teknologi Hologram ................................................................................. 5
B. Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR) ........ 5
C. Pengaplikasian Teknologi Hologram .......................................................... 7
D. Pengaplikasian Teknologi Hologram dalam Bidang Arsitektur .................... 9
BAB III ............................................................................................................ 11
PEMBAHASAN ................................................................................................. 11
A. Dampak Penerapan Teknologi Hologram terhadap Bidang Arsitektur ....... 11
B. Cara kerja AR, VR, dan MR di bidang Arsitektur ...................................... 11
BAB IV ............................................................................................................ 13
Kesimpulan dan Saran ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Bidang Arsitektur menjadi salah satu bidang yang Vital bagi suatu negara.
Karena dari situlah tercipta konsep dan realisasi pembangunan dalam sebuah
negara baik itu pembangunan gedung – gedung pemerintahan, maupun gedung
– gedung perusahaan yang juga turut ikut ambil andil dalam memajukan
perekonomian suatu negara.
Dengan adanya bidang arsitektur, para pelaku ekonomi dan sumber daya
manusia lainnya merasa terbantu untuk melakukan aktivitas yang produktif di
setiap harinya.

Dengan adanya perkembangan zaman dan revolusi industri yang terjadi,


bukan hanya bidang ekonomi saja yang ikut menyesuaikan. Tetapi, bidang
arsitektur pun ikut dalam menyambut perubahan positif yang terjadi. Banyak
penerapan teknologi yang bisa diterapkan dalam bidang ini.
Selain untuk mempersingkat dan mempermudah proses kerja, hal ini juga
akan menjadi daya tarik baru bagi para konsumen mereka sehingga akan lebih
banyak yang melirik bidang arsitektur ini.

Penerapan teknologi yang dilakukan di bidang arsitektur tidak hanya berjalan


di lapangannya saja, tetapi juga dalam fase konsep awal. Mungkin beberapa
waktu yang lalu, Miniatur atau diorama sebuah gedung yang biasa ditemukan
didalam sebuah etalase adalah cara bagi para arsitektur untuk menunjukkan
demo dari sebuah rancangan bangunan yang akan segera dibangun. Namun
kini dengan memanfaatkan beberapa perkembangan teknologi, salah satunya
teknologi Hologram yang didalamnya terdapat beberapa jenis seperti
Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan juga Mixed Reality (MR) tentu
saja ini akan lebih memudahkan bagi para arsitektur untuk menunjukkan
gagasan dan konsep milik mereka kepada khalayak ramai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teknologi Hologram?
2. Apakah yang dimaksud dengan AR, VR, dan MR?
3. Bagaimana cara kerja AR, VR, dan MR?
4. Apakah dengan kemunculan ketiganya dapat memajukan bidang arsitektur
secara besar?
BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Teknologi Hologram
Teknologi hologram merupakan salah satu teknologi hasil rekayasa optik.
Teknologi ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak akhir tahun 1940 an oleh
fisikawan Hungaria bernama Dennis Gabor. Dennis memperoleh nobel fisika
tahun 1971 atas karyanya dalam penemuan dan pengembangan pada metode
holografi. Dennis secara tidak sengaja menemukan teknik holografi ini dalam
usaha penelitiannya mengenai pengembangan mikroskop elektron. Oleh karena
itu, teknik holografi Dennis menggunakan sebuah metode yang dinamakan
electron holography.

Sebenarnya penerapan teknologi ini telah kita rasakan bersama, contohnya


adalah ketika kita menonton film 3D di bioskop menggunakan kacamata 3D
yang ditambahkan efek cahaya. Hanya saya kacamata ini Cuma
memproyeksikan gambar dengan bantuan efek cahaya, contoh lainnya adalah
produk dari google yaitu google hololens. Google hololens adalah sebuah
kacamata AR yang memproyeksikan tampilan digital ada layar kaca mata
dengan efek 3D sehingga terkesan tampilan tersebut berada pada ruang nyata.

Tak heran jika beberapa tahun lagi teknologi ini akan mulai dipakai dalam
kehidupan sehari – hari. Bukan hanya pada bidang teknologi saja, tapi juga
pada bidang kedokteran, hiburan, dan bidang lainnya juga pasti akan
terpengaruh. Di era perkembangan teknologi yang pesat ini, tinggal menunggu
hari saja untuk merasakan teknologi tersebut.

B. Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR)
Dari penjelasan mengenai teknologi hologram, ada 3 jenis teknologi hologram
yang sangat populer digunakan di masa sekarang, yakni Augmented Reality
(AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR). Ketiganya memiliki
kemiripan antara satu sama lain, namun tentunya banyak terdapat perbedaan
mencolok diantara ketiganya.

1. Virtual Reality
Teknologi ini menghasilkan lingkungan virtual yang akan gunakan untuk
berinteraksi. Di mana menjadi bagian dari sebuah lingkungan virtual dan
dapat bergerak di dalamnya. VR adalah teknologi intuitif yang berdampak
setidaknya pada dua dari lima indera. Ini terlihat dan terdengar. Teknologi ini
menciptakan persepsi di mana berada di tempat yang sama sekali berbeda.
Bagaimana cara VR bekerja harus terlebih dahulu memakai headset yang
didampingi oleh perangkat input yang terhubung ke komputer. Perangkat
tersebut bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah lingkungan virtual.
Jika menggunakan perangkat seluler, headset dan komputer tersebut
digabungkan untuk menghadirkan dunia maya. Headset VR dirancang agar
terlihat seperti semacam kacamata. Teknologi Ini memiliki satu set lensa yang
secara khusus disesuaikan untuk memberikan efek 3D. Headset ini didukung
oleh komputer, game konsol, atau bahkan perangkat seluler. VR ini banyak
digunakan di dunia hiburan. Misalnya, digunakan dalam video game untuk
meningkatkan pengalaman dalam bermain game. Teknologi ini juga
meningkatkan pengalaman menonton film yang membawa kita ke teater
virtual. Saat ini VR juga sudah digunakan dalam dunia medis, militer, dan
bisnis.

2. Augmented Reality
Tidak seperti VR, Augmented Reality tidak membawa kita ke dunia maya.
Teknologi Ini hanya meningkatkan objek di sekitar kita dengan melapiskan
gambar virtual ke dalamnya. Dalam istilah yang lebih sederhana, AR
menempatkan objek virtual ke dalam lingkungan yang ada di dunia nyata.
Misalnya, teknologi ini memungkinkan untuk melihat buku di meja melalui
smartphone-mu. Aplikasi atau game teknologi AR yang paling populer adalah
PokemonGo. Salah satu fitur utama yang membuat AR benar-benar berbeda
dari VR adalah mereka menggabungkan objek dunia nyata dan yang telah
dihasilkan oleh komputer. Fitur lain yang luar biasa dari teknologi AR adalah
jenis perangkat keras yang digunakan. Tidak seperti VR yang sangat
bergantung pada satu set perangkat keras eksternal khusus, AR dapat dicapai
tanpa perangkat eksternal apa pun. hanya membutuhkan smartphone untuk
menghadirkan teknologi ini. Namun, ini tidak berarti tidak memerlukan
perangkat eksternal. Ada headset khusus untuk AR yang juga digunakan,
tetapi sedikit berbeda dari yang digunakan khusus untuk VR. Headset AR
harus transparan sedangkan untuk VR headsetnya tidak tembus pandang.
Selain itu, juga membutuhkan kamera smartphone yang memiliki kapasitas
untuk menangkap lingkungan nyata di sekitarmu. Di sisi lain, perangkat lunak
atau aplikasi akan memproyeksikan dan menghitung objek yang dihasilkan
oleh komputer. Salah satu contoh sempurna produk wearable AR adalah
Google Glass. Produk ini dirancang untuk menampilkan overlay digital tepat di
depan pengguna.

3. Mixed Reality
Sebagian orang cenderung bingung membedakan antara MR dan VR.
Terutama, karena keduanya dipandang sebagai teknologi crossover. Pada
kenyataannya, ada perbedaan di antara AR dan MR. Mixed Reality cenderung
menggabungkan fitur terbaik dari virtual reality dan augmented reality. Mixed
Reality menggabungkan kedua aspek dunia maya dengan dunia nyata.
Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dua dunia.
Berbeda dengan AR, objek virtual dalam MR tidak hanya dilapis. Bahkan,
dapat berinteraksi dengan mereka sepenuhnya. Ini adalah fitur utama yang
membedakan MR dengan AR. Kebanyakan orang memandang MR sebagai
perbaikan dari AR. MR Ini menambahkan beberapa rasa imersi ke AR. Masih
ada penelitian yang sedang berlangsung tentang teknologi MR. Salah satu
perangkat populernya adalah HoloLens dari Microsoft.

C. Pengaplikasian Teknologi Hologram


Beberapa industri telah menggunakan teknologi hologram ini untuk
memudahkan pekerjaan di bidangnya, berikut adalah beberapa contoh
Implementasi teknologi hologram pada beberapa bidang :
1. Hatsune Miku: menyamarkan garis pembatas antara anime dan realita
Mungkin Vocaloid yang paling terkenal hingga saat ini adalah Hatsune Miku,
seorang superstar anime berambut panjang yang menghibur penonton
manusia di seluruh dunia.

Sama seperti aksi Tupac milik Coachella, Miku dihidupkan melalui grafik
komputer dan panel kaca yang ditempatkan dengan hati-hati. Dengan
teknologi hologram projection, Miku tidak hanya dapat berkeliling dunia tanpa
benar-benar bepergian tetapi juga mengaburkan batas antara anime dan
kenyataan.

Meskipun teknologi di balik penampilannya sudah kuno, tren Vocaloid telah


membuka pintu bagi masa depan yang menarik bagi para artis yang tidak
perlu menjadi manusia atau bahkan hadir secara fisik untuk menghibur kita.

2. Fairy Lights: hologram yang bisa Anda sentuh


Pixie Dust Technologies, sebuah perusahaan teknologi dari Jepang
menciptakan Fairy Lights dalam Femtoseconds – hologram nyata yang
diciptakan oleh laser ultra-cepat.

Laser meledak pada seperempat miliar detik, dan membuat gambar tiga
dimensi dengan mengionisasi udara. Rupanya, penampakan-penampakan kecil
itu terasa tidak berbeda dengan amplas. Penerapan teknologi hologram
semacam ini dapat membawa kita lebih dekat ke hologram realistis yang terasa
nyata di masa depan.

3. Holographic Whisper Pixie Dust Tech: hologram audible


Sebagai inovator, Pixie Dust Technologies menarik lebih banyak perhatian di
tahun 2016 dengan Holographic Whispernya, yaitu perangkat yang
memusatkan suara menjadi bentuk 3D yang terlihat. Teknologi luar biasa ini
menggunakan ultrasonik untuk menunda gelombang suara di udara yang tipis.
Gelombang suara ini dikonsentrasikan ke dalam satu titik fokus tunggal, yang
memungkinkannya beroperasi mirip dengan speaker tanpa perangkat keras
apa pun. Dengan teknologi seperti ini, mungkin suatu hari nanti konser dan
acara dimana suara holografik digunakan sebagai pengganti speaker bisa
menjadi kenyataan.

4. Meja Hologram Multi-Pengguna


Meja ini memungkinkan beberapa pengguna untuk berinteraksi dengan data
secara visual. Pengguna harus mengenakan kacamata khusus untuk
berinteraksi dengan meja hologram ini. Cara kerja dari meja hologram ini
adalah dengan memisahkan frekuensi cahaya dan mengatur gambar
sebagaimana seharusnya terlihat. Meja hologram ini dapat dimanfaatkan mulai
dari untuk kebutuhan strategi militer hingga desain arsitektur.

5. Hypervsn: mengubah cara beriklan


Dari semua teknologi hologram yang terdapat di daftar ini, Hypervsn mungkin
terlihat seperti sesuatu yang terinspirasi dari film fiksi ilmiah. Tampilan yang
mengesankan dapat digunakan untuk mengiklankan hampir semua produk,
seperti yang bisa di lihat pada video di atas.

Hypervsn menciptakan tampilan hologram dari hasil LED yang berputar


dengan cepat untuk menciptakan ilusi objek tiga dimensi. Menarik bukan?
Dengan metode promosi yang menarik, tentunya akan lebih meningkatkan
minat konsumen.

D. Pengaplikasian Teknologi Hologram dalam Bidang Arsitektur


Hari-hari ketika pengembang properti menampilkan produknya lewat maket
dua dimensi bakal segera berakhir. Pasalnya, teknologi hologram telah muncul
untuk menggantikan itu semua.

Dua alat, yakni Microsoft HoloLens dan Oculus Rift telah memberikan
kemungkinan bagi pengembang untuk dapat menyatukan teknologi holografik
dengan pemasaran. Kedua perangkat tersebut pembuat calon pembeli properti
dapat melihat dan bahkan "berjalan-jalan" pada properti yang ingin mereka
beli, bahkan bertahun-tahun sebelum benar-benar dibangun.

Alhasil teknologi yang diberikan oleh Microsoft HoloLens dan Oculus Rift telah
diterima dengan baik oleh para penggiat sektor properti. "Keberadaan teknologi
ini menunjukkan pada mereka apa yang tak pernah mereka lihat sebelumnya
dan itu akan mengubah peta persaingan yang ada," kata Wakil Presiden Jones
Lang LaSalle (JLL) bidang jasa perantara Elizabeth O'Carroll. Pada April 2016
silam, pengembang bernama Sanska mengumumkan akan membangun pusat
penyewaan properti holografik pertama di dunia.

Sanska sendiri akan menggunakan Microsoft HoloLens dan fasilitas tersebut


akan melibatkan calon pembeli dalam penampilan holografik proyek high rise
Sanska di Seattle, Amerika Serikat bernama 2+U.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak Penerapan Teknologi Hologram terhadap Bidang Arsitektur


Seperti yang kita ketahui dari permasalahan diatas, bahwa 3 teknologi
hologram yang muncul saat ini yakni AR, VR, dan MR sangat membawa
perubahan besar bagi berbagai bidang industri.

Arsitektur adalah salah satu bidang yang banyak memanfaatkan kemajuan


teknologi ini. Dengan adanya perkembangan teknologi ini, SDM yang
berkecimpung di bidang arsitektur tidak perlu memakan waktu dan tempat
yang banyak dalam merumuskan rencana pembangunan yang akan mereka
lakukan.

Dengan memanfaatkan teknologi hologram yang ada saat ini, proses


konseptual secara manual yang beberapa waktu lalu menggunakan maket,
miniature atau diorama bangunan yang dalam proses pembuatan diorama itu
sendiri memakan waktu yang cukup lama dikarenakan dengan tingkat presisi
miniatur dengan ukuran bangunan asli, kini perlahan bisa tergantikan oleh
teknologi hologram ini.

Tentu saja ini merupakan dampak yang besar yang menjadi sebuah terobosan
baru sehingga bisa mengundang banyak orang untuk menjadi tertarik memulai
pergerakan atau aktivitas mereka di bidang Arsitektur.

B. Cara kerja AR, VR, dan MR di bidang Arsitektur


1. Augmented Reality (AR)
AR menunjukkan hologram 3D secara realtime melalui perangkat kamera
ataupun proyektor kedalam bidang datar yang ada di dunia nyata.
Ilustrasi yang dihasilkan dari AR biasanya dibuat terlebih dahulu di
Software Modelling 3D, lalu kemudian hasil ekstraksi atau rendering dari
software tersebut dimasukkan kedalam aplikasi pengolah AR yang
kemudian nantinya bisa ditampilkan melalui proyektor ataupun kamera,
umumnya yang bisa kita temukan adalah kamera Smartphone.

2. Virtual Reality
VR menunjukkan hologram kedalam sebuah proyeksi melalui device
khusus yang terdiri dari perangkat yang berbentuk seperti sebuah
kacamata, beberapa device yang berfungsi sebagai controller penggerak,
dan dalam proyeksi tampilannya menggunakan layar monitor LED/LCD
untuk menunjukkan tampilan secara realtime. Dalam Virtual Reality tidak
seperti AR, Virtual Reality menawarkan kemampuan bagi pengguna untuk
mengubah apa yang sedang ditampilkan. Sementara AR hanya bersifat
sebagai display dari Hologram 3D.

3. Mixed Reality
MR merupakan penggabungan antara AR dan VR, dimana tampilan
hologram 3D ditunjukkan dan bisa diproyeksikan di bidang datar dunia
nyata bisa kita lihat melalui holo lens atau kacamata khusus, dan akan
terlihat di bidang datar tersebut. Kemudian dalam MR kita juga bisa
melakukan perubahan model yang kita inginkan, kemampuan mengubah
ini diadaptasi dari teknologi VR. Maka dari itu teknologi ini disebut dengan
Mixed Reality yang merupakan perpaduan antara AR dan VR

Dengan adanya ketiga teknologi tersebut, tentu saja para arsitek tidak perlu
lagi merancang secara presisi untuk pembuatan maket, mereka hanya perlu
membuat modeling dalam sebuah software 3D, kemudian ditampilkan melalui
device baik itu AR, VR, maupun MR. Sehingga hal ini akan memberikan suatu
kemajuan yang optimal bagi bidang arsitektur.
BAB IV

Kesimpulan dan Saran

Kemajuan teknologi di masa sekarang tidak lagi dapat kita pungkiri. Dan diantara
banyaknya teknologi, tentu saja telah merubah sikap kita dalam menjalani kehidupan
dan juga mendorong pola pikir kita sebagai manusia agar lebih maju lagi dan mampu
menciptakan hal yang mungkin beberapa waktu lalu terlihat tidak mungkin, namun
sekarang bisa saja terjadi.

Teknologi di bidang arsitektur adalah salah satunya yang menawarkan kemudahan


dan pengoptimalan kinerja bagi para manusia yang berkecimpung didalamnya. Tentu
saja hal ini tidak saja mempengaruhi orang – orang yang ada didalam bidang
arsitektur saja, tetapi juga menjadi daya tarik bagi orang awam yang akan merasa
kagum melihat kemajuan teknologi yang ada yang belum pernah mereka saksikan
sebelumnya.

Tentu saja dalam kemajuan teknologi yang ada, kita juga dituntut untuk lebih
bersemangat dan lebih bijak dalam menjalani kehidupan kita dan menggunakan
teknologi yang canggih. Sehingga kita mampu menghasilkan banyak hal yang
bermanfaat bagi kehidupan atau setidaknya bagi diri kita sendiri tanpa menciptakan
kerugian bagi pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://hm.if.fsm.undip.ac.id/artikel/read/hologram-era-baru-teknologi-canggih-
masa-depan

https://teknologi.id/technology/perbedaan-augmented-reality-virtual-reality-dan-
mixed-reality/

https://www.hipwee.com/list/5-teknologi-hologram-projection-yang-merubah-cara-
hidup-dan-ragam-manfaatnya-bagi-bisnis/

https://properti.kompas.com/read/2016/06/23/140000321/Lupakan.Maket.2.Dime
nsi.Teknologi.Hologram.Ubah.Peruntungan.Properti.di.Masa.Depan

Anda mungkin juga menyukai